Love and Love

Light The Dark

Ps : Bold and Italic = Flashback / Dream

.

.

Chapter 7

 

            Cho Yeunghwan tidak pernah sepanik ini seumur hidupnya. Bahkan ketika Dokter Park mengatakan kelainan yang diderita putranya dia tidak sekalut ini. Telepon dari isterinya membuat seluruh sarafnya tegang. Dia berhasil melacak lokasi tempat isteri dan putranya berada dengan mudah. Dan saat ini dalam perjalanan menuju sana.

            Tuhan memberikan keberuntungan pada Chairman Cho itu. Kebetulan saat Hanna menelepon, dia sedang bersama Agen FBI,  Andy Lee yang sengaja dipanggil untuk mencari keberadaan isteri dan anak Tuan Cho. Agen profesional itu tadi sudah memerintahlan anak buahnya berpencar ke tempat yang mencurigakan. Dan ada 2 anak buahnya berada di sekitar lokasi penculikkan. Dia segera menghubungi kedua agen itu dan memerintahkan mereka beraksi lebih dulu.

            Kedua agen itu membuat strategi cepat untuk menyelamatkan kedua korban penculikkan. Mereka tidak mau mengambil resiko dengan menyerbu gedung tua itu. Mereka tidak tahu ada berada penjahat di dalam sana. Dan mereka tidak mau hal gegabah membahayakan nyawa sandra. Mereka berpencar untuk mencari celah memasuki wilayah musuh.

            Salah satu dari agen tersebut keturunan China dengan nama Zhang Yongjok. Agen Zhang berhasil meringkuk salah satu penjaga tempat itu dan menyamar dengan pakaiannya. Dengan perpura-pura sebagai anak buah musuh, dia memasuki tempat itu. Dia sempat terkejut melihat gedung yang sepertinya bekas rumah sakit kecil.

            “Kau anak baru itu kan?” seseorang bertanya padanya. Agen China itu mengangguk “Bos memanggilmu. Sepertinya Tuan muda berulah. Jika bukan anak bos, sudah kutembak bocah merepotkan itu. Kau saja yang mengurusnya. Aku tak mau diamuk bos karena membuat anaknya menangis”

            Yongjok mengikuti petunjuk arah yang diberikan orang tadi. Dia hampir terlonjak kaget saat mendengar teriakan histeris seorang yeoja. Yeoja cantik itu menangis keras dan memohon agar anaknya selamat. Sepertinya dia sudah menemukan seorang sandra yang harus dilindunginya.

            Belum sempat Yongjok melakukan apapun, seorang bocah 3 tahun yang sedari tadi memberontak dari seretan anak buah Eric berhasil lari dan masuk ke ruangan tempat yeoja tadi keluar. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dan tangis histeris. Yeoja itu menangis makin keras.

            Tidak membuang kesempatan, Yongjok menyerang 3 anak buah Eric yang berada disana. Cukup mudah karena ketiga namja itu tengah lengah. Nyonya Cho terkejut, tapi dia tidak bertanya. Yeoja itu menyerbu masuk ke ruangan tadi dan menemukan anaknya berlumuran darah dengan Suho yang mengguncang tubuh sekarat itu.

            “Apa yang kau lakukan?” Eric menatap marah agen FBI yang tengah menyamar menjadi anak buahnya itu “Cepat bawa yeoja itu keluar”

            Yongjok mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Eric “Anda ditahan atas tuduhan penculikan dan percobaan pembunuhan”

            Eric terdiam sebentar lalu tertawa “Aku tak tahu bagaimana kau ada disini, tapi kau meremehkanku” Eric menarik tubuh Kyuhyun yang tadinya terbaring “Berani maju selangkah, pisau ini menancap ke jantung bocah ini”

            “Appa” Suho menatap takut ayahnya. Kenapa ayahnya bertampnag semenakutkan itu? Suho tidak mengenal wajah itu.

            Eric seolah tuli. Dia tidak mendengar panggilan lirih anaknya “Aku tidak bercanda, bocah ini tengah sekarat, sedikit luka lagi dia akan mati”

            “Eric, lepaskan anakku… kumohon” Hanna masih mencoba memohon pada Eric.

            “Eo…mma…” Kyuhyun menggerakkan bibirnya mengeja kata itu. kesadarannya telah diujung tanduk. Seluruh tubuhnya terasa mati rasa. Tapi suara ibunya yang menyedihkan tertangkap telinganya.

            “Wah, kau kuat juga bocah manis” Eric mengeratkan pegangannya pada tubuh Kyuhyun. Cukup salut pada kesadaran bocah itu yang masih belum hilang “Tapi satu sayatan lagi tak akan membuatmu bertahan”

            Melihat ada celah, Hanna maju dan menerjang Eric. Yongjok tidak menyangka Nyonya Cho akan melakukan hal nekat ini. Dia tidak sempat melakukan apapun karena anak buah Eric yang lain mulai menyerbunya.

            Berkelahi melawan 10 namja bersenjata bukan hal mudah. Dari perkataan salah seorang namja itu dia tahu kawannya telah tewas. Di saat Yongjok berkelahi, Hanna tengah memeluk tubuh anaknya. Memanggil nama anaknya yang kini sepenuhnya tidak sadarkan diri. Denyut nadinya teramat lemah.

            Eric mengumpat. Dia berdiri lagi tapi kakinya ditahan Suho. Bocah itu menangis. Wajah itu bukan wajah lembut ayahnya. Wajah itu sangat mengerikan. Eric yang dipenuhi amarah, mendorong tubuh kecil anaknya membuat anak itu terjatuh dan membentur dinding. Eric mendekat ke arah Hanna. Tidak mempedulikan anaknya yang tergeletak pingsan karena ulahnya.

            Terjadi berebutan tubuh Kyuhyun. Hanna sekuat tenaga mempertahankan anaknya dalam pelukannya dan Eric dengan kasar menarik tubuh sekarat Kyuhyun ke posisinya. Eric melepaskan pegangannya pada tubuh Kyuhyun dengan geram.

            “Baiklah, jika kau tidak mau memberikan anakmu” Eric mengeluarkan pistol dari sarung pistol di ikat pinggangnya “Aku akan menembakkan pistol ini ke jantung anakmu. Setidaknya kau beruntung kau bisa memeluk mayat utuh anakmu”

            ‘Dor’

            Tembakan pertama mengenai punggung Hanna. Sang ibu tentu tak ingin anaknya terluka. Dia memeluk tubuh Kyuhyun dan membiarkan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi tubuh anaknya dari peluru.

            “Kau sangat keras kepala Hanna” Eric hampir frustasi. Dia menarik tubuh Hanna yang sudah berlumuran darah dan dengan mudah melepaskan pelukan ibu-anak itu.

            “Bu…nuh aku” Hanna mengarahkan moncong pistol Eric yang membidik Kyuhyun ke arah dadanya “Jangan a..nakku”

            “Baiklah, jika itu maumu” Eric menyeringai.

            ‘Dor’

            Tembakkan kedua mengarah tepat ke tengah dada Hanna. Tubuh yeoja itu ambruk ke lantai, tapi sebelum itu dia juga menancapkan pisau ke dada Eric. Dia mendapatkan pisau yang dilepaskan Eric karena diterjangnya tadi.

            “K…kau…” Eric menatap tak percaya Hanna yang kini tergeletak di dekat tubuh Kyuhyun.

            “Mian…” Hanna menitikkan air matanya. Dia sebenarnya tak ingin menyakiti sahabatnya tapi dia lebih tak ingin anaknya mati.

            “A..ku tak a…kan mati” Eric melepaskan pisau di dadanya “Aku a..kan membalasmu! A..ku akan mem…bunuh anak..mu”

            ‘Brug’

            Tubuh Eric ikut ambruk ke lantai.

            “Yeobo! Kyuhyunnie!” Yeunghwan menatap tak percaya kedua anggota keluarganya yang tergeletak di lantai berlumuran darah.

            “Yeo..bo” Hanna menarik tangan suaminya.

            “Bertahanlah. Aku membawa dokter kesini, dia akan menyelamatkanmu dan anak kita. Semua akan selamat” Tuan Cho menatap cemas isterinya.

            Hanna tersenyum. Dia tahu dia tidak akan selamat. Mata cokelatnya menatap tubuh Kyuhyun yang tak jauh darinya. Mengirimkan sejuta do’a demi keselamatan sang anak “Lin…dungi Kyu… Jaga di…a”

            “Kita akan menjaganya bersama” Tuan Cho menghapus air mata isterinya.

            Nyonya Cho merasakan nafasnya mulai terputus-putus “Kyu ha..rus sela…mat”

            Tuan Cho mengangguk. Dia tahu, dia harus merelakan isterinya.

            Nyonya Cho melihat tim medis mengangkat tubuh anaknya. Dia menggeleng saat ada tangan yang ingin membawanya menjauh dari suaminya. Dia ingin menyampaikan kata terakhirnya untuk namja yang sangat dicintainya itu.

            “Aku tidak akan menangis” Tuan Cho berkata dengan suara bergetar seolah ingin menenangkan isterinya “Tidurlah sayang”

            Nyonya Cho mengangguk sekilas “Sa…ranghae…”

            ‘Pluk’

            Tangan kanan Cho  Hanna terkulai di lantai. Cho Yeunghwan mengecup kening isterinya yang sudah tidak benyawa itu “Nado saranghae. Tidurlah dalam damai isteriku”

>_< WonKyu >_<

            Kyuhyun menatap kosong tembok putih rumah sakit. Pikirannya masih tertinggal di hutan itu. Suaranya seolah habis. Dia berteriak minta tolong dengan keras. Agen FBI yang dipanggil Siwon datang tak lama setelah Siwon tak sadarkan diri. Agen itulah yang membawa Kyuhyun dan Siwon ke rumah sakit. Kyuhyun menolak mentah-mentah saat dokter ingin mengobati luka tembaknya yang sudah mengeluarkan banyak darah. Dia tidak akan meninggalkan ruang operasi tempat Siwon tengah ditangani.

            “Dengarkan aku Cho Kyuhyun. Ikuti dokter dan biarkan dia mengobati lukamu” Zhang Yi Xing atau Agen Lay menatap kesal Kyuhyun.

            Kyuhyun tidak menjawab. Dia seolah mati rasa. Bahunya sudah diikat seadannya oleh Lay untuk menghentikan pendarahannya. Tapi peluru masih berada disana dan lukanya belum tertutup sepenuhnya.

            “Demi Tuhan! Kau sangat keras kepala” Lay hampir menjerit. Diusianya yang sangat muda dia sudah menjadi agen hebat, tapi soal kesabaran, dia sepertinya butuh latihan lebih “Kau membuatku gila”

            Kyuhyun masih memandang kosong. Dia tidak pernah setakut ini. Rasanya sama seperti 14 tahun lalu. Saat nyawanya berada di ujung tanduk. Tapi kali ini nyawa Siwonlah yang di ujung tanduk.

            Kesabaran Lay sudah habis. Ditariknya paksa tangan Kyuhyun “Kau yang memaksaku bersikap kasar”

            Kyuhyun berusaha melepas cengkraman lengan Lay tapi gagal. Sepasang tangan lainlah yang melepaskannya.

            “Apa yang kau lakukan pada hyungku Nona” Suho menatap galak Lay.

            “Nona? Aku ini namja! Apa kau buta?” Lay membalas Suho tak kalah galaknya.

            “Itu tidak penting” Suho mencibir. Lalu dia beralih pada Kyuhyun “Kau baik-baik saja hyung?”

            Kyuhyun tidak menjawab. Seluruh pikirannya hanya tertuju pada Siwon.

            “Kyu hyung!” Minho berlari kencang ke arah Kyuhyun “Astaga! Bahunmu berdarah hyung”

            “Kau berisik sekali bocah” Lay berkata marah.

            “Sok sekali kau memanggil adikku bocah” cibir Suho.

            “Kau menantangku pendek?” Lay merasa tertantang.

            “Berani sekali kau memanggilku pendek!” Suho menggeram marah “Wajah tua”

            “What?” Lay bersiap melayangkan tinju mautnya ke wajah Suho saat suara Nyonya Choi terdengar panik dan histeris.

            “Bagaimana keadaan anakku? Oh Tuhan. Siwonnieku… Siwonnieku…” Nyonya Choi dipapah oleh suaminya duduk di dekat Kyuhyun.

            “Kyuhyuniie” Ahra dan irang tua Kyuhyun juga sudah sampai disana “Kau tak apa-apa dongsaeng?”

            Tidak ada jawaban dari Kyuhyun. Walau kini tatapan Kyuhyun sudah tidak kosong lagi. Dia menatap miris Nyonya Choi yang menangis dalam pelukan suaminya. Lagi-lagi dia membuat orang terluka. Dulu eommanya. Sekarang Siwon.

            “Kyu sayang, katakan sesuatu. Apa ada yang sakit?” Nyonya Cho mengelus wajah pucat Kyuhyun.

            Sentuhan itu membuat Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke Nyonya Cho. Sentuhan itu terasa sama seperti sentuhan ibu kandungnya. Tanpa sadar Kyuhyun memeluk Nyonya Cho “Eomma…”

            Meski terkejut Nyonya Cho membalas pelukan Kyuhyun “Semua akan baik-baik saja sayang. Siwon akan selamat”

            Kyuhyun terisak memanggil nama Siwon dalam pelukan ibu tirinya. Nyonya Cho mengusap punggung Kyuhyun mencoba menenangkan anak tirinya itu sampai dia merasakan tubuh Kyuhyun melemas dalam pelukannya. Nyonya Cho melepas pelukan itu dan menatap kaget wajah pucat Kyuhyun yang menutup matanya “Dokter!”

            Lampu ruang operasi di sebelah Siwon ditangani menyala. Peluru di bahu Kyuhyun menancap cukup dalam serta kondisi fisik dan mentalnya yang lemah mampu membuat namja itu membutuhkan perawatan intensif.

>_< WonKyu >_<

            Suara bising membuat Kyuhyun merasa tidurnya terganggu. Walau kepalanya terasa pusing, dia tetap memaksakan matanya terbuka. Hal pertama yang dia lihat adalah rambut hutam berantakan. Seprtinya fokus matanya masih belum jelas.

            “Kau sudah bangun Kyunnie” orang berambut hitam itu berkata.

            Mendengar suara yang sangat dinantinya membuat Kyuhyun semakin berusaha memfokuskan pandangannya “Siwon?”
            “Lucu sekali. Siwon yang tertembak di perutnya lebih dulu sadar daripada kau yang hanya bahunya saja tertembak” suara berlogat China terdengar di telinga Kyuhyun.

            Seandainya Kyuhyun dalam kondisi normal dia akan membalas kata-kata bernada hinaan itu, tapi saat ini dia hanya terfokus pada satu hal “Siwonnie….”
            Siwon yang masih mengenakan pakaian rumah sakit, bahkan infus masih tertancap di tangannya menatap Kyuhyun kaget. Well, dia tidak menyangka Kyuhyun memanggilnya selembut itu “Ada apa Kyunnie? Apa ada yanga sakit? Leeteuk hyung bilang penyakitmu kambuh karena benturan keras di perutmu. Apa sekarang masih sakit?”

            Kyuhyun menggeleng. Kini dia bisa melihat wajah Siwon. Wajah tampan yang pucat itu “Aku takut”

            “Tidak perlu takut. Eric ditemukan tewas di dasar jurang. Tak ada lagi yang akan menyakitimu Kyunnie. Aku akan melindungimu” Siwon mengelus rambut cokelat Kyuhyun dengan tangan kirinya yang tidak diinfus.

            “Aku takut kehilanganmu” Kyuhyun terisak.

            Siwon membeku. Kyuhyun bilang apa tadi? Telinganya mungkin terganggu karena luka di perutnya.

            “Jangan lakukan itu lagi Siwonnie” pinta Kyuhyun. Matanya menatap serius mata Siwon “Jangan mengorbankan nyawamu demi aku. Aku tak sanggup mengalami itu lagi”

            Siwon berusaha menenangkan Kyuhyun “Uljima. Aku tahu kau trauma. Kau tak perlu merasa bersalah karena aku. Aku tidak akan mati kok”

            “Phabo!” rutuk Kyuhyun “Aku mengatakannya bukan karena rasa bersalah”

            “Eh? Lalu apa?” Tanya Siwon bingung. Apa otak Kyuhyun yang bermasalah?

            “Kau mencintaiku?” tiba-tiba Kyuhyun melontarkan pertanyaan itu pada Siwon “Kau mengatakan itu sebelum pingsan”

            Siwon jadi salah tingkah. Di ruangan itu tidak hanya ada mereka berdua. Ada banyak orang disana yang menunggu sadarnya anak kedua Keluarga Cho itu. Tapi Siwon bukan pengecut. Dia mengangguk mantap “Aku memang mencintaimu Kyu. Tapi kau tak perlu memikirkan itu ak-”

            “Nado” Kyuhyun menyembunyikan wajahnya yang memerah “Nado saranghae”

            “Hah?” Siwon menatap tak percaya wajah manis Kyuhyun. Apa dia sudah mati dan Tuhan tengah memberikannya kebahagian terakhir?

            Kyuhyun menatap sebal Siwon dengan wajah memerah karena malu dan kesal “Apa aku perlu mengulangnya? Aku tuli ya? Atau kau senang melihatku tersiksa?”

            “Bukan begitu. Aku hanya kaget” kata Siwon cepat.

            Kyuhyun mendengus “Aku mencintaimu. Apa itu kurang jelas. Kau ini tolol ya? Bertahun tahun kuliah otakmu tetap saja tummpphh”

            Siwon mencium bibir Kyuhyun saat bibir plum itu belum menyelesaikan kalimat hinaannya. Bibir joker itu melumat bibir mungil itu dengan serakah.

            “Astaga! Setidaknya lihat situasi dan kondisi dulu Choi Siwon phabo” kesal Suho. Remaja tampan itu sebenarnya cukup terhibur melihat pemandangan itu. Ayahnya baru saja meninggal, dia sedang dalam kondisi berduka. Tapi Keluarga Cho menghiburnya dengan baik.

            Lay untuk kali ini menyetujui ucapan Suho. Dia menutup mata Taemin dan Onew yang ikut menonton. Onew memprotes dan Taemin bertanya bingung. Tuan Choi menghela nafas. Dia pasrah saja dipeluk isterinya yang kelihatan senang sekali. Ahra tersenyum melihat adiknya begitu juga Nyonya Cho. Tapi Tuan Cho terbelalak kaget. Dia tidak tahu harus berekspresi apa. Lalu bagaimana dengan Minho?

            Bocah itu keluar dari ruang rawat Kyuhyun begitu melihat pemandangan menyakitkan itu. Dia butuh sendiri saat ini. Sendiri untuk mengobati hatinya yang patah.

>_< WonKyu >_<

            Tiga hari Kyuhyun tak sadarkan diri. Operasi pengeluaran peluru berakhir sukses, tapi penyakitnya yang kambuh akibat perlakuan kasar Eric membuat kondisinya sempat drop. Minho selalu menunggu Kyuhyun dengan sabar. Dia sempat keberatan saat pagi tadi Siwon yang baru sadar memaksa menjaga Kyuhyun di kamar rawatnya. Minho tahu ada yang tidak beres antara Siwon dan Kyuhyun. Cara Siwon memandang Kyuhyun seperti cara Minho memandang Kyuhyun. Dan cara Kyuhyun memperlakukan Siwon lebih spesial dari cara Kyuhyun memperlakukan siapa pun.

            “Rasanya sangat sakit” bocah 10 tahun itu menyentuh dadanya yang terasa sesak “Padahal aku yang lebih dulu mencintamu hyung. Tapi kenapa kau memilih dia?”

            Taman belakang rumah sakit itu sepi. Minho bisa bebas menangis disana tanpa diketahui siapa pun. Tapi dia tidak menyadari sosok lain yang mengikutinya.

            “Aku sangat mencintaimu Kyuhyun hyung. Aku rela melakukan apapun untukmu. Aku rela mengorbankan nyawaku kepadamu seperti yang dilakukan Siwon hyung. Aku tak akan ragu melakukannya” ucap Minho “Kenapa kau memberikan cintamu padanya hyung? Kenapa kau tidak menungguku sebentar lagi? Kenapa?!” air mata terus meleleh di pipinya. Dia terus menangis sambil bersimpuh di rerumputan. Dia menangis mengeluarkan rasa sakit di hatinya.

            Sebuah sapu tangan berwarna hijau dengan gambar kodok tiba-tiba menghapus air mata Minho. Bukan Minho yang melakukannya. Tapi seseorang yang mengikutinya dan menungguinya menangis sedari tadi

            “Aku tidak melihatmu menangis Min hyung” Taemin berkata sambil terus menghapus air mata Minho dengan matanya yang tertutup “Aku tidak melihatnya”

            “Apa yang kau lakukan disini Choi Taemin” Minho menepis tangan Taemin yang menyentuh pipinya. Dia lebih memilih menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

            “Aku sedang berjalan-jalan” Taemin masih menutup matanya “Lalu bertemu Pangeran Kodok disini”

            “Pergi” Minho mengusir Taemin.

            Taemin mengangguk. Taemin meraba sekitarnya dan ketika merasakan tangan Minho, dia menyelipkan sapu tangan di jari-jari Minho yang lebih besar dari jari-jarinya “Jangan terlalu lama di luar hyung, nanti kau sakit”

            Masih dengan mata tertutup Taemin berjalan menjauhi Minho. Karena ‘kebutaan’nya, Taemin tersandung batu dan jatuh di rumput taman itu “Aw!” dia meringis saat merasakan lututnya lecet dan berdarah. Dia mengusapnya sebentar dan bangun kembali. Seolah tidak kapok, dia masih berjalan dengan menutup matanya sampai sebuah tangan menariknya.

            “Apa kau gila? Buka matamu bodoh” perintah Minho.

            “Aku sudah boleh membuka mata?” Tanya Taemin riang.

            “Siapa yang melarangmu membuka mata?” Minho terlihat geram.

            “Kata Onew hyung seorang namja tidak suka dilihat menangis. Jadi aku memberi Min hyung privasi” jawab Taemin.

            “Terserahlah” Minho menyentil dahi Taemin “Buka matamu sekarang. Ini perintah bosmu”

            Taemin membuka matanya “Siap bos”

            “Kau sama bodohnya dengan kakak sapimu itu. Aku seperti dikelilingi orang-orang bodoh” Minho menggeleng frustasi. Tidakkah kau merasa ‘sedikit’ sifat Kyuhyun mengelilingi Minho?

            “Min hyung tidak perlu kawatir. Aku akan mengusir orang-orang bodoh yang mengganggu Min hyung” kata Taemin semangat.

            Minho menatap wajah polos di depannya. Sepertinya dia bisa menjadikan bocah ini hiburan patah hatinya “Baiklah. Mulai sekarang kau adalah anak buahku”

            “Wow! Jjinja? Aaahhh!! Senangnya” Taemin melonjak senang melupakan lututnya yang perih.

            “Perintah pertama, kau harus memanggilku bos” Minho memerintah.

            Taemin mengangguk “Baik Bos Min hyung”

            “Jangan tambahkan Min hyung, itu terdengar aneh” protes Minho.

            “Baik Bos Minnie” ralat Taemin.

            “Mwo? Panggilan menjijikkan macam apa itu?” lagi-lagi Minho protes.

            “Lalu aku harus panggil apa? Bos Chagi?” Tanya Taemin.

            “Aissh! Aku menyesal menjadikanmu anak buahku!” Minho berkata frustasi.

>_< WonKyu >_<

            “Keadaan Kyuhyun sudah membaik. Kita beruntung Siwon mencampurkan obat ke makan siang Kyuhyun selama sebulan ini. Jika tidak, kemungkinan peristiwa ini akan membuat Kyuhyun kehilangan nyawanya” Leeteuk berkata pada Tuan, Nyonya dan Putri sulung Cho. Ketiga Cho itu kini berada di ruangan Leeteuk.

            “Aku harus berterima kasih pada Choi Siwon itu” Tuan Cho berkata dengan sedikit nada tidak rela disana.

            “Appa harus merestui mereka” Ahra berkata pada ayahnya.

            “Aku perlu waktu Ahra-ya. Aku sudah menyangka Kyuhyun mungkin akan menyimpang, tapi selama ini dia tidak terlihat tertarik pada yeoja apalagi namja” Tuan Cho menghela nafas “Aduh, kepalaku jadi pusing. Kau punya obat sakit kepala Leeteuk-ah?”

            Leeteuk memberi botol obat di dalam lacinya kepala Tuan Cho da menuangkan segelas air pada namja paruh baya itu “Cobalah Anda ambil sisi positifnya Tuan Cho. Mungkin Siwon bisa membuat Kyuhyun mempertahankan hidupnya. Aku yakin Siwon bisa membahagiakan dan melindungi Kyuhyun”

            Tuan Cho mengangguk setelah menelan sebutir pil obat itu “Kau benar. Ah, andai saja ada dokter dalam keluargaku. Sepertinya kami membutuhkan itu”

            “Kita sudah mendapatkannya yeobo” Nyonya Cho mengusap lengan suaminya. Tuan Cho mengerutkan dahinya.

            “Eng, appa sebenarnya…” Ahra terlihat salah tingkah.

            “Aku saja yang mengatakannya Ahra-ya” Leeteuk mendekati Ahra dan merangkul bahu yeoja mungil itu “Sebenarnya aku dan Ahra sudah lama berpacaran Tuan Cho”

            “Mwo?” hampir saja Tuan Cho berteriak kaget.

            “Mianhae menyembunyikannya dari Anda” Leeteuk menunduk.

            “Lihat kan. Kita punya dokter dalam keluarga kita” Nyonya Cho berkata santai.

            “Astaga. Aku butuh pil lagi” Tuan Cho memegang kepalanya.

            Leeteuk jadi tidak enak “Mian-“

            “Jangan meminta maaf terus Leeteuk-ah” ucap Tuan Cho “Sebaiknya kau cepat menikahi anakku. Aku tak ingin dia terlalu tua saat mengenakan gaun pengantin”

            “Aiish appa!” Ahra menyembunyikan wajah merahnya di balik tubuh Leeteuk.

            “Aku akan melakukan itu secepatnya appa” Leeteuk menjawab yakin.

>_< WonKyu >_<

            “Tidak kusangka Siwon dan Kyuhyun saling mencintai” Lay menatap langit sore dari mobilnya dengan pandangan menerawang.

            “Panggil mereka hyung. Mereka lebih tua darimu” Suho tiba-tiba sudah duduk di jok penumpang di samping Lay.

            “Yak! Siapa yang mengizinkanmu duduk di mobilku” Lay membentak Suho.

            “Aku heran. Walaupun kemampuan bela dirimu sama, tapi sifatmu berkebalikan dengan sifat ayahmu” Suho menatap Lay prihatin.

            “Kau mengenal ayahku?” Lay bertanya tidak percaya.

            “Sejak 14 tahun lalu ayahmu selalu menjengukku sekali 2 tahun di Jepang” Suho menjawab.

            Ayah Lay adalah agen FBI senior bernama Zhang Yongjak. Lay memang pernah mendengar cerita ayahnya tentang seorang anak pemberani yang menarik perhatiannya. Seorang anak yang berusaha mengcegah ayah kandungnya berbuat jahat. Tapi dia tak menyangka bahawa anak pemberani yang dibanggakan ayahnya adalah Kim Suho si bocah menyebalkan.

            “Aku tertarik padamu Lay” Suho memberi angelic smilenya pada Lay “Mulai hari ini kita berkencan”

            Zhang Yongjak harusnya juga menceritakan sifat si anak pemberani yang suka seenaknya.

>_< WonKyu >_<

            “Pokoknya. Aku. Mau. Pulang” Kyuhyun menekan tiap kata dalam kalimatnya.

            “Kau bahkan belum 24 jam sadarkan diri baby” Siwon mencoba menjelaskan dengan lembut. Sedari tadi Kyuhyun terus meminta pulang. Dia tidak betah di rumah sakit.

            “Tapi aku sudah sembuh” jawab Kyuhyun “Kau yang perlu perawatan intensif Choi phabo”

            “Aku lebih sehat” protes Siwon yang duduk di ranjang Kyuhyun “Buktinya dokter membiarkan infusku lepas tapi kau dilarang melepaskan infusmu”

            “Yak! Kau menantangku?” bantak Kyuhyun kesal.

            “Aku tidak akan pernah menang malawanmu Kyunnie, jadi aku tidak mungkin menantangmu” jawab Siwon tenang. Oh ya? Tapi sayangnya, kaulah yang selalu menang Siwonnie.

            “Kau menyebalkan!” Kyuhyun menatap Siwon cemberut.

            “Berhenti memasang wajah menggoda itu baby. Kau ingin aku menciummu?” Siwon memberi senyum jahil pada namjachingu barunya.

            “Coba saja kalau berani. Aku akan memendang anu besarmu” ancam Kyuhyun.

            “Apa besarku?” Tanya Siwon dengan pandangan menggoda.

            “Junior palsumu” jawab Kyuhyun enteng “Aku yakin kau pasti menampahkan plastik karena itu anu-mu besar”

            “Kau pernah melihat anu-ku?” Siwon bertanya masih dengan pandangan menggodanya “Kau curang. Aku bahkan belum menyentuh anu-mu”

            “Yak! Mesum!” Kyuhyun memalingkan wajahnya yang sudah memerah “Aku ingin sekali melempar pot ini ke kepalamu agar kepalamu bisa disetting dengan benar”

            “Aww, kau sebenarnya mensetting anu-ku dengan anu-mu kan?” Siwon makin senang menggoda Kyuhyun.

            Kyuhyun menggunakan bantal yang ada di dekatnya untuk memukul Siwon dan tepat mengenai perut Siwon yang masih diperban “Ugh”

            Kyuhyun langsung merasa bersalah. Dia mendekati Siwon yang tengah meringis kesakitan “Mianhae…” kata yang sangat sulit Kyuhyun ucapkan terlontar dengan mudah jika bersama Siwon.

            “Gwencana baby. Asal kau tidak memukul anu-ku” Siwon tersenyum menenangkan Kyuhyun.

            “Kau mulai lagi” Kyuhyun mencubit lengan Siwon. Tidak terlalu keras. Dia mencintai namjachingu barunya dan tidak ingin menyakitinya. Well, setidaknya tidak sampai parah.

            Siwon tersenyum “Aku ke toilet dulu ya. Anu-ku sudah penuh”

            “Aish! Sekali lagi kau bilang anu-anu lagi aku akan menggigitmu” ancam Kyuhyun pada Siwon yang masuk ke kamar mandi di kamar rawat Kyuhyun.

            “Aku malah lebih ingin menggigit anu-mu Kyunnie” Siwon tertawa dari dalam kamar mandi.

            Kyuhyun mengumpat mendengar perkataan mesum Siwon. Bisa-bisanya Choi Siwon yang terkenal dengan kesopanannya mengatakan kalimat penuh nafsu segampang itu. Belum juga puas mengumpat, ponsel Siwon yang ada di dekatnya berbunyi. Kyuhyun yang penasaran melihat ada pesan masuk.

            Karena Kyuhyun bukan Siwon yang menghargai privasi orang, Kyuhyun tanpa rasa bersalah membuka pesan itu dan mendapati pesan dari ‘Im Yoona’. Sebuah pesan yang dilengkapi poto Siwon dan seorang yeoja cantik yang saling merangkul.

‘Siwonnie oppa. Kau menungguku kan?

Lama tidak bertemu denganmu membuaku kangen.

Ingat poto ini? Ini poto kencan pertama kita.

Aku punya kejutan untukmu. Tunggu aku ya oppa..

XXX

Your Princess

            Kyuhyun menatap murka ponsel tak berdosa itu. Tanpa memikirkan harga ponsel itu yang sangat mahal, Kyuhyun melempar benda itu tepat saat Siwon baru keluar dari kamar mandi.

            Siwon –pernah dijelaskan sebelumnya- memiliki refleks yang bagus berhasil menyelamatkan kotak elektroniknya “Ada ap-”

            “KITA BAHKAN BELUM 24 JAM PACARAN TAPI KAU SUDAH SELINGKUH!” Teriak Kyuhyun marah.

^_^ TBC ^_^

Pertengkaran pertama new couple

Apakah Siwon bisa menenangkan Kyuhyun?

O-o-w Sudah saatnya muncul saingan!

.

.

 

Karena ada masalah dengan modem, baru sempat update hari ini disini,,mianhae jika ada typos.

Buat penyakit Kyuhyun, sudah banyak yang nebak. Benar atau salahnya kita liat entah di chapter berapa #plak# saya sedang mencari info sebanyak-banyaknya di internet. tapi saya tetap akan sebar-luaskan kok #eh?#

Makasih pakai banget dan sangat bagi yang sudah coment XD Saranghae~

 

Jari Keriting                                           

Anin :3

 

Ps: Lagi suka bikin saingan buat Kyu. Saatnya Siwon diperebutkan!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DesvianaDewi #1
Chapter 7: ayo dooong,,,, update lagi dong ff nyaaaaaaa :(
JengDevy #2
Chapter 7: Seruuuu...
lanjutt lagi donk authoor.
Wulwul0705
#3
Chapter 7: Yang ini juga di lanjut dong...
Wulwul0705
#4
Chapter 7: kapan di lanjut ya cerita ini...
sumpah penasaran gimana endingnya
Wulwul0705
#5
Chapter 4: Kapan cerita ini di lanjut ya ...
CholifatulLianaII #6
Chapter 7: Kenapa judul nya jadi anu anu an si. -_-

Iyess setuju saatnya Siwon diperebutkan.
CholifatulLianaII #7
Chapter 6: YYAA Suho bikin skot jantung deh. Aishhhh

Eric Kim itu tiba tiba dateng tapi tiba tiba tewas juga -_-

"kelebihan" Kyu apaan si?
CholifatulLianaII #8
Chapter 5: Ini pasti ada sesuatu besar di balik ini semua. Konflik yang sulit dipecahkan -aceilehh- :-D

Suho dateng dateng rusuh. Afuuu
CholifatulLianaII #9
Chapter 4: Aishhh saya cuma baca aja ga kuat sama umpatan nya si Kiyu. Siwon yang ngalamin kuat kuat aja.

Naloh naloh Siwonnya dijodohin.