Love

Us.

Love, such a sweet and stong word.

For such precious humans,

Who loves others. 

 

Just as much as they love themselves.

 

Or maybe more.

 

So our journey starts. . . sweetly.

 

Aku suka banget sama semua hal yang udah kita lakuin bersama. Jujur aja aku seneng setiap hari bisa chat kamu. Kalau kamu sehari aja ngga chat aku, mungkin aku bakal bingung, sedih, nyariin- ini kamu kemana?

 

Aku seneng banget ngeliat kamu on sama temen-temen kamu. Aku suka ngeliat kamu di group dm, ngelucu. Kamu lucu. Tapi lucuan aku. 

 

Sampai akhirnya aku jatuh cinta sama kamu.

 

Ih alay. Tapi beneran.

 

Aku suka sama kamu. Aku sayang sama kamu.

Aku cinta sama kamu.

 

Kenapa ya ini . . . alay.

 

Tapi nggak papa deh.

 

Pas itu, kamu banyak bangeet yang suka. Banyak banget. Lebih banyak dari semua orang yang aku kenal di rp. Setiap hari kamu bisa dapet 2 menfess. Secret admirer kamu ada banyak, dari beragam gender. Aku bener-bener ngerasa sedih, disitu aku ngerasa kamu nggak bakal bisa sama aku. Aku ngga sebanding dengan mereka. Aku takut kehilangan kamu. Aku mulai cemburu, tapi aku pendem. Aku kan bukan siapa siapa kamu, bisa apa aku?

 

Aku cuma bisa chat sama kamu sehappy mungkin. Biar kamu seneng juga. Kamu nggaboleh sedih, inget kan?

 

Tapi nggak pernah hubungan kita ketauan orang banyak ya... mungkin kita emang sama sama nutupin?

 

Aku sih nggak . . . aku mau terbuka juga sama orang lain. Tapi aku takut kamu ngga suka kalau aku kaya gitu. Afterall, aku takut bikin secret admirer kamu sedih, dan pergi. Aku tau rasanya suka sama orang tapi orang itu ngga suka sama aku, dan itu sedih banget. Aku nggak mau mereka ngerasain itu. 

 

So I hid my feelings. I hid them all just to see you happy.

 

Aku tau harusnya aku terbuka, aku salah. Maaf.

 

Mungkin sampai sekarang kamu udah bosen denger kata maaf dari Nakko.

Maaf.

Ah lagi . . .

 

Well, itu yang terjadi. Dan aku kaget, kaget sekaget kagetnya . . . pas kamu confess.

Awalnya aku bingung, aku seneng banget. Aku nggak nyangka.

I actually thought you were gonna choose others. Because you have a lot of people who likes you dearly.

I was so touched, I cried. I really couldn't believe it.

 

Aku mikirin jawabanku, dan aku akhirnya bulatin keputusan, aku mau nerima kamu.

It wasn't easy, because I know, others will be badly affected by this. And meanwhile, I will be busy, and you will too. So I was scared. Maybe it wasn't the best for us. But, I believe that we could be together. I believe our love will be stronger and better each time. I believe in us.

 

And so it all started. The sweet, sweet days of us together. 

 

To be honest, I really wish I could turn back now. Can I?

When I could still hold your hand and take you to eat something . . . 

It was so nice. And calming.

And I couldn't help but miss them all now.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet