Chapter 1

our story
Please log in to read the full chapter

Wendy berlari dengan cemas menyusuri lorong rumah sakit.

“Winter!”

“Mama”. Ujar Winter sambil menagis, kepala anak itu sudah di terdapat plester, kaki dan tangannya diperban.

“Tante maafin aku yaa…” Seorang anak yang berusia 12 tahun mendekati Wendy, dan ia menangis tersedu.

“Karena aku Winter jadi kecelakaan kayak gini.” Ujarnya sambil menangis dengan kencang.

“Kamu tenang dulu ya, yang penting Winter sekarang udah sadar. Kata dokter apa?”

“Aku nggak tau tante,tadi dokternya jelasin sama..” belum sempat Karina menjelaskan semuanya seorang wanita muncul sambil membawa 2 botol air minum.

;”Sayang.. ini..”

“Irene?”

“Wendy?” keduanya sempat terpaku sebentar, namun Wendy segera ingin mendengar bagaimana kondisi anaknya dari Irene.

“Winter ada dislokasi tulang di kakinya, mungkin butuh perawatan intensif di rumah sakit, selain itu nggak ada yang perlu di khawatirkan, dia agak sedikit shock tapi itu wajar kata dokter karena habis kecelakaan.”

“Syukurlah kalau begitu.” ujarnya sambil tersenyum dan mengelus tangan putrinya yang berlinanangan air mata.

“Tante maafin aku ya.”

“Iya cantik, kamu dengar sendirikan Winter nggak ada yang perlu di khawatirkan.”

“Tapi tante…”

“Udah ya, kamu istirahat dulu. Pasti kamu shock juga kan. Tenangin diri kamu dulu ya.” Ujar Wendy menenangkan Karina yang masih merasa bersalah. Kalau bukan karena ia yang mengambil diary Winter dan membuat Winter mengejarnya pasti kecelakaan itu tidak akan terjadi.

 

Melihat bagaimana Wendy menengkan Karina dan Winter membuat Irene memuji wanita itu. Karena Wendy sama sekali tidak berubah pikirnya ia adalah Wendy yang ia kenal, orang yang lembut, pengertian dan sangat penyayang.

 

“Kamu apa kabar Rene?”

“Baik Wen, udah lama banget ya kita nggak pernah saling hubungan lagi.”

“Ada kali 10 tahun ya, tapi kamu masih ingat aku.” Ujar Wendy sambil tertawa kecil.

“Siapa yang bisa lupain orang sebaik kamu Wen.” Wendy sedikit tersipu. Mereka berbincang santai, sementara Winter sedang teridur begitu juga dengan Karina.

Please log in to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Dhedhe0788
Hai, semoga menghibur ya.... makasih udah mau baca.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet