Chapter 4

Reality

Kadang aku tidak mengerti bagaimana jalan otakku berkerja, bayangkan saja sekarang entah karena apa aku sekarang sedang berjongkok di pinggir tanaman bunga sambil mengerjakan sesuatu. Aku membuat ketapel. Aneh kan?sama!aku juga berpikir demikian. Aku hanya perlu senjata saja untuk melindungiku dari para gadis yang menamakan diri mereka Guardian, para penyelamat Byun Baekhyun. Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran gadis-gadis korea saat ini. Melindungi seseorang yang mereka cintai dan tidak memperbolehkan wanita manapun mendekatinya.

Bunuh aku! Sejak kapan hal ini bisa terjadi? Apakah Byun Baekhyun seorang Idola? Aku terdiam. Oh, Ya...dia...aku menggelengkan kepalaku, tepat saat itu juga mendengar seseorang berdecak kagum, suaranya begitu dalam dan berat, aku langsung mengalihkan perhatianku kepada pemilik suara.

Pemuda tinggi besar, sedang berjongkok dan mengagumi sesuatu, Mata kami akhirnya bertemu. Ya tuhan...mata besar itu, dan senyuman ala iklan pasta gigi itu benar-benar membuatku takut, aku mundur beberapa langkah membuatku jatuh tersungkur.”aduh...” kataku sambil berusaha berdiri. Pemuda itu ikut berdiri dan mengulurkan tangannya. Aku hanya bisa memandangi tangan itu.”ayo, aku bantu” katanya, aku menelan ludah lalu menyambut tangannya, dia membantuku berdiri dan refleks langsung membersihkan bagian belakang rokku yang kotor.”YA!!!” aku berteriak malu, “laki-laki kurang ajar!!!” aku menamparnya, dia mengaduh.”aku hanya mau membantu!!!” katanya.

--

“Jadi, apa yang kau lakukan tadi?”

Setelah berbagai penjelasan yang masuk akal darinya akhirnya kami bersepakat untuk melupakan masalah yang tadi. Akupun berkenalan dengan pemuda ini. Namanya Park Chanyeol, sedikit rasis begitu mengetahui bahwa aku adalah mahasiswi dari luar negeri. ”Indonesia?aku tidak pernah mendengar itu” katanya waktu aku menjelaskan dari mana aku berasal. Langsung saja aku memukul kepalanya. ”kemana saja kau saat guru Geografi menjelaskanmu tentang Peta?” aku benar-benar kesal dengan kata-katanya. ”berani sekali kau memukul kepalaku?aku ini Sunbae!”katanya.”kau sunbae?kalau begitu aku kepala rektorat disini.apa kau?” aku tidak mau kalah dengan dirinya.

“cih, Sejak kapan Baekhyun tertarik dengan gadis seperti ini?”

Aku mendengar Chanyeol bergumam, sambil terus mengelus kepalanya yang sakit.”Baekhyun Oppa?kau mengenalnya?” tanyaku. ”tentu saja!aku sahabatnya!” kata Chanyeol. Aku hanya bisa ber-oh ria.”kembali ke pertanyaanku yang tadi, Apa yang kau lakukan tadi?”

“aku sedang membuat senjata!” kataku,”senjata?senjata seperti apa? Pistol? Bom? Kau teroris?” Kata Chanyeol serius.”TUK!” aku mengetuk kepalanya lagi, membuat dahinya berubah warna ke merahan.”hanya ketapel!” aku menunjukkan senjata hasil ciptaanku.”untuk apa? Kau mau berburu burung? Berapa umurmu?” tanyanya.”bukan untuk berburu. Aku membuat ini untuk berjaga-jaga kalau ada gadis-gadis yang menjahiliku..” Aku menatap ketapel buatanku ini, berpikir kira-kira peluru macam apa yang harus aku gunakan.

“Gadis seperti kau memang perlu dijahili...” Kata Chanyeol. Aku sudah bersiap-siap hendak mengetuk kepalanya, namun kali ini dia bisa menahannya. Dia memegang pergelangan tanganku sambil menjulurkan lidahnya keluar, “tidak untuk yang ketiga kalinya” katanya sambil tersenyum.

Tiba-tiba Handphone ku berbunyi,”yah, lepaskan tanganku...aku harus mengangkat telpon...” kataku, akhirnya Chanyeol melepaskan genggamannya lalu menatapku yang tengah sibuk mengambil Handphone di kantong celanaku.

“Oh,ZiTao!!!” aku menyapa seseorang yang menelponku.”kau sudah makan?” tanyanya.”sudah, aku sudah makan...” kataku tersenyum, betapa perhatiannya pemuda yang satu ini. ”baguslah. Aku sedang beristirahat, aku mempunyai banyak teman disini...” ceritanya.”oh, ya? Keren!!!apa mereka tampan-tampan?” kataku.”hei...kau pikirkan belajar saja dulu, pacaran nanti saja” katanya. Aku hanya tertawa, di sebrang sana aku bisa mendengar seseorang menggoda ZiTao.

”Hyung...jangan ganggu aku...” dia mengusir seseorang,”nanti aku telpon lagi ya? Hyung disini suka sekali menggodaku...” katanya.

”baiklah. sampaikan salamku kepada mereka” kataku lagi.

”tidak akan” ZiTao langsung menutup telponnya. Dasar, lelaki ini. Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku, lalu memasukkan handphoneku ke saku celana.

Didepanku Chanyeol masih menatapku.”kenapa?” tanyaku. “kau sudah punya pacar ya?“ tanya Chanyeol.”bukan, dia bukan pacarku...” aku menggelengkan kepala.”lalu?” tanya Chanyeol.”hanya tetanggaku saja...dia begitu perhatian kepadaku, seperti seorang ayah...” aku tersenyum sambil menatap Chanyeol, namun senyumku langsung lenyap begitu aku menemukan wajah Chanyeol sedang tidak dalam kondisi bercanda.”bagaimana kalau dia ternyata menyukaimu? Pria tidak akan bersusah payah menelpon tetangganya hanya untuk mengecek apakah dia sudah makan atau belum..” jelasnya.

Aku tersenyum kecut, ”hei, chanyeol-ssi...aku cukup tau diri dimana aku berdiri sekarang, tepatnya posisiku.. Aku menyadari aku tidak cantik, aku tidak seperti kebanyakan gadis-gadis disini. Mendapat perhatian seperti itu tak akan membuatku terbang, aku senang memang. Tapi aku langsung berpikir aku hanya takut jatuh begitu aku membuka mataku, mendapatiku hanya bermimpi seperti ini” aku memberikannya penjelasan.

“Kau wanita yang polos ya?” Katanya sambil berdiri dari tempat duduknya.”polos?” aku berpikir,”hei, mau kemana?” tanyaku.”kembali ke kelas. Kau juga kembalilah kekelas...” katanya, belum sempat aku menjawab dia sudah pergi menghilang.”aku tidak ada jam kuliah sekarang..” aku menggumam sambil memegang ketapel buatanku tadi, lalu berkeliling mencari peluru tipe apa yang bagus aku pakai. Saat berjalan aku menemukan sebuah kerikil kecil yang mungkin cocok aku gunakan sebagai senjata. Iseng-iseng aku mengarahkan ketapelku ke sebuah semak-semak, Begitu kerikil kecil itu masuk kedalam semak-semak aku mendengar seseorang berteriak kesakitan, terkejut aku mendekati semak-semak itu, menemukan seorang pemuda memegangi pelipisnya.

“OMO!kau terluka???” tanyaku lalu duduk disebelahnya.”siapa yang berani mengganggu tidurku?apa dia mau mati?” aku terkejut dengan perkataan pemuda ini. Wajahnya begitu manis namun kata-katanya sangat kasar. Lalu aku mendengar dia mengumpat dalam bahasa mandarin.”a-aku tidak tahu...ayo aku antar ke ruang kesehatan...” aku membantunya berdiri.

Sepanjang jalan ke ruang kesehatan, aku medengar pemuda ini terus mengumpat tidak jelas, membuatku susah untuk menelan ludah.

“kau tidak tahu ya siapa yang menyerangku?”tanyanya. aku langsung menggelengkan kepalaku.”a—a—aku hanya mendengar kau berteriak dan mendatangi semak-semak” kataku gugup.

“aku hanya ingin beristirahat disana...setelah beberapa hari tidak tidur...”katanya. “apa kau juga mahasiswa yang menerima beasiswa disini?”tanyaku sambil menjauhkan tangannya dari pelipisnya, setelah kami sampai di ruang kesehatan.”bukan, aku memang belajar disini. Kau sendiri? Pasti mahasiswa penerima beasiswa 1 semester itu ya?” tanyanya. Aku mengangguk lalu melihat pelipisnya yang memerah. ”uh...ini pasti sakit sekali...” kataku lalu mengambil band-aid lalu menaruhnya di pelipisnya. ”perih”katanya. “maaf...” kataku lalu berusaha pelan-pelan menempelkan benda kecil berwarna coklat itu.

“jadi apa yang membuatmu tidak tidur selama beberapa hari?” tanyaku.

“ada latihan intensif dari perusahan tempat aku di latih...”katanya.

Aku heran berapa banyak lelaki yang aku kenal sedang menjadi Trainee di berbagai agensi di Korea. Apa nantinya aku akan terkenal sebagai mahasiswa yang memiliki banyak kenalan artis? Aku terkikik geli.”kau kenapa?” tanya pemuda itu. “weird...” tambahnya.

“aku hanya berpikir, selama aku disini begitu banyak laki-laki yang aku kenal sedang menjadi seorang trainee di berbagai agensi musik” kataku.

“kenal?aku bahkan tidak mengenal dirimu...” kata pemuda itu sinis. Pemuda ini kenapa sih?apa dia punya dendam mendalam kepadaku? A-a—atau dia sudah tau kalau akulah yang menyerangnya dengan kerikil tadi?tapi...siapa suruh tidur disemak-semak.

“ahhahaa...jangan memasang wajah seperti ingin menangis itu...aku Luhan...” katanya.”eh?” aku bingung.”ya, kenalkan aku Luhan. Siapa namamu?”tanyanya.”a—aku Yuja...”kataku sambil menyambut tangannya.

Pemuda ini ternyata baik, yah..walau cara dia mengumpat begitu mengerikan. Dia pria mandiri yang datang ke Korea untuk menjadi seorang Trainee. Jalan yang diambilnya memang tidak semuanya lancar, di bercerita bahwa dia juga mengalami berbagai kejadian yang membuat dirinya down. Aku tersenyum mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya. Dia seperti inspiratorku. Dari dirinya aku menyadari jalan yang aku tempuh ini, mungkin saja membuatku terjatuh, mengalami kejadian buruk. Tapi, karena sampai sekarang belum ada sesuatu yang terjadi aku hanya diberitahu untuk berhati-hati. ”kau disini sendirian, kau wanita...jagalah dirimu baik-baik...” katanya sambil mengelus kepalaku.

“Luhan ge...” aku memanggilnya dengan sopan, membubuhi kata ge yang aku kira memiliki arti yang sama dengan Oppa kepadanya. ”kau baik sekali...”kataku jujur. ”ge?” dia memiringkan sedikit kepalanya,”ah...kau boleh memanggilku Luhan ge,mei mei” katanya sambil mengusap pipiku. Kata-kata tulus itu membuatku terenyuh, aku sudah membuatnya terluka tetapi dia tetap baik kepadaku.

“Luhan ge...aku mau membuat pengakuan dosa..”

“huum???apa itu?”tanyanya.

Aku mengeluarkan ketapel dari saku bajuku.”akulah yang menyerangmu dengan kerikil kecil itu, aku hanya mencoba senjata hasil ciptaanku, aku hanya tidak tahu kalau ada orang sedang tidur di semak-semak itu...” aku sudah menyiapkan diri kalau-kalau dia mulai menyerangku dengan cacian atau pukulan dikepala, namun reaksinya jauh dari bayanganku.”aigooo....kwiyeopta!!!” dia menarikku dalam pelukannya. ”kau sungguh lucu!!! Kau mau menjadi adikku?” tanyanya “oh, kau harus mau tentunya..” tambahnya sebelum aku menolak,mungkin. Hal ini jelas membuatku membelalakan mata tidak paham atas statement yang baru dia ucapkan.

Buat petir menyambarku!buat Hujan mengguyurku!buat angin typhoon menerbangkanku kembali ke Indonesia!!Ya tuhan....kenapa ada malaikat seperti dia, entah kenapa air mataku tiba-tiba membuat pandanganku menjadi buram.”ayy...uljima...” Luhan ge langsung menarikku kedalam pelukannya.”Luhan ge baik sekali...” kataku sambil menangis.”hahhaa...tidak perlu sampai menangis..”dia mengusap punggungku berusaha menenangkanku.”berhenti menangis, kalau tidak aku akan benar-benar marah kepadamu...” akhirnya aku berhenti menangis, Luhan melepaskan pelukannya dariku kemudian tangannya memegang kedua sisi pipiku.”uljima..” katanya sekali lagi,”jelek tau...” kata-katanya membuatku tersenyum.”ne...”

Aku pamit kembali kekelas sedangkan dia masih ingin tidur di ruang kesehatan, aku membungkuk sebelum menutup pintu ruang kesehatan. Pikiranku kembali terbang ke saat aku pertama kali datang ke negeri gingseng ini. Tidak pernah aku mengira bahwa aku akan bertemu banyak pemuda tampan. Sekarang aku berharap bahwa aku bisa bertemu dengan gadis korea yang mau berteman denganku. Sambil terus berada dalam alam bawah sadarku, tidak sengaja aku menabrak seseorang.

“punya mata engga sih?”

Aku menabrak seorang gadis, tunggu! Aku mengenal gadis itu. Bukankah dia salah satu guardian Baekhyun? Aku membungkuk meminta maaf.”kau lagi...” katanya sinis, “kau tau!gara-gara kau aku dipukul oleh Yejin Onnie!” Gadis itu marah-marah padaku, aku hanya bisa menatapnya saja, membiarkan dirinya berbuat semaunya.”huh, sudahlah...ga ada gunanya berbicara dengan orang sepertimu...” gadis itu langsung pergi meninggalkanku. “dia kenapa sih?” aku hanya bisa mengira dan kembali berjalan kearah kelas.

Aku berpikir, seharian ini aku terlalu banyak berkomunikasi dengan orang-orang disini. Bagaimana kalau nanti aku malah membuat masalah? Aku langsung menggelengkan kepalaku. Tidak! Tidak boleh membuat masalah!! Aku baru saja duduk di bangku hingga Handphoneku bergetar.

“Baekhyun Oppa?”

Aku menatap layar handphoneku tidak percaya, Baekhyun Oppa menelpon? Aku langsung menjawab panggilannya.”yeoboseyo?ne, Oppa...” kataku.

“Oh! Yuja...” Baekhyun berteriak dari sebrang sana, membuatku menjauhkan handphoneku dari telinga lalu memarahinya,”tidak perlu berteriak!!!” kataku.”hehehe...Bogoshipo...”

Oppa...jangan buat aku terus bermimpi...kau bilang bogoshipo gadis mana yang tidak meleleh dengan perkataanmu itu...

“Yuja??” Panggil Baekhyun.

“ung...?”

“aniyo...kau sudah makan??” tanya Baekhyun.

“sudah, kenapa memangnya?”

“ah, tidak... aku hanya ingin memanggilmu saja..” kata Baekhyun, Aku tidak berani membalasnya. Aku hanya diam dan diam, tidak ada perkataan yang keluar dari mulutku hingga akhirnya Baekhyun mengakhiri panggilan dan kembali latihan.

“itu tadi benar-benar satu menit yang membuatku deg-degan” kata Baekhyun.

“siapa yang membuatmu deg-degan?” pemuda china yang duduk disebelahnya langsung menoleh, Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya. “seorang yang membuatku jatuh cinta” katanya tersenyum lalu mengambil botol air mineral dari pemuda china itu. “tao, kau harus mengenalnya!” Kata Baekhyun setelah menegak beberapa kali air mineral milik Tao. “Hyung!Kau menghabiskan semuanya” kata Tao kesal sambil menerima kembali botol air mineral kosong yang dilemparkan oleh Baekhyun.

“Aku ingin tahu siapa gadis itu” gumam Tao. “Aku juga akan memperkenalkan Yuja pada Baekhyun Hyung” batinnya sambil menyusul Baekhyun yang berkumpul dengan Trainee lainnya.

 

-1 Chapter 1 minggu sekali-

fiuh...kkk^^ comment?:D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
000521
#1
Chapter 12: I LOVE THIS
yujaeuoma #2
유자야! 왜....명확하지 종료 ....
f3smile #3
y ampuuuuuuuuun un, sumpe ana ngiri abiz, knp g diculik aj sih itu kris, baekhyun sm luhannya trus dipaketin dh krmh ana. hehe ngarep.com bgt neh un untuk bs face to face sm exo. btw thanks untuk ceritanya, smg moodny cpt blk lg biar bs update fic lg
LeeAera
#4
AAAAAH TAAAAOOOO T_T
Yujaaa
#5
hey, KimYonghae akhirnya komen juga disini ni anak, biasanya lewat Twitter muluk~kkk

f3smile: yg satunya lagi hilang mood ntar deh klo moodnya udah balik kkk
f3smile #6
haha gadis mana yg g iri sm yooja, btw FF yg 1 ny lg blm di update lg kok un?
KimYonghae #7
Uhukkk *cough makasih chanyeol-nya lol
Saya menanti final ini fanfict.keep update ya yuja-ssi kkk^^
f3smile #8
huaah enak bgt klo bs jd yuja y un? diperebutkan sm baekhyun n tao. yupz, karakter baekhyun yang kadang baik n kadang jahat jd bikin sdkt bingung. but its ok. Kris n baekhyun are my bias. keep update please, i'm always waiting.
Junghayoo
#9
siap chingu:D~
keep update yaaa... ffnya menarik.

dan... iya bener. baekyun keliatan (sedikit) jahat disini. yuja mandiri amat yaaa pagi2 udh kerja paruh waktu gitu. wkwkwk,,
dan.. kasihan tao:(
udaaah tao ama aku ajaaaa, yujanya jg udh ama baekhyun kan? *modus* hahaha

semangat chingu! xoxoxo
Yujaaa
#10
Hi! i reply your comment in Chapter 10 ~ Love ya'll:D