Without You [Chapter 1]

Without You

FLASH BACK

          Melangkahkan kaki di sepanjang koridor tempatku mendapat ilmu di sebuah Universitas seni yang terkenal di seluruh korea,  yups,, apalagi kalau bukan “Korean  Art University” yang tepatnya berada di Seoul,  Korea Selatan. Aku diterima di universitas ini karena aku mempunyai beberapa penghargaan dalam bidang menyanyi. Tidak, aku tidak mendapat beasiswa aku masuk kesini karena test dan asli penghargaanku juga dapat diterima di universitas ini. Senangnya.

Semua orang mengenal akan indahnya suatu Seni di sini. di dalam bidangku di tarik suara aku mendapati kelas yang sesuai dalam bidangku, pastinya. Aku mempunyai teman yang sangat lucu, dia mempunyai nama lengkap Park Ah jung. Dia juga berada dalam kelas yang sama denganku, bakatnya juga pada tarik suara.

Aku datang lebih pagi dari biasanya, entah apa yang aku fikirkan tapi aku hanya ingin berangkat pagi waktu itu. Saat aku berjalan di sepanjang koridor sekolah, langkahku terhenti di depan kelas. Kelas itu ternyata kelas dalam seni tari, pintu kelas itu terbuka sedikit, lalu aku mencoba untuk mengintip ruangan tersebut, ternyata disitu ada seorang namja yang sedang berlatih tarian, aku rasa dia menari ballet. Dia hanya sendirian berada di ruangan tersebut.

Aku mengoceh sendiri saat itu dan berkata “Aigo, namja itu hebat sekali dalam menari ? gerakannya juga sangat bagus, Daebak !!”

Sepertinya ocehanku terdengar hingga ke telinganya, sampai dia menoleh dan melihatku yang berada di depan pintu. Aku terkejut saat dia melihatku, mataku langsung membulat saat aku lihat wajahnya. O.O

“ya !! apa yang kau lakukan disana ?!!?” sambil meneriakiku

“wee (maaf), ani-eo”

Dengan cepat dia menghampiriku. Dan membuka pintu itu dengan lebar, sehingga di berdiri tepat dia hadapanku, dan aku masih terdiam melihat wajahnya yang tampan, mataku makin membulat. Dan dia terus menatapku tajam hingga bibirnya terbuka mengucapkan sebuah kata “wae ?”

Walau aku masih terdiam menatapnya, namun kucoba menggoyangkan tubuhku, untuk sadar dan menjawab pertanyaannya.

“Ah…. Ani-eo, gwenchana-yo,, lanjutkan latihanmu, aku akan pergi dari sini” kucoba untuk memunggunginya dan lekas pergi dari tempat itu.

Tapi dia tiba-tiba berteriak kepadaku, saat jarakku sekitar 2 ½ meter darinya

“Tunggu !!”

Aku menoleh ke arahnya.

“waeyo ??” tanyaku

“kemarilah sebentar” di menawarkanku untuk mendekat dengannya lagi. “nae Jong In imnida, dan siapa namamu ??” tanyanya lembut

“Ah.. nae Hye Ri Imnida, bangapsumida” sambil menundukkan tanda hormat.

“oh, ya,, ngomong-ngomong kamu masuk di bidang apa ?” langsung menyolot

“oh aku di bidang tarik suara”

“wow, berarti suaramu bagus juga ya ??” memuji

“Ah ani, biasa saja”

“emm…. Sepertinya baru pertama kali aku melihatmu di sini, apa kau anak baru ?” tanyanya heran

“Ahh… Anni-eo aku memang tidak terkenal di sini, tidak sepertimu”

“mwo ?? emangnya aku terkenal ? apa sebelumnya kau mengenalku”

“Ahahahaha…….” Tawaku aneh, “Ani…” dengan suara lembut

“mwo sebelumnya kau tidak tau aku ?”

“wee ? (maaf)”

“sebenarnya jujur aku cukup terkenal di sini hahaha :D kau lucu,, jelas saja kau tidak terkenal” mengejekku

“kau malah mengejekku,, Aiisshhh… jinjja ??”

“kau marah ??!!” candanya

“nugu ?”

“ya! Kau”

“Aiiissshhh… Anni-eo neon michyeoseo ??”

Setelah itu aku pergi tanpa menghiraukan panggilannya lagi, aku pergi menyusuri sepanjang koridor dengan hati yang bergemuruh di dalamnya, tanpa sengaja aku menabrak seorang namja yang ada di depanku, dan saat aku akan terjatuh,namun dia menarik lenganku, dan menahanku,, dan juga mata kami saling menatap, seperti aku bertemu Jong In tadi, mataku membulat O.O, kali ini aku terpaku akan senyumannya,, bukan ketampanan seperti yang  Jong In tunjukkan padaku. Ketika aku dan dia tersadar kami saling meminta maaf.

“mianhae, aku tak melihatmu” namja itu meminta maaf, dengan bahasa yang lembut

“Ah, ani, mianhae,, aku yang tidak melihat jalan tadi, mianhae, mianhae” kataku sambil menunduk meminta maaf.

“ah sudahlah lupakan” katanya, lalu dia memperkenalkan namanya “naneun Jong Dae Imnida”, dan ku balas perkenalan namanya “ne, naneun Hye Ri Imnida”

“kalau boleh tau kau dari jurusan apa ??”

“oh, aku dari jurusan tarik suara”

“wah sama kalau begitu”

“emm… tapi aku belum pernah melihatmu”

“ah, ne, aku murid baru”

“oh kebetulan kalau begitu kita satu jurusan, emm, aku pergi dulu ya,, sampai ketemu di kelas nanti”

“ne” dia menunduk, tanda hormat.

Aku tersenyum sepanjang jalan memikirkan senyum Jong Dae yang sangat memukau, dia sopan, lembut, dan terlihat sangat baik, kemudian terlintas di benakku,, tidak seperti Jong In, dia terlalu sok, aku sangat membenci hal seperti itu di dunia ini.

Sampai akhirnya aku bertemu dengan Park Ah Jung.

“Annyeong, Ah Jung-ni”

“Wae ?? kau sangat berseri hari ini ??”

“ne, aku bertemu dengan namja, dia memiliki senyum yang sangat indah, Ahhh !!! aku suka dengan senyumannya”

“nugu ?”

“nanti kau akan tau sendiri, dia anak baru dan satu jurusan dengan kita”

“jeongmal ??”

“ne” jawabku semangat, “Ah, ne,, Ah Jung-ni apa kau kenal dengan Kim Jong In ?” tanyaku, dengan muka sebal.

“ne, pastilah siapa yang tak kenal dengan Kim Jong In anak dari jurusan Tari yang memiliki bkat tari yang luar biasa,, semua wanita sangat mengidolakannya”

“Aiisshhh… Jeongmal ?? laki-laki seperti dia tidak pantas di idolakan, dia sombong”

“mwo ?? dari mana kau tau ??”

“ne, tadi pagi aku bertemu dengannya, dan sempat berbicara dengannya, dan aku rasa dia sangat sombong” jawabku, sinis

“ahahaha :D kau tau siapa Jong In ??”

“Ani” jawabku enteng

“dia adalah anak dari rector kampus kita ini”

“mwo ?? Jinjja”

“ne”

“pantas, dia seperti itu, ne”

“ne…, Ah Hye Ri, kau tau tidak perlakuanmu seperti ini sangat tidak baik,, bisa-bisa kau malah jatuh cinta sama JongIn”

“mwo ??!!?? Anni-eo !!”

Setelah beberapa lama aku berbincang dengan Ah Jung, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam kelas kami. Saat akan masuk kelas, tepatnya saat kami berada di ambang pintu,, para wanita dengan ramai menghampiri kelas kami dan mereka menutupi seseorang yang kami sama sekali tidak sampai melihat siapa yang mereka kerubungi. Dan saat kelas sudah masuk para wanita itupun keluar dari ruang kelas kami, dan tampat di sana duduk seorang namja, yang cukup tampan,, yang seingatku tadi aku menabraknya.

Dan tanpa banyak melamunkan dia, aku menyenggol tubuh Ah Jung untuk memberitahu anak baru yang berada di kelas kami itu.

“Ah Jung, lihatlah di sebrang sana” sambil masih menyenggol tubuh Ah Jung “kajja liat dia, liat dia” Aku mengarahkan wajah Ah Jung kea rah namja itu.

“Aigo !! tampan sekali dia” Puji Ah Jung setelah melihat wajah Jong Dae

“ne, itu yang aku maksud,, kau tahu, dia tidak cuman tampan, tapi dia juga baik dan sopan”

“Jeongmal ?? beruntung sekali kau bisa menabrak dia ?? aku juga ingin menabrak dia” Ah Jung masih melihat wajah Jong Dae

Dan ternyata Dosen kami mengetahui saat kami memang tidak focus pada pelajaran, dan seketika aku sadar Dosen Kang melihat kami, aku segera memfokuskan pandanganku ke papan, namun dia mengetahui Ah Jung sedang melamunkan wajah Jong Dae, dan dia sengaja memanggil Ah Jung.

“Park Ah Jung !!” sambil berteriak, namun Ah Jung tidak mendengarnya, dan dia masih melihat ke arah Jong Dae, dan dia memanggil Ah Jung kedua kali dengan nada yang lebih keras dari yang pertama, dan itu membuat semua murid mengarah pada Ah Jung, “PARK AH JUNG !!!!”

Seketika itu, Ah Jung tersadar dan meminta maaf pada dosen Kang, namun sepertinya permohonan maaf Ah Jung tidak berlaku, dosen Kang menyuruh Ah Jung untuk menjelaskan apa yang ada di papan tulis, dan Ah Jung tidak bisa menjelaskannya, setelah itu Ah Jung malah di suruh untuk membuat karya ilmiah.

Menyusuri jalan menuju ke Halte sangat melelahkan,, jaraknya sekitar 200 meter dari kampus,, yah tapi untung-untung olah raga lah.

Dia datang di saat tak kubutuhkan. Dan mengejutkanku begitu saja.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet