The Beads Club 2

The Beads Club!

Maafkan jika ada typos, juga maafkan kalau updatenya telat banget >.< Enjoy~

 

Wooyoung berjalan dengan lesu, matanya terlihat sembab dan senyum indah tiba-tiba hilang dari wajahnya. Ia memilih melangkahkan kakinya ke arah ruang Kesehatan di sekolahnya.
Kenapa Wooyoung pergi ke Ruang Kesehatan? Tentu saja dia ingin mengobati bibirnya yang barusan saja mengalami penganiayaan. Yah begitulah yang dipikirkan Wooyoung, sedikit melebih-lebihkan, tapi ada benarnya juga karena ia telah merasakan rasa perih di bibirnya, ditambah cairan yang sedikit asin yang ia rasakan, pasti itu darah bukan?

 


- Flashback -

Tubuh Wooyoung telah tertindih oleh Nichkhun, seseorang yang ia anggap telah menganggu hidupnya di hari pertamanya masuk sekolah, bibirnya telah dilumat oleh orang itu pula. Tapi sepertinya beberapa menit berlalu dan keadaan semakin memburuk. Wooyoung semakin merasa ketakutan, tubuhnya makin lemas, dan tentu saja akhirnya air mata mulai meleleh dari mata indahnya. Ia sudah tak mampu melawan, kekuatannya yang selama ini ada sepertinya telah hilang, ia telah kalah oleh perasaan takutnya sendiri. Nichkhun terlalu menguasai keadaan, seolah-olah ia adalah iblis yang telah memberikan teror yang menyakitkan pada malaikat bernama Wooyoung. Aura menakutkan muncul dari diri Nichkhun hingga membuat Wooyoung merasakan ketakutan luar biasa. kekuatan Nichkhun sebagai laki-laki membuat Wooyoung menyerah seolah telah kehabisan asa untuk melepaskan diri.


Tangan Wooyoung berada di pundak Nichkhun, berusaha mendorong tubuh Nichkhun agar menjauhi tubuhnya, namun semua itu malah membuat Nichkhun makin menggila dalam menguasai bibir Wooyoung dan membuat ciuman mereka makin dalam. Mungkin seseorang yang sangat pintar dan memiliki logika yang kuat seperti Nichkhun juga telah kehilangan akal sehatnya karena nafsu yang dimulai karena tindakan bodohnya sendiri.


Kriiiiing~

Suara Bel masuk itu menyadarkan Nichkhun bahwa ia telah bertindak keterlaluan pada Wooyoung. Segera Nichkhun melepaskan tautan bibirnya pada Wooyoung dan betapa terkejutnya ia karena telah menemukan Wooyoung yang menangis dan bibir Wooyoung yang telah membengkak dengan darah yang ada di bibir Wooyoung. Namun segera Nichkhun kembali menjadi seorang yang tenang dan tentu saja memasang wajah tanpa rasa bersalah.


"Ada apa denganmu Jang Wooyoung? Kau takut?"
Tak ada jawaban dari Wooyoung, Nichkhun dengan tanpa rasa bersalah menyeringai dan melanjutkan ucapannya.
"Kenapa kau harus takut? Kau harusnya senang karena kau lolos sebagai bagian dari Beads Club! Selamat!!"


Tak lama setelahnya tamparan telah mendarat mulus di pipi Nichkhun. Dengan tenaga seadanya Wooyoung lalu mendorong tubuh Nichkhun menjauh dari badannya.
"APA MAKSUDMU MELAKUKAN HAL INI? KAU PIKIR AKU BISA DIPERMAINKAN SEENAKNYA? JAWAB AKU!"
Tak ada jawaban dari Nichkhun, Nichkhun cukup syok melihat Wooyoung yang berteriak sambil menangis.
"Hiks.. Hiks.. Katakan padaku.. Siapa kau sebenarnya hingga berani melakukan hal ini padaku.. Hiks.."
Sekarang Nichkhun berpikir bagaimana caranya untuk membuat dirinya kembali menguasai keadaan. Akhirnya Nichkhun bangkit dan berjalan mendekati Wooyoung, ia duduk  di depan Wooyoung lalu mengangkat dagu Wooyoung agar bisa menatap matanya.


"Aku hanya ingin menepati janji yang telah kau ucapkan padaku.. Aku membutuhkanmu Woo..."
Wooyoung terdiam. Wooyoung menatap dengan lekat wajah Nichkhun. Apa maksud dari kata-kata Nichkhun? Wooyoung sepertinya kebingungan karena semua yang terjadi.
"Kau tahu bahwa dirimu sangat menarik, kau sangat cocok masuk dalam Beads Club. Karena itulah aku membutuhkanmu dan kemampuanmu. Datanglah ke Beads Club kapanpun kau mau. Ruangannya ada di Gedung bagian utara, lantai 2, di samping Gudang Sekolah. "


"Oh iya, ini kunci ruangan Beads Club, datanglah kapanpun kau mau. Aku mempercayaimu. Terimakasih atas semuanya." Nichkhun segera tersenyum dengan sangat indah setelah mengucapkan kata-kata itu lalu berdiri dan meninggalkan Wooyoung sendirian disana.


-End of Flashback-




Wooyoung telah sampai di tujuannya, namun ia menemukan seorang namja berambut merah berada di samping pintu ruang kesehatan. Ia terlihat berantakan, bajunya terlihat sedikit sobek di bagian lengannya, rambutnya acak-acakan, namja itu terduduk di lantai, menunduk, berusaha menyembunyikan tangisannya di lorong sekolah yang sepi. Namun percuma saja, suara tangisannya masih mampu terdengan oleh Wooyoung meskipun suaranya lirih.


Apakah dia habis berkelahi? Entahlah, Wooyoung belum mengetahui alasannya.
Meskipun namja berambut merah bernama Junho itu menyebalkan, Wooyoung memilih mendekati Junho dan duduk di sampingnya.


"Kau kenapa Lee Junho-shii??"
Junho kini menoleh ke sisi kanannya, melihat wajah Wooyoung tersenyum, membuat Junho merasa tenang, meskipun begitu Junho tetap diam.
"Sudahlah jangan menangis lagi, laki-laki harusnya tidak akan menangis di depan perempuan bukan?"
"Lihatlah dirimu dulu Wooyoung-shii, matamu saja juga bengkak begitu, pasti kau habis menangis juga kan?"
"Kau benar, aku juga habis menangis.. Tapi aku kan perempuan, wajar kan kalau aku menangis?! Lalu kenapa kau menangis?"

"Haruskah aku cerita padamu?" kata Junho sakratis.

"Kalau kau tak mau cerita juga tak apa, aku tidak memaksa. Tapi biasanya bercerita tentang masalah yang dialami akan membuatmu merasa lebih baik."
Junho lalu menatap ke depan dengan tatapan kosong lalu mengusap air matanya. Mungkin ini saatnya Junho untuk bercerita pada orang lain..
"Aku ini laki-laki.. Tapi apa kau tau bahwa rasanya sangat sakit jika kau hanya menjadi lelaki yang lemah dan selalu dilindungi oleh oleh orang lain?!.. Dia terlalu mengasihaniku, aku merasa dia telah mengasihani aku karena aku selalu tertindas"
Wooyoung terdiam dengan rasa penasaran yang makin muncul dalam dirinya. Junho pun melanjutkan kata-katanya..
"Aku memilih untuk membencinya, karena mungkin dengan begitu ia akan berhenti terluka karena aku, ia akan berhenti melindungi aku, ia akan memilih untuk memikirkan dirinya sendiri, ia akan berhenti untuk menjagaku dan yang terpenting ia akan berhenti mengasihaniku. Tapi kenapa setelah aku menjauhinya, aku membencinya, aku memalingkan wajahku dari dirinya dan menjadi dingin padanya, dia tetap saja melakukan hal yang sama? Padahal aku berjuang untuk menjadi pria yang kuat, aku belajar bela diri, bahkan hingga belajar menjadi orang yang kejam dan dingin tapi pada akhirnya semuanya sia-sia, aku tetap membuat dia kembali menjadi tameng untuk melindungiku.. Dan lebih bodohnya lagi aku tetap saja menjadi kacau karena dia.."


Wooyoung mulai mencerna kata-kata Junho..
Ternyata seorang Jang Wooyoung saat ini sedang berpikir tentang kesamaannya dengan Junho. Wooyoung seolah-olah sedang bercermin, bercermin pada Lee Junho yang menutupi kelemahannya dengan menjadi sok kuat dan dingin namun akhirnya gagal. Sama seperti Wooyoung yang menutupi kelemahannya sebagai cewek tomboy dengan menjadi sok anggun dan lemah.


"Seorang Lee Junho yang arogan ini adalah orang yang tertindas? Benarkah? Tapi kenapa menurutku dia benar-benar sangat tangguh ya?"
Junho tersenyum mendengar ucapan Wooyoung..
"Apa aktingku terlalu bagus hingga kau saja tertipu Wooyoung-ah?"
 Wooyoung kembali berpikir.. Akting? Ya mungkin ini kesamaan kedua Wooyoung dan Junho, mereka sama-sama berakting untuk menutupi hal yang dianggap menjadi 'kelemahan' mereka.
"Aku hanya mencoba menjadi cowok cool dan kuat agar siswa lain takut padaku"
Junho mencoba menjadi cowok cool dan kuat? Ini sama dengan Wooyoung yang ingin menjadi cewek anggun!
"Aku lelah menjadi orang lain, menjadi Lee Junho yang palsu. Aku ingin kembali menjadi diriku sendiri namun aku mungkin sudah terlambat. "
Wooyoung semakin merasa tersindir, ya tentu saja karena saat ini Wooyoung baru menyadari bahwa dia sedang menjadi 'Wooyoung palsu' sama seperti Junho yang tidak menjadi dirinya sendiri.


"Hmm.. Tapi kau wanita pertama yang berani melawanku.." Kata Junho sambil tersenyum
"Benarkah? Tapi.. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Bertanyalah, aku akan menjawabnya.."
"Apa orang yang kau ceritakan itu dulunya dekat denganmu?"
Junho tersenyum, ia kembali mengingat masa-masa indah dengan orang itu.
"Dia sahabatku, dia sangat baik, tapi akhirnya aku tahu dia bersahabat denganku karena dia kasihan padaku.."
"Kasihan? Menurutku, dari ceritamu tadi dia bukan kasihan padamu. Dia tidak hanya sekedar mempedulikanmu, namun mungkin ada hal lain yang mendorong dia untuk tetap melindungimu"
Junho tampak memikirkan ucapan Wooyoung..
"Apa maksudmu Wooyoung-ah?"
"Kalau menurutku dia.. hmm.. bagaimana menyebutnya yah? Mungkin saja dia menyayangimu.. Tidakkah kau merasa dia tetap mengorbankan dirinya untukmu meski kau membencinya? Itu salah satu tandanya.."


Junho terdiam, mungkin benar yang di katakan Wooyoung, namun Junho terlalu angkuh untuk mengakuinya..


"Bisakah kau merasa hubunganmu dengan sahabatmu baik-baik saja setelah sahabatmu itu mengatakan dengan mulutnya sendiri bahwa dia bersahabat denganmu karena rasa kasihan????" Kata Junho dengan nada meninggi untuk tetap mempertahankan keangkuhannya.
"Maafkan aku.. Aku terlalu sok tahu" kata Wooyoung dengan rasa menyesal. Junho pun kembali terdiam.
Karena Wooyoung merasa suasana kembali canggung, wooyoung mengalihkan pembicaraan.
"Kau masih mau disini? Aku mendengar bahwa kau anak teladan yang tertib dalam belajar kan? Kau harus masuk kelas."
"Tidak, aku lelah, aku akan pulang.. Lagipula hari ini guru-guru mengadakan rapat jadi seluruh kelas tidak ada pelajaran. Kau Wooyoung-ah, kembalilah ke kelas, kau mungkin bisa mengakrabkan diri dengan teman-teman."
"Tidak, aku harus ke ruang kesehatan."
Junho malah tersenyum mendengar ucapan Wooyoung..
"Kau ingin mengobati bibirmu itu? Apa kau terlalu cantik hingga di hari pertama sekolahmu kau sudah mendapatkan kekasih?" Junho lalu terkekeh dan tersenyum jahil pada Wooyoung.
"Aaa.. Apa?? aku tidak melakukan apa-apa! Aku masuk dulu ya!"
Wooyoung pun akhirnya meninggalkan Junho dan masuk ke ruang kesehatan, sedangkan Junho yang ditinggalkan juga memilih untuk meninggalkan tempat itu.

 


 



Wooyoung dengan wajah yang memerah dan rasa malu yang luar biasa memasuki Ruang Kesehatan dan akhirnya menemukan teman sekelasnya sedang duduk di kasur dalam ruangan itu dan mengobati dirinya sendiri. Tubuh yang tinggi, kekar, ditambah rambut pendek berwarna hitam, tentu saja itu Chansung.
"Hei Wooyoung-ah.. Kau sakit?" kata Chansung sembari tersenyum
"Chansung-ah!!! Ada apa denganmu??" Wooyoung segera berlari dan duduk di samping Chansung karena kaget melihat wajah Chansung dengan luka lebam, juga bajunya yang benar-benar berantakan.
"Aku tidak apa-apa kok. Ini biasa untuk laki-laki. Hehehe"
"Jangan bohong padaku! Lihat wajahmu babak belur Chansung-ah!!"
"Tidak apa-apa, aku kan ketua klub taekwondo, jadi luka seperti ini biasa bagiku" kata Chansung sambil tersenyum dengan muka bodoh..
"Jangan tersenyum bodoh seperti itu.. Kau jadi terlihat senang karena luka-lukamu itu.."
"Apa aku terlihat senang?? Aku memang senang Wooyoung-ah.."
Wooyoung terlihat bingung.. Tentu saja ia bingung.. Bagaimana seseorang senang karena babak belur?
"Aku senang bukan karena babak belur Wooyoung-ah...." kata Chansung melanjutkan omongannya.
"Lalu kenapa?? Bukankah itu menyakitkan?"
"Rasa senangku terlalu besar sampai-sampai lukaku ini tidak terlalu kurasakan, aku benar-benar bahagia" kata Chansung sambil mendongak dan menatap langit-langit ruangan. Tapi tentu saja kata-kata itu tidak membuat Wooyoung langsung mengerti.
"Aku masih bingung... Kenapa kau bisa senang sampai seperti itu?"
"Aku senang karena 'orang itu' kembali memandangku dan khawatir padaku setelah sekian lama dia membenciku..."
Chansung lalu kembali tersenyum pada Wooyoung namun matanya menunjukkan kesedihan yang sangat dalam mendalam..
 

 


 


-Di Ruang Beads Club-


Ada 6 orang duduk bersama dalam sebuah ruangan yang sangat bagus, mereka duduk di Sofa merah yang terlihat sangat mewah, namun suasana di ruangan itu nampak tegang.


Keenam orang itu adalah Nichkhun sang ketua Beads Club, Kim Minjun yang merupakan anggota Beads Club sekaligus ketua Klub Musik di sekolah, Ok Taecyeon yang merupakan salah satu playboy paling terkenal di sekolah, Suzy yang merupakan model memiliki wajah tercantik di sekolah, Jo Kwon yang merupakan hacker terbaik di sekolahnya dan tentu saja seorang siswi bernama Min yang merupakan dancer wanita terbaik di sekolahnya. Minjun memecah keheningan dengan memulai perbincangan dalam pertemuan yang mirip rapat ini.


"Ada kejadian yang barusan terjadi.. Hwang Chansung dari kelas XI A2 mengalami pemukulan oleh belasan siswa. Diperkirakan jumlahnya kurang lebih 17 orang.. Inilah yang kumaksud sebagai tugas baru kita untuk menyelidiki dan menemukan pelaku dari kejadian ini.."
"Maksudmu, korban pemukulan yang kau bicarakan adalah Chansung si ketua klub taekwondo, benarkan Minjun-ah??" kata taecyeon untuk memastikan pengetahuannya akan siswa bernama Chansung.
"Kau benar Taec, dia memang Chansung yang juga duduk sebangku dengan Khun. Iya kan Khun??"
"Iya benar Minjun-ah, tapi itu dulu..  Sekarang dia duduk dengan Lee Junho. Tapi.. Kapan kejadian itu terjadi?" kata nichkhun dengan serius.
"Kejadiannya saat istirahat, di Lorong lantai 3 di depan kelas ruang bahasa yang sudah tidak terpakai. Aku belum mengetahui kenapa kejadian ini terjadi."
"Bukankah Lee Junho, si ketua klub basket ada di sana saat kejadian itu terjadi? Benarkan Minjun Oppa?" Kata Min menyela. Minjun mengangguk tanda mengiyakan perkataan Min barusan.
"Suzy-ah, bisakah kau mencari info dari para siswa yang sedikit nakal tentang kejadian itu? Jangan lupa perhatikan siswa yang mengalami luka-luka, mungkin saja itu akibat kejadian tadi. Kalau kau Taec, kau cari info di antara para siswi yang suka bergosip." kata Nichkhun lalu ia melanjutkan perintahnya.
"Kalau kau  Kwon, kau cari informasi lewat komunikasi antar siswa, carilah info lewat email atau jejaring sosial para siswa, kalau perlu lewat perbincangan mereka di sms maupun telfon"
"Baiklah!!" Jawab Taecyeon, Suzy, dan Minjun dengan serempak.
"Kenapa tugas Beads Club harus bertambah lagi? Arrrghh!! Kita kekurangan orang!!" Kata Jo Kwon yang mengeluh dengan segala tugasnya yang sangat menumpuk..
"Aku akan membuat orang-orang yang melukai sahabatku menerima mimpi buruk dari Beads Club!!" kata Suzy dengan lantangnya
"Aku akan mencari informasi dengan menanyakan langsung pada Junho dan Chansung karena mereka sekelas denganku. Kalau kau Minjun, kau harus menyelidiki di TKP dan juga kau harus dekati anggota baru kita." Perintah Nichkhun pada Minjun ini membuat Minjun sedikit berpikir.
"Apa maksudmu Jang Wooyoung?"
"Benar, kau bisa melakukannya bersama Min. Dekati dia dan buat dia masuk ke klub kita. Aku juga akan mendekati dia lagi"
"Kenapa kau minta bantuanku? Bukankah awalnya kau sendiri yang ingin menangani perekrutan Jang Wooyoung?" kata Minjun mengingatkan.
"Ah! Aku tahu! Pasti rencana A untuk perekrutanmu itu gagal kan Khun Oppa? Rencana A yang kau jalankan itu terlalu ert!" Kata Min dengan seringai jahilnya.
"Sudah diam! aku memang gagal. Lakukan saja yang kuperintahkan, aku akan mencari Chansung dan Junho, aku pergi dulu"
"Kenapa kau jadi marah oppa??" Kata Suzy yang mulai merasa aura iblis nichkhun yang muncul dengan perlahan. Namun sayangnya Nichkhun tidak menggubris omongan Suzy dan malah keluar dari ruangan itu, masih dengan aura iblisnya.. Lalu ia pergi menuju ruang kelasnya, berharap Junho dan Chansung ada di sana, dan tentu saja dia juga harus mencari Wooyoung..


Dan dimulailah tugas Beads Club untuk menyelidiki kejadian pemukulan yang dialami Chansung..


-To be Continued-


 

Hehe maaf ,  author ini (panggil aja cel) sedang sibuk, selama 2 minggu lalu banyak banget tugas sebagai mahasiswa baru, apalagi ditambah kampusku itu adalah Institut Seni, jadi otomatis ospeknya bener-bener kejam ><

Dan entah kenapa ceritanya jadi semakin menjauh dari cerita inspirasinya, tapi menurut cel juga ga sejelek chap pertama ><

Yaah terimakasih buat subscribe dan comment kalian, makasih buat penantian panjangnya, boleh banget comment lho, thanks sekali lagi *bow* :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nunneo74
#1
Chapter 3: eonni ff x keren bnget .. knp ga prnh update lg
LenkaChakhi
#2
Chapter 3: Ayo harus di updte lg onnie . Ini ff favorite lenka , ayo ramaikan kembali ff khunyoung . We are khunyoung shipper forever
LenkaChakhi
#3
Chapter 3: Ini udah lama bgt gak di update tau onnnie ? Dari petama lenka kenal aff ampe sekarang blom juga ??
kimminhara
#4
Chapter 3: update soon~~
rinkhunyoung #5
Chapter 3: waiting for story...@2@
when update thorr...!!!!
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 2: DEMOOOO


CHANNUNEOOO NGGAK MAU TAUUUUUUU


HARUS MAIN CASTNYA CHANNUNEOOO THOOO PLISS
KidMoonlight #7
Chapter 3: Like bgt thor sama chap ini.. love chanho moment very much.

Ohya thor ini cerita terinspitaRasi dari komik scramble-b ya? Agk mirip dikit hehe.

Lanjut terus thoor... plis chanho moment nya selalu diselipin diantara khunyoung. Klo bs yg bnyak ahahaha

Update soon ya thor~
afiati #8
Chapter 3: kependekan di tunggu lagi updatenya lagi ^_^
khunyoungyes
#9
Chapter 3: wah akhirnya ff ini d apdet juga >___< aku suka banget kalo woo jadi cewek. jadi aku slalu nunggu ff kamu xDDD

persahabatan chanho rumit sekali yah. tapi, pas chan njelasin detail2 ceritanya penasaran deh sama tuh cewek yg ditolak junho. dan juga junho itu menurutku kerasa kepala bgt yah udah jelas chan tulus ngelindungin dia tapi dia kekeh aja T.T wooyoung lemot banget yah~ khunyoungnya kuraangg xDDD

update soon ^^
angangbooungeeowl
#10
Chapter 3: eyyy ini terlalu pendek...

nexttt asap...^^d