meet again
YOU, WHO?
Sekarang Bogum dan Irene sudah ada di sebuah taman yang begitu indah, Bogum terus tersenyum ketika melihat Irene yang sepertinya begitu takjub dengan pemandangan sekitar taman yang begitu indah bahkan Irene sampai ternganga takjub.
PLUKKK.....
Es krim yang harusnya mendarat di mulut Irene kini malah mendarat di hidungnya, ya...tadi Bogum dan Irene membeli es krim dulu. Bogum terkekeh geli kemudian menghapus bekas es krim di hidung mancung Irene, beruntung es krim itu tidak mendarat terlalu banyak.
“Yak! Kalau makan itu lihat makananya, tadi fokusmu tertuju terus pada taman sampai-sampai kau salah memasukan es krim hahahahahahhahahah..” Irene yang pada dasarnya sedang kesal dengan Bogum hanya mendelik kesal pada pria Park itu. Bogum langsung diam kemudian berdehem...
“Ehem...”
“Jadi, begini tadi waktu makan siang aku bertemu dengan senior sekaligus tetanggaku di Korea, dia sekarang tinggal disini sebagai seorang kartunis. Suaminya adalah seoarang diplomat jadi...yaa kita sudah lama tidak bertemu dan kami ya...begitulah....” penjelas Bogum.
“Lalu apa hubungannya denganku?” tanya Irene cuek sambil menjilati es krim vanila-nya padahal dalam hati ia begitu senang karena wanita tadi hanyalah senior Bogum yang sudah lama tak ia jumpai.
“Yaa, aku hanya ingin bercerita...oiya aku juga punya dua orang adik perempuan yang satu namanya Sooyoung dan satu lagi Yoojung. Kau sudah pernah bertemu dengannya dan sebenarnya Yoojung adalah adik tiriku tapi aku sangat menyayanginya.” Irene hanya bisa memanggutkan kepalanya. Diam-diam ia tersenyum senang, ia pun bangkit dari bangku taman dan menghampiri mulut danau yang ada di depannya. Matahari sudah mulai tenggelam sekarang, pancaran jingga dari matahari terbenam terpantul cantik pada danau yang ada di depannya. Irene menghirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia bahagia dan Irene rasa pria tan bermarga Park itulah penyebab kebahagiannya.
Ketika ia menoleh ke belakang ia mendapati Bogum yang sedang menutup matanya dan menghirup napas dalam-dalam, Bogum tersenyum. Senyum itu, senyum yang sangat Irene sukai dari sejak pertama mereka bertemu. Manis, ramah, dan hangat. Seperti itulah senyum Bogum. Tanpa Irene sadari ia terus menatap Bogum sambil tersenyum, jantungnya bergemuruh cepat sekali. ‘Ah...perasaan yang indah’ pikir Irene, sudah sangat lama semenjak terakhir kali Irene merasakan perasaan ini.
Irene pikir ia jatuh cinta...
Ya...jatuh cinta pada seorang Park Bogum.
^ YOU, WHO? ^
Hujan pagi ini turun begitu deras namun orang-orang masih saja tetap sibuk berlalu lalang di jalanan sana, Sunkyu yang memang pada dasarnya tidak terlalu suka dengan hujan hanya bisa termenung pasrah di dalam cafe milik sahabatnya – Tiffany- sembari ditemani secangkir kafein coklat bernama cappuchino dan 2 buah muffin yang manis.
3 hari lagi pernikahannya akan digelar, jujur saja ia begitu gugup menanti hari itu, pernikahan Sunkyu dan Suho pada dasarnya hanya dilandasi oleh hubungan bisnis semata, tak pernah ada rasa suka apalagi cinta diantara mereka, hei...Sunkyu masih waras, dia tidak mungkin menyukai anak kecil seperti Kim Suho.
“Aigooo...kenapa kau berlama-lama disini eoh? Apa semua persiapan pernikahanmu sudah selesai?” tanya Tiffany ia pun mendudukan dirinya di depan Sunkyu. Sunkyu hanya tersenyum samar untuk menanggapi pertanyaan Tiffany kemudian menghela napas lemas.
“Kau masih suka Jongki sunbae kan?” tanya Tiffany yang sontak saja membuat Sunkyu membulatka matanya kaget.
“Yak!! Tiffany Hwang jaga bicaramu!” wanita mungil itu mulai kesal, jujur saja sebenarnya ia sangat benci ketika sudah ada orang yang mengungkit-ungkit nama orang yang pernah ia sukai itu.
“Eiiiii...kalau kau sudah tak menyukai Jongki sunbae untuk apa kau menjodohkan adik sepupu Jongki sunbae yang bernama Bogum itu dengan wanita yang disukai oleh calon suamimu hmm?” awal tujuan Sunkyu ke sini adalah untuk menenangkan pikirannya namun dengan semua pertanyaan dari Tiffany yang sangat menjengkelkan malah membuat wanita Lee itu tambah lelah dan kesal.
“Aku melakukannya demi menebus dosa dua adikku Lee Changsub dan Lee Hyeri,” jawab Sunkyu datar ia kemudian menyesap chappucino-nya yang mulai dingin secara perlahan.
“Ooh...begitu ternyata tapi itu kan kesalahan adikmu kenapa harus kau yang membayarnya?” sungguh saat ini Sunkyu sangat ingin menyumpal mulut Tiffany yang banyak tanya. Sunkyu mencoba menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Tiffany.
“Karena aku sayang adikku dan juga aku sudah menganggap Bogum dan Irene sebagai adikku sendiri, mereka sudah cukup menderita 10 tahun belakangan ini...”
^ YOU, WHO? ^
Hanya ada suara keyboard laptop yang terdengar di ruang tamu itu, Irene maupun Bogum masih terus tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Sampai bunyi ponsel Bogum mengalihkan keduanya, ada panggilan masuk. Bogum mengangkat panggilan itu sedangkan Irene kembali melanjutkan pekerjaannya.
Comments