Siwon's Verification

Light The Dark

Ps : Bold and Italic = Flashback / Dream

.

.

Chapter 6

 

            Botol itu berisi racun. Tidak mematikan tapi cukup menyakitkan. Terbukti, setelah bocah 6 setengah tahun itu meminumnya habis terlihat raut kesakitan dalam matanya. Tubuhnya yang tadinya duduk kini kembali terbaring. Dikepalkan kedua telapak tangan kecilnya untuk mengurangi rasa sakit yang membuat nafasnya terengah-engah. Ingin teriak pun percuma. Bocah itu hanya bisa menggigit bibirnya.

            “Kyunnie” yeoja yang berstatus ibu bocah itu berusaha bangun dari duduknya. Tubuhnya juga sakit, tapi dia tahu anaknya jauh lebih sakit. Setelah berhasil berjalan terseok-seok menuju tempat anak bungsunya terbaring, yeoja itu menggenggam tangan mungil anaknya yang memucat dengan air mata berlinangan “Kyunnie, bertahanlah baby…”

            “Dia tidak akan mati. Kau tenang saja Nyonya Cho” Eric, namja berjas putih yang menjadi dalang dari penculikan Nyonya Cho dan anak bungsunya. Namja keturunan Korea-Inggris itu menyuruh salah satu anak buah kepercayaannya menjadi supir di Keluarga Cho. Supir itulah yang membawa Cho Hanna dan Cho Kyuhyun ke markas Eric. Sebenarnya Nyonya Cho menyuruh sang supir membawa mereka ke rumah sakit karena Dokter Park menyetujui operasi Kyuhyun dipercepat. Tapi sang supir yang memanfaatkan kepanikkan Nyonya Cho saat melihat anaknya pingsan membawanya ke tempat mengerikan ini. Sebuah gedung suram yang digunakan Dokter Eric melakukan hal mengerikan, seperti membedah tubuh anak-anak jalanan dan menjual organnya.

            “Kau boleh membenciku Eric, tapi kumohon selamatkan anakku” Hanna rela melakukan apapun untuk keselamatan anaknya. Dia sungguh tak sanggup melihat buah hatinya kesakitan seperti ini.

            “Isteriku pernah memohon-mohon pada suamimu Hanna, tapi apa yang suamimu lakukan? Dia tetap memecat isteriku dan membunuhnya” Eric berkata dengan nada marah “Padahal saat itu isteriku sedang mengandung anak kedua kami”

            “Suamiku tidak membunuh Eunyo” bela Hanna “Semua itu kecelakaan. Suamiku tidak tahu jika isterimu mengikutinya sampai ke gedung sekolah yang akan dirubuhkan. Dia tidak tahu isterimu ada disana dan ikut meledak bersama gedung itu”

            Eric tertawa. Tidak ada rasa humor dalam tawanya. Yang ada hanya kebencian dan dendam. Dia tidak bisa menerima kematian tragis isterinya setahun lalu. Isterinya tidak akan mati jika Cho Yeunghwan tidak memecatnya hanya karena kecerobohan isterinya menggagalkan kontrak kerjasama dengan China untuk membangun sekolah di Negara Asia Tenggara. Isteri cantiknya tidak akan mati jika Choi Yeunghwan tidak pergi ke lokasi gedung sekolah yang akan diledakkan. Isterinya yang malang itu tidak akan mengikuti bosnya kesana dan tidak akan terjebak di salah satu ruang kelas. Dan  terpenting, Kim Eunyo tidak akan mati. Tewas menjadi serpihan karena ledakkan maha dahsyat itu.

            “Jadi kau menyalahkan isteriku yang malang?” Eric kembali menyeringai. Tangan kanannya menyentuh perut Kyuhyun dan meremasnya keras. Hal itu membuat Kyuhyun berteriak kesakitan.

            “Hentikan!” Hanna berusaha melepaskan remasan tangan Eric para perut anaknya, tapi tidak ada gunanya.

            Sakit. Tak pernah Kyuhyun merasakan rasa sakit sebesar ini sebelumnya. Dokter Park bilang jika dia selesai dioperasi dia akan kembali normal seperti anak lelaki pada umumnya. Dia bisa bermain sebebas teman-temannya. Dia tidak perlu melihat ayah dan ibunya malu karena ‘kelebihan’nya.

            Eric tersenyum puas melihat Kyuhyun berhenti berteriak karena kelelahan. Dia bisa melihat darah membasahi celana anak itu “Aku memberimu kesempatan terakhir untuk menemani anakmu. Aku tak sadar membedahnya dan membuatnya menjadi serpihan-serpihan. Seperti yang terjadi pada isteriku tercinta”

            Eric dan anak buahnya meninggalkan Hanna dan Kyuhyun di ruangan itu. Hanna mengusap keringat di dahi anaknya. Mengucapkan kalimat penenang yang dia sendiri meragukan itu. Adakah yang akan menolong mereka? Suaminya pasti mencarinya, tapi dia tidak yakin lokasi terpencil ini ditemukan.

            “Eo..mma…” Kyuhyun berusaha mempertahankan kesadarannya.

            “Kyunnie sayang…” Hanna mencium wajah pucat anaknya “Kita akan selamat. Kau akan baik-baik saja. Bertahanlah untuk eomma ne?”

            Kyuhyun mengerang kesakitan  “Sa…kit… Sakit se…kali eo..mma…” isakan kembali lolos dari bibir plum bocah imut itu.

            “Apa yang sakit sayang? Eomma akan menyembuhkannya” Hanna tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya, tapi demi Kyuhyun dia akan melakukan apapun.

            “Perut..ku sa..kit se..kali” adu Kyuhyun. Nafasnya kembali tersengal. Sepertinya racun itu menyerang seluruh organnya “Se..sak… sa…kit… eo…ma… pe..rih…”

            Melihat anaknya mulai merancau karena kesakitan membuat Hanna sungguh tak tega. Dia sangat ingin menggantikan rasa sakit yang dirasakan anaknya “Tahan Kyunnie. Ada eomma disini” Hanna mengusap-usap perut dan dada anaknya. Berusaha tetap tenang meskipun melihat darah di selangkangan anaknya.

            Terlalu larut dalam kesakitan anaknya, Hanna tidak menyadari pintu itu kembali terbuka. Dia baru menyadarinya ketika sebuah suara cadel mengagetkannya.

            “Na jumma…” seorang bocah 3 tahun berkulit seputih susu dengan rambut cepak berwarna hitam memanggil Hanna “Kiyu yung?”

            “Suho?” Hanna kaget melihat balita kecil itu disini. Apa Eric yang membawanya?

            Hanna memang mengenal Eric dan isterinya. Mereka ada adalah sahabat baik saat SMA. Eric awalnya menyukai Hanna bahkan terobsesi padanya. Tetapi Hanna dan Yeunghwan dijodohkan orang tua mereka dan menikah setelah lulus SMA. Eric yang frustasi akhirnya menjadi namja playboy yang kejam. Tapi Eunyo berhasil menaklukan namja itu dan kemudian mereka menikah. Kehidupan Eric dan Eunyo sangat bahagia bahkan teramat bahagia setelah Suho –buah hati mereka- lahir. Tapi kematian mendadak Eunyo membuat Eric kembali terpuruk. Pekerjaannya sebagai dokter terbengkalai. Dia lebih memilih menjual organ manusia dalam pasar gelap. Dan dengan uang yang dia peroleh, dia membayar banyak anak buah dan melancarkan aksi balas dendamnya pada Keluarga Cho. Apalagi dia salah satu dari sedikit orang yang tahu ‘penyakit terkutuk’ yang dialami si bungsu Cho.

            Mendengar nama yang dikenalnya, Kyuhyun kembali menampakkan karamel indahnya walau untuk itu dia harus mengerahkan seluruh kesadarannya. Matanya yang setengah terbuka menampakkan bayangan samar seorang bocah yang sudah beberapa kali bermain dengannya dulu.

            Suho memberikan sebuah benda yang sedari tadi dia sembunyikan di punggungnya. Sebuah ponsel. Dengan senyuman lebar dia menyodorkan ponsel itu ke wajah Hanna.

            Tidak membuang waktu, Hanna mengambil ponsel itu dan menekan nomor suaminya. Berharap suaminya mengangkatnya segera sebelum Eric masuk.

            Tuhan sangat bermurah hati. Tuan Cho mengangkatnya pada dering pertama “Yeo…”

            “Cepat lacak lokasi ponsel ini” Hanna memotong kalimat suaminya dengan cepat. Dia tak mau mengambil resiko Eric menggagalkan satu-satunya cara menyelamatkan Kyuhyun.

            “Hanna…” Tuan Cho kaget “Kau dimana?”

            “Aku tak tahu. Kumohon, cepat kesini. Kyunnie…” Hanna menatap Kyuhyun yang kembali memejamkan matanya walau raut kesakitan jelas terlihat di wajahnya “Eric meracuninya. Kita harus membawanya ke rumah sakit segera”

            “Mwo? Eric?” Tuan Cho terdengar tidak percaya “Kenapa Eric harus melakukan itu?”

            “Tidak ada waktu lagi” desak Hanna “Cep…”

            Refleks Hanna memasukkan ponsel kecil itu ke saku roknya saat mendengar suara pintu terbuka. Eric memasuki ruangan dan menarik Suho ke dekatnya “Apa yang kau lakukan disini Suu?”

            “Appa!” Suho melingkarkan kedua tangan kecilnya di paha sang ayah “Kiyu yung catit…”

            Eric tersenyum pada anaknya “Oh ya? Kyu hyung sakit apa Suu chagi?”

            Suho menggeleng tanda tidak tahu “Kiyu yung dalah” jari telunjuk mungilnya menunjuk celana Kyuhyun yang berlumuran darah.

            “Oh, Kyu hyung yang malang” Eric memberi anaknya ekspresi pura-pura sedih “Sekarang Suho keluar ya, appa akan menyembuhkan Kyu hyung”

            Suho menggeleng. Bocah itu tahu ada yang berbeda pada ayahnya “Cuu mau cama Kiyu yung”

            “Tidak boleh” sahut Eric tegas. Dia memanggil anak buahnya “Bawa wanita ini keluar. Pembedahan akan dimulai”

            Kedua anak buah Eric menarik paksa Hanna yang masih berseikeras menggenggam tangan lemas Kyuhyun “Tidak. Lepaskan aku! Jangan lakukan ini Eric. Kumohon…”

            Eric menggeleng “Tidak akan semenyakitkan yang kau bayangkan Hanna. Anakmu kan lemah, hanya sekali sayatan mungkin dia langsung mati. Jadi kau tak perlu cemas walau aku membedahkan tanpa obat bius. Racun yang tadi kuminumkan akan membantunya”

            Hanna makin memberontak “Bunuh aku saja. Kumohon jangan Kyu!”

            Eric mengucek telinganya seolah perkataan Hanna hanya angin lalu. Setelah Hanna pergi, Eric mengenakan masker dan mengeluarkan alat bedahnya.

            “Cilo!” Suho yang berhasil bebas dari pegangan salah satu anak buah Eric kini berdiri di antara Kyuhyun dan ayahnya. Kedua tangannya terentang seolah melarang ayahnya mendekati Kyuhyun “Cilo appa!”

            Eric menghela nafas. Anaknya ini memang suka mencari ulah. Eric tak tahu bahwa si balita 3 tahun ini tengah main petak umpet bersama baby sitternya dan bersembunyi di bagasi mobil Eric sehingga tanpa sengaja ikut ke tempat mengerikan ini. Sebelum bisa membawa anaknya pulang, Suho sudah berlarian kesana kemari karena mengira berada di tempat bermain baru.

            “Suu jangan ganggu appa ne?” Diusapnya sayang rambut hitam Suho dengan tangannya yang sudah bersarung tangan karet “Suho main bersama paman-paman bajak laut di luar saja oke?”

            Suho menggeleng. Dia memang tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi tadi dia melihat Hanna ajumma yang serring memberinya kue enak disetrum teman ayahnya. Dia juga melihat ayahnya menyakiti Kyuhyun hyung favoritnya. Dia tak ingin ayahnya lebih jahat lagi.

            “Ah! Apa Suho yang mau membedah Kyu hyung?” Eric berkata dengan nada senang karena idenya. Sepertinya laki-laki itu sudah sinting.

            Suho yang bingung hanya diam. Dia menatap tubuh Kyuhyun bingung saat ayahnya memberikan pisau bedah ke tangan kecilnya. Dia masih diam saat sang ayah mengarahkan pisau itu ke perut Kyuhyun. Tapi Suho langsung menjerit saat ayahnya menekan tangannya dan membuat pisau itu menyobek perut Kyuhyun.

            “Aaarrrkkkhhh” jeritan kesakitan Kyuhyun menggema di ruangan itu bersamaan dengan tangisan ketakutan Suho.

            Eric tertawa senang melihat tidak ada suara dan pergerakan lagi yang dilakukan Kyuhyun. Dia bahkan semakin tertawa melihat Suho yang berusaha menghentikan darah dari luka Kyuhyun. Seolah pemandangan itu adalah komedi terlucu dalam hidupnya.

>_< WonKyu >_<

            Kyuhyun terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat mengelus perutnya. Lebih tepat bekas luka sayatan pada perutnya.

            “Lama sekali tidurmu Kyu hyung” sebuah suara merdu bak lonceng yang menyadarkan Kyuhyun sepenuhnya.

            Refleks Kyuhyun duduk dan mundur. Membuat kepalanya terbentur kepala ranjang “Aw!”

            “Kau masih saja ceroboh hyung” Suho yang sedari tadi mengelus bekas luka Kyuhyun kini tertawa melihat Kyuhyun mengumpat.

            “Apa maumu?” Kyuhyun bertanya dengan nada tajam.

            Suho tidak menjawab. Dia malah menatap perut Kyuhyun yang kini sudah tertutup baju “Apa masih sakit hyung?”

            Kyuhyun menatap curiga Suho “Apa?”
            “Luka yang kubuat dulu. Apa masih sakit?” Tanya Suho.

            “Tentu saja tidak” jawab Kyuhyun ketus “Luka yang kau buat tidak besar”

            Suho terdiam. Dia tidak ingat sebesar apa luka yang dia buat di perut Kyuhyun. Yang paling dia ingat adalah darah Kyuhyun yang mengotori bajunya, jeritan kesakitan Kyuhyun, jeritan shock ibu Kyuhyun, tawa bahagia ayahnya. Moment mengerikan itu kembali memenuhi kepalanya. 14 tahun tidak membuat memori itu menghilang.

            “Untuk apa kau menculikku?” Kyuhyun kembali bertanya.

            Suho menggeleng dan memasang wajah polosnya “Aku tidak menculikmu hyung”

            Kyuhyun memandang sinis pemuda 17 tahun di depannya “Kau pikir membius seseorang dan menyeret orang itu ke tempat asing bukan menculik?”

            “Tapi ini bukan tempat asing. Ini kamarmu hyungie” jawab Suho.

            Kyuhyun langsung melihat sekeliling. Dia baru menyadari jika dia berada di kamarnya.

            Suho memandang Kyuhyun dengan wajah bersalah “Aku membiusmu karena hyung kelihatan akan kabur dariku. Well, padahal aku hanya ingin bicara denganmu. Mianhae membuat hyung terkejut”

            “Tingkahmu tadi seperti kepala mafia berdarah dingin” kata Kyuhyun “Aku bisa saja mematahkan lehermu jika kau sendiri. Tapi kau seperti pengecut membawa anak buah”

            “Mereka pengawalku hyung” bantah Suho “Dan aku tidak yakin kau bisa mematahkan leherku. Aku sudah besar sekarang. Bukan bocah 3 tahun yang bisa kau takut-takuti”

            “Memangnya siapa kau pakai pengawal segala?” Tanya Kyuhyun meremehkan “Wajah menyedihkan sepertimu tidak cocok menjadi anak jenderal”

            Suho menekuk wajahnya cemberut “Ternyata Hwan ajussi benar. Kau sangat menyebalkan hyung”

            “Bagus kalau otak sempitmu sadar” Kyuhyun malah bangga dikatakan menyebalkan.

            Suho tersenyum “Tapi aku senang kau masih hidup”

            “Aku tidak” balas Kyuhyun “Harusnya hari itu aku mati bukan eomma”

            Suho menghela nafas melihat wajah keruh Kyuhyun. 14 tahun mereka tidak bertemu. Setelah kejadian di markas ayahnya, Suho diasuh oleh keluarga ibunya di Jepang dan baru 2 hari kembali ke Korea. Dia sangat ingin bertemu Kyuhyun dan mengucapkan maaf. Suho belum mengatakan hal itu karena kondisi Kyuhyun yang koma selama sebulan karena perbuatan ayahnya itu.

            “Mianhae hyung” Suho akhirnya mengucapkan itu “Aku tidak minta kau memaafkan ayahku. Dia memang salah. Tapi kumohon, jangan membencinya”

            Kyuhyun mendengus “Aku bahkan lebih membenci tubuhku daripada ayahmu. Jika bukan karena tubuhku, eomma tak akan perlu membawaku ke rumah sakit. Bahkan ibumu juga meninggal karena penyakitku”

            “Aniya” bantah Suho. Ketika ibu Suho mengikuti ayah Kyuhyun ke gedung tua itu, ayah Kyuhyun tidak menyadari ibu Suho masih di gedung karena dia mendapat telepon dari isterinya bahwa Kyuhyun masuk rumah sakit. Karena kawatir, Tuan Cho menyuruh gedung itu cepat diledakkan agar dia bisa segera ke rumah sakit. Sayangnya Tuan Cho tahu ada orang di gedung itu saat salah satu anak buahnya menelepon dan menemukan serpihan tubuh seorang yeoja di antara puing-puing bangunan.

            “Kau juga harusnya membenciku Suho” Kyuhyun berkata “Dan aku membenci orang yang sok baik”

            “Aku bukan sok baik” Suho menatap tajam Kyuhyun “Aku memang baik”

            “Terserah” Kyuhyun bangun dari duduknya. Dia mengambil handuk yang digantung di dekat kamar mandi kamarnya “Aku mau mandi. Keluar dan jangan mengintip”

            Suho hanya diam menatap punggung Kyuhyun yang menjauhinya. Betapa kurusnya sosok itu. Padahal dulu, Kyuhyun sangat gembul dan chubby. Suho menarik nafas dan berujar ketika Kyuhyun membuka pintu kamar mandinya “Ayah kabur dari penjara. Dia mungkin berniat jahat lagi padamu”

            Kyuhyun mematung. Tapi kemudian dia melangkah ke kamar mandinya “Aku menunggunya membunuhku”

            Suho menghela nafas pasrah. Kedatangannya ke Korea juga untuk memberitahu informasi itu pada Keluarga Cho. Dia juga sudah menduga Kyuhyun akan berkata seperti itu. Tapi Suho tidak melihat hal yang terjadi begitu pintu kamar mandi tertutup. Tidak melihat tubuh gemetar Kyuhyun di balik pintu kamar mandi.

>_< WonKyu >_<

            “Kyunnie!” Siwon memanggil nama Kyuhyun. Berharap sosok yang berjalan di depannya menoleh “Kyunnie!” tapi sayang sosok itu menulikan telinganya. Siwon berlari dan berhasil menyamai langkahnya dengan sosok itu “Aku memanggilmu dari tadi”

            “Aku tak punya kewajiban menoleh saat kau panggil” jawab Kyuhyun sama ketusnya dengan kemarin-marin.

            “Siapa namja tadi?” Siwon bertanya lagi. Bukankah telinganya sudah kebal dengan kalimat ketus Kyuhyun? “Siapa namja itu? Berani benar dia mencium calon isteriku”

            Kyuhyun berhenti melangkah. Mendadak wajahnya terasa panas. Siwon bilang apa tadi? Calon isteri? Kenapa Siwon mengatakan itu? Lagipula kenapa dia marah pada Suho yang tadi mengantarnya ke kampus dan mencium pipinya?

            “Kyunnie aku bertaya siap-” Siwon ikut berhenti melangkah dan menatap wajah merah Kyuhyun “Ommo! Kau demam Kyunnie? Astaga! Kita ke rumah sakit sekarang”

            “Ka…kau…” Kyuhyun berkata gemetar “Psikopat!

            Beberapa mahasiswa yang hobby menonton interaksi WonKyu menelan ludah melihat wajah Kyuhyun sekarang. Bagaimana tidak? Wajah manis –yang mereka takuti- kini memerah. Terlihat sangat menggemaskan dan menggairahkan. Sial! mereka tidak bisa berhenti terpesona pada keindahan si The Dark Evil.

            “Eh? Siapa yang psikopat?” Tanya Siwon bingung.

            “Apa yang kau lakukan padaku?” Tanya Kyuhyun setelah berhasil membuat kemampuan verbalnya kembali.

            Kini Siwon bertambah bingung. Dia melihat sekitar seolah bertanya apa salahnya. Tapi ketika dia melihat pandangan seme-seme lapar. Siwon langsung murka wajah tampannya yang selalu ramah itu menatap marah seme-seme yang tengah terpesona pada baby Kyunnie-nya “Yak! Jangan menatap calon isteriku! Kalian mau mati ya?”

            Kyuhyun yang makin memerah menendang tulang kering Siwon dan berteriak “KAU MENGENDALIKAN PIKIRANKU! DASAR IBLIS BERILMU HITAM!”

            Siwon masih mengusap tulang keringnya yang sakit bukan main saat Kyuhyun berlari kembali ke arah gerbang kampus.

            Dengan mendumel Kyuhyun masuk ke taksi yang ada di depan kampusnya. Dia lebih memilih pulang menyembuhkan wajah merah dan gemuruh jantungnya daripada di kampus. Kyuhyun menyebutkan alamat rumahnya pada supir taksi itu.

            Taksi melaju dengan cukup kencang “Kau bisa tidak sih bawa taksinya? Apa kau mencuri taksi ini dan pura-pura jadi supir taksi?” cerca Kyuhyun kesal bukan main.

            “Kau cerdas juga little boy” jawba supir itu.

            Kyuhyun tersentak. Suara itu. Suara yang sama dengan suara namja mengerikan yang menghabisi nyawa ibunya. Namja yang kabur dari penjara. Eric Kim.

>_< WonKyu >_<

            Siwon melihat taksi meninggalkan kampusnya. Dia yakin Kyuhyun berada di dalam taksi itu. Jika dia mengambil mobilnya, dia akan kehabisan waktu. Akhirnya sebuah ide muncul saat Siwon melihat teman sekelasnya melewatinya dengan motor mattiknya.

            “Yoochun!” Siwon memanggil namja itu.

            Park Yoochun mengerem motornya “Apa?”

            “Pinjam motormu Yoochun-ah!” pinta Siwon dengan wajah memelas.

            “Tapi…” Yoochun berusaha menolak.

            Siwon mengeluarkan kunci mobilnya dari saku celana kemejanya dan memberikannya pada Yoochun “Kau pakai mobilku”

            Yoochun tahu mobil Siwon sangat mewah. Mobilnya sendiri sedang dibengkel dan dia terpaksa membawa motor mattik ibunya untuk kuliah “Oke, tapi jangan sampai lecet ya. Eomma bisa menggantungku di beranda kalau sampai ada yang tergores”

            Siwon tersenyum meyakinkan “Tenang saja. Aku akan menjaganya” Siwon memakai helm yang diberikan Yoochun dan mulai mengendarai motor itu. Meski lahir dan besar di keluarga luar biasa Kaya Raya, Siwon bisa mengendarai motor. Dia senang mencoba suatu hal baru. Helikopter pun bisa dia tangani dengan mudah.

            Setelah cukup mengebut, Siwon yang sudah hapal nomor plat taksi yang dikendarai Kyuhyun melihat taksi itu berhenti di lampu merah. Siwon sedikit heran, ini bukan jalan pulang ke rumah Kyuhyun. Mau kemana namja cantik itu?

            Siwon terus mengikuti mobil itu. Perasaannya mulai tak enak saat mobil itu keluar dari kota Seoul. Walau Siwon sudah lelah berkendara dengan motor dalam jarak sejauh itu, tapi dia tidak mau berhenti. Dia merasa Kyuhyun dalam bahaya.

            Sialnya, motor Yoochun mendadak mati. Bensinnya habis. Siwon mulai frustasi. Mobil itu terus melaju menjauhi Siwon yang panik. Dia meletakkan motor Yoochun disana begitu saja dan mulai berlari mengejar mobil itu. Wilayah ini memang sepi. Bisa dibilang tidak ada kendaraan lain yang lewat.

            Hampir setengah jam berlari tanpa henti, akhirnya Siwon melihat taksi itu berhenti di pinggir hutan. Sayangnya, taksi itu kosong. Siapa pun orang yang membawa Kyuhyun kesini, pasti sudah menyeretnya ke suatu tempat. Buktinya Siwon melihat ponsel Kyuhyun tergeletak di jok belakang. Perasaan tidak enak semakin mendominasi hatinya. Dia yakin Kyunnie tercintanya sedang dalam bahaya. Siwon menghubungi nomor seseorang yang dia yakin bisa membantunya dengan ponsel di saku celana jinsnya.

            “Yeoboseo, Zhang Yixing” Siwon berkata setelah ada suara yang menjawab teleponnya “Aku butuh bantuanmu. Kirimkan semua pasukan secepatnya. Akan kukirimkan alamat tempatnya”

            Siwon mengirimkan tempat kira-kira dia berada sekarang. Setelah itu dia memasuki hutan. Berdo’a pada Tuhan semoga Kyuhyun baik-baik saja dimana pun dia berada sekarang.

>_< WonKyu >_<

            Kyuhyun sudah berusaha melawan. Dia menendang meninju dan melakukan apapun yang bisa dia lakukan. Tapi Eric tidak juga berhasil dikalahkan. Yang ada, namja paruh baya itu menyemprotkan gas pada Kyuhyun. Gas aneh yang membuat tubuh Kyuhyun lemas.

            “Kau tetap keras kepala dari dulu” Eric tertawa melihat Kyuhyun yang kini terbaring di lantai tanah gubuk kayu dekat hutan di dekat kota Seoul “Apa kau sudah melihat anakku? Dia pasti tumbuh menjadi namja tampan”

            “Iya. Suho memang tampan. Sangat berbeda denganmu yang seperti zombie!” hina Kyuhyun.

            “Tapi zombie inilah yang akan mengakhiri hidupmu sweet boy” balas Eric menyeringai.

            Kyuhyun mengirim sumpah serapah pada Eric “Aku tidak takut padamu. Lagipula disini kau tak akan bisa membedahku”

            Eric tertawa “Aku sudah tidak tertarik membedahmu” dia menjambak rambut cokelat Kyuhyun “Kudengar ‘itu’ masih ada di tubuhmu ya? Sayang sekali kau tidak bisa operasi. Pasti karena racun racikkanku yang mujarab kan?”

            Kyuhyun meludahi wajah Eric “Aku tidak peduli!”

            Eric mengusap wajahnya yang diludahi lalu menendang perut Kyuhyun keras. Kyuhyun menahan pekikkan kesakitannya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan Eric walau tubuhnya masih lemas gara-gara gas itu “Kau tidak cengeng juga. Aku jadi ingat kejadian 14 tahun lalu. Saat ibumu menjadi tameng untuk melindungimu dari peluruku”

            Wajah Kyuhyun mengeras. Dia tak akan lupa bagaimana ibunya mengorbankan nyawa untuk menyelamatkanya. Walau dia tidak melihatnya secara langsung. Tapi dia tahu ibunya tewas karenannya.

            Eric mengeluarkan pistol dari balik mantelnya. Dia masih mengenakan pakaian ala supir taksi “Kali ini tidak akan ada yang menyelamatkanmu. Tidak ibu bodohmu yang ada di neraka”

            Kyuhyun tidak tahu dia dapat kekuatan dari mana. Tapi mendengar ibunya dihina, Kyuhyun sangat marah. Tubuhnya yang tadinya lemas, kini sudah berdiri di hadapan Eric. Kaki jenjangnya segera menendang ‘junior’ Eric sekeras dia bisa. Tidak membuang waktu, Kyuhyun berlari keluar dari gubuk itu saat Eric mengumpat kesakitan.

            Hanya ada hutan. Gubuk itu berada di tengah hutan. Kyuhyun berlari mencari jalan keluar dari huta itu. Tidak sekali dia hampir jatuh karena ada banyak jurang disana.

            Dor!’

            Suara tembakkan terdengar di belakang Kyuhyun “Jangan lari little boy, ajussi tidak akan membedahmu”

            Kyuhyun terus berusaha berlari. Sialnya dia tersandung akar pohon. Eric yang berlari tak jauh dari Kyuhyun tersenyum puas.

            Tidak mau menyerah, Kyuhyun bangun dan kembali berlari.

            ‘Dor!’

            “Ugh” Kyuhyun merasakan timah panas mengenai bahu kanannya. Sangat sakit. Tapi dia tetap berlari.

            Entah sudah berapa lama Kyuhyun berlari. Pandangannya mulai buram. Sudah banyak darah keluar dari luka tembaknya. Sudah tidak kuat, Kyuhyun menjatuhkan tubuhnya di sebuah pohon besar.

            ‘Dor!’

            Belum sempat dia melakukan apapun pada bahunya, kembali terdengar suara tembakan mengenai pohon tempatnya bersandar. Kyuhyun berdiri dan berbalik. Di dekat bibir jurang sana berdiri Eric Kim menodongkan pistol tepat ke arah jantung Kyuhyun. Jarak yang cukup dekat membuat Kyuhyun yakin ayah Suho itu tidak akan gagal membidik jantungnya.

            “Say Good Bye Little Cho” Eric menyeringai senang. Kyuhyun bahkan mendengar dengan jelas suara mesin pistol itu saat jari Eric menekan pelatuk pistolnya.

            Kyuhyun memajamkan matanya. Memorinya mengingat saat-saat menyenangkan ketika dia bersama orang tua dan kakaknya ‘Aku datang eomma’. Tiba-tiba dia juga mengingat Siwon. Namja yang selama ini menggangganggunya ‘Selamat tinggal Siwonnie’

            ‘Dor’

            “Waaaaaaa…”

            ‘Brug’

            Suara teriakan menyusul sedetik setelah suara tembakan. Sedetik kemudian suara sesuatu menghantam tanah terdengar juga. Seperti gerakan slow emotion, seseorang tiba-tiba muncul di depan Eric dan mendorong tubuh paruh baya itu ke jurang. Orang itu bahkan tidak mempedulikan sebuah peluru yang kini tertancap si salah satu organ tubuhnya. Setelah yakin Eric hilang, orang itu membiarkan tubuhnya ambruk di tanah.

            Kyuhyun membuka matanya saat mendengar suara sesuatu jatuh. Tidak pernah dalam mimpinya sekali pun dia melihat sosok itu datang menyelamatkannya. Tubuh sosok itu terbaring di tanah. Sinar matahari yang keluar dari celah-celah pepohonan membuat tubuh itu bercahaya. Tapi, cairan merah yang mengotori tanah di dekatnya yang membuat tubuh Kyuhyun gemetar hebat.

            “Siwon?” Kyuhyun masih shock.

            Namja yang tergeletak itu berusaha bangun mendengar suara orang yang dicintainya. Rasa sakit membuat tubuhnya sulit untuk digerakkan  “Kyu…nnie…”

            Kyuhyun mendekati Siwon yang masih berusaha bangun. Diletakkan kepala Siwon dalam pangkuannya “Siwon, apa yang…”

            “Kau… ta..tak apa..ap..a?” Siwon bertanya.

            Kyuhyun mengangguk “Kau berdarah”
            “Gwen..cana…” lirih Siwon. Pandangan matanya mulai buram. Tapi dia senang melihat wajah cemas Kyuhyun. Bukankah itu berarti Kyuhyun mengkawatirkannya “Di..a ja…jatuh” Siwon kembali berkata “Kau ta..k per..lu ta..kut la..lagi”

            “Jangan banyak bicara” Kyuhyun menekankan tangannya pada luka di perut Siwon. Berharap darah berhenti mengalir dari sana. Dia tidak peduli pada bahunya yang juga tertembak. Keadaan Siwon jauh lebih parah “Bodoh. Kenapa kau menyelamatkanku? Kenapa kau mengorbankan nyawamu demi orang sepertiku?”

            Siwon tersenyum dalam sakitnya. Membiarkan Kyuhyun merobek kemejanya dan menggunakannya menutup luka di perut Siwon “Kyu…nnie…”

            “Jangan ucapkan apapun. Kau harus bertahan. Aku akan menggundulimu kalau kau tidak bisa bertahan” ancam Kyuhyun dengan suara bergetar. Air mata bahkan sudah lolos dari matanya.

            Siwon mengunpulkan tenaganya. Dia mengucapkan sesuatu dengan suara kecil membuat Kyuhyun menunduk agar bisa mendengar suara Siwon.

            “Kau bilang apa? Aku akan mengabulkan apapun keinginanmu asal kau selamat” Kyuhyun berkata.

            Jika dalam keadaan normal, Siwon pasti sudah minta banyak hal. Tapi saat ini dia hanya menggerakkan kepalanya mendekati wajah Kyuhyun “Saranghae Kyunnie” bisiknya dan mengecup bibir plum Kyuhyun sekilas.

            Hanya sekilas. Karena setelahnya, kepala Siwon terkulai di paha Kyuhyun dengan mata tertutup rapat.

^_^ TBC ^_^

Pembuktian cinta Siwon sangat mendebarkan.

Tapi apakah Siwon bisa selamat?

Dia bahkan belum mendengar jawaban dari Kyuhyun…

.

.

Eric Kim penyebab Kyuhyun terjerumus dalam kegelapan. Dan Siwon berusaha setengah mati membelenggu kegelapan itu. Tapi apa Siwon bisa? Well, itu dibahas di chapter 7. Dan jika tidak ada halangan, akan rilis sebentar lagi!

Tapi enggak asik ah kalau sedikit ya coment #ngambek

Makanya panjang dan banyakin coment ya.. jangan pelit2 karena harus login...

Dan jika LR antusias, lanjutan Flashback juga akan dihadirkan di chapter 7 #bocoran

Thanks ya buat LR yang udah mau coment, aku terharu #nyobek tissue

 

Meratapi Kuliah di depan mata

Anin :3

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DesvianaDewi #1
Chapter 7: ayo dooong,,,, update lagi dong ff nyaaaaaaa :(
JengDevy #2
Chapter 7: Seruuuu...
lanjutt lagi donk authoor.
Wulwul0705
#3
Chapter 7: Yang ini juga di lanjut dong...
Wulwul0705
#4
Chapter 7: kapan di lanjut ya cerita ini...
sumpah penasaran gimana endingnya
Wulwul0705
#5
Chapter 4: Kapan cerita ini di lanjut ya ...
CholifatulLianaII #6
Chapter 7: Kenapa judul nya jadi anu anu an si. -_-

Iyess setuju saatnya Siwon diperebutkan.
CholifatulLianaII #7
Chapter 6: YYAA Suho bikin skot jantung deh. Aishhhh

Eric Kim itu tiba tiba dateng tapi tiba tiba tewas juga -_-

"kelebihan" Kyu apaan si?
CholifatulLianaII #8
Chapter 5: Ini pasti ada sesuatu besar di balik ini semua. Konflik yang sulit dipecahkan -aceilehh- :-D

Suho dateng dateng rusuh. Afuuu
CholifatulLianaII #9
Chapter 4: Aishhh saya cuma baca aja ga kuat sama umpatan nya si Kiyu. Siwon yang ngalamin kuat kuat aja.

Naloh naloh Siwonnya dijodohin.