He's Back.

Missing you like crazy

 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"........Gege?"

Luna terdiam. Ia hanya bisa memandangi sosok yang telah lama Ia dan Sulli rindukan selama ini. Orang yang istimewa bagi Luna dan Sulli.

"Ya.. Aku kembali, Luna-ya. Aku kembali, hanya untukmu seorang."

Luna tersentak. Bagaimana bisa namja ini melupakan Sulli adiknya? Luna merasa sangat senang. Namja ini masih mengingatnya dan kembali hanya untuknya. Tapi di sisi lain, Ia merasa sangat sakit. Bagaimana kalau Sulli tau tentang kembalinya Gege? Mungkin Sulli akan... 'Ah, tidak baik berpikir seperti itu' pikiri Luna sambil menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya itu.

"Eng... Gege.... Lebih baik kita bicara di dalam." jawab Luna, tanpa melihat ke arah namja yang Ia panggil 'Gege' itu. "Baiklah, kalau itu maumu, Luna-ya."

Namja itu mengikuti Luna masuk ke dalam. Ia juga tak lupa untuk menutup pintu depan. Luna kemudian menole ke arah namja itu dan bertanya. "... Kau mau minum apa, Kris Gege?" Namja yang ternyata bernama Kris itu menjawab, "Kenapa kau bertanya? Kau kan tau apa minuman kesukaanku." Luna kembali terdiam. Ia tidak mengucapkan apa apa dan segera pergi ke dapur untuk membuat minuman kesukaan Kris.

Sesampainya di dapur, Luna segera membuka lemari yang hampir tak pernah Ia buka lagi selama 2 tahun. Lemari itu mengingatkannya akan Kris. Ia lalu mengambil sebuah cangkir yang ada di dalamnya. Cangkir kesayangan Kris. Diletakkannya cangkir itu di atas meja dapur. Kemudian Ia mengambil susu bubuk, kopi, dan gula. Ia segera membuat Cappucino Latte kesukaan Kris.

Tak lama kemudian, Luna membawa Cappucino Latte kesukaan Kris dan sekaleng soda susu ke ruang tamu.

"Ini... Cappucino Latte kesukaanmu." ujar Luna sambil meletakkan cangkir tersebut di meja kecil di depan Kris. "Ternyata kau masih mengingatnya ya, Luna-ya." jawab Kris sembari mengambil cangkir tersebut. Seperti biasa, Kris mencium aroma yang keluar dari Cappucino Latte buatan Luna, lalu kemudian meminumnya sampai habis. "Enak seperti biasanya, Luna-ya." perkataan Kris seolah tak dianggap oleh Luna. "Kau mau apa, Gege?" tanya Luna. Ia mengetahui kalau kedatangan Kris kali ini bukan hanya kebetulan semata.

Kris tertawa mendengar perkataan Luna. "Hahaha, kau masih menganggapku jahat ya?" tanya Kris. Ia meletakkan cangkir yang sedari tadi Ia pegang di atas meja. "Tenang. Aku tidak akan berbuat apa-apa. Aku hanya ingin menemuimu, Luna-ya." Ia berdiri, dan berjalan menghampiri Luna yang duduk di hadapannya, dan memeluknya dari belakang. "Kau tau... Aku masih mencintaimu" Luna tidak merespon Kris, sebaliknya, Ia kembali bertanya. "Lalu... Bagaimana dengan Sulli? Apa kau lupa padanya?" "Sulli?" Kris terdiam. "Aku tidak ada perasaan lagi padanya."

Kris melepaskan pelukannya. Tampaknya Ia marah mendengar nama Sulli disebut-sebut lagi. "....."

"Gege. Bagaimana bisa kau katakan itu?"

"....." Kris tidak menjawab. Ia hanya kesal. Gadis yang Ia sukai malahan menanyakan perasaannya pada gadis lain. "Gege?" "Ah, sudahlah. Aku mau pulang. Ini nomerku. Kapan-kapan lagi aku akan main kesini." Kris memberikan sebuah kertas berisikan nomer ponselnya pada Luna. Luna mengambilnya, dan langsung memasukan kertas itu ke dalam saku bajunya. Kali ini Luna mengikuti Kris berjalan keluar rumah. Tepat di pintu depan, Luna berhenti dan melambaikan tangannya pada Kris. "Hati-hati Gege!" teriak Luna. Kris membuka pintu mobilnya, menoleh sebentar pada Luna, dan tersenyum padanya. "Jangan bilang Sulli kalau aku sudah kembali!" pesannya. Ia segera masuk ke dalam mobil dan menghilang dari pandangan Luna.

Luna menutup pintu depan, dan langsung membereskan cangkir bekas Kris. Luna mencuci cangkir itu, dan meletakkannya ke dalam lemari. Satu hal yang terpikirkan sekarang adalah untuk masuk kamar dan merenung. Ia melakukannya. Ia mengunci pintu kamar dan duduk di sebelah tempat tidur. Luna menekuk lututnya dan merenungi semua kejadian hari itu. Ia menaiki tempat tidurnya dan menangis. Menangis dan menangis sampai akhirnya Ia tertidur.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

woaaah eottae ? eottae? maaf kalo gajelas dan bahasanya belibet (;A; ) but i hope you enjoy my story! kkk don't forget to subscribe and put your comment! I really need your comment! Don't be a silent reader dear ^^~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mireussi
#1
Chapter 2: Woahh. kamu yang ngasih comment pertama kali buat FF ini~! Selamat kamu dapet popmie ! :DDDDD /eh thanks yaa ^^ ditungguin aja yap hehehe.
ladilaaa #2
Chapter 2: Yoo ditunggu chapter selanjutnya author-nim! Good fanfic^^