20 August 2017

Gookie's Momma

 

Aku terbatuk cukup keras, menggeram sedikit karena sesuatu mengganjal di tenggorokan, rasanya sakit dan juga gatal. Membuka mataku, aku berhadapan dengan tembok putih. Elusan di punggung membuat sedikit rasa sakit di tenggorokan berkurang, meskipun tidak sepenuhnya. Suara berat dan lembut itu mampir di telingaku, "Mau di ambilkan minum?" Tanyanya, aku mengangguk kecil, tak mampu menoleh ke arahnya. Sesekali kembali terbatuk, aku merasakan kasur yang bergerak karena dia turun. Aku menghela napas, aku tahu dia pasti capek sekali setelah seharian bekerja dan aku kini malah selalu terbangun di tengah malam untuk mengganggunya.

"Minumlah, ayo berbalik," Dia memegang bahuku, membantuku utnuk berbalik dengan susah payah. Perut besarku ikut yang sedari tadi bertengger di atas bantal bergerak mengikuti arah tubuhku dan aku sedikit meringis kesakitan.

"Sakit?" Tanyanya, aku mengerenyit, menahan sakit, mencoba duduk sambil meraba bawah perutku. Dia memegang kedua lenganku, membantu agar posisi dudukku nyaman di atas kasur. Setelah yakin aku sudah benar-benar nyaman, dia membawakan gelas berisi air.

"Ung?" Aku menatapnya setelah satu tegukan,

"Jangan protes. Kau sedang batuk parah, aku tahu udara sangat panas, tapi usahakan minum-minuman hangat." Dia berbicara tanpa menatapku, sibuk mencari sesuatu. Aku hanya menghela napas kecil dan meminum sampai habis air di gelas.

Dia akhirnya menemukan apa yang di cari tepat di bawah mainan anak-anak, remote AC.

"Junghyun memainkan remote AC lagi, kau tidak melarangnya?"

"Dia tidak merusakkan atau menghilangkannya, mengapa harus aku larang?"

"Jadi, harus rusak dan hilang dulu baru kau akan melarangnya?" Pertanyaan itu membuatku terdiam. Dia melirik ke arahku dan mungkin menyadari perubahan wajahku, menghela napas, dia duduk di sebelahku sambil mengelus-elus perutku.

"Bukannya aku marah, hanya saja, adik Junghyun sebentar lagi lahir. Aku pikir dia sudah harus memiliki tanggung jawab pada barang-barangnya."

"Tapi- Junghyun baru saja berusia tiga tahun."

Dia menatapku, dan kemudian terkekeh geli. Merasa konyol dengan apa yang baru saja dia ucapkan. Aku tersenyum dan akhirnya ikut tertawa. Melirik si kecil Junghyun yang masih asik tertidur di kasur, inilah keluarga kecilku. Ini pernikahan tahun kelima kami, dan kami bertiga sedang menanti kehadiran anggota baru di rumah ini.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 1: so sweet tahu suaminya.....jadi pengen ^^ btw, kenapa gak dilanjut? keren tau..