chapter 02

The King : Gyeolhon Saenghwal

3 tahun pernikahan, kami lalui hanya dengan kegembiraan. Kami tidak pernah mengeluhkan apapun. Hal yang selalu ku syukuri adalah bahwa Lee Gon teramat sangat mencintai keluarganya, dia menjadi ayah dan musuh yang baik untuk anaknya. Seperti yang terjadi pagi ini, waktu masih menunjukan pukul 06.30 dan tiba-tiba tangan mungil menggoyangkan badanku yang masih terlelap

 

“Eomma, Eomma” panggil Hoon sambil menggoyangkan tubuhku “Eomma bangun, aku ingin ke toilet”

Suara yang amat sangat lembut itu tidak berhasil membangunkanku yang sedang tertidur

“eomma” Hoon kembali memanggilku

“Hoon na, kenapa? Kenapa kau membangunkan Eomma?” tanya Lee Gon yang masih setengah tertidur

“Appa, aku ingin ke toilet”

“Toilet? Baiklah, ayo Appa antar dan biarkan Eomma tidur” bujuk Lee Gon

“Ayo Appa” jawab Hoon sambil menggandeng tangan Lee Gon

Seketika Lee Gon menggendong Hoon dan membawanya ke kamar mandi

“sudah selesai?” tanya Lee Gon sambil duduk jongkok didepan Hoon

“emmh Appa”

“kalau begitu mari kita bersihkan”

“Appa” panggil Hoon dengan suara manisnya

“kenapa?”

“Appa, aku lapar”

“Lapar? Sekarang?” tanya Lee Gon sambil melihat jam

“emmh Appa”

“meskipun ini masih pagi tapi baiklah, ayo kita pergi ke dapur dan memasak sesuatu disana” ajak Lee Gon sambil kembali memakaikan Hoon celana

“emmh, ayo Appa” jawab Hoon dengan anggukan dan tersenyum kepada Lee Gon

“entah kenapa tapi aku merasa kau menyayangiku untuk hal-hal tertentu” jawab Lee Gon dengan wajah kebingungan

            Lee Gon masih seorang chef yang baik. Ditengah kesibukannya dia selalu menyempatkan memasak untuk kami. Dan untuk urusan makanan, Hoon lebih percaya Appa nya di bandingkan denganku. Meskipun dia sedang bertengkar dengan Appa nya, saat dia lapar dia akan tetap mencarinya.

“duduklah disini” ucap Lee Gon sambil menaruh Hoon di kursi makannya

“emh Appa” jawab Hoon sambil mengangguk

“uri Wangjanim ingin makan apa?

“Omelette Appa”

“dengan nasi?”tanya Lee Gon

“No No No Appa” Lee Hoon merajuk sambil menggelengkan kepala

“baiklah baiklah, bagaimana dengan sosis?” ujar Lee Gon sambil mengambil bahan dari lemari es

“ok Appa” jawab Hoon dengan senyum

“ok”

Lee Gon mulai membuat omelette dengan mencampurkan semua bahan dan menggoreng sosis yang diinginkan Hoon.

“Hoon na” panggilku sambil membuka pintu dapur “sedang apa didapur sepagi ini?”

“Eomma good morning” teriak Hoon sambil melambaikan tangannya dan mengabaikan pertanyaanku

“sedang apa disini?” tanyaku lagi

“aku lapar Eomma. Morning kisseu Eomma” jawab Hoon sambil memajukan bibir mungilnya

“benarkah? Hoon lapar sepagi ini? Lalu Appa mana? Tanyaku sambil melihat sekeliling dapur dan membalas ciuman Hoon

“emh Eomma. Tadi Hoon membangunkan Eomma karena ingin ke toilet, tapi Appa yang mengantar Hoon setelah itu aku kelaparan dan Appa membuatkan Hoon sarapan. Sekarang Appa sedang pergi ke belakang untuk mengambil susu” jawab Hoon “itu Appa” tunjuk Hoon saat Appa nya muncul

“kau sudah bangun?” tanya Lee Gon sambil membawa susu “morning kisseu” Lee Gon meminta hal yang sama dengan apa yang diminta Hoon

“Appa jangaaan” teriak Hoon

“kenapa? Eomma lebih dulu melakukannya dengan Appa dibandingkan dengan mu” goda Lee Gon

“Eomma” isak Hoon sambil merentangkan tangannya minta digendong

“Yaaa” bentakku sambil memukul punggung Lee Gon

“kenapa memukulku?”

“jangan menggoda Hoon. Kau tidak lihat perutku sudah sebesar ini? Jika harus menggendong saat dia merajuk, itu sangat sulit” ujarku sambil berbisik

“jika tidak memperbolehkan Appa mencium Eomma, Appa tidak akan membuatkan sarapan sebagai gantinya Eomma yang akan memasak” ancam Lee Gon

“Appa aku lapar buatkan aku sarapan”

“jadi Appa boleh mencium Eomma?” tanya Lee Gon memastikan

“Emmh Appa” jawab Hoon dengan suara pelan sambil menunduk

“lihat dia lebih menyukai makanannya” goda Lee Gon padaku “jadi cepat cium aku sebelum dia berubah pikiran, kalau tidak dia akan kembali merajuk dan meminta digendong” perintah Lee Gon sambil memdekatkan bibirnya padaku

“baiklah” jawabku sambil mencium Lee Gon

“gamsahabnida yeobo. Dan sekarang giliranku mencium gongjunim” ujar Lee Gon sambil mengecup perutku

“Appaaaa” Hoon kembali berteriak saat melihat Lee Gon mencium adiknya

“baiklah Appa akan berhenti” ucap Lee Gon sambil berlalu dan melanjutkan memasak

“Eomma, tolong tangkap Appa” rengek Hoon

“Baiklah jika Appa menggoda Hoon lagi, Eomma akan menagkapnya” ujarku sambil menenangkan Hoon yang masih duduk dikursi makannya

Tak lama setelah menggoda Hoon, akhirnya chef Lee Gon menyelesaikan masakannya.

“Ini, Appa berikan sarapan lebih banyak untukmu, jadi maafkan Appa” ujar Lee Gon sambil menyodorkan makanan di meja makan “dan ini untuk Eomma dan gangjunim” ujar Lee Gon sambil kembali mengelus perutku

“Appa”

“hmmmh”

“Apa adik Hoon perempuan?” tanya Hoon sambil menyantap sarapannya

“mungkin, Appa hanya menebak”

“bagaimana caranya Appa?”

“lihat wajah Eomma” jawab Lee Gon sambil menunjuk wajahku “bukankah dia sangat cantik? Sedangkan saat hamil Hoon dia tidak secantik ini” Lee Gon kembali menggoda Hoon

“Eomma segera tangkap Appa”

“baiklah Eomma akan menangkap Appa, dan menghukumnya”

“Hahaha, baiklah Appa minta maaf. Cepat habiskan makanannya” perintah Lee Gon pada Hoon “Yeobo, bukankah besok jadwal pemeriksaan kandungan?”

“hmmh entahlah. Kenapa?” jawabku dengan nada sinis

“kenapa? kau marah karena menyebutmu tidak cantik?”

“sedikit”

 “baiklah aku salah dan tentu saja aku harus mengantarmu yeobo” bujuk Lee Gon

“tapi bukankah besok ada pertemuan dengan Perdana Menteri?”

“aku akan mempercepatnya dan setelah itu aku akan menjemputmu lalu pergi sama-sama. Jadi jam berapa wakyu pemeriksaannya?”

“baiklah. besok sekitar pukul 3 sore”

“Eomma Hoon ingin ikut” rajuk Hoon

“baiklah kita akan lihat adik Hoon sama-sama oke?”

“emmh Eomma” ujar Hoon dengan mata berbinar

“tidak boleh” Lee Gon kembali menggoda Hoon

“Eomma cepat tangkap ayah sekarang” pinta Hoon

“yaaa, jangan menggoda Hoon. Sekarang dia semakin berat saat digendong” ujarku ikut menggoda Hoon

“Appa, cepat tangkap Eomma” sekarang Hoon merengek pada Lee Gon

“baiklah Eomma sudah keterlaluan, Appa tidak bisa membiarkan ini terjadi. Mari kita hukum Eomma sama-sama” ajak Lee Gon sambil menggendong Hoon dan hendak mencium leherku

            Kami sangat bahagia, bahkan untuk hal yang sederhana. Dan kami tidak memperdulikan apapun yang orang-orang katakan tentang kami. Kami hanya sangat bahagia saat kami Bersama.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sayana93 #1
Chapter 4: Semoga segera di update ya sist ... Sweet banget keluarga merekaaa
LailaAisyah #2
Semangat kak...ditunggu lanjutannya
Syazella #3
Chapter 2: i love the story & i can imagine both Tae Eul & Lee Gon spending the lifetime together
Hope you can write more bout them...i'm waiting~~~
Thrysta
#4
Its a good story. I hope you can write it in english..