last

Awkward
Please Subscribe to read the full chapter

Jujur saya kecewa dengan tulisan saya, saat saya membaca tulisan penulis idola saya dan membandingkannya dengan tulisan, jelas ada kesenjangan yang cukup jauh. tapi tak apa saya akan berusaha memperkecil kesenjangan kualitas tulisan saya, terimakasih banyak karena sudah meluangkan waktu kalian yang berharga. gomawoyo

************************************************************************

 

Setelah menyadari perasaannya pada Irene, Wendy merasakan kegugupan nya bertambah parah. Semakin dekat mereka semakin tak terbendung kegugupan yang wendy rasakan. Tapi kali ini Wendy tak pernah menghindari Irene lagi, dia hanya membiarkan semuanya mengalir, menikmati kegugupan yang ia rasakan. Menikmati debaran jantungmya yang tak beraturan ,Biarkan waktu berjalan sendirinya. Walaupun dia tidak yakin dengan apa yang dirasakannya, saat ini dia hanya ingin menikmatinya, saat hatinya menghangat dan menyebarkan kehangatan itu keseluruhan tubuhnya.

*******

 

Aku sedang berjalan di lorong sekolah, dengan senang. entah kenapa akhir akhir ini tanpa ku sadari aku selalu tersenyum sendiri, seperti sekarang. Aku berjalan di sepanjang lorong dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajah ku. Sebentar lagi bell masuk, aku harus  bergegas menuju kelas, bukan karena takut di marahi kalau telat, aku hanya ingin berdiam di kelas saja.

Aku sudah siap memasuki kelas, tapi ku urungkan saat aku mendengar seseorang menyebut nama ku, aku tidak berniat menguping aku hanya tak jadi masuk kelas, dan yahh percakapan itu terdengar.

 

"Irene-ah, apa kamu segitu sukanya dengan Wendy, kamu terlihat selalu merayunya" yang entah suara siapa itu, aku tidak yakin.

"Hahaha, aku hanya senang menggoda nya, dia terlihat lucu saat gugup, membuat ku ingin melakukan nya terus menerus"

 

Aku  mengepalkan tanganku dengan kuat, tidak percaya dengan apa yang barusaja aku dengar, aku marah pada diriku sendiri yang dengan bodohnya berbunga bunga, bahagia, dan jatuh sedalam ini. Padahal semua itu hanya sebuah lelucon untuk Irene. Aku berbalik dengan cepat, mengurungkan niatku untuk masuk kelas, berjalan berlawanan arah , berjalan cepat dengan perasaan bahagia yang sudah menguap digantikan dengan amarah yang menggebu.

 

********** 

Tringgggg….

Bell berbunyi pertanda waktu para siswa untuk memasuki kelas, Irene melihat sekeliling, tidak melihat tanda tanda keberadaan wendy, hingga guru memasuki kelaspun, Irene masih blm melihat tanda tanda kemunculan wendy. ‘kemana anak itu’ gumamnya dalam hati.

“ssaem, barusan saya dapat pesan dari wendy, katanya dia gak bisa melanjutkan pelajaran, ada keperluan mendadak katanya” Irene menoleh ketika seseorang mengucapkan nama wendy ‘kemana anak itu’ pikirnya.

Irene langsung pulang setelah kelas terakhir selesai, dia ingin melabrak anak kurang ajar yang meninggalkannya sendiri, mengabari orang lain bukannya dirinya. Irene berjalan cepat menuju kamar wendy , membukanya tanpa mengetuk pintu, dan masuk tanpa permisi. Dia berjalan mencari sosok pemilik kamar tersebut, namun tak kunjung menemukannya, Irene mengumpat saat tak kunjung menemukan wendy setelah lelah berkeliling mengitari rumah. ‘kemana perginya anak itu?’ ucapnya dalam hati.

****

 

Wendy berjalan memasuki pekarangan rumahnya, setelah pergi dan menenangkan diri, dia akhirnya tau apa yang harus dilakukannya, dia memasuki rumah seperti biasanya hanya saja sekarang dia lebih banyak  diam dari pada biasanya. Dia berjalan menuju dapur, mengambil segelas air, dan meminumya cepat, dia merasakaan ada seseorang yang menatapnya, dia menoleh dan medapati Irene sedang berdiri sedikit jauh darinya dengan tangan yang ia silangkan didadanya. Wendy berjalan keluar dari dapur tanpa melirik Irene sedikitpun, seakan Irene tak  ada disana. Irene berdecak kesal dan berjalan cepat menyusul langkah wendy, dia berjalan cepat dan berhenti tepat di depan wendy, Irene menatapnya sedikit terkesiap disaat dia melihat wendy menatapnya dengan pandangan tak biasa. Tapi hal itu tidak menggentarkannya , dia menatapnya balik dengan tatapan yang lebih intens.

“ kau , dari mana saja? “ Irene bertanya dengan cepat dengan masih mempertahankan tatapannya pada wendy, ada yang aneh dengannya hari ini, biasanya dia tak berani bertatapan dengan Irene lebih dari sedetik, tapi kali ini dia menatap Irene dengan sangat berani. Wendy mengalihkan pandangannya dan berjalan melewati Irene.

'dasar gilaa, tiba tiba menghilang dan mengabaikan ku' umpat irene dalam hati. Irene berjalan cepat dan kembali berdiri tepat dihadapan wendy "Aku bertanya padamu Wendy-ah, dari mana saja kau, dan apa apaan ini. Apa sekarang kamu mengabaikan ku?" Irene sudah sangat kesal sekarang, dia bertanya dengan sedikit nada mengumpat.

Tiba tiba wendy mendekatkan wajahnya pada irene, yang membuat irene menghentikan umpatannya seketika. Wendy berhenti tepat di telinga irene "Bukan urusanmu Bae Joo Hyun-sshi" Wendy lalu berjalan menyenggol sedikit irene yang berdiri menghalangi jalannya. Membuat Irene sedikit kehilangan keseimbangan,  irene menatap wendy yang berlalu meninggalkannya dengan terheran heran. Apa ia melakukan kesalahan.

 

***********

 

Irene bertekad, untuk membalas perlakuan Wendy padanya. Dia tidak akan kalah, tak akan pernah kalah dari Wendy, kalau dia kalah semua rencananya akan gagal. Irene tidak akan membiarkan itu terjadi. Saat ini irene sedang berada di ruang makan, bersama keluarga Son dan kecuali si anak kurang ajar Wendy. Dia belum turun. Irene tersenyum ini adalah kesempatan baginya.

"Dad Mam.. Aku ingin bicara" dengan nada malu malu irene mengatakannya yang sebenarna hanya kepurapuraan.

"Mmm bicaralah baby ada apa?" Timbal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Chynade #1
Chapter 3: suka banget thor , semangat dan terus berkarya ya!
Chynade #2
Chapter 1: lanjut thorrr
jigeumansoshi #3
Chapter 1: Sukaaaa
spreadloveyeah
#4
♥️Be Happy ♥️