Electrict Heart (03)

Electrict Heart (Completed)

Title        : Electrict Heart

Author   : minnie-max

Cast        : ChangKyu (GS)

Genre     : Angst 

    

Electrict Heart

Story by minnie-max

-

Mengapa tak mencoba jujur pada hati kita bahwa sesungguhnya kau dan aku takut berpisah

.

.

.


Chapter 3

-

Kenangan yang akan selalu kuingat seumur hidupku

Kalau kau ada di dalamnya itu sudah cukup

-

Kyuhyun dan Yoochun menikmati ramen didepan mini market setelah puas berjalan-jalan. Mereka pergi ke berbagai tempat selama 3 hari terakhir, ke gunung mengambil gambar pemandangan dan juga pergi ke  Jeju karena ada saudara Yoochun yang menikah.

Mereka berkeliling lagi karena Yoochun memiliki kontrak dengan travel journal dan ia mengambil tema kota Seoul. Memotret ibukota Korea Selatan dari berbagai sudut, Kyuhyun yang sedang tidak memiliki pekerjaan jadi ikut saja daripada sendirian di galerinya.

"Pekerjaanmu menyenangkan, kau pergi ke suatu tempat lalu memotretnya dan mendapat uang." Kyuhyun meletakan sumpitnya dan mengambil botol air mineral.

"Semua pekerjaan menyenangkan." Yoochun dengan mulut yang masih penuh menjawabnya.

"Aku jadi ingin jalan-jalan lagi."

Yoochun meletakan cup ramennya baru ingat jika Kyuhyun sama sekali tidak memainkan ponselnya "Yah kau sudah 3 hari tidak menelpon Jaejoong, dia pasti khawatir."

Kyuhyun mengelus perutnya yang sudah terasa penuh "Hmmm...kau benar."

Yoochun mengelus rambutnya "Jangan menyalahkannya terus, dia sudah berusaha untuk mencintai suaminya dan jika Changmin masih mencintainya. Itu jelas bukan kesalahan Jaejoong."

"Tapi kenapa mereka tidak mau jujur? Kenapa Jaejoong tidak mau mengatakan yang sebenarnya bahwa mereka pernah saling mencintai dulu?"

"Kyuhyun, bagaimana mungkin Jaejoong mengatakannya sedangkan sejak awal bertemu kau sudah begitu menyukai pria itu?" 

Gadis cantik itu diam menatap lurus kedepan "Mereka membuatku seperti orang bodoh, mengejar-ngejar pria yang jelas-jelas mencintai saudaraku sendiri."

"Kyuhyun ah." Yoochun memutar bahu gadis itu tidak suka mendengar nada suara yang terdengar kesal dan sedih sekaligus.

"Changmin tidak pernah mengatakan tidak saat kudekati, dia tak menolak saat kusuruh antar jemput, tak menolak menemaniku menonton film. Lalu bagaimana bisa dia berbohong jika selama ini itu caranya agar bisa bersama Jaejoong?"

SRAK

Suara kursi digeser mengagetkan mereka disana ada Changmin yang duduk sambil melipat tangannya di dada mengawasi Kyuhyun dan Yoochun.

"Apa kau sudah puas bermain?" 

Sudah sejam ia hanya memperhatikan Kyuhyun dari dalam mobilnya yang terparkir di seberang. Terus melihat ke arah gadis cantik itu yang sedang bersama temannya itu.

"C-changmin..."

"Tidak bisakah kau berhenti membuat semua orang khawatir?" Changmin tak menghiraukan wajah kaget Kyuhyun dan Yoochun.

"Itu bukan urusanmu." 

"Pulanglah Kyuhyun ah." Changmin meminta dengan tulus sungguh ingin mengembalikan semuanya ke awal agar semuanya pun akan kembali baik-baik saja.

"Aku tidak akan pulang." 

Changmin tersenyum tau jika Kyuhyun pasti akan menolak "Jaejoong terlihat menyedihkan, mencarimu kemana-mana nyatanya kau pergi bermain bersama pacarmu."

Yoochun diam saja. 

"Jangan membawa-bawa Yoochun dimasalah ini!" Kyuhyun merasa ada rasa kasihan yang muncul dari lubuk hatinya, sadar jika Jaejoong pasti sangat mengkhawatirkan keadaannya. 

Namun keegoisannya menampik segalanya "Bukankah ini menguntungkan untukmu karena kau bisa bebas bermain api dengannya?"

"Jaga batasanmu Kyuhyun, aku bisa marah!"

Yoochun melihat pembicaraan ini semakin mendalam dan bisa menimbulkan keributan "Kawan ayo kita bicara ditempat lain, suara kalian mengundang banyak orang."

Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya dan langsung menuju mobil Yoochun, namja berdahi lebar itu menatapnya bingung lalu ia menghela nafasnya "Sebaiknya kau ikut kami ke galeri disana kalian bisa menyelesaikan masalah."

Ia berdiri namun Changmin menahannya "Ada hubungan apa antara kau dan Kyuhyun?"

"Itu tidak penting yang jelas aku tidak terlibat dalam masalah kalian." Yoochun berjalan menuju mobilnya dan Changmin pun mulai mengikuti mereka.

Sesampainya di galeri, Kyuhyun langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Yoochun memberi isyarat pada Changmin untuk masuk kedalam juga, mereka bertiga duduk disebuah meja bundar yang minggu lalu Yoochun beli.

Changmin menatap kesekeliling ruangan ini banyak yang berubah, ada lemari-lemari serta rak-rak yang berdiri disudut ruangan. Juga ada televisi serta laptop, apa Kyuhyun dan Yoochun memang sepasang kekasih.

Karena ia melihat di tempat gantungan baju ada pakaian mereka.

"Kyuhyun ah."

Changmin memulai pembicaraan sedangkan Yoochun langsung berdiri dari tempat duduknya menjauh dari mereka, ia ingin agar mereka bisa menyelesaikan masalah.

Yoochun membuka lemari dan mengambil kasur lipat dan bantal kemudian dia berbaring sambil memainkan ponselnya. Kyuhyun menatap Changmin datar "Kau bebas melakukan apapun, aku tidak akan menyukaimu lagi."

"Kyuhyun ah, ayo pulang Jaejoong merindukanmu."

"Aku tidak akan pulang lagipula itu bagus untukmu kan?"

"Meskipun aku masih menyukai Jaejoong tapi dia sudah tidak menyukaiku, ia lebih mencintai keluarganya dan sekarang ia menderita karena merindukanmu."

Kyuhyun diam saja mencerna ucapan Changmin lalu ia menghela nafasnya "Katakan padanya aku akan sering menemuinya tapi aku akan tetap tinggal disini."

"Kyuhyun ah ayolah jangan keras kepala, ikut pulang bersamaku!"

Yoochun mendengar itu semua namun ia diam saja.

"Sudahlah Changmin, aku ingin hidup mandiri jadi katakan pada Jaejoong agar tidak mengkhawatirkanku." Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Yoochun.

Ia mengambil kasur lipat didalam lemari dan menggelarnya tepat disamping namja itu, Changmin diam memperhatikannya sedangkan Yoochun hanya bisa pasrah saat Kyuhyun memeluknya. Ia menatap Changmin sejenak kemudian mengelus punggung Kyuhyun berusaha memberikannya kenyamanan.

Sedangkan di dalam mobil yang terpakir di depan galeri Kyuhyun, seseorang tengah diam-diam memperhatikan mereka. Ia tersenyum tipis saat melihat saudaranya itu sudah pulang kesana.

"Kau baik-baik saja kan, Kyuhyun ah?" 

Jaejoong itulah dia setelah mendapat pesan singkat dari Changmin bahwa Kyuhyun sudah ada di galeri bersamanya. Segera ia pergi mengendarai mobil, meninggalkan suami dan anaknya yang sudah tertidur lelap.

Ia ingin sekali bertemu Kyuhyun, ingin memeluknya dan mengucapkan permintaan maaf lagi. Tapi apa daya jika Kyuhyun bahkan tidak mau bertemu dengannya.

Mungkin lebih baik sekarang ia mengikuti apa mau Kyuhyun berharap setelah saudaranya itu merasa lebih tenang dan lebih baik. Jaejoong yakin dapat mendapat maaf darinya lalu mobil itu bergerak perlahan meninggalkan galeri Kyuhyun.

Akhirnya sekarang ia bisa menarik nafas lebih lega, Jaejoong menyandarkan tubuhnya yang lelah kesandaran kursi. Ia tau Kyuhyun baik-baik saja dan tentu saja mungkin untuk berapa saat ia bisa memantau keadaan adiknya lewat Changmin.

-

Musik lembut mengalun di antara 2 orang yang kini sedang saling menikmati secangkir kopi hangat. Sadar akan waktu yang menuntut, namja tampan dengan setelan jas itu menyempurnakan duduknya.

"Kyuhyun baik-baik saja jadi kau tidak perlu khawatir."

Jaejoong menegakkan kepalanya mengadu pandang dengan Changmin, namja jangkung itu menarik nafas dalam "Aku minta maaf untuk semua kekacauan ini tapi aku belum menyerah."

Changmin mengeser kursi melangkah keluar dari restoran meninggalkan keheningan, Jaejoong hanya mampu membeku sepeninggal pria itu. Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Changmin masih saja keras kepala ingin mendapatkannya lagi.

Di rumah yang berkesan hangat itu tepatnya di kamar tidur bagi keluarga kecil itu. Yunho tengah terlelap dengan tubuh menyamping menghadap ke tepi ranjang sementara Jaejoong baru saja masuk dalam selimut untuk berbaring di samping suaminya.

Jaejoong tak mampu begitu saja menutup matanya, otaknya masih sangat sibuk berperang argumen. Memikirkan Kyuhyun, kelakuan Changmin, perasaan Yunho, nasib keluarganya dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ia beringsut memeluk punggung suaminya mencari kenyamanan dan kehangatan dari tubuh tinggi besar itu. Yunho yang merasa terganggu tidurnya membalikkan badannya lantas balas memeluk tubuh Jaejoong. 

"Kau tidak bisa tidur lagi?"

"Aku sedang tidur." 

"Bukankah kau sudah melihat Kyuhyun siang tadi? Dia baik-baik saja bukan lalu ada apa sekarang?"

Isakan kecil terdengar di telinga Yunho.

"Aku bersalah padanya." Lagi dan lagi Jaejoong selalu membahas hal yang sama setiap hari bahkan setiap detiknya. 

Selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semua kejadian yang telah terjadi pada Kyuhyun.

"Itu bukan salahmu, aku juga yang salah tak mampu menjaganya dengan baik." Kecupan singkat itu mendarat di kening Jaejoong sembari mengeratkan pelukannya.

"Aku tau apa yang kau coba lakukan lagi Changmin."

Mata namja jangkung itu menatapnya sekilas kemudian menatap kearah dokumen didepannya "Kalau begitu, ceraikan saja Jaejoong."

"Aku akan menceraikannya jika itu yang Jaejoong inginkan."

Sekelebat ingatan kecil kembali menghantui pikirannya saat perbincangan dari pertemuan singkatnya dengan Changmin sebelum ini. Yunho pasrah atas apapun yang akan terjadi, mereka semua berhak bahagia.

"Maafkan aku, jika kau menginkan aku pergi maka aku akan pergi tapi jika kau mengingikan aku tetap tinggal maka aku tak akan pernah melepaskanmu." Namja tampan itu hanya bisa menyuarakan semuanya dalam hati tak ingin menyakiti wanita yang selama 6 tahun ini menemaninya dan yang dicintainya.

-

Menyengat di setiap bagian yang menyakitkan

Matamu mengatakan bahwa kau mencintaiku

-

Langit jingga menyingsing di ufuk barat gadis cantik itu melangkah riang seraya menenteng tas belanjaan yang berisikan makanan. Ia membuka pintu galeri yang terkunci "Aku pulang." 

Tak ada tanda-tanda kehidupan lain di dalam ruangan itu yang menandakan bahwa Yoochun belum pulang.

Kyuhyun menghela nafasnya dan menutup pintu lagi kemudian membereskan barang-barang yang tergeletak berantakan karena tempat ini akan menjadi tempat untuknya beristirahat.

Tidak ada dapur disini jadi ia harus membeli makanan untuk mereka dan juga karena ia tidak bisa masak jadi lebih baik tidak perlu bersusah payah. Hari ini ia membeli banyak makanan dan tidak lupa cemilan karena biasanya Yoochun suka bekerja sampai larut malam untuk mengedit foto.

Saat ia melihat makanan itu tiba-tiba ia teringat pada Changmin, pria jangkung itu hobi makan dan menurutnya masakan Jaejoong lah yang paling enak.

 Atau hanya alibi untuk mencari perhatian?

Kyuhyun tersenyum getir ni mengingatkannya kembali akan lukanya lalu ia mencoba tak menghiraukan perasaannya lagi. Cukup sudah semua ingatan tentang pria itu karena Changmin hanya mencintai Jaejoong saja.

Setelah selesai meletakkan semua makanan di meja bundar itu, Kyuhyun duduk dilantai sambil menunggu Yoochun. Ia melirik jam di dinding masih pukul 5, biasanya Yoochun akan pulang sebentar lagi. 

Drrtttt.....Drrrtttt

"Yeboseo."

"Kyuhyun ah apa kau sudah membeli makanan?"

"Sudah, aku beli banyak."

Terdengar suara helaan nafas "Klienku membawakan banyak makanan untukku."

"Benarkah? Yasudah mau bagaimana lagi, kita makan saja semuanya." Kyuhyun tertawa dan Yoochun pun ikut tertawa.

"Baiklah, aku tutup dulu telponnya."

Klik

Kyuhyun berniat untuk membersihkan dirinya dulu sebelum makan malam segera saja ia melepas satu-persatu penutup tubuhnya. Dan membuang bajunya sembarang lalu masuk ke kamar mandi.

Tak perlu waktu lama untuknya mandi dengan mata tertutup, ia meraba dinding guna menemukan handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Lalu Kyuhyun keluar dari kamar mandi ketika melangkah keluar, ia kaget melihat seseorang sudah ada didalam galerinya berdiri menatapnya.

"Ya Tuhan!!!" Ia sadar dengan keadaannya langsung saja ia masuk kedalam kamar mandi.

"Changmin kenapa kau kemari?" Ia berteriak dari dalam kamar mandi, ya pria yang berdiri di dekat pintu adalah Changmin dan ia baru teringat akan sesuatu.

"A-aku....kesini untuk menemuimu..." Suara Changmin jadi sedikit bergetar entah karena apa.

Kyuhyun tidak membawa baju ganti di kamar mandi, bagaimana ini masa iya dia harus keluar lagi mengambil baju hanya dengan memakai handuk begini.  Otaknya berputar ia harus melakukan sesuatu tidak mungkin hanya mengenakan handuk. 

Namun apa yang terjadi? 

Kyuhyun masih duduk berjongkok dengan handuk yang masih melilit di tubuhnya. Menutupinya dari dada hingga pahanya, dingin memang.

"Apa kau baik-baik saja Kyuhyun?"

"Tidak! Aku kedinginan sekarang, kenapa juga kau mesti kemari? Membuatku susah saja!"

"Aku-"

"Kyuhyun ah aku pulang!!" Suara Yoochun terdengar rupa-rupanya pria itu sudah pulang bekerja.

Kyuhyun memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi, disana Yoochun sedang menatap Changmin keheranan. Namja yang berprofesi sebagai fotografer itu menggaruk rambutnya "Kau datang lagi? Baguslah ada banyak makanan hari ini, ayo kita makan bersama!"

Gadis cantik itu berdiri dengan memegangi handuknya agar tidak melorot "Yoochun, ambilkan aku baju cepat!!!"

Meskipun sebentar dan Kyuhyun langsung masuk kedalam kamar mandi tapi Changmin yang sempat melihatnya membuat matanya membulat sempurna. Sepertinya ada yang terpesona kedua mata bambi itu tadi menatap lekat-lekat pada tubuh Kyuhyun yang hanya berbalut handuk. 

Yoochun berjalan santai kearah lemari setelah menaruh makanan diatas meja "Kau sengaja ingin menggodaku dengan terus-menerus lupa membawa baju saat mandi?"

Ia menyerahkannya pada Kyuhyun didepan pintu kamar mandi dan langsung saja tangan gadis itu menariknya kemudian menutup pintu kamar mandi.

"Maaf saja ya seleraku tinggi!!" Kyuhyun kesal mendengarnya secepat kilat ia berganti baju.

Yoochun tertawa lalu ia mengajak Changmin untuk duduk "Kau sudah makan?"

"B-belum."

"Kebetulan sekali! Hari ini aku mendapat banyak makanan dari klien dan Kyuhyun ternyata sudah membeli makanan juga, daripada tidak habis. Bantu kami untuk menghabiskannya ya." Yoochun tersenyum, Changmin ikut tersenyum meskipun terkesan kaku.

"Aissshhh ada apa kau menemuiku, Changmin?" Kyuhyun sekarang ikut duduk bersama mereka mulai mengambil sumpitnya.

"Jaejoong ingin tau keadaanmu." 

"O-oh...aku baik-baik saja."

"Kalau begitu aku akan pulang-"

Yoochun menahan tangannya "Hei, makan saja dulu bersama kami."

Kyuhyun menatap mereka berdua lalu meneruskan makannya tak menghiraukan Changmin yang menatapnya seakan minta ijin. Karena bagaimanapun, makanan adalah hal yang mustahil untuk ditolaknya.

"Sudah ayo makan, nanti kalian bisa mengobrol lagi!" Yoochun memberinya sumpit.

Suara piring dan sendok beradu memecah sunyi yang mencekam di antara ketiga orang itu. Kyuhyun dan Changmin terlalu sibuk dengan makan malam mereka tanpa berniat menambahkan sebuah percakapan sederhana.

Sedangkan Yoochun sibuk mengunyah sambil menerka-nerka sebenarnya hubungan mereka berdua seperti apa. Kenapa Changmin hampir setiap hari kemari hanya untuk mengetahui keadaan Kyuhyun.

Apa benar pria ini mencintai Jaejoong bukannya Kyuhyun?

Kyuhyun menghentikan aktivitas makannya menoleh ke arah Changmin "Kau tidak perlu datang kemari lagi."

Changmin melihatnya "Mwo?"

"Aku sering bertemu Jaejoong dan kami sudah mengobrol banyak, lalu apa maksudmu dia menanyakan kabarku?"

Yoochun sepertinya mulai paham dengan situasi ini, ia memilih diam sambil memperhatikan raut wajah keduanya. Ia pria juga dan ia tau apa yang sebenarnya tersembunyi di iris bening Changmin itu.

"Kyuhyun sebaiknya kau pulang ke rumah."

"Aku sudah pulang, disini tempatku."

"Kau tau benar apa maksudku, aku hanya tidak ingin melihat Jaejoong sedih." Changmin meletakan sumpitnya setelah selesai makan.

"Bicara apa kau ini? Jaejoong bahagia dangan keluarga kecilnya, justru yang membuatnya sedih adalah kau masih mengejar-ngejarnya meskipun tau jika dia sudah tidak mencintaimu lagi!"

PLAK

Yoochun membulatkan matanya kaget melihat Changmin menampar Kyuhyun tepat didepannya, ia langsung saja mendonrong bahu pria tinggi itu "Apa-apaan kau ini!! Jangan memukulnya!"

"Kau jangan ikut campur urusan kami!"

"Aku diam saja sejak kemarin tapi ini sudah keterlaluan, kalian bisa saling berteriak dan memaki tapi jangan pukul Kyuhyun!" Yoochun menarik lengan pria itu agar ikut berdiri kemudian menyeretnya keluar.

"Hanya pria pengecut yang memukul seorang wanita!" Yoochun mendorongnya menjauh dari pintu kemudian menutupnya tidak menghiraukan Changmin yang menatapnya tajam.

Yoochun menghampiri Kyuhyun yang diam saja menunduk dengan pipinya yang merah, ia duduk disampingnya dan menepuk pundaknya "Kyuhyun ah."

"...."

Pria itu seolah tau langsung ia peluk tubuh rapuh itu meskipun Kyuhyun terlihat tidak mau tau, acuh tak acuh dan semaunya sendiri. Ia sudah terlalu kecewa dengan perasaannya sendiri, Kyuhyun tidak pernah mengatakan ia masih mencintai Changmin tapi sorot matanya seolah memberitaukan semuanya.

Jadi ada apa sebenarnya diantara Changmin dan Kyuhyun?

-

"Sial!!" Changmin berteriak dengan wajah yang ia tenggelamkan di bantal mengerang frustasi ingin sekali ia mengubur dirinya sekarang juga.  

Awalnya ia berpikir jika membujuk Kyuhyun akan mudah sama seperti dulu, ia sering membujuk gadis itu agar tidak marah saat keinginannya tidak terkabul tapi sekarang seolah itu adalah bumerang baginya.

Kyuhyun berubah menjadi keras kepala dan lebih sulit diajak kompromi, ia seolah membentengi dirinya agar tak terpengaruh sedikitpun dengan ucapannya. Changmin kesal dan reflek memukulnya, ia tidak pernah punya niat untuk melakukannya.

Apalagi saat Kyuhyun membicarakan Jaejoong yang sudah bahagia bersama anak dan suaminya, itu membuatnya semakin marah. Ia tidak terima jika Jaejoong seolah juga tidak mau mengenalnya lagi meskipun Yunho masih bersikap baik padanya.

Apa yang sudah ia lakukan kenapa semuanya menjadi rumit begini?

Dan lagi tiba-tiba sekelebat bayangan akan Kyuhyun yang terlihat menggoda dengan tubuh yang hanya dibalut oleh handuk mulai berputar diotaknya. Tadi ia dapat mengendalikan dirinya saat melihat Kyuhyun karena ada Yoochun juga disana tapi sekarang apa yang terjadi. 

Changmin harus sekuat tenaga menahan hasratnya. 

"Agghhh!!!" Lagi-lagi ia hanya dapat mengerang pasrah yang paling tidak bisa membuatnya bertahan berlama-lama dengan pikiran kotornya akan tubuh Kyuhyun.

Wajar jika ia seperti itu karena ia juga pria normal yang mana jika melihat sesuatu yang membangkitkan hasratnya akan menginginkan kepuasan. Tetapi akan menjadi suatu hal yang tidak masuk akal jika Changmin menyerang Kyuhyun secara tiba-tiba.

 Itu namanya pemerkosaan.

Itu seperti scene film berating + yang biasanya ia tonton jika bosan dan sekarang ini ia sedang tidak dalam keadaan bosan. 

-

Aku belajar banyak darimu yang telah mengisi bagian yang hilang

Kau terlalu berharga untuk pergi dari masa lalu

-

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
novikyu
#1
Chapter 4: Akhirnya ending nya bareng yoochun gak papa biar changmin tah gimana rasanya diabaikan seperti yang kyuhyun rasakan selama ini. Udah feeling sih endingnya bakal sama yoochun
minnie-max
#2
Yoochun kan superhero?
novikyu
#3
Chapter 3: Astaga changmin sini gue tampar wajahmu itu bisa2 nya dia tamoar kyu begitu untung ada yoochyun disitu
minnie-max
#4
Yakin yoochun ma kyu aja? Yoochun buat minnie aja?
novikyu
#5
Chapter 2: Bener-bener ya rasanya pengen jedotin kepala changmin di tembok gemes liat kelakuannya begitu pada kyuhyun

Udah deh kyuhyun sama yoochun aja gak usah sama changmin
minnie-max
#6
Mungkin Kyuhyun kurang hot bagi Changmin ?
novikyu
#7
Chapter 1: Sedih ya jadi kyuhyun cuman dia yang mencintai changmin tapi changmin justru masih cinta sama jaejoong