Prolog

Who Are You?

Jaebum mengehela napasnya, ia terlihat sangat lelah. Kuliah sambil bekerja itu menguras tenaganya.
"Eomma, aku lelah" jaebum menatap langit malam sambil duduk di balkon apartemennya. Ya, apartemen ini adalah satu satunya yang jaebum punya, hasil kerjanya selama ini. Walaupun tidak besar tapi jaebum bangga bisa membelinya dengan uangnya sendiri.

Jaebum melihat jam tangannya, ini hampir tengah malam saatnya ia untuk beristirahat untuk menjalani harinya yang berat esok.

....

"Youngjae, apa lagunya sudah selesai?" Tanya PD-nim
"Ah.. sedikit lagi, aku sedang berusaha menyelesaikannya" youngjae menggaruk tengkuknya, jujur youngjae tidak mempunyai inspirasi sekarang. Melodi lagu itu memang sudah selesai tapi liriknya belum sempurna.
"Selesaikan dalam minggu ini bisa?" 

"Ah, baiklah"

"Persiapkan dengan baik, lagu ini untuk debut" youngjae tahu itu! Ia akan berusaha sebaik baiknya

...

"Arhghhh! Kenapa tidak ada inspirasi" youngjae mengetuk ketuk kepalanya, ia sudah mengitari taman sejak tadi tapi belum ada inspirasi. Youngjae memperhatikan sekelilingnya sekali lagi, dan otaknya mulai bekerja.

Youngjae mengambil ponselnya dan ingin merekam apa yang ada di otaknya sekarang

"Kenapa harus mati sekarang!" Sial, itu yang youngjae alami, ia mencari seseorang untuk bisa di mintai tolong sebelum inspirasinya ini menghilang

"Maaf, aku boleh meminjam ponselmu? Ini darurat" orang itupun langsung memberikan ponselnya dengan tatapan bingung, youngjae langsung saja menyanyikan lagu yang ada di dalam otaknya. 

Setelah selesai youngjae mengirimkan rekaman itu ke kakaotalknya.

"Terima kasih" youngjae lalu meninggalkan orang itu yang masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi

....

Jaebum tersenyum sepanjang hari, ada hal menyenangkan yang terjadi padanya saat ia ingin berangkat kerja part timenya

"Ah, dia indah" jaebum tersenyum sedikit.

Bodohkan? Hanya karena satu momen sederhana bisa membuat dirinya seperti sekarang ini.

"Aku harus menemukannya lagi" tekad jaebum

...

"Ini bagus!" PD-nim tersenyum, ia puas dengan hasil pekerjaan seorang Choi Youngjae

"Tapi boleh aku terlibat dalam rekamannya?" Pinta youngjae

"Tentu! Bahkan kau bisa jadi produser musik mereka" 

Youngjae senang, mungkin ini jalan untuk mencapai impiannya dan untuk cintanya. Mungkin.

Dia....

Youngjae akan bertemu dengannya lagi...

Semoga....

....
PD-nim lagi lagi menelepon youngjae, tapi tidak ada jawaban, hari ini adalah hari rekamannya.

"Mati kau Choi!" Youngjae yang baru bangun tidur pun melompat dari kasurnya dan melesat ke kamar mandi dan bersiap menuju gedung agensinya.

Youngjae masih merutuki kebodohannya karena melupakan hari rekaman ini, ia lari menuju halte bis, hari ini keberuntungan youngjae, bis yang ia tunggu sedang sepi penumpang, ia bisa duduk dan sedikit bersantai.

....
Jaebum POV

Dia, aku melihatnya lagi. Benar.

Dia ada di hadapanku

Tapi aku tidak berani mendekatinya.

Payah memang...

Tapi, tidak! Im Jaebum tidak sepayah itu, aku akan menghampirinya sekarang.

Aku memejamkan mataku sebentar, menetralkan detak jantung yang tak karuan.

Tapi, saat aku membuka mataku, dia menghilang. Aku melihatnya turun dari bis, dia tetap mempesona. 

"Tidak! Jangan turun sekarang, aku belum berkenalan denganmu!" Gerutuku

Ini bukan saat yang tepat sepertinya.

Aku akan menunggumu lagi...
.
.
.
.
.
.
TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet