Sesal itu

Sesal itu

 

Hari ini hujan turun dengan derasnya dan aku terperangkap disini bersamanya.  Semua murid sudah pulang, kecuali kami berdua.  Aku tidak mengenalnya, ya…lebih tepatnya aku tidak pernah mengobrol dengannya walaupun kami satu kelas. Ia adalah murid terpopuler diangkatan kami, semua orang kagum padanya. Tapi tidak denganku. Karena ia selalu saja mencari perhatianku dengan berbagai macam kelakuan aneh.

“Hai~”,katanya sambil mengulurkan tangannya. Aku menoleh kearahnya dan melihatnya dengan bingung. Ia tersenyum memandangku.

“Hai”,balasku sambil menyambut uluran tangannya. Tiba saja suasana jadi terasa canggung bagiku dan mungkin baginya. Aku segera menarik uluran tanganku.

“Mmm..apa kabarmu hari ini? Kau tidak marahkan karena kejadian tadi di kelas?”,tanyanya mengawali pembicaraan di hari hujan itu.

“Hmm??-oh tidak..tidak apa.. aku sudah terbiasa menghadapi sikapmu yang bodoh itu.”,kataku

“Baguslah kalau begitu. Kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku sekarang. 2 bulan sekelas denganmu dan tak pernah sekali pun kita pernah mengobrol. Namaku Kim Myungsoo, kau bisa memanggilku L.”, katanya sambil tersenyum.

“Aku Jeanne Kim, kau bisa memanggilku Jean.”, jawabku singkat. Karena tak ingin berlama-lama dengannya, aku memutuskan untuk pulang sekarang. Karena hujan sudah mulai reda, kumantapkan langkahku menuju gerbang sekolah. Namun sepanjang perjalanan menuju gerbang sekolah tak kurasakan setetes air hujan pun turun di kepalaku. Ternyata  L mengikutiku dibelakang dan ia melindungi kepalaku dengan jaketnya. Aku berhenti sesaat untuk menatapnya

“Hey! apa-apaan ini??”,tanyaku. Ia hanya membalas dengan senyuman.

“Tak apa. Ayo kutemani kau sampai ke rumahmu.”,katanya

“Tidak..Kau tidak perlu mengantarku. Aku bisa pulang sendiri . Kau bisa pulang ke rumahmu sekarang. Nanti kalau kau sakit bagaimana??”

“Tidak apa. Aku akan kuat. Hanya hujan rintik-rintik seperti ini tak akan membuatku sakit.”,

Aku merasa tak enak kepadanya. Dia sangat keras kepala ingin mengantarku pulang. Dan akhirnya aku harus mengiyakan ajakannya untuk mengantarku pulang sampai di rumah. Sepanjang  perjalanan ia bersenandung ria, ‘Suaranya cukup bagus, pantas saja banyak wanita yang tergila-gila padanya’, batinku. Sesampainya dirumahku, kulihat dia dan seluruh bajunya basah. Aku merasa bersalah karena itu.

“Kau basah kuyup. Ayo masuk.”,kataku. Saat aku membuka pintu rumahku, aku lihat dia berdiri diam, seperti orang kebingungan. Lalu aku lambaikan tanganku didepan mukanya dan ia terkejut. Ia melamun.

“Eh-i-iya. Tapi apakah boleh-“

“Tentu saja boleh. Kau sudah mengantarku pulang dan kau kehujanan. Aku tak akan mebiarkan mu sakit. Karena aku akan merasa bersalah jika kau sampai jatuh sakit.”

Kemudian aku menyiapkan air hangat untuk ia mandi dan baju ganti untuk ia pakai setelah mandi. Kebetulan ukuran baju kakak laki-laki ku sama dengan ukuran bajunya. Selesai mandi ia menemuiku di ruang makan. Kusediakan ia secangkir coklat hangat.

“Terima kasih Jean, kau sangat baik.”,katanya seraya mengangkat minumannya. Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum. Setelah menghabisakan minumannya, L pamit pulang kepadaku. Aku mengantarnya sampai gerbang pintu rumahku dan ia melambai padaku. Aku balas melambai padanya. Setelah L pulang, aku kemudian berpikir lagi. Tak seharusnya aku bersikap dingin kepadanya. Ia ternyata orang yang sangat baik. Selama ini aku memandangnya buruk karena kelakuannya yang aneh. Namun dibalik semua keanehan itu, ia ternyata orang yang sangat baik. Dan aku bertekat untuk merubah sikapku padanya. Setidaknya aku tidak akan memandangnya aneh lagi.

∞♥∞

                Keesokan harinya di sekolah, ia menyapaku di lorong kelas.

“Selamat pagi Jean!”

“Pagi L”,balasku dengan seulas senyuman.

“Lihat!aku tidak sakit, kan?? Sudah ku bilang, hujam rintik-rintik tak akan membuatku sakit.”,katanya ceria. ‘Tentu saja kau tidak sakit. Kalau kubiarkan kau pulang dengan bajumu yang basah, kau pasti akan sakit sekarang’, batinku

“Ya..ya.. terserah kau saja”,kataku sambil lalu. Kemudian L menyusulku dari belakang.

“Jean, kau ada acara tidak besok malam??”

Aku terdiam sejenak.’Ada apa lagi anak ini? ‘

“Tidak, kenapa?”

“Kalau begitu temani aku mengerjakan tugas Biologi,ya? Kau sudah mengerjakkannya?”

Tanpa pikir panjang aku menyetujui ajakannya untuk yang kedua kalinya.

∞♥∞

Hari demi hari ku lalui bersama L , kami sering belajar bersama, makan siang bersama, pulang bersama, dan mengerjakan tugas bersama. Dan semakin hari aku merasakan degup jantungku yang semakin keras ketika aku sedang bersamanya. Dan aku yakin perasaanku ini bukanlah persaan seorang teman. Aku merasakan sesuatu yang berbeda. Aku menyukainya. Aku tidak dapat memungkirinya. Aku menyukainya. Dan L adalah orang pertama yang dapat membuatku menyukainya, yang dapat merubah hatiku yang beku.

Suatu hari setelah pulang sekolah, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke taman dekat rumahku.

“Aku ingin memberi tahumu sesuatu Jean”, kata L

“Bicaralah”

“Eeemmm… Aku ingin berterima kasih karena selama ini kau selalu menemaniku. Aku sangat senang bisa mengenal orang sepertimu. Tak kusangka aku dapat jatuh cinta kepada orang sepertimu.”,

“Aku juga senang bisa berkenalan dan berteman denganmu. Maaf bila pada awalnya aku selalu bersikap dingin padamu.”

“Tak apa. Justru sikapmu itulah yang membuatku merasa kalau kau berbeda dengan wanita yang lain.”

Kami terdiam sejenak. Kurasakan detak jantungku yang semakin keras.

“Jean, aku ingin minta maaf..”,kata L seraya memulai pembicaraan lagi.

“Maaf? Kenapa? Kau tidak pernah berbuat salah kepadaku, kenapa kau minta maaf?”

L menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya. Ia menatapku..seperti ada perasaan bersalah dibalik tatapannya itu. Ia menggengam tanganku dengan kuat. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku tidak tahu harus berbuat apa.

“Aku harus pindah ke Jepang minggu ini. Dan mungkin hari ini adalah hari terakhirku bersamamu. Setelah itu aku akan bersiap siap untuk pergi ke Jepang. Orangtuaku ditugaskan ke Jepang, aku harus ikut dengan mereka. Aku tidak bisa membantak kata-kata ayahku. Walaupun sebenarnya aku masih ingin tinggal disini bersamamu”, katanya lirih.

Kurasakan airmata menggenang di pelupuk mataku.  Aku tak percaya dengan pendengaranku. L akan pindah ke Jepang. Dia aka meninggalkanku..setelah apa yang ia lakukan padaku. Hatiku rasanya hancur, aku tidak bisa lagi menahan airmataku. Aku tersedu. Kemudian L memeluku, Ia memeluku dengan hangat dan erat. Bisa kurasakan detak jantungnya yang cepat. Ia terus menggumankan kata MAAF di telingaku. Kemudian ia mengeluarkan sepucuk surat dari dalam tasnya.

 

“Bacalah, maka kau akan mengerti segalanya”,kata L

Kutatap matanya yang bening, kulihat airmata yang mengalir dari matanya.

“Maafkan aku Jean, aku tidak bisa jadi yang terbaik untukmu. Aku hanya bisa mengakatakan bahwa kau adalah yang terbaik yang pernah kumiliki..”

Aku hanya bisa terdiam dan terisak.

∞♥∞

Hari itu adalah hari pertama aku masuk lagi kesekolah. Aku bertemu dengan teman-temanku, semuanya sama, tak ada yang berubah. Aku melihat ke sekeliling kelas dan kutemukan dia. Murid baru, ia duduk termenung sendiri di pojok kelas. Aku menghampirinya, mengajakanya berkenalan, tapi tak satu pun kata terucap darinya. Ia hanya terdiam. Hari demi hari kulalui tanpa sepatahkata pun keluar dar bibirnya untukku. Yang kutahu hanyalah namanya. Jeanne Kim. Nama yang manis, sama seperti wajahnya. Tak kusangka aku mulai tertarik padanya. Dan aku mulai bertingkah bodoh untuk mendapatkan perhatiannya, namun itu semua tak berhasil. Semua teman-temanku bertanya mengapa aku sangat menyukainya padahal masih banyak wanita cantik yang menungguku. Dan aku menjawab karena ia berbeda dari wanita lainnya. Aku hanya berharap untuk bisa berteman dengannya. Sampa suatu hari, kami berdua terjebak disekolah karena hujan yang deras. Kuberanikan diri untuk menyapanya dan mengajaknya berkenalan. Dan aku berhasil! Ia menjawabku! Aku sangat senang dapat mendengar suaranya. Kemudian aku berhasil membujuknya agar aku dapat mengantarnya pulang kerumahnya, walaupun aku harus kehujanan, asal akudapat bersama dan berteman dengannya, aku rela. Sejak hari itu, hubunganku dengannya mulai membaik. Kami menjadi teman baik aku sangat senang karena ia sangat baik padaku. Aku semakin jatuh cinta kepadanya.

Sampai suatu hari ayahku memberitahukan kepadaku kabar buruk. Ia memberitahukan bahwa kami sekeluarga akan pindah ke Jepang karena ayahku di tugaskan disana. Aku memberontak, aku memohon pada ayahku agar aku di izinkan tinggal disini untuk menyelsaikan sekolahku terlebih dahulu, namun ia tidak menyetujuinya. Aku tidak berani menentang kata-kata ayah lagi. Aku sangat sedih mengetahui kenyataan bahwa aku tidak akan bisa bersama lagi dengannya. Aku sangat bingung. Bagaimana aku harus memberitahukannya?Bagaimana kalau ia membenciku? Aku benar-benar tidak mau melepaskannya. Namun aku juga tidak akan bisa melindunginya dari jauh. Maka kuputuskan untuk melepasnya. Karena aku yakin ia akan baik-baik saja.

Jean,maafkan aku. Aku tidak lagi bisa berada di sampingmu. Dan kau perlu tahu, bahwa aku mencintaimu..sangat mencintaimu. Aku tak ingin melihatmu sedih. Maafkan aku. Aku harus pergi meninggalkanmu. Semoga kau baik-baik saja tanpaku. Aku mencintaimu Jean.

                Kim Myungsoo

∞♥∞

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Champions27
#1
Bru prtma kli bca fanfic indo.
Kukira gk ad. Critany sdih bgt...
:'( ak. gK thn ngeliat fanfic sdih *ambil tisu*
katekatekit #2
bingung mau bikin sequel gimana~ soalnya ini berdasarkan pengalamanku T.T
Little-Girl
#3
uwaaah :'c sequel doong :c
jangtaera #4
sedihh :( nice tho! :)
hehe pertama kalinya baca fic in bahasa ._.
Mira2107xoxo
#6
*bimbang* bca g ya, bca g ya. . . P'tma kli bca fanfic pke bhs, indo *nervous* nich >3<
thedjismine
#7
aaaaaaaa jean geblek lo awkwkwkw
new reader
so sad :'( sequel ya