Swaggy 1

Swaggy Family

*** 

 

“Aku pulang,” Hyunsuk melempar tasnya ke atas sofa dan mulai merebahkan tubuhnya. “Mommy, masa kapa hari ini?”

 

“Uh? Hyunsukie udah pulang?” CL berteriak dari arah dapur. “Mommy masak makanan kesukaan kamu dong, saying.”

 

“Hyunsuk mau makan burger, ya, Mom?” teriak Hyunsuk.

 

Andwae,” balas CL. “Mommy udah masakkin makanan kesukaan kamu. Daging, Hyunsuk.”

 

Hyunsuk meraih ponsel dari sakunya dan mulai menscroll home Instagram miliknya. Ia tertawa melihat beberapa postingan dari fans yang ditag padanya.

 

Ia menikmati waktunya dengan gelak tawa yang keluar setelah ia melihat chatting di grup Treasure yang saling bertukar meme.

 

Tak lama, suara mobil pun terdengar. Dari balik pintu rumah megah itu, Jennie datang memasuki rumah sambil memberikan bingkisan kepada sang adik.

 

“Ini buat Hyunsuk,” ucapnya.

 

Hyunsuk terhenyak,”Noona, ini apa?”

 

“Hadiah buatmu. Selamat atas debutmu,” katanya seraya berjalan pergi ke arah dapur.

 

Rupanya, bau masakkan yang menyeruak di dalam rumah ini mampu mengalihkan perhatian Jennie untuk segera mendatanginya.

 

“Wah, jaket Chanel terbaruuu,” sorak Hyunsuk kesenangan. “Thank youuu, Noonaaaaa!”

 

Hyunsuk amat bahagia saat menerima hadiah pemberian dari sang Noona-nya yang merupakan brand ambassador Chanel. Ia bahkan bisa mendapatkan pakaian keluaran terbaru dengan mudahnya.

 

“Yaaaa! Hyunsuk!!!”

 

Dari kejauhan, suara sang kakak laki-laki pun terdengar.

 

“Hyunsuk!” pekik Mino, sang kakak laki-lakinya.

 

Wae, Hyung?” tanya Hyunsuk heran.

 

“Kemari kau,” Mino berjalan menghampiri Hyunsuk dengan wajah geramnya.

 

Waeeee?”

 

Mino langsung menarik telinga Hyunsuk dan membawanya berjalan menuju CL dan Jennie yang sedang sibuk di dapur.

 

“Mom, lihat nih,” ucap Mino sambil menunjuk ke arah Hyunsuk.

 

“Ah, Hyung! Sakitttt,” protes Hyunsuk sambil memegangi telinganya.

 

“Sakit? Iya? Mau lagi?” balas Mino.

 

Saat Mino sudah bersiap untuk kembali menarik telinga sang adik laki-laki, Hyunsuk pun berlari mendekati CL untuk meminta perlindungan.

 

“Mommm!”

 

“Yaaaa! Kemari kau!” panggil Mino.

 

Waeeee?”

 

“Mino, ada apa, sih? Jangan gangguin adikmu terus,” omel CL.

 

Mino berdecih kesal,”Mom, dialah yang harus diomeli saat ini.”

 

“Apa salahku, Hyung? Kau tiba-tiba datang dan menarik telingaku. Apa salahku?” tanya Hyunsuk.

 

“Oppa, jangan berisik. Aku lelah,” sambar Jennie.

 

Mino semakin geram,”Yaaa! Hyunsuk, kenapa kau bolos latihan?”

 

Pertanyaan dari Mino sukses membuat semua orang yang ada di rumah pun terdiam.

 

“Kau bolos, Hyunsuk?” tanya CL pada anak laki-lakinya yang sedang berdiri di belakangnya.

 

“Eh... Mom...”

 

“Apa? Apa? Kau tidak bisa menjawabnya ‘kan?” omel Mino.

 

Jennie, sang kakak perempuan, ikut memandangi sang adik dan menunggu jawabannya.

 

“Hyunsuk, jawab Mommy. Kau bolos?” ekspresi wajah CL semakin serius.

 

“Jawab Mommy, Hyunsuk!” pekik Mino.

 

“Hyungggg,” keluh Hyunsuk, ia menelan ludah kering saat semua tatap mata sedang mengarah kepadanya.

 

Sambil menghela napas beratnya, ia pun mengakui kesalahannya,”Iya, Mom. Aku bolos.”

 

Gantian, kini CL yang menghela napasnya,”Adeul...”

 

“TUH ‘KAN! BANDEL!” sambar Mino.

 

“Kau baru saja debut dan sudah berani bolos?” Jennie ikut komentar.

 

“Mommy...”

 

Dengan sergap, Jennie mengambil kembali hadiah yang baru ia berikan pada sang adik.

 

“Noonaaa!” protes Hyunsuk.

 

“Ambil hadiahnya kalau kau sudah memperbaiki sikapmu.”

 

Merasa bersalah, Hyunsuk pun menundukkan kepalanya.

 

Mianhe...”

 

“Hyunsuk, saat kau berhasil debut, itu bukan berarti kau harus bersikap seperti ini. Perjalananmu baru saja dimulai. Dan, kau harus terus berjuang,” ucap Jennie bijak.

 

Nde, Noona.”

 

CL memegang kedua bahu Hyunsuk, lalu memegangi kepalanya untuk menatap wajahnya,”Belajarlah dari Daddy, adeul... Ia selalu berjuang meski namanya sudah sebesar sekarang.”

 

Dengan tulus, Hyunsuk memeluk CL,”Mianhe, Mommy.”

 

CL mengusap punggung Hyunsuk dan menenangkan sang anak,”Jangan diulangi lagi, ya!”

 

Hyunsuk mengangguk.

 

Saat suasana sudah mulai tenang, dentingan suara notifikasi grup keluarga mereka pun terdengar.

 

“Daddy,” kata Mino setelah membuka chatnya.

 

CL pun melepas pelukannya dan meraih ponselnya. Wajahnya tersenyum saat melihat chat yang masuk.

 

Tapi, tidak dengan Song Mino. Ia justru menyeringai ke arah Hyunsuk.

 

“Akan ku laporkan pada Daddy,” ucap Mino meledeknya.

 

Dengan cepat, Hyunsuk pun langsung merengek,”Ah, Hyungggg. Jangan. Aku ‘kan sudah meminta maaf.”

 

I don’t care,” Mino berjalan kembali ke arah ruang keluarga.

 

Dan, Hyunsuk menyusulnya dari belakang dengan degub jantungnya yang tak karuan sambil terus merengek pada sang kakak.

 

“Hyung, jangan bilang Daddy.”

 

I don’t care.”

 

Begitulah suasana siang ini di rumah salah satu keluarga famous di Korea Selatan. Rumah yang besar ini tidak pernah sepi dan sunyi. Selalu ada saja hal yang membuat rumah ini gaduh dan terdengar ramai.

 

Pertengkaran antara sang kakak laki-laki dengan adiknya selalu menjadi penyebab utama kegaduhan di rumah ini.

 

Namun, itulah yang membuat keluarga ini tetap harmonis.

 

LINE.

 

G-Dragon            : I’m coming home.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet