Chapter 18

Untitled [DISCONTINUED]

Aku memperhatikan diriku di depan kaca. Saat ini aku memakai dress one-piece hitam yang sederhana namun elegan dengan detail di bagian kerah dan sekitar pinggang. Rambutku di tata naik dengan model yang agak berantakan tapi tetap terlihat cantik. Hari ini aku terlihat benar-benar berbeda dari biasanya.

                “Miss? Mobil sudah siap di depan,” ucap Souta padaku.

                Aku menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum. Ini hanya sebuah event biasa, seperti event-event yang aku datangi saat di Jepang. Aku pasti bisa melaluinya dengan baik.

                “You look beautiful.”

                Aku berbalik dan melihat Himchan berdiri di pintu sambil tersenyum. Ia mengenakan setelan jas formal. “Shall we?” ucapnya sambil menggandeng tanganku.

Aku melepaskan tangannya dari tanganku dengan cepat. “Aku bisa berjalan sendiri,” ucapku tanpa ekspresi. Kami masuk ke dalam mobil dan berjalan menuju ke venue event tersebut.

Aku tidak menyangka event ini merupakan event besar, aku bahkan tidak tahu apa nama event ini. Aku melangkah keluar dari mobil. Dengan cepat, Himchan berdiri di sampingku sambil menggenggam tanganku. Kami berjalan di red carpet dan berhenti sesaat untuk berfoto lalu masuk. Aku duduk di deretan VVIP. Aku bisa melihat Ayahku dan Ayah Himchan duduk agak jauh dariku. Aku menunduk memberi salam saat mereka melihat kearahku. Himchan tidak duduk di sampingku, saat itu ia harus pindah ke tempat duduk khusus artist and performers, yang berada di sisi lain panggung yang berhadapan dengan deretan VVIP, bersama member B.A.P lainnya. Hal ini membuatku lebih tenang karena aku tidak perlu berakting selama acara berlangsung.

Saat itu para artis mulai berdatangan dan duduk di tempatnya masing-masing. Dari tempat dudukku, aku bisa melihat dengan jelas siapa saja yang duduk di area itu. Tiba-tiba aku merasa kaku. Aku melihat BTOB berjalan masuk ke area tersebut. Aku memperhatikan Hyunsik yang berdiri paling belakang. Ia memberi salam kepada semua artis senior yang sudah duduk. Aku tidak berpikir kalau Hyunsik akan datang ke event itu. I curse myself, karena tidak mengecek guest list pada acara ini sebelumnya padahal Souta sudah menyodorkannya padaku beberapa jam sebelum aku berangkat ke sini. Aku terus memperhatikan Hyunsik. Saat ia berada di depan B.A.P, wajahnya sedikit berubah saat melihat kearah Himchan, tapi ia tetap tersenyum dan seperti biasa, Himchan membalasnya dengan senyum angkuh.

Aku mengepalkan tanganku keras. Aku benar-benar lupa kalau pada event sebesar ini, kemungkinan Hyunsik bertemu dengan Himchan sangat besar karena mereka memiliki profesi yang sama. Aku bisa melihat Hyunsik menebarkan pandangannya sambil tersenyum sopan, dan tiba-tiba matanya tertuju padaku. Aku merasa semakin kaku. Melihat matanya, aku merasa lupa bagaimana caranya untuk bernafas. Ia melihat kearahku untuk beberapa saat tanpa senyum, lalu ia mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Hatiku terasa sakit.

Selama acara berlangsung, Hyunsik tidak pernah melihat kearahku meskipun aku selalu melihat kearahnya bila ada kesempatan. Aku menggigit bibirku pelan.

 

********************

 

Himchan menemaniku ikut dalam after party event yang baru saja selesai. Aku berjalan masuk dan menyapa beberapa rekan kerja Ayahku dengan sopan dan Himchan memperkenalkanku pada beberapa teman artisnya.

                Setelah beberapa saat, aku keluar kearah balkon yang situasinya sangat sepi. Aku benar-benar capek menyapa dan berbasa-basi dengan orang-orang yang bahkan tidak aku kenal di dalam. Aku mengeluarkan rokok dari tasku. Tapi ingatan tentang Hyunsik menghampiriku. Ia tidak suka aku terus merokok. Lalu aku membuang rokokku ke tempat sampah.

                “So you stop smoking?”

                Aku berbalik, kaget karena ternyata ada orang yang datang ke balkon ini. Aku menatap orang itu, dan hal ini membuatku lebih kaget. Hyunsik berdiri tepat di hadapanku sambil tersenyum kecil. Aku mencoba untuk mengontrol ekspresiku. Aku berbalik dan berdiri di tepi balkon, memandang jauh entah kemana. Hyunsik berdiri di sampingku. Ia tidak berkata apa-apa, begitupun aku. Kami hanya terdiam untuk beberapa saat.

                “You know,” ucap Hyunsik pelan, menarik perhatianku. Aku melirik sedikit kearahnya. “You look beautiful tonight,” gumam Hyunsik menatap langsung ke mataku. My heart skips a beat. Kata-kata itu terdengan indah di telingaku, padahal aku juga mendengar kata-kata ini dari Himchan sebelumnya. Tapi saat Hyunsik yang mengatakan hal ini, aku baru benar-benar merasa sangat bahagia. Aku mengepalkan tanganku keras dan mengalihkan pandanganku darinya.

                “I saw you.. with him in the red carpet,” ucapnya perlahan. “Kalian terlihat serasi,” tambahnya. Nadanya berat dan terdengar sedih.

                Aku terdiam dan mencoba untuk tidak melihat kearahnya. Karena aku tahu kalau aku melihat kearahnya, aku bisa saja melakukan hal yang bodoh.

                “Maaf karena sikapku saat terakhir kita bertemu. Saat itu aku benar-benar marah karena melihat ada orang lain disampingmu,” ucapnya. “I’m thinking about not giving up on you, at least not now. Because I feel like I didn’t do anything for you. I didn’t do my best to make you believe I really like you,” tambahnya.

                Hatiku benar-benar sakit mendengar hal ini. Aku menutup mataku sesaat untuk mencerna segalanya.

                “The funny thing is… I always thought we actually have the same feelings. I mean, I thought you like me too but you just didn’t show it.. like you always do,” ucapnya perlahan. Ia tersenyum sedih. “Tapi setelah melihatmu di red carpet tadi, sepertinya aku merasa aku harus menyerah. Himchan-hyung lebih cocok ada di sampingmu dibandingkan aku,” ucapnya.

                Aku membuka mulutku, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Aku tidak menyangka Hyunsik akan bicara jujur seperti ini.

“Ahh, ternyata kamu di sini? Aku mencarimu kemana-mana,” ucap seseorang dari arah belakang.

Aku dan Hyunsik berbalik kaget. Himchan berdiri di pintu sambil tersenyum dan menghampiriku. Wajah Hyunsik terlihat tegang, ia menunduk sedikit kearah Himchan. Himchan melingkarkan tangannya di pinggangku dan menarikku lebih dekat.

“Your dad is looking for you,” ucap Himchan padaku.

“I.. I guess should go now,” ucap Hyunsik pelan. Ia tersenyum kecil kepadaku dan berjalan masuk ke dalam tanpa berkata apa-apa lagi.

Aku memperhatikan Hyunsik yang berjalan menjauhiku dengan sedih. Tanpa sadar aku melangkah untuk mengikutinya, tapi Himchan menarik pinggangku dan berdiri lebih dekat denganku.

“Oh, don’t ever think about it,” bisik Himchan dengan nada mengancam. “Kamu ingat dengan kata-kataku dulu? Kalau kamu melakukan sesuatu yang bodoh, semua akan hancur. Dan yang paling penting, kamu akan kehilangan kepercayaan dari Ayahmu,” tambahnya dengan nada dingin.

I clenched my teeth hard. Aku melepaskan tangannya dari pinggangku dan menatapnya tajam. “I know. But this is too much. You shouldn’t do that to him,” ucapku dengan nada yang tidakk kalah dingin. Lalu aku berjalan menjauhi Himchan.

Please, don’t give up on me, Hyunsik.

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
exobyun
i'm sorry guys DX

Comments

You must be logged in to comment
Elfandari #1
Chapter 27: finally.... :)
di update juga..g sabar lanjutannya
setelah berbulan-bulan cuma bc 1 episode...tp gpp
aq tunggu selanjutnya y
:)
semangat....
nightynight #2
Chapter 27: Himchaaaaaaan :(
Elfandari #3
Chapter 26: byun, ini masih lanjut or udh abis sampai sini ceritanya?
aq udah baca mpe 4x loh dan blm ada lanjutannya jg..aq nungguin loh..update soon y
nightynight #4
Chapter 26: 아이구 현식아.....
너 너무 라빌...