GONE

Description

SONGFICT JIN-GONE, MAAF JIKA TERLAU MAINSTREAM,DAN BERANTAKAN

Foreword

Di tempat yang sama,
Di tempat pertama kali aku melihatmu,
Di tempat dimana kenangan kita tersimpan,
Mungkin ditempat itu pula akhir dari kenangan indah kita"

"Nak jangan lupa minum obatmu"
"Iya bu"
"Jangan lupa minum obatmu"itu suara ibuku lagi, dia selalu overprotektif terhadapku, walau itu bukanlah suatu hal yang buruk, ini semua demi kebaikanku

Diluar sopir pribadiku sudah bersiap-siap ingin mengantarku menuju tempat les piano, aku tidak begitu tertarik untuk bermain piano, ini semua kehendak ayahku
~

Di ruang ini hanya hampa dan hambar yang kurasakan, kutekan tuts tuts piano dengan sembarangan hingga menghasilkan suatu irama yang mengocok telinga

"Tuan apa yang anda lakukan?"Itu suara Park Chanyeol sopir pribadiku yang entah sejak kapan sudah berdiri dibelakangku

"Aku bosan"jawabku singkat

"Mungkin sebentar lagi guru anda akan datang"jawab lelaki bersuara berat itu.
Kualihkan pandanganku ke jendela, tidak ada yang menarik,diluar sedang hujan,
tapi kemudian pandanganku terpusat kedepan pada seorang gadis yang lewat tepat dihadapanku,gadis dengan paras manis namun tatapannya kosong,cukup menarik perhatianku

Keesokan harinya aku mulai datang lebih awal ketempat les pianoku,demi untuk melihat lagi gadis itu,dengan dandanan yang sedikit lebih rapi, tapi sayangnya dia seperti tidak melihatku saja,atau mungkin memang.

Cukup lama aku mematung mengikuti arah gadis yang mulai menjauh dari pandanganku hingga berhenti tepat didepan piano besar di ruangan yang berhadapan dengan ruangan latihanku.
Gadis itu mulai duduk dan menekan tuts tuts piano,sementara pria yang kuyakini adalah sopirnya dengan setia berdiri dibelakangnya
melodi indah mulai mengalun menyeruak ke indra pendengaranku,tidak kusadari permainannya sudah selesai , ia bangkit, dan sedikit bungkuk pada gurunya lalu, mengambil sebuah tongkat disebelah kiri piano yang sedari tadi tidak kuperhatikan, lalu ia melangkahkan kedua kakinya keluar, jadi daritadi dia memang tidak melihatku karena alasan itu?.

Dia berjalan melewatiku dengan pandangan kosong, dan dapat kulihat pria dibelakangnya sedikit menyunggingkan senyumnya padaku.

"Dia siapa paman?"Aku bertanya pada guruku

"Dia yang mana?"Lelaki itu mengernyitkan keningnya

"Dia, gadis yang memakai tongkat itu"jawabku

"Namanya Kim Yoo Jung"

Kim Yoo Jung, Kim Yoo Jung aku selalu mengulang-ulang namanya, nama gadis yang sejak awal telah menarik perhatianku dan mengejutkanku dengan fakta bahwa dia buta, bagaimana cara agar aku bisa mendekatinya?
~

"Kau bermain dengan sangat bagus"sesaat gadis itu menghentikan permainannya menoleh mencari sumber suara

"Terima kasih"dia meresponku
Kuberanikan diriku untuk duduk di sampingnya dan mulai berceloteh dengan riangnya

"Oh ya panggil saja aku Xiumin" kutarik tangannya bersalaman denganku, darahku berdesir kurasa ada ribuan kupu kupu berterbangan di perutku,dan seketika itu pula dadaku terasa sakit, mungkin aku terlalu bahagia, kuraih tabung kecil berisi pil yang selalu kukantongi,beberapa biji kumasukkan kemulutku,sakitnya sedikit mereda.

"Kau kenapa?"Mungkin dia curiga dengan bunyi gesekan pil dalam tabung itu

"tidak ada apa apa"

"Sejak kapan kau bermain piano?"
Aku berusaha senormal mungkin

"Sejak sekolah dasar, ayahku sudah mengikutkanku les piano"dia tersenyum,harus kuakui itu sangat manis
~
Semakin hari kami semakin dekat,setiap hari pula aku harus menghabiskan pil pil itu karena saking seringnya rasa sakit itu menyerangku

"Ayo kita ke taman"hari ini aku mengajaknya ke luar sekedar mencari udara segar
"Ayo"jawabnya
Aku menuntunnya pelan menuju kursi didekat sebuah pohon besar

Angin bertiup seolah menjadi soundtrack kebahagiaan kami, rambutnya sedikit berantakan karena sapuan angin tadi,membuatku tidak bisa menolak tanganku untuk mengelus rambutnya

"Rambutmu berantakan"kulihat semburat merah di pipinya

"Terima kasih"
Tiba tiba kedua tangan yoo jung terangkat menangkup wajahku

"Hidungmu mancung"

"Bibirmu tipis"

"Pasti kau tampan"senyuman tak berhenti menghiasi wajahnya.

~

"Yoo Jung, aku menyukaimu?" dia terdiam tapi masih kulihat semburat merah memenuhi wajahnya"

"Aku juga menyukaimu"jawabnya

Jarak wajahku dan wajahnya sangat dekat dan akhirnya bibir kami bersentuhan sekilas,dan aku yang memulainya, mungkin ini pertama kali baginya, begitupun denganku
Namun ditengah kebahagiaan kami tiba tiba kurasakan rasa sakit kembali mendera dadaku kuraih, tabung berisi pil itu dan menelannya,namun sepertinya obat itu tidak bereaksi sama sekali

"Kau kenapa?"Ia sepertinya menyadari aku dalam keadaan kesakitan

"Sepertinya aku harus pulang"kupaksakan diri untuk berbicara walau kadar oksigenku terasa menipis
~
Author pov

Setelah kejadian di taman itu gadis itu tidak pernah melihat xiumin lagi, tidak ada lagi senyuman menghiasi wajah gadis itu,tangannya menggenggam erat tabung plastik berisi pil pil milik xiumin yang sempat terjatuh waktu itu,pandangannya kosong,dilangkahkannya kakinya menuju piano besar lalu duduk dan menyentuh tuts tuts piano memainkan lagu yang dulu pernah ia mainkan dengan xiumin,
Tanpa sadar air matanya mengalir,ia merasa Xiumin berada didekatnya, walau kenyataannya lelaki itu telah pergi.

In the place we were together
In the moments that i started to resemble you
I was so happy just by walking in the rain with you
But you are not here, you are not here
How can i live as i erase you?
I miss you so much

END

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
nonton MV-nya nggak begitu jelas ceritanya (atau saya yang dodol), tapi di fic ini jelas sih, hehe.
Keep writing yak!
Oh ya, tolong pakai tag "indonesian" biar lebih gampang dicari dan dibaca orang ^_^