Thank's God Chapter 3

Thank's God

Title : Thank's God

 

Cast : Kibum, Kyuhyun, Other member SJ, etc.

 

Lenght : Chaptered

 

Gendre : Brothership, Sad, Friendship, Hurt/Comfort, etc.

 

Summary : Menghitung semua member, itulah kebiasaan mereka. / Kenapa semua orang bisa lupa tentang kejadian hari ini? / "Kenapa aku merasa bahwa kau akan meninggalkan kami untuk selamanya?" / "Sayang uisa mohon hentikan..."/

WARNING : TYPO, GAJE dan bahasa sulit di mengerti

DON'T COPAS TANPA IZIN

 

DON'T BE SILENT READER

 

DON'T LIKE DON'T READ

 

KEEP REVIEW

 

LET'S ENJOYED

 

06.00 PM

 

Seorang namja terlihat berusaha untuk mengambil nafasnya secara normal. Namun ketika mengambil nafas, dadanya malah terasa sangat sakit bagai ditusuk oleh benda tajam. Nyeri yang tajam terjadi padanya. Keringat dingin sudah membanjiri tubuhnya. Namja ini benar-benar tersiksa oleh keadaannya yang seperti ini. Dia yakin para hyung-nya yang lain sudah menunggui dirinya dari tadi. Dia tidak bisa kembali ke hyung-nya yang lain jika keadaannya masih seperti ini.

 

Sedikit menormalkan nafasnya, namja tersebut atau kita panggil Kyuhyun mencoba berjalan sembari mencoba berpegangan kepada benda yang ada di sekitarnya. Betapa tertatihnya, setiap kali Kyuhyun menarik nafas itu akan sangat terasa sakit baginya. Tapi dengan keinginan dan tekad yang kuat Kyuhyun mulai sedikit demi sedikit bisa meredakan rasa sakitnya. Tanpa disadari oleh Kyuhyun seseorang tengah memandangnya dengan tatapan sendu. Orang itu meneteskan air matanya begitu saja. Namun setelahnya orang tersebut malah memilih untuk pergi.

 

Di dalam sebuah van seorang leader Super Junior tengah memperhatikan semua membernya. Menghitung semua member, itulah kebiasaan mereka. Ketika tengah menghitung semua membernya, Leeteuk sadar ada seorang yang kurang di antara mereka. Setelah memperhatikan sekali lagi, ternyata benar dugaannya sang magnae Kyuhyun ternyata belum kembali berkumpul bersama mereka.

 

"Ada yang melihat Kyuhyunnie?" Tanya Leeteuk kepada member yang lain.

 

Ryeowook menjawab. "Tadi aku melihatnya di toilet hyung."

 

"Aish jinjja? Kenapa magnae itu lama sekali di dalam sana?" Kesal Heechul yang sepertinya ingin segera pulang.

 

"Saat aku ingin menemaninya, Kyuhyunnie bilang dia tidak apa-apa dan menyuruhku duluan." Ryeowook menyahuti.

 

Tiba-tiba Donghae bicara. "Jangan-jangan Kyuhyun sakit. Dia kan seperti itu jika sedang sakit."

 

Kangin tiba-tiba memberikan sebuah jitakan pada Donghae. "Jika dia sakit, dia tidak akan sangat lincah di panggung tadi."

 

"Benar yang dikatakan Kangin hyung, anak itu malah sempat-sempatnya tadi menjahiliku." Eunhyuk menimpali.

 

"Atau mungkin Kyuhyunnie hanya berusaha menutupinya?" Siwon mengeluarkan pertanyaannya.

 

"Itu bisa jadi Siwon-ah, tapi hyung lihat dia benar-benar sehat kok." Timpal Yesung.

 

"Tapi Kyuhyunnie sudah terlalu lama disana, aku khawatir." Ucap Sungmin.

 

"Benar yang dikatakan Sungmin, Siwon-ah susulah Kyuhyun." Perintah Leeteuk.

 

"Arra..."

Sebelum sempat Siwon mengiyakan perintah Leeteuk ternyata orang yang sedari tadi dibicarakan sudah membuka pintu van terlebih dahulu. Kyuhyun menampakkan senyum lima jari yang dimilikkinya kepada semua hyungdeul-nya. Dan para hyungdeul hanya bisa mengelus dadanya sabar menanggapi kelakuan sang magnae.

 

"Mian hyung, tadi aku lama." Kyuhyun mencoba menormalkan suaranya.

 

"Cepat magnae pabbo, kau sudah membuat kami menunggu." Heechul mencoba menutupi kekhawatirannya.

 

"Gwenchana?" Sungmin memandang Kyuhyun dengan serius.

 

Kyuhyun tersenyum. "Ne gwenchana."

 

Kyuhyun tiba-tiba memandang Leeteuk yang tengah duduk tenang. "Hyung, aku ingin duduk di dekatmu."

 

"Oh... boleh, apa ada alasannya?" Tanya Leeteuk bingung.

 

"Tidak ada alasan khusus hyung." Jawab Kyuhyun singkat.

 

Kyuhyun segera mendudukkan dirinya dan menyandarkan kepalanya di pundak sang leader. Kembali rasa sakit itu menghampiri Kyuhyun. Leeteuk mengernyitkan keningnya saat sadar sang magnae bernafas tidak normal namun saat dirinya menatap Kyuhyun, dirinya hanya mendapati senyum dari sang magnae. Mobil van terus melaju di malam ini. Kyuhyun merasa sangat kesakitan, paru-parunya sudah terlalu penuh dengan darah. Saking tidak kuat tanpa disadari oleh Kyuhyun, dirinya mencengkeram erat lengan Leeteuk.

 

Leeteuk semakin dibuat bingung dengan Kyuhyun yang mencengkeram erat lengannya. Pasti ada sesuatu yang terjadi dengan dongsaeng-nya ini. Dan Leeteuk semakin gelagapan saat cengkeraman itu semakin melemah. Ketika tiba dorm Leeteuk langsung berinisiatif menggendong Kyuhyun yang sepertinya pingsan. Kemudian hal tersebut membuat semua member bertanya-tanya.

 

"Ada apa dengan Kyuhyun, Teukie hyung?" Tanya si mungil Ryeowook.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya. "Hyung juga tidak tahu, tapi sepertinya Kyuhyun pingsan."

 

"Mana mungkin dia tadi sangat lincah kok." Heechul tidak percaya.

 

"Siwon-ah kau memang benar, magnae ini menutupi lagi sakitnya dari kita." Yesung menunduk sedih.

 

"Sejak kapan kau sadar Kyuhyun sakit?" Tanya Leeteuk.

 

Siwon menggelengkan kepalanya. "Entah hyung, tapi aku merasa ada sesuatu yang mengganjal pada Kyuhyun."

 

Dan malam itu dilalui dengan banyak pertanyaan di dalam hati member mengenai ada apakah sebenernya dengan magnae mereka.

07 April 2007

 

Saat ini keempat member Super Junior, yaitu Eunhyuk, Shindong, Leeteuk, dan Kyuhyun sedang dalam perjalanan pulang menuju dorm mereka. Setelah menjadi bintang tamu di acara radio mereka sendiri, yaitu Sukira. Di dalam van Kyuhyun sedang memejamkan matanya sembari mendengarkan musik, entahlah dirinya merasa ingin tidur sangat tenang saat ini.

 

Berbeda halnya dengan Leeteuk, sang leader merasakan kepanikan luar biasa. Mobil van yang ditumpangi mereka mengalami ban pecah. Leeteuk memegang kursi yang ditumpanginya dengan sangat erat. Mobil van mereka berputar-putar di tengah jalan hingga akhirnya terbalik. Eunhyuk dan Shindong terlempar tetapi hanya mengalami luka ringan. Sementara Leeteuk dia terlihat sangat parah.

 

Leetuk mencoba menahan matanya yang mulai terasa berat dan akan menutup. Dia melihat keadaan sang magnae yang berada 20-30 meter jauh darinya. Keadaan Kyuhyun bajunya sobek saat berteriak meminta bantuan Leeteuk sepertinya akan pingsan. Para petugas ambulans menghampiri Leeteuk pertama kali, karena dari luar keadaannya terlihat sangat parah.

 

Sementara itu Eunhyuk segera berlari menghampiri Kyuhyun yang masih setengah sadar. Di dalam dirinya Kyuhyun merasakan bagian bawahnya sangat kaku. Sebuah memori berkelebatan muncul di tengah kesekaratannya. Memorinya ketika kecil bersama keluarga, teman-teman sekolah hingga bersama para member Super Junior. Kyuhyun merasakan mungkin inilah rasanya mati. Tapi tiba-tiba Eunhyuk menggenggam tangannya sangat erat, berdo'a sambil menangis. Mendengar Eunhyuk berdo'a, Kyuhyun ikut berdo'a dalam hati.

 

"Eunhyuk-ah jangan biarkan dia tidur." Teriak Shindong yang sedang menemani Leeteuk.

 

"Kyuhyunnie buka matamu saeng.." Seraya terisak Kyuhyun memohon.

 

'Tuhan jika kau menyayangiku kau boleh mengambilku karena pada akhirnya manusia akan kembali lagi padamu bukan? Tapi aku mohon jangan sekarang Tuhan, aku ingin bisa lebih lama lagi bersama keluarga dan hyungdeulku. Setelah itu aku bahkan ikhlas untuk menyerahkan seluruh hidupku padamu. Setidaknya bisakah kau memberikanku kesempatan kedua,dan disana aku akan menjadi manusia yang lebih baik lagi.'

 

Setelah sempat berdo'a seperti itu di dalam hatinya, akhirnya Kyuhyun tidak kuat lagi dan menutup kedua matanya. Semua orang yang ada disana malah menjadikan hal ini sebagai tontonan. Shindong yang geram mulai mengeluarkan amarahnya.

 

"Sebenarnya apa yang kalian tonton?! Bisakah kalian memanggil bantuan untuk kami?!"

 

Lalu seorang namja mulai menelepon ambulans kembali yang akhirnya membawa member Super Junior. Diluar dugaan ternyata Kyuhyun mengalami keadaan yang paling parah. Sebuah tube besar dipasang dimulut dan hidungnya yang bahkan direkatkan dengan silang agar tube tersebut tidak bergeser.

Dorm Super Junior

 

Para member yang tengah mempunyai jadwal kosong hari ini tengah berkumpul di dorm. Telepon mereka berbunyi, Yesunglah yang mengangkatnya. Setelah mendengar semua yang dikatakan oleh sang penelopon raut wajah Yesung benar-benar berubah 180 derajat. Matanya memerah seperti akan mengeluarkan air mata.

 

"Mereka...mereka mengalami kecelakaan dan Kyuhyun, Kyuhyun yang paling parah."

 

Heechul mendekati Yesung. "Apa yang kau maksud Yesung-ah?"

 

"Mereka berempat mengalami kecelakaan!" Teriak Yesung.

 

Semua member yang berada disana menatap tidak percaya dengan apa yang telah Yesung katakan. Apa tadi dia bilang? Bahkan keadaan Kyuhyun lah yang sangat parah. Dengan bergegas dan langkah seribu semua member Super Junior yang tersisa di dorm langsung berangkat menuju rumah sakit dimana keempat member mengalami perawatan.

Hospital

 

Kyuhyun yang mengalami patah tulang rusuk segera dibawa ke ruangan operasi. Bagaimana tidak keadaannya sangat benar-benar mengkhawatirkan. Tulang rusuk Kyuhyun merobek paru-parunya sendiri. Uisa yang berasal dari China Wang Yong Pil tidak berani melakukan tindakkan operasi. Baginya hal ini sangat mustahil. Kyuhyun benar-benar seperti akan diambil oleh Tuhan. Kemudian dirinya menghampiri Tuan Cho dan istrinya yang sudah ada juga di rumah sakit.

 

"Anak ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi." Ucap sang uisa.

 

"Tetap lakukan operasi tersebut." Tegas Tuan Cho

 

"Apa anda gila?" Kesal sang uisa.

 

"Putraku mempunyai impian sebagai penyanyi, buat apa dia hidup tapi impiannya tidak tercapai." Jelas Tuan Cho

 

"Aku tetap tidak akan melakukannya." Kekeuh sang uisa.

 

Perdebatan tersebut membuat semua orang yang ada disana semakin kalut dalam kesedihan. Ryeowook, Eunhyuk, dan Donghae sudah menangis. Heechul tidak percaya dengan yang terjadi. Kangin mencoba, Siwon, dan Yesung mencoba menenangkan mereka semua. Di tengah perdebatan tersebut seorang uisa muda bername tag Kimbum menghampiri mereka dan mulai memberikan pencerahan.

 

"Jika anda tidak akan melakukan operasi, biarkan saya yang melakukannya." Kimbum berkata dengan tenang.

 

Yong Pil menatap Kimbum. "Kau uisa dari departemen bedah thorax yang baru pindah bukan? Berani sekali kau melakukan ini."

 

"Bukankah lebih baik dicoba daripada tidak sama sekali." Jawab Kimbum.

 

"Anak ini bahkan tidak lagi punya harapan hidup." Adu Yong Pil padanya.

 

"Meski secercah aku akan memberikannya." Tegas Kimbum.

 

Tuan Cho tiba-tiba berkata. "Aku sepenuhnya akan percaya padamu anak muda, jika kau berhasil menyelamatkan putraku juga impiannya."

 

"Dengan senang hati Tuan, dan aku harap uisa bisa membantuku untuk ini." Kimbum kembali menatap Yong Pil.

 

Yong Pil hanya bisa menghembuskan nafasnya. "Baiklah jika keluarga sudah setuju mau bagaimana lagi."

 

Kemudian Kimbum melirik pada semua member Super Junior juga Tuan Cho. "Jika operasi berhasil, kemungkinan anak ini tidak akan sadar tapi mengalami koma apa tak apa?"

 

Tuan Cho memejamkan matanya. "Aku sudah bilang apapun yang terjadi aku percaya padamu."

 

Benar saja setelah dilakukan operasi penyelamatan ini Kyuhyun mengalami koma bukan kesembuhan yang segera. Kimbum sebagai dokter bedah Kyuhyun terus menyaksikan perkembangan Kyuhyun setiap harinya. Selama 4 hari Kyuhyun terbaring koma dan suatu keajaiban muncul Kyuhyun mampu sadar dari tidur panjangnya. Operasi kedua kembali dilakukan pada Kyuhyun dan benar-benar keajaiban meski keberhasilan operasi hanya 20% Kyuhyun bisa menangkis anggapan tersebut.

 

Kimbum menghampiri Kyuhyun yang tengah terbaring di tempat tidurnya sembari membaca buku matematika kesukaannya. Memeriksa keseluruhan kondisi Kyuhyun dan kemudian beranjak lagi pergi. Tapi saat hendak memegang kenop pintu Kyuhyun dengan agak canggung memanggil Kimbum.

"Uisa..." Cicit Kyuhyun pelan.

 

Kimbum menolehkan kepalanya. "Ne?"

 

"Gomawo..." Kyuhyun menatap Kimbum dengan senang.

 

"Berterima kasih? Aku malah membuat keadaanmu semakin parah saja bukan? Jadi jangan mengejekku." Kimbum membalikkan badannya dan berjalan mendekati Kyuhyun.

 

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. "Aniya.. uisa sudah menyelematkanku."

 

Kimbum mendecih. "Bilang saja aku malah membunuhmu secara perlahan."

 

"Aish uisa yang menyebalkan dan galak. Uisa manusia es tidak sopan. Aku kan memujinya bukan menghujatnya. Ingat yah fitnah itu lebih kejam dari apapun. Tuhan bagaimana aku menjadi lebih baik jika orang yang kutemui saja sudah seperti ini?" Cibir Kyuhyun yang sukses di dengar oleh Kimbum.

 

"Apa yang kau bilang anak nakal?" Kimbum mulai kesal.

 

Kyuhyun menjulurkan lidahnya. "Kau manusia es, galak, menyebalkan wekkkk."

 

Kelakuan anak kecil Kyuhyun sukses membuat Kimbum merekahkan senyumnya yang sangat jarang. "Dasar..."

 

"Huwaaaaa kau tersenyum, kau sangat tampan jika tersenyum. Jadi tersenyumlah ok hyung." Kyuhyun memberikan dua jempolnya pada Kimbum.

 

"Kau... padahal aku telah..." Kimbum menunduk sedih.

 

"Hyung telah menyelamatkan nyawaku. Ya meski aku tahu kondisiku malah lebih buruk dari sebelumnya. Aku bersyukur masih menemui orang baik sepertimu. Aku harap kau menjadi hyung uisaku yang hebat untuk selamanya. Kau tahu aku tidak tahan melihat sikap dinginmu, kau itu sebenarnya sangat baik. Jadi hyung uisaku yang tampan bersikaplah lebih ramah lagi, arrasseo?" Kyuhyun seolah-olah menasehatinya.

 

Kimbum mengusak rambut Kyuhyun dengan gemas. "Arrasseo dongsaengku yang nakal."

 

Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar. Munculah keseluruhan member Super Junior yang datang untuk menjenguk Kyuhyun. Kimbum tersenyum melihat betapa sangat disayangi dongsaeng barunya ini oleh semua orang. Dia memilih untuk meninggalkan mereka semua. Terlihat sekali bagaimana sekarang mereka sangat protektif kepada dongsaeng bungsunya tersebut.

 

"Hyungdeul aku punya pengumuman sekarang! Kibum hyung punya saingan manusia es, yaitu Kimbum uisa !"

07 April 2015

 

Seluruh member Super Junior langsung terdiam ketika menyadari bahwa hari ini adalah tanggal 07 April. Sudah sangat lama tapi efek dari hal tersebut masih sangat terasa hingga sekarang. Kemarin saat show bahkan mereka terlalu menikmati semuanya. Kenapa semua orang bisa lupa tentang kejadian hari ini? Harusnya mereka tahu bahwa magnae mereka masih trauma dengan kejadian yang berlangsung hari ini. Lalu seorang namja berkulit putih pucat mulai menghampiri semua member yang sedang berkumpul.

 

"Annyeong member-deul." Sapa namja itu 'Kyuhyun' dengan ceria.

 

"Apa kau sudah baikkan Kyu?" Tanya Leeteuk lembut.

 

Kyuhyun mencoba mengingat yang terjadi. Dia pingsan. "Ah ne. Kemarin sepertinya aku terlalu lelah."

 

"Benarkah?" Selidik Siwon.

 

Kyuhyun menggaruk tengkuknya. "Aish Siwon hyung jangan menatapku seperti itu."

 

"Biarkan saja Siwon hyung, kajja Kyu sarapan." Ryeowook segera mendudukkan Kyuhyun di kursi.

 

"Heh magnae, kau benar sudah tidak apa-apa?" Tanya Heechul.

 

"Nde Chullie hyung." Jawab Kyuhyun malas.

 

"Hari ini kita punya jadwal masing-masing, tapi Kyuhyun untuk hari ini semua jadwal hyung cancel kecuali tampil di Music Bank." Jelas Leeteuk.

 

Kyuhyun tidak terima. "Yakk hyung, mana bisa begitu."

 

Kangin memberi 'usapan' pada Kyuhyun. "Kau sedang sakit pabbo. Jadi kau mau membuat semua hyungdeul-mu mati berdiri karena mengkhawatirkanmu.?"

 

Shindong menimpali. "Kau sudah mulai jelek lagi Kyu, karena kekurusanmu akan kembali."

 

"Kyuhyunnie mian jika aku bertanya, sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari kami?" Pertanyaan Sungmin sukses membuat semua member menatap Kyuhyun.

 

"Maksud hyung?" Tanya balik Kyuhyun.

 

"Tadi pagi tanpa sengaja hyung mendengar percakapanmu di telepon dengan seseorang. Kau bilang kau tidak akan pergi meninggalkan kami sebelum menjelaskan semuanya pada seseorang yang sangat ingin kau temui." Jelas Sungmin.

 

"O..oh itu maksudnya menemui manager hyung." Bohong Kyuhyun.

 

Heechul menatap tajam Kyuhyun. "Hey magnae jangan pernah berkata lagi seperti akan pergi selamanya."

 

"Ne ne arrasseo." Jawab Kyuhyun malas.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

"Kenapa aku merasa bahwa kau akan meninggalkan kami untuk selamanya?"

 

- Gumaman seorang Kim Kibum

Music Bamk

 

Super Junior hari ini akan membawakan tiga lagu di acara ini. Kini mereka tengah berada di ruang make-up untuk memberikan penampilan yang sempurna. Begitu serius para stylelist memberikan polesan-polesannya kepada artis mereka. Bukan hanya Super Junior yang tampil di acara hari ini tapi juga AOA, VIXX, BTS, dan EXO. Warna-warna yang baru di musik K-pop yang telah berkembang ini.

 

Meski berbeda entertainment mereka semua nampak sangat akrab di belakang panggung. Seolah-olah tidak ada persaingan yang berarti dan terjadi di antara mereka. Mereka malah menganggap sebagai rekan satu sama lain. Akhirnya tiba juga saat Super Junior untuk menampilkan performance mereka di atas panggung.

 

Lagu pertama yang Super Junior tampilkan adalah Mamacita yang memang merupakan lagu utama dari album ke-7 mereka. Penampilan mereka benar-benar mengagumkan sehingga para ELF langsung terhipnotis hingga lagu kedua "This is Love" benar-benar dibawakan dengan sangat apik. Masalah terjadi saat lagu terakhir "Evanesce." Kyuhyun mulai merasakan sakit itu kembali lagi menyerangnya. Yesung yang sadar dengan keadaan Kyuhyun segera mengganti Kyuhyun untuk menyanyikan part bagiannya. Tanpa diketahui oleh orang lain Kyuhyun diam-diam pergi meninggalkan panggung dan menuju toilet secepat mungkin.

 

Setiap tarikkan nafas yang diambilnya malah menimbulkan rasa sakit yang tajam bagi Kyuhyun. Seorang namja dengan paras dingin memasuki toilet. Dan betapa terkejutnya dirinya melihat Kyuhyun yang tengah berusaha keras menstabilkan jalan nafasnya. Namun orang itu tidak mau mendekati Kyuhyun dan malah menelepon seseorang.

 

"Datanglah cepat ke gedung KBS sekarang juga." Perintah orang tersebut kepada yang ditelepon.

 

"Ada apa memang?" Tanya orang di seberang sana.

 

"Seseorang yang mirip dengan dongsaeng-ku tengah sakit." Jawab orang tersebut.

 

Setelah beberapa lama ditunggu orang yang ditelepon tersebut akhirnya datang dan melihat situasi. Dilihatnya Kyuhyun yang sudah mulai lemas dan kehilangan kesadarannya. Dibopongnya Kyuhyun oleh namja yang terlihat sebagai seorang uisa itu. Saat akan keluar dari gedung namja itu berpapasan dengan seorang yang bisa dipastikan adalah peneleponnya tadi.

 

"Kau tahu, ini kenyataan jangan berpura-pura untuk menutup matamu..."

 

.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

-Kim Kibum

Hide Story

 

Seorang namja tengah merekahkan senyumnya sembari membawa sebuket bunga untuk mengunjungi seseorang di rumah sakit ini. Namun ketika hendak membuka pintu namja ini mendengar sebuah percakapan yang terbilang sangat serius di antara dua sosok yang tengah mengobrolkan sesuatu di dalam sana. Namja ini menajamkan sedikit pendengarannya, entah kenapa namja ini ingin tahu sebenarnya apa yang sedang dibicarakan oleh kedua orang tersebut.

 

Di dalam sebuah ruang rawat terlihat dua orang namja berbeda usia tengah menatap satu sama lain. Di sana juga terlihat seorang namja remaja yang tengah tertidur dengan sangat lelap dan bisa dipastikan bahwa namja remaja tersebut tidak akan bisa mendengar percakapan antara dua namja berbeda usia ini.

 

"Operasi yang kemarin sebenarnya mengakibatkan hemotoraks pada putra anda." Jelas sang uisa pada namja paruh baya tersebut.

 

"Hemotoraks?" Namja paruh baya ini tidak mengerti.

 

"Hemotoraks adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru atau penumpukkan darah sehingga menyebabkan gumpalan darah di dalam paru-paru. Dalam kasusu putra anda patofisiologi adalah karena tulang rusuk yang menyayat paru-paru dan menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. Dan putra anda mengalami hemothorax akut. Sehingga mungkin karena hal tersebut..." Sang uisa mencoba menahan kalimat berikutnya.

 

"Dapat menyebabkan komplikasi berupa kematian..." Sambung sang namja paruh baya.

 

"Maka aku sarankan untuk menghentikan segala aktivitas keartisannya, karena resikonya akan sangat tinggi. Misalnya jika dia sedang menjalankan aktivitasnya dan penyakit ini kambuh karena faktor kelelahan penggumpalan darah yang terjadi tidak segera ditangani benar-benar bisa menyebabkan kematian di tempat." Jelas sang uisa panjang lebar.

 

"Putraku akan bertahan berapa lama?" Pertanyaan tersebut seakan retoris.

 

"Entahlah... hanya Tuhan yang mengetahuinya Tuan." Jawab lemas sang uisa.

 

"Selama banyak cinta dan orang-orang yang menyayanginya, aku yakin anak ini benar-benar akan bertahan." Ucap namja paruh baya.

 

Akhirnya kedua orang tersebut pergi meninggalkan ruang rawat sang namja remaja tadi. Dan kini seseorang sudah masuk ke dalam ruang rawat namja remaja ini. Bunga yang tadi digenggamnya dengan senyum kini mulai dia rusak dan injak-injak di dalam sana. Betapa sakit hatinya mendengar semua pernyataan tadi.

 

"Kau bohong... kau pembohong... kau bukan lagi dongsaeng kecilku."

 

Bersamaan setelah menyerukan hal tersebut orang itu membanting pintu ruang rawat namja remaja dan meninggalkannya. Tanpa disadari oleh semua orang bahwa namja remaja tersebut sedari tadi terbangun dan melihat apa yang terjadi saat orang itu mulai mengatainya. Namja remaja ini tahu dia salah karena telah membohongi semua orang termasuk hyung kesayangannya. Namja remaja ini menangis menyadari bahwa salah satu hyungnya tersebut mulai membenci dirinya.

Hospital

 

Seorang uisa tengah menatap sendu seorang namja yang kini tengah terbaring lemah dihadapannya. Uisa tersebut mengusak helaian lembut dari sang namja ini. Betapa ngeri melihat keadaan dari namja ini sebuah chest tube berukuran besar terpasang dengan rapi di dada namja tersebut. Selang chest tube itu dipasang dengan harapkan bisa mengeluarkan darah yang menumpuk di dalam paru-paru si namja. Sang uisa mengawasi darah yang dikeluarkan apakah melebihi batas atau tidak.

 

Air mata uisa ini mengalir begitu saja saat menyadari betapa berat perjuangan dari namja tersebut untuk tetap bertahan bersama orang-orang yang disayanginya. Mengalami sakit setiap harinya tanpa diketahui oleh semua hyung yang lainnya. Sebenarnya sang uisa pun sudah tidak sanggup melihat keadaan namja ini. Setetes air mata jatuh dari sudut mata sang uisa. Dikecupnya kening namja yang sudah seperti dongsaeng-nya sendiri.

 

"Sayang uisa mohon hentikan..."

 

Betapa terkejutnya uisa ini ketika melihat Leeteuk juga ternyata berada di rumah sakit. Apalagi Leeteuk mulai mendekati dirinya yang sedang berdiri di depan ruang rawat namja tadi. Leeteuk tersenyum melihat uisa yang dikenalinya ini dirinya kemudian menghampiri uisa tersebut.

 

"Eoh uisa, kau sudah memeriksa pasien?" Tanya Leeteuk.

 

"Ne..kau sendiri?" Tanya balik sang uisa.

 

Leeteuk tersenyum. "Aku sedang membeli obat untuk Kyuhyunnie."

 

"Oh jinjja, dia kenapa lagi?" Sang uisa berusaha agar tidak membuat kecurigaan.

 

"Sepertinya dia terlalu lelah, tadi dia izin untuk pulang dulu ke rumahnya dan menyuruhku untuk membeli obat sakit kepala." Jelas Leeteuk.

 

"Oh begitukah? Aku harap kalian bisa lebih menjaga Kyuhyun lebih baik lagi." Peringat sang uisa.

 

Leeteuk mencoba mengintip me dalam ruangan rawat tersebut. "Ngomong-ngomong sepertinya aku mengenal orang yang di dalam."

 

"Ah mana mungkin..." Elak sang uisa.

 

"Biarkan aku memeriksanya.." Pinta Leeteuk.

 

Sang uisa berusaha menutupi pintu tersebut. "Pasien tidak bisa diganggu saat ini."

 

Leeteuk mengernyit curiga. "Uisa seolah menghalangiku?"

 

"..." Sang uisa tidak bisa menjawab.

 

Melihat reaksi aneh yang diberikan oleh uisa tersebut, Leeteuk semakin curiga kepada orang yang ada di dalam sana. Dibukanya pintu tersebut oleh dirinya kemudian

 

To Be Continue...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet