Yongguk hyung...
Good hyung (Indonesian & English ver.)
“Yah, Choi Junhong!”
Yongguk berteriak di bawah tangga. Kesabarannya habis setelah menunggu lebih dari 10 menit. Tanpa bisa mengontrol intonasi suara, Yongguk memanggil orang yang sudah membuatnya emosi. Sang maknae, tidak kunjung terlihat, melanggar kesepakatan yang disetujui semua kemarin. Berkumpul di bawah sebelum jam 8, lengkap dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk bersenang-senang di pool.
Musim panas dan pool. Sebuah kombinasi yang terdengar menyenangkan. Jauh hari manajer sudah menjanjikan liburan bagi B.A.P usai masa promosi single. Tiga bulan sebelumnya, B.A.P berkeliling Korea bahkan manca negara untuk membawakan lagu baru mereka. Tidak ada yang tahu bahwa salah satu motivasi B.A.P tampil all out adalah janji manajer.
Liburan.
Percayalah, hal sepele itu sangat berharga bagi anggota yang mendedikasikan waktu, semangat, bahkan hidup mereka untuk kejayaan B.A.P. Liburan berarti jauh dari segala sesuatu menyangkut latihan, kelelahan, perjuangan, pembuktian, persaingan, dan bla bla lainnya. Liburan adalah liburan. Saat dimana mereka bisa menjadi diri sendiri, meskipun tidak sepenuhnya.
Himchan mengeluarkan ide pergi ke pool. Salah satu dari big hyung itu selalu mengatakan ia ingin pergi ke sana dan ia berhasil membuat semua mengangguk setuju mengenai ide itu. Maka hari pertama liburan B.A.P akan dihabiskan di kubangan air, lengkap dengan berbagai jenis permainan dan juga pemandangan yang ‘menyegarkan’ di sana.
Overall, they’re man..
“Hyung, biar aku melihatnya,” sela Youngjae, meletakkan I-Padnya, dan naik ke atas. “Zelo-ah...” panggil Youngjae sepanjang jalan.
“Jongup-ah, kau sudah bawa semuanya?” tanya Himchan.
“Ne, hyung,” Jongup menunjukkan tasnya yang menggelembung. Semua barang yang ada di daftar yang diberikan Himchan sudah ada di sana termasuk handuk, baju ganti, peralatan mandi, dan beberapa snack. Hanya saja semua berjumlah dua ditambah milik Himchan. Himchan sendiri hanya mengisi tas kecilnya dengan kamera dan kacamata hitam.
“Bagus. Daehyun-ie, kau tetap memakai itu?” tanya Himchan soal masker yang memang selalu menutup bagian hidung ke bawah Daehyun. Salah satu trademark yang disusung B.A.P di single pertama mereka ‘Warrior’ tapi seperti sudah menyatu dengan wajah Daehyun. “Kita akan dikenali. Lepaslah. Kau akan menutupi kharismamu”
Tanpa banyak kata Daehyun mengikuti kata-kata Himchan meski ia tidak setuju dengan pernyataan barusan. Bagaimana pun mereka akan dikenali dari penampilan yang otentik. Sekilas B.A.P terlihat seperti hasil kloning makhluk berambut pirang.
Himchan menepuk bahu Daehyun. “Pabwa. Begitu kau terlihat tampan, kan?”
“Hyung!” teriak Youngjae yang melewatkan tiga anak tangga terakhir. Terengah, coba mengumpulkan napas sejenak di bawah kaki Yongguk. “Hyung, Zelo... tampaknya terjadi sesuatu pada Zelo. Dia mengunci diri di kamar mandi”
“Mwo?”
“Um... tadi pagi, badan Zelo agak demam,” celetuk Jongup yang teman sekamar Junhong alias Zelo, rapper LTE B.A.P.
Semua melihat horror pada Jongup.
“Zelo sakit?” komentar Himchan yang rasanya masuk akal.
“Aish!” Yongguk menjatuhkan ranselnya dan berlari ke atas. Dorm B.A.P terdiri dari dua lantai. Lantai pertama jadi pusat kehidupan dimana mereka bercakap, makan, menonton TV, atau bercengkerama. Bagi Yongguk dan Himchan, lantai satu juga jadi tempat tidur karena kamar mereka berada di lantai itu. Sisanya, para dongsaeng, menempati lantai atas. Bersama ruang laundry dan beranda.
Kamar mandi lantai dua ada di belokan pertama setelah tangga, bertetangga langsung dengan ruang laundry. Yongguk mengetuk pintu hijau muda itu pelan-pelan. “Junhong-ie. Oi, Choi Junhong, jawab aku kalau kau mendengar!”
Tidak ada jawaban. Orang-orang di bawah menyusul, berkumpul di belakang Yongguk. Tidak ada yang peduli kalau mereka sudah terlambat hampir setengah jam dari perjanjian. Semua melupakan kesenangan liburan, mengkhawatirkan Zelo yang mungkin menderita sesuatu.
“Junhong, jawab aku. Ada apa denganmu?” teriak Yongguk, mengganti ketukan dengan gedoran. Mustahil Zelo tidak mendengar suaranya yang menggelegar. “Jawab atau aku akan...”
“Hyung?”
“Junhong-ie?” Yongguk menempelkan telinga ke pintu. Suara Zelo terdengar samar dan hampir gagal menembus ketebalan pintu. Tidak seperti suara Zelo yang biasa. “Apa yang terjadi, uh? Kau sakit?”
“Pergilah, kalian sudah terlambat untuk liburan. Aku baik-baik saja, Hyung. Biarkan saja aku di sini. Kalian pergi saja”
“Jangan main-main! Tak akan ada yang pergi tanpa dirimu! Buka pintunya sekarang, Choi Junhong!!!”
Sunyi.
Wajah Youngjae berubah panik. “Jangan-jangan, Zelo...”
“Pingsan?” sambung Daehyun.
“Oi, Junhong! Junhong!” teriak Yongguk frustasi. Pintu kamar mandi terbuat dari kayu tebal. K
Comments