Jinki, Lee Jinki. Ia sudah lama merasa sendiri dan hidup sendiri setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun terbiasa hidup tanpa orang tua, bukan karena mereka sudah mati lama melainkan sibuk bekerja. Meskipun begitu, ia tidak pernah mengeluh—ia selalu merasa cukup dengan sendiri hidup, dan seketika tumbuh menjadi laki-laki yang sedikit tertutup. Selalu berjalan dengan pandangan lurus, langkah yang panjang dan cepat, tak banyak bicara. Bukan, dia bukan tipikal laki-laki kaya, tampan ataupun pintar—ia dapat hanya dua A dan sisanya nilai C pada semester lalu. Ia bukan lelaki yang tampan, karena tak banyak perempuan suka dengan lelaki bermata sipit dengan pengetahuan sempit. Dia juga bukan orang yang banyak duitnya jika dia terlahir kaya, maka ia akan memilih untuk berhenti sekolah dan meneruskan perusahaan ayahnya.

Sampai kemudian ia bertemu Kim Gwiboon.

Dan cerita selanjutnya, silahkan kau baca di bab berikutnya.