Part 3

One Night Troublemakers in Love

Kai dan Naeun berjalan bersama menelusuri koridor sekolah. Ah, tidak bersama-sama juga. Naeun berjalan dua meter di depan Kai.

Tiba-tiba, Naeun berhenti dan membalikkan tubuhnya. "Hei, Apa kau punya petunjuk?" bertanya padanya.

"Tidak," jawab Kai singkat. Dia mengangkat bahu dan berjalan pergi. Sekarang dia yang berjalan mendahuli gadis itu sekitar dua meter di depan Naeun. Dan Jongin pun berjalan semakin jauh karena Naeun tetap terdiam di tempatnya karena memikirkan sesuatu.

"Apa itu?" ia berkata pada dirinya sendiri. "Sesuatu yang tersembunyi yang mungkin tidak pernah ada, namun Kim seonsangnim percaya bahwa itu pasti ada di sekolah ini? Harta karun kah?" dia memiringkan kepalanya. Setelah lama terdiam dalam pikirannya sendiri, akhirnya dia menyadari bahwa dia sendirian di koridor itu.

"K—kai?" Naeun berteriak agak kera namun tak ada jawaban.

Hening

Suasana sekolah benar-benar menakutkan di malam hari. Terutama jika kamu terdiam sendirian di koridor sekolah. Naeun berpikir bahwa Kai pasti tidak akan sudi menungguinya. Apalagi setelah apa yang ia lakukan pada Kai tadi sore.

=0=

Naeun menghela nafas setelah teman-temannya pulang meninggalkan dia. Sekarang hanya dia yang tersisa di kelasnya. Naeun pun jadi tenggelam dalam beberapa hal yang ia pikirkan ; malas dan tidak tahu apa-apa tentang tugas yang diberikan Kim Seonsaengnim dan menjalankan tugas ini bersama Kai.

Ugh, mengingat namanya saja sudah membuat Naeun mual.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Naeun dan membuat gadis itu sangat terkejut. Dia memalingkan wajahnya dengan cepat dan ia melihat Kai dibelakangnya.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak Naeun.

Kai membelalakkan matanya karena ia merasa shock terhadap reaksi Naeun tersebut. "Bisakah kau tenang? Aku hanya menepuk bahumu dan kau bahkan tidak terluka!"  kataJongin.

"Jangan sentuh aku!" teriak Naeun lagi. Jujur saja Naeun sendiri tidak tahu mengapa ia sesensitif ini.

Kai menghela nafas berat, "Oke, aku tidak akan menyentuhmu lagi. Aku hanya merasa lelah dengan semua ini…. Aku hanya ingin minta maaf atas semua kelakuan burukku padamu,” Kai memalingkan wajahnya. "Jika kau sudah siap, kita langsung saja mencari jawaban itu bersama-sama. Aku akan menunggumu di depan kelas,” lanjutnya sambil berlalu pergi meninggalkan Naeun.

Setelah Jongin pergi, Naeun terpaku diliputi rasa bersalah. Dia merunduk dan merebahkan kepalanya di atas meja tempat ia belajar. Naeun mengambil nafas dalam-dalam seraya menutup kedua matanya dan bergumam, "Maksudku bukan seperti itu .." ucapnya sambil menyentuh bibirnya dan mengusapnya dengan lembut.

Dan setelah 30 menit ia tenggelam dalam lamunannya, ia keluar dari ruang kelas dan berjalan melewati Jongin.

=0=

Naeun merunduk dan memandangi lantai yang gelap tanpa diterangi cahaya lampu yang memadai. Ia sangat membenci Kai. Terlebih lagi saat Kai meninggalkannya sendirian di saat seperti ini.

Akhirnya Naeun pun memutuskan untuk memulai pencarian sendiri. Ia ingin mencoba bertahan sendirian tanpa bantuan laki-laki.

Naeun pun berjalan menelusuri koridor, melewati beberapa kelas yang kosong dan gelap, sempat ia mengintip namun tak lama ia melanjutkan jalannya dengan terburu-buru karena takut

'Prang'

Naeun terkejut. "Apa itu?!" ucapnya pada dirinya sendiri. Naeun berbalik dan mencoba meneliti dari tempat ia berdiri. Mencari tahu darimana suara yang mirip barang pecah itu berasal. Namun sepanjang penglihatannya di koridor tersebut, semua baik-baik saja.

Tiba-tiba lampu penerangan satu-satunya di ujung koridor mati tiba-tiba. Naeun terkejut namun tetap melihat ke arah tersebut karena merasa ada pergerakan kecil disana. Ia pun melihat sesosok manusia di ujung koridor tersebut. Ia tak yakin sosok tersebut laki-laki atau perempuan karena sosok tersebut berdiri di kegelapan.

Naeun merasa ingin mengatakan sesuatu untuk bertanya namun akal sehatnya menyuruhnya untuk diam. Setelah terdiam beberapa saat, sosok tersebut mulai bergerak lagi dan berjalan ke arahnya dengan langkah terseok-seok seperti zombie yang sering ia lihat di beberapa film.

Tidak hanya berjalan dengan cara yang menyeramkan, sosok tersebut juga mengeluarkan sesuatu dan menyeretnya di lantai seperti sebuah kapak yang biasanya digunakan untuk membelah kayu.

Ya, penglihatan Naeun tidak salah, itu adalah sebuah kapak.

Naeun mulai merasa takut dan ia tidak bisa berpikir jernih lagi. "Kyaaaaa!" teriaknya sambil mengambil langkah seribu dari tempat tersebut.

=0=.

'Prang'

Kai menghentikan langkahnya dan berbalik, "Na - ...”  ia mengedipkan matanya berkali-kali dengan bingun. "Dimana dia?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Ia pikir Naeun mengikutinya dari belakang karena ia mendengar suara langkah yang tepat mengikuti dirinya. Kai tidak curiga malah berpikir itu adalah Naeun yang mencoba untuk diam.

Kai mengambil nafas dalam-dalam, "Naeun, aku tidak punya mood untuk bermain petak umpet denganmu. Aku ingin menyelesaikan hukuman bodoh ini dan pulang ke rumah untuk beristirahat, oke? "Katanya dengan suara lebih keras. Tapi, ada jawaban dari pernyataannya.

Jongin menggigit bibir bawahnya. Dia bingung apa yang harus dilakukan. Sempat ia berpikir untuk menjalani hukuman ini sendirian dan langsung pulang namun ia khawatir dengan Naeun juga.

"Naeun ..." Kai menyebut namanya sekali lagi. Tapi tetap tidak ada jawaban.

"Kyaaaaa!"

Jongin terkejut dan membelalakkan matanya. Ia yakin jeritan tersebut berasal dari Naeun. Ia pun bergegas pergi dari tempat itu namun sialnya sesuatu menjegalnya dan ia terjatuh ke lantai.

Kai mengerang sambil mencoba bangkit perlahan dan mengusap lututnya yang tadi mendarat ke lantai duluan. "Persetan! Apa itu?" cecarnya.

Kai pun melirik ke arah kakinya dan terkejut sekali lagi karena ia melihat sepasang lengan tengah memeluk kedua kakinya. Dan ia semakin semakin semakin terkejut lagi saat ia tahu siapa pelakunya.

"Chorong-ssi ..." bisiknya. Kai sedikit merinding karena ia melihat tubuh Chorong yang penuh dengan darah. "A---Apa yang terjadi padamu?" Ia mendekat pada gadis itu dan mencoba mengangkatnya perlahan dan menyenderkannya ke dinding. 

 Chorong yang merasa menderita, mencoba untuk berbicara. "Aku ... sangat khawatir pada Naeun," ucapnya sambil terbatuk-batuk dengan mengeluarkan darah.

"Apa maksudmu?" Kai merasa jantungnya berdebar lebih cepat.

"... Ada sebuah rumor yang terkenal di antara para siswi... Seorang pembunuh bersembunyi di sekolah ini. Jadi aku memutuskan untuk datang ... ugh ... takut bahwa pembunuh itu akan menemukan Naeun. Tapi, uhukk… ia sudah menemukan ku pertama ... Please, Kai ... selamatkan temanku ..." setelah itu dia menutup matanya.

"Chorong-ssi!" Kai menggoyangkan tubuh Chorong. Chorong pun diketahui tidak bernafas lagi. Kai mulai mengeluarkan air mata.

Dia berdiri dan berjalan meninggalkan Chorong setelah ia yakin bahwa Chorong sudah mati. "Maafkan aku, Chorong-ssi. Aku akan menemukan Naeun." Ia pun berbalik arah dan bergegas mencari Naeun. Persetan dengan hukuman bodoh tersebut, prioritasnya adalah menemukan Naeun sekarang dan pergi dari sekolah ini.Mungkin menelepon polisi dulu.

Tunggu.

Dia berhenti dan menepuk jidatnya keras-keras. Bagaimana bisa ia melupakan hal tersebut. Ya dia akan memanggil polisi dulu yang nantinya akan membantu dia untuk menemukan Naeun dan menangkap pembunuh itu.

Dia mengeluarkan handphone berwarna putih dari sakunya dan menekan beberapa nomor, namun tak lama setelah itu ia menghempaskan benda itu ke dinding sampai hancur. "Oh ! Tidak ada sinyal!"

"Kyaaaaa!"

"Naeun!"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
blackmyungeun #1
Chapter 5: Wow good story
SNSD2pmSHINeeEXO #2
love your story! interesting plot ^^
btobistheone #3
love this! great story, author-nim!
girlsgenerationsnsd #4
love this story! very interesting plot ^^
btobfiniteforever #5
really well written! fighting, author-nim!
exoticsoneshawoll #6
authornim, I love this story sooo much! it's really well written ^^
leenaeun
#7
Chapter 4: Siapa yg teriak di ending Thor?
leenaeun
#8
Chapter 3: Update! Update! Updateeeee! XD
leenaeun
#9
Chapter 2: mantap!! Update yaaaa, iihh ga sabar deh pengen Baca lanjutannya ^^
safira372 #10
Chapter 1: Kereennn ;))