Yuja mengetuk pintu kamar Tao.

“ya?”

Tao membukakan pintu dan menatap Yuja yang tengah berdiri dihadapnnya. Sudah berapa lama mereka tidak berdekatan sedekat ini pikir Tao. Yuja dihadapannya dengan wajah mengantuk sambil memegang boneka jerapah yang selalu menemani tidurnya, sungguh diluar dugaan Tao. “ada apa tengah malam begini datang?” tanya Tao. “kau belum tidur ya?” Yuja malah balik bertanya Tao hanya menggelengkan kepalanya.

”bagaimana aku bisa tidur kalau didalam kamarmu masih ada Baekhyun Hyung?” batinnya.

“er..boleh aku tidur disini untuk semalam? Aku janji jam 5 pagi besok aku sudah akan kembali ke kamarku” kata Yuja. Tao tidak habis pikir apa yang membuat gadis didepannya ini memiliki pemikiran seperti ini “bo-boleh..” Tao akhirnya mengiyakan permintaan Yuja, namun sedetik kemudian dia bertanya. “t-tapi kenapa?” tanya Tao, kali ini sambil menggeserkan badannya memberikan ruang untuk Yuja agar bisa masuk ke kamarnya, untung Tao selalu merapikan kamarnya jadi dia tidak perlu malu kalau-kalau Yuja datang ke kamarnya tiba-tiba seperti sekarang ini. “Baekhyun Oppa tertidur dikamarku, dan aku tidak berani membangunkannya malam-malam” kata Yuja sambil membaringkan dirinya ke tempat tidur Tao tanpa menunggu pemilik kamar mempersilahkannya untuk tidur. ”j-jadi Baekhyun Hyung masih di kamarmu?” tanya Tao, Yuja hanya mengangguk memeluk boneka jerapahnya dan menutup matanya.

Ada begitu banyak pertanyaan dikepala Tao, “bagaimana mungkin dia memilih tidur sekamar dengan orang yang bukan siapa-siapanya daripada dengan pacarnya?” pikir Tao.

“aku merasa nyaman kalau aku tidur bersamamu daripada dengan Baekhyun Oppa, kau kan selalu menjagaku, aku percaya padamu..tao...” Yuja berbicara dalam tidurnya membuat Tao tersenyum senang, dia lalu berjalan kearah tempat tidurnya dan berbaring disebelah Yuja. “terima kasih” kata Tao sambil menyusul Yuja ke alam mimpi. “aku senang kau lebih memilihku dalam hal ini” ucapnya sambil benar-benar tidur.

Tidak! Bagaimana bisa dia tidur disamping gadis yang akhir-akhir ini selalu membuatnya deg-degan? Tao membuka matanya lebar-lebar memperhatikan Yuja yang sudah jauh berada dialam bawah sadarnya. Tao mulai mempelajari wajah Yuja, Bulu matanya lebat, bibirnya yang penuh dan pipinya yang membuat Tao teringat dengan Minseok Hyung, yang sering di goda Luhan ge dengan sebutan Baozi. Tao terkikik geli, bagaimana dia pernah mencubit pipi Yuja yang bulat itu, dan membuat Yuja menyipitkan matanya menatap Tao seakan dia terlihat sangat mengerikan.

“tatapan macam apa itu?” tanya Tao saat Yuja menatapnya dengan tatapan yang dianggap Yuja menakutkan. “aku sedang kesal kepadamu” kata Yuja sambil terus menatap Tao. “kau kira aku takut?” tanya Tao. Yuja kemudian menghela napas, “hufhh..padahal ini selalu berhasil menakuti adikku” kata Yuja. “aku tunjukkan bagaimana cara menatap orang lain dengan tatapan yang mengerikan” Tao menarik lengan Yuja menariknya mendekat kearahnya lalu menatap Yuja, yang ditatap langsung terdiam membelalakan matanya antara kaget dengan gerakan refleks Tao dan kaget menatap mata tajam Tao dari jarak sedekat ini. Yuja mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya dia mendorong Tao, “uwa! Museowo!” katanya sambil mengelus dadanya untuk menenangkan diri. Tao suka kalau Yuja ketakutan.

“jadi menurutmu?”

“ya, tao kau yang terbaik” Yuja akhirnya mengancungkan ibu jarinya kearah Tao sambil tersenyum. “belum pernah aku menatap mata seseram milikmu” canda Yuja sambil menjulurkan lidahnya ke arah Tao lalu berlari. “Yah!kau...” Tao mengejar Yuja sambil tertawa senang.

--

Keesokan paginya ketika Baekhyun membuka matanya dia melihat Yuja sedang menutup pintu kamarnya. “Oh, Oppa baru saja aku ingin membangunkan dirimu” tanya Yuja sambil menaruh boneka Jerapahnya disebelah Baekhyun, Baekhyun yang masih setengah tertidur menatap Yuja tanpa curiga sedikitpun bahwa gadis ini baru kembali dari kamar Tao. “kau sendiri kenapa bangun?” tanya Baekhyun. “aku biasa bangun jam segini, sebentar lagi aku akan mengantarkan Koran dan susu”kata Yuja. “oh..” Baekhyun lalu berbalik badan dan mencoba kembali tidur. “tunggu!”mata Baekhyun kali ini terbuka lebar,”ya?” tanya Yuja.

“kau bekerja sebagai pengantar Koran dan susu setiap pagi?”tanya baekhyun. ”Iya?kenapa? akukan perlu mencukupi kebutuhanku sendiri”kata Yuja sambil memakai Topinya, ”Oppa..kau sebaiknya pulang, kau tidak ingat Tao bilang kalian ada latihan pagi ini?” tanya Yuja. “uh?” Baekhyun langsung terbangun dan duduk di tempat tidur Yuja. “oh, kau benar...” Baekhyun memegang kepalanya.”maafkan aku semalam malah tertidur di tempat tidurmu” kata Baekhyun. “Gwaenchanha, Oppa” Yuja merapikan rambut Baekhyun. “kau kan memang butuh tidur” kata Yuja.”hmmm..” Baekhyun membalas Yuja manja. “Yuja..” kata Baekhyun.”iya..”

“Saranghae”

“...”

“...”

Yuja tidak tahu harus berkata apa, dia tidak berani menatap Baekhyun. Yuja tidak terbiasa dengan adegan percintaan seperti ini. “hmmm...aku pinjam kamar mandimu ya?” kata Baekhyun sambil mengelus kepala Yuja sayang. “fiuh..untung aku pakai topi kalau tidak Baekhyun Oppa pasti bisa melihat wajahku yang memerah ini” Yuja menepuk pipinya.

Sementara itu Baekhyun yang berada dikamar mandi hanya diam menatap kearah cermin besar dihadapannya. Jadi, selama ini Tao bisa keluar masuk kedalam kamar Yuja dengan leluasa, tanpa perlu mengetuk pintu terlebih dahulu? Ada nada cemburu dari mulut baekhyun, dia tidak suka dengan privilage yang diberikan Yuja kepada Tao. Sepertinya dia perlu membawa Yuja menjauh dari Tao. Baekhyun menutup matanya mencoba menarik napas menahan amarahnya kemudian tersenyum, tetapi Baekhyun juga akhirnya mengetahui satuhal, Yuja setiap pagi mengantar koran dan susu. Betapa mandirinya dia! Baekhyun terkikik geli membayangkan kekasihnya ini bekerja setiap hari, aku rasa aku semakin jatuh cinta kepada Yuja. Ucapnya sebelum akhirnya mencuci mukannya dan bersiap pergi ke SM untuk latihan.

“Jaga dirimu baik-baik ya?”

“iya..”

Yuja tersenyum, Baekhyun mencium keningnya kemudian pergi meninggalkan Yuja, Tao yang kemudian keluar dari kamarnya. “Tao..” sapa Yuja, Tao tersenyum, “kenapa tadi malam kau pindah ke sofa? Kau merasa terganggu ya?” tanya Yuja. Ah, tatapan itu. Tao menutup mulutnya dan mencoba tidak menatap wajah Yuja. “b-bukan begitu..a-aku.uh, Yuja kita bicarakan nanti saja ya? Aku takut aku akan ketinggalan bus” Kata Tao sebelum akhirnya pergi meninggalkan Yuja sendirian.”apa dia membenciku?” pikir Yuja kemudian mengunci kamarnya dan mulai melakukan kegiatan setiap paginya.

===

disini Baekhyun kadang keliatan jahat kadang engga:/ aku juga ga tau kenapa hahaha..

makasih banyak yang sudah baca, boleh loh di ff aku di share ke yang laen yang suka EXO (tetep judulnya promosi)>.<

aku mau buka sesi balas2an ah, abis bosen*senyum ala Chanyeol*

-f3smile: i also envy you, i never visit Bali/sobs/ thanks for like:D

-D_RollingBuffalo : yes! i am!:D Thank you for love me! oh, i mean my story;)

-Junghayoo : kalo aku jadi Yuja aku mau Baekhyun sama Tao~:P hahaha uwaa...bagus?makasi!!! tetep baca fanfic aku ya?:3 hehehe