=＾● ⋏ ●＾= =＾● ⋏ ●＾=

Siang ini langit mendung, matahari tampak bersembunyi entah dimana. Bukan, bukan hujan, melainkan salju. Ya, hari ini untuk pertama kalinya sejak musim dingin salju mulai turun. Membuat butiran kristal yang menyatu menjadi bulatan putih itu jatuh dengan indahnya ke bumi.

Junmyeon menengadahkan wajahnya ke atas, ia tersenyum. Ia menyukai salju, walaupun ia tidak tahan dengan dinginnya, tetapi memandang putihnya salju menurutnya adalah hal yang sangat menyenangkan.

“Hyung, makanlah dulu”

Junmyeon menolehkan ke sumber suara yang memanggilnya.

“Ah kyungie”

Kyungsoo berjalan pelan mendekat ke arah Junmyeon sambil membawakan selimut berwarna putih.

Junmyeon menggumam pelan saat kyungsoo mengalungkan selimut dan mendekapnya dari belakang.

“Kau selalu saja begini, tidak mendengarkan perkataanku”, Kyungsoo meletakkan dagunya di pundak Junmyeon.

“Kalau kau mengurungku begini bagaimana aku bisa makan”, bantah Junmyeon sambil tertawa kecil. Kyungsoo pun ikut terkekeh, ia mencubit pipi seputih salju Junmyeon. “Kau selalu bisa saja mengelak hyung”

“Aku pasti makan, tenang saja, tidak mungkin aku melewatkan masakan seenak buatan Kim Kyungsoo”

Ucapan sederhana milik Junmyeon itu mampu membuat sudut bibir Kyungsoo terangkat, tersenyum senang.

“Hyung”

“Hm?”

“Besok hari pertama kita di sekolah baru. Apa menurutmu semua akan baik-baik saja?”

“Tentu saja! Pasti akan jadi hari yang menyenangkan! Tenang saja kyungie, hyung akan melindungimu di sekolah baru! Jadi kau tidak usah khawatir, oke?”

Dan Kyungsoo hanya bisa tersenyum menanggapi hal itu.

'Tapi bukan hal itu yang aku khawatirkan hyung'

=＾● ⋏ ●＾=

Pagi hari, Kim bersaudara sudah siap di sekolah baru mereka. Junmyeon menggandeng erat tangan Kyungsoo seakan jika terlepas maka sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Hyung, tidak perlu seerat ini”

Junmyeon mendengus kesal. “Apa kau tidak bisa liat tatapan pria-pria itu ingin memangsamu. Aish, aku kesal sekali, kenapa tidak ada orang yang terlihat baik”

Kyungsoo hanya diam saja menanggapi hyung kembarnya itu, hal seperti ini sudah biasa baginya.

“Apa kau lihat-lihat Kyungsoo? Kau mau cari mati denganku hah?”, Junmyeon membentak pria yang tadi senyum-senyum saat memandang Kyungsoo dari atas sampai bawah. Pria tadi beringsut dan langsung memandang Junmyeon dengan tatapan aneh. “Dasar galak sekali”, lalu beranjak pergi, tidak ingin berurusan dengan Junmyeon lagi.

“Kau lihat tadi kan kyung? Siswa disini sama saja, mereka tidak bisa melihat barang bagus sedikit saja. Kau sih terlalu cantik dan lucu, jadi banyak yang mengincar kan. Kalau tidak ada hyung bagaimana coba?”, Junmyeon terus saja mengomel.

“Hyung, sudahlah, kau berlebihan sekali. Mungkin mereka hanya ingin berteman denganku”

“Tidak, tidak akan kubiarkan para serigala liar menyakiti dongsaeng kesayanganku ini!”

Saat Junmyeon sedang sibuk mengecek jadwal kelas mereka dengan seksama di secarik kertas, sudah ada beberapa siswa yang mencuri kesempatan untuk mendekati Kyungsoo dan mengajak berkenalan. Kyungsoo hanya tersenyum simpul menanggapi mereka semua.

“Yah! Apa yang kalian lakukan jangan menganggu! Sana pergi!”, Junmyeon yang sudah sadar akan pria-pria yang mengerubungi dongsaengnya itu langsung mendorong satu-satu mereka menjauh.

“Hei kau itu yang mengganggu! Kami kan hanya ingin berkenalan saja!”

“Berkenalan biasa saja dong. Kenapa sampai minta nomer hape segala?”

“Cerewet sekali kau dasar cupu ! Dasar mata empat!”

“A-apa kau bilang?!”

“Hyung sudah-“

“Kenapa ada keributan disini?”

Suara itu menggema di seluruh lorong sekolah. Seluruh siswa yang tadi berkumpul mulai merenggang dan membukakan jalan. Junmyeon dan Kyungsoo diam terheran, dan siswa yang tadi ribut dengan Junmyeon langsung mundur.

“Lihat itu Ketua OSIS dan wakil-nya”

“Wah ayo kita ke kelas saja, aku tidak ingin kena semprot mereka”

Perlahan para siswa yang tadi memenuhi lorong langsung kembali ke kelas ,meninggalkan Junmyeon dan Kyungsoo seorang diri.

“Jadi….?”, tanya seseorang dengan lesung pipit di pipi nya, yang dikatakan oleh siswa di sekolah ini sebagai wakil ketua OSIS.

Junmyeon masih memandang dua orang di hadapannya ini dengan tajam. Wakil ketua OSIS tadi malah tertawa melihat Junmyeon.

“Kau tidak perlu serius seperti itu. Kalian anak baru itu ya?”

Kyungsoo mengangguk. “Ah iya sunbaenim, maafkan kami, keributan tadi adalah ketidaksengajaan, itu tidak akan terjadi lagi”

“Namaku Yixing, dan disebelahku yang diam terus ini adalah Kris. Kami adalah wakil dan ketua OSIS disini”, ucapnya jelas sambil tersenyum hangat.

Mata Junmyeon melebar lucu. “Oh kalian OSIS disini? Sa-salam kenal sunbaenim. Saya Kim Junmyeon dan ini adik saya Kyungsoo”, ia membungkukkan badannya, diikuti dengan Kyungsoo.

“Iya, kami OSIS disini, maka dari itu jika kalian butuh bantuan atau bertanya kami dengan senang hati akan membantu. Bukan begitu, Kris?”, Yixing menyenggol lengan Kris. Kris hanya menatap tajam lalu hanya mengangguk kecil.

Kyungsoo menatap ragu pada Kris, ia merasa daritadi Kris memandangnya, dan itu membuat hatinya sedikit merasa aneh.

“Ah benarkah sunbae? Bolehkah aku meminta tolong padamu?”

Yixing kaget dengan permintaan tiba-tiba Junmyeon tersebut.  Tapi dia tetap menunjukkan senyum khas nya. “Selama kami bisa membantu kenapa tidak”

“Tolong lindungi Kyungsoo selama belajar disini!”, Junmyeon membungkukkan badannya sembilan puluh derajat. Menandakan dia benar-benar serius dan memohon.

Kyungsoo terbelalak dengan tindakan hyung nya itu. “H-hyung!”, pipinya memerah.

Yixing dan Kris hanya menatap Junmyeon terkejut. Dan lagi-lagi yang menanggapi hanya Yixing.

“Hmm baiklah Junmyeon-ssi jika itu yang kau butuhkan. Tenang saja ,selama berada di bawah perlindungan OSIS, maka dongsaeng mu ini akan baik-baik saja”

Junmyeon tersenyum lega mendengar jawaban Yixing tersebut. “Terimakasih Yixing sunbae! Kau memang yang terbaik!”, Junmyeon sontak memeluk Yixing erat, kebiasaannya jika sudah terlalu senang.

“Hyung apa yang kau lakukaan!”, Kyungsoo sontak menarik Junmyeon untuk melepaskan pelukannya pada Yixing.

“Oops maaf aku kelepasan”, Junmyeon hanya memberikan cengiran malu.

Tanpa Junmyeon sadari bibir Yixing sedari tadi membentuk seringai kecil. Dan mata bulat Kyungsoo menangkap hal itu.

“Baiklah kami pamit dulu Kim bersaudara. Sebaiknya kalian cepat masuk kelas agar tidak terlambat”, Yixing menganggukan kepalanya dan menarik Kris untuk pergi.

“Terimakasih sunbaenim!”, jawab Junmyeon ceria.

Kyungsoo hanya diam memperhatikan sunbae-sunbaenya itu pergi. Dan entah kenapa dia masih merasakan tatapan tajam dari ketua OSIS yang sedari tadi tidak mengeluarkan suaranya itu. ‘Kenapa dia memandangku terus seperti itu sih?

“Hei Kyungie! Sekarang aku merasa sangat lega. Dengan perlindungan OSIS, kau pasti akan sangat aman sekarang”, Junmyeon merangkul pundak Kyungsoo yang notabene lebih kecil darinya.

Kyungsoo menghela nafas panjang. “Hyung jangan bertindak yang aneh-aneh lagi ya…”

“Loh aneh kenapa? Bukankah ideku brilian?”

Kyungsoo memutar bola matanya malas melihat kepolosan (atau kebodohan) hyung nya itu.

“Malam ini kau akan memasakkanku sphagetti kan ? Aku ingin saus bolognaise yang banyak..”

Dan pagi itu Kyungsoo tetap mendengar celotehan Junmyeon tanpa henti.

.

.

Tapi bukan berarti Kyungsoo tidak suka hal itu.

“Hei Kris”

“…”

“Kenapa diam saja daritadi?”

Kris menghentikan langkahnya.

Yixing tersenyum aneh. “Aku tahu, yang mana yang kau incar? Adik? Atau kakaknya?”

Kris melirik sebentar ke arah Yixing, lalu melanjutkan perjalanannya seraya menjawab.

.

.

.

“Kim Kyungsoo. Aku harus mendapatkannya”

-to be continued-

=＾● ⋏ ●＾==＾● ⋏ ●＾=

♧ Sekolah junmyeon&kyungsoo disini adalah All Boys High School

♧ Junmyeon&Soo satu tingkat dibawah Lay Kris

A/N : comments are really appreciated ♥

Banyak yang suka krisho nggak ya disini?