Without You [Chapter 2]

Without You

Menunggu bis berhenti itu sungguh melelahkan, aku duduk di kursi halte dengan beberapa orang di sana. Tiba-tiba ada mobil Ferrari merah yang berhenti tepat di halte, dan mobil itu membuka sebelah jendelanya, aku melihat dan didalam mobil itu ternyata ada seorang namja yang tak asing untukku, seperti dugaan itu adalah Jong In namja tampan namun sangat sombong. Dalam batinku aku mencoba mengatakan “sedang apa dia disini” saat itu aku tidak menghiraukannya setelah kutahu itu Kim Jong In

“Annyeong, Hye Ri-ah “ sapa dia

“ya.. apa yang kau lakukan di sini Jong In-ssi ??”

“maukah kau ku antar ?” tanyanya, dengan nada menawari ku tumpangannya

Aku menghampirinya dan aku menuju kearah jendelanya dan mengataka “aku tidak mau kau anatarkan !! Arasso !!”

“ne, Arra.. Arra” sambil mengangguk seperti anak kecil dan menanyakan lagi “waeyo ?”

“aku tidak yakin kau akan mengantarku, tapi kau akan menculikmu”

“mwo ?!!?” dengan nada terkejut “apa aku terlihat seorang penculik ?? seorang penculik tidak akan memakai mobil merah untuk menculik seseorang, Arra-eo?? “ sambil mengotot, “lagi pula, siapa yang mau menculikmu ??” ejeknya.

Sepertin Jong In tidak ingin berlama-lama berdebat denganku, akhirnya dia turun dari mobil, menuju ke arahku, dan memaksaku masuk ke dalam mobilnya.

Dia langsung mempercepat laju mobilnya, dengan kecepatan penuh. Dan aku berteriak padanya “Jong In-ssi bisakan kau memperlambat laju kendaraanmu !!!”

Dengan santai ia menjawab “Ani”

2 menit perkataanku telah berlalu, akhirnya dia menurunkan kecepatan laju jalannya, aku hanya melihat kea rah depan, bahkan aku malas untuk meliriknya.

Suasana sangat canggung, karena diantara kami berdua tidak ada yang membuka pembicaraan, akhirnya Jong In membuka pembicaraan dengan pertanyaan yang menurutku itu cukup lucu.

“kemana arah rumahmu ?” tanyanya

Aku meresponnya dengan suara sedikit tertawa “Ihik !!”, dan akhirnya aku hanya mengarahkan arah rumahku.

Akhirnya sampai di depan rumahku, aku segera ingin keluar dari mobil itu saat aku hendak keluar dari mobil itu, tangan Jong In memegang tanganku dan tiba-tiba dia menarik tanganku dengan cukup keras dan wajah kami saling bertatapan, selama 3 detik kami bertatapan dan dengan tiba-tiba bibir Jong In mendarat tepat di bibirku ~CHU~.

Hangat yang kurasakan, ketika bibirnya mendaran tepat di bibirku, aku hanya bisa terdiam kaku, darah nadi seakan berhenti ketika itu.

5 detik lamanya hangat yang dia berikan padaku, dan dia melepas kehangatan itu.

Jong In berkata tepat di depan wajahku “Apakah kau mau menjadi yeojachinguku ?”

Mataku membulat mendengar pertanyaannya, namun aku sadar dari tubuhku yang masih merasa kaku.

“wae ? waeyo kau menyukaiku, apakah tidak ada perempuan selain aku di dunia ini, kurasa banyak wanita yang mengincarmu, mengapa kau tidak memilih salah satu dari mereka ? tapi apa alasan kau menyukaiku ?”

“apakah harus aku memberimu suatu alasan ? aku sungguh mencintaimu, sebelumnya aku belum pernah merasa seperti ini ketika aku menyukai seorang yeoja, aku menyukaimu sejak aku bertemu denganmu tadi pagi, maaf aku telah membuatmu marah, tapi sungguh aku menyukaimu, bagaimana ? apakah kau mau menjadi yeojachinguku ?” Jawabnya, namun dia menanyakan hal itu lagi aku merasa ingin melayang, Ah tapi tidak, aku harus pintar dalam memilih seseorang.

Aku berfikir sejenak, dan aku menjawab “ya aku mau menjadi yeojachingumu, tapi aku belum begitu percaya padamu”

“wae ?” Tanya Jong In

Aku tak memperdulikan pertanyaannya dan aku langsung keluar dari mobil itu,  masuk menuju ke dalam rumahku, tanpa memperdulikannya lagi.

Di dalam kamar aku hanya berkaca melihat diriku., dan membatin dalam hati “Apakah aku cantik ? apakah aku imut ? apakah aku bodoh ? atau apakah aku ini sudah gila ? kenapa aku menerimanya begitu saja ? sepertinya aku sudah gila, aku bodoh, aku belum mengenalnya lebih dari setengah jam, tapi dia bisa mengenaliku dengan waktu kurang dari setengah jam, apakah aku bodoh ? bagaimana kalau ternyata Jong In adalah seorang PLAYBOY ? sepertinya aku tidak heran akan hal itu”

Kuambil handphoneku dari dalam tasku, mencari nama Park Ah Jung di dalam kontak telfonku dan menelfonnya.

“Annyeong Park Ah Jung” sapaku terlebih dahulu

“Annyeong Hye Ri-Ah waeyo kau menelfonku ?”

“Ah Anni-eo, emm Ah Jung, apakah kau mengenal bagaimana sifat Jong In ?”

“Wae ? tiba-tiba kau menanyakan hal itu, kukira kau membencinya”

“Entahlah”

“Aku tidak mengenalnya dengan baik, jadi aku tidak terlalu tau soal itu”

“Kau tau, tadi dia mengantarku pulang, dan menyatakan cintanya padaku”

“wee (maaf) ?? Jinjja-eo??”

“ne”

Mencintainya itu sungguh membingungkan ya ?? aku rasa begitu.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet