Chapter 18 (END)

Whats wrong?

..........

Minjun panik, Minjun kaget, Minjum shock, itulah yg dia rasakan saat mendengar pengakuan Taecyeon, Taecyeon mencintai Suzy, tidak mungkin, ini pasti sebuah kebohongan, ya, ini pasti bohong, setidaknya hal itu lah yg d tanamkan olh Minjun d benaknya untk menenangkan dirinya sendiri. 

Tapi rasa takut itu terus membayangi, apa yg akan terjadi jika dia tak bersama Taecyeon? Apa dia bisa hidup? Tidak, Minjun sangat mencintai Taecyeon, dia menyayangi namja itu lebih dari apapun, tp bukankah Taecyeon jahat karena sudh membagi hati dgn Suzy? Atau mungkin dia yg jahat karena slama ini sudh memanipulasi org2 terdekat Taecyeon? Ntah lah, Minjun tak bisa memahami situasi ini, yg dia tau Taecyeon harus tetap menjadi miliknya, tp disisi lain dia tak mau kehilangan Fei dan yg lainnya, egois, ya tak ada yg lebih egois dari Minjun.l saat ini. 

Sementara di sisi lain, Taecyeon mulai memantapkan hati untk belajar menjuauhndari Minjun, sakit memang, tp lebih salit lg jika melihat Minjun berubah menjadi org lain hanya karena dirinya, dia hanya rindu Minjun yg seperti dlu, Minjun yg lembut dan menyayanginya, bukan Minjun yg arogan seperti saat ini,

Bahkan hari ini, Taecyeon tau jika Minjun datang ke apartemennya, tp namja itu tak bisa langsung masuk karena Taec sudh mengganti password apartemen itu, dari td Taec hanya memperhatikan Minjun dari layar interkom, selama beberapa saat hatinya nyaris goyah untk membuka pintu,tp secara tiba2 Minjun menatap ke layar interkom dgn tatapan sinis.

"Kau akan menerima balasan atas semua yg kau lakukan ini Ok Taecyeon, aku bersumpah.... " sebuah seringai mengerikan muncul d wajah Minjun sebelum namja itu memutuskan untk pergi, Taecyeon membeku ditempat, knp? Knp Minjun jd seperti ini? 

Taecyeon kembali mengurung diri di kamar, dia memastikan kembali apa isi hatinya yg sebenarnya, dan setelah beberapa saat tiba2 hp nya berbunyi. 

"Taecyeon-ah kau dimana? Suzy kecelakaan... "

"Mwoooooooo?? .."

"Dia kecelakaan d depan apartemenmu..."

"MWOOOO?? Ke-kenapa bisa?.. "

"Aiiisshh jgn banyak tanya, segeralah kemari, kami ada d rumah sakit xxxxx..... "

Taecyeon segera menghambur ke rumah sakit menyusul Jinwoon yg baru saja menelponnya, ntah knp ada perasaan tak enak menggelayut di fikirannya, apa mungkin tebakannya benar? 

..............

Sementara itu bibi Ziyu sedang bingung melihat sikap Minjun, sejak kembali k rumah td siang, namja itu nampak terlihat lebih banyak diam, bahkan mengabaikan panggilannya, perempuan paruh baya itu tdk  mengerti apapun yg menimpa sang keponakan, maka jalan satu2nya dia hanya bisa menghubungi Fei dan Taecyeon 

Tak lama kemudian Fei datang dan segera masuk ke kamar Minjun, namja itu nampak sedang melamun d balkon kamarnya. 

"Oppa.... " 

Minjun tersentak seketika, jujur dia sudh mendengar saat suara pintu kamarnya terbuka, dan 1 yg ada d fikirannya, dia berharap itu adalah Taecyeon, tapi teenyata yg datang justru... 

"Fei... "

Yeoja cantik itu tersenyum lembut kearahnya, tangannya terulur untk membelai pipi Minjun. 

"Apa yg terjadi padamu eum? Knp kau keliahatan sangat menyedihkan seperti ini?.. "

Minjun memejamkan mata, merasakan hangatnya sentuhan Fei, airmata itu bukannya berhenti mengalir tp justru beranak pinak d pelupuk matanya, Fei yg tak tau apa2 hanya bisa tertegun melihat Minjun, ntah apa yg terjadi sehingga namja dihadapannya ini terlihat sangat rapuh. 

Fei duduk dihadapan Minjun, dan menarik wajah itu untk bertumpu dipundaknya. "Tenanglah, aku ada disini, jgn menangis lagi... " ujar nya lembut sambil mengelus pundak Minjun. 

"A-aku takut, hikkzzz... " cicit Minjun dgn bergetar. 

"Wae? Apa yg kau takutkan oppa?... " Fei merasakan pundaknya basah, itu artinya Minjun masih menangis. 

"A-aku takut, hikkkzzzzz... Aku takut semua akan meninggalkanku karena kesalahanku, aku harus bagaimana hikkkzzzz.... "

Akhirnya Fei tau apa yg dirasakan Minjun, namja yg akhir2 ini memang sangat berubah, berubah 180' dari dlu yg dia kenal.

"Memangnya siapa yg akan meninggalkanmu?.. "

Minjun mengangkat wajahnya dari pundak Fei, kemudian menatap yeoja itu dgn sendu. "Kau, bukankah kau akan meninggalkanku? Bukankah kau membenciku skrng?.. "

Itulah yg membuat Minjun kalap, yg dia rasakan saat ini adalah semua org akan meninggalkannya, mulai dari Fei yg terasa sudh menjaga jarak, ditambah lg Taecyeon yg terang2an mengatakan bahwa dia menyukai Suzy, dan hal itu sontak membutakan mata Minjun, hingga tanpa sadar sepulangnya dari apartemen Taecyeon tadi dia melihat Suzy akan menyebrang jalan, yg Minjun tau, Suzy pasti berniat datang k apartemen Taec, maka dgn cepat dia menginjak pedal gas mobil dan menabrak yeoja cantik itu sehingga dia terpental d trotoar, dan secepat kilat jg Minjun pergi, kembali k rumah bibi Ziyu, dan memastikan bahwa mobil sang bibi yg dia pinjam tak lecet sedikitpun. 

"Aku tak membencimu oppa, aku hanya tak suka dgn perubahanmu, aku tak tau apa yg membuatmu berubah jd seperti org lain... " 

Minjun mengangkat wajahnya dan menatap Fei sendu. "Apa aku sudh kelewatan hingga semua org menjauhiku?.. " dan Fei nampak menganggukkan kepalanya. "Taecyeon jg menjauhiku, dia jg membenciku, dan aku-aku sudh menyakiti Suzy, hikkkzzz... " Apa? Fei tercekat tak percaya dgn apa yg baru saja dia dengar.

"Ka-kau? Kau menyakiti Suzy knp? Apa yg sudh kau lakukan?.. " 

Minjun menggelangkan kepalanya keras, jelas wajah ketakutan terlihat disana. "Ta-Taecyeon pasti membenciku setelah ini hikkzz... " namja itu bergetar sambil memeluk kedua lututnya. 

"APA YG KAU LAKUKAN PAD SUZY?.. " Fei benar2 hilang kesabaran menghadapi Minjun, apa yg sudh merasuki namja ini sehingga dia melakukan hal2 yg membahayakan org lain? "KATAKAN APA YG SUDH KAU LAKUKAN??.." Fei mengguncang bahu Minjun dgn keras. 

Tapi namja itu benar2 kelihatan ketakutan. "A-aku menabrak Suzy..."

BRUGGHH!!! Fei jatuh terduduk d lantai mendengar pengakuan Minjun, tubuhnya bergetar dan menatap Minjun dgn nanar. "Ke-kenapa kau,,, ka-kau... " Dia bahkan tak bisa melanjutkan kata2nya sendiri. 

Minjun yg td nya asik dgn kepanikannya sendiri kini berubah khawatir melihat reaksi Fei. "Fe-Fei... Kau-kau knp? Kau baik2 saja?.. "

Tp Fei segera melepaskan tangan Minjun yg memegang pundaknya. "Kau, kau berhasil membuatku takut pd mu oppa, aku benar2 tak mengenalimu skrng... " Fei bangkit dari tempat duduknya dan bergegas pergi, tp Minjun sudh menahan tangan nyaterlebih dahulu. 

"Jangan tinggalkan aku Fei ku mohon jangannnnnn hikkkzzzz, jangan tinggalkan aku, aku tak sanggup hikkkzzzz... " Minjun menahan tangan Fei, dan memeluk pinggang ramping yeoja itu dgn etat. 

"KAU TAU APA YG SUDH KAU LAKUKAN HAH? KAU NYARIS JD PEMBUNUH..."

"A-aku tau, ta-tapi aku tak tau mengapa aku melakukan hal ini, aku mohon jgn tinggalkan aku..."

Fei tersenyum sinis kearah Minjun. "Kau, kau sangat menyedihkan oppa, kau berakting seolh dirimu yg menderita dan paling terluka, pdhal kau yg menyebabkan org lain terluka karena sikapmu, kau benar2 menakutkan skrng... "

DEG!! Seperti sebuah tamparan keras bagi Minjun, kata2 Fei benar2 menyadarkannya. 

"Aku tak mengerti dgn jalan fikiranmu, knp kau selalu mengganggu Suzy, bahkan kau selalu mengajaknya untk pergi bersama Siwon, pdhal dari matanya sendiri kau tau bahwa Suzy itu menyukai Taecyeon bukan Siwon, jd untk apa kau melakukan ini eoh? Seolah kau ingin memisahkan Suzy dari Taecyeon sejauh mungkin... "

Lagi dan lagi tubuh Minjun membeku, benarkah Suzy menyukai Taecyeon? Ya, tentu saja, Minjun tau dgn pasti bajwa cara Suzy menatap Siwon dan menatap Taecyeon sangat berbeda, dan sebanrnya Minjun sudh tau dri awal bahwa Suzy menyimpan perasaan pd Taec, dan tentu saja Minjun tak bisa terima dgn itu semua. 

"Kau melakukan ini hanya karena kau tak mau kehilangan Tsecyeon kan? Tp caramu salah, tdk seharusnya kau mengganggu suzy dgn cara seperti itu, yg ada kau justru membuat Taecyeon makin jauh darimu, dia akan membencimu kalau dia tau... "

DHUAAARRRR!!! 1 kata yg paking Minjun takuti, Dibenci olh Taecyeon. Tubunya makin membatu. 

"Kajja ikut aku skrng..." Fei tiba2 menarik tangan Minjun. 

"Ki-kita mau kemana?.."

Fei berhenti dan menatap Minjun sekilas, "Kau mau ku bawa ke kantor polisi atau kubawa kerumah sakit tempat Suzy dirawat?.. "

Tidak, Minjun tak ingin mendatangi 2 tempat itu, dia berani bertaruh bahwa saat ini Taecyeon pasti sedang bersama dgn Suzy, dan Suzy pasti sudh menceritakan bahwa yg menabraknya td adalah Minjun, karena saat Suzy terpental k trotoar dia sempat membuka jendela mobil untk memastikan keadaan yeoja itu dan saat itu mata mereka bertemu pandang. 

"Ti-tidak mau, tidak mungkin, aku tdk mau kesana.... " Minjun beringsut mundur dan menutup telinganya dgn takut. 

Demi apapun Fei sama skali tak mengerti akan hal yg terjadi pd Minnun, 1 yg dia tau, namja itu terlihat sangat rapuh skrng. 

Fei akhirnya ikut duduk dan berlutut dihadapan Minjun. "Oppa, dengarkan aku, aku tak tau apa yg terjadi sebenarnya, tp aku tau kau pasti memiliki alasan melakukan ini semua, tp apapun alasan itu, ku mohon hentikan, kembalilah jd oppa yg dlu aku kenal, yg selalu memberikan kehangatan dan kenyamanan pd org2 d sekitarnya..." Sebuah senyum hangat terkembang dibibir mungil Fei. 

"Tapi kau kan sudh membenciku, dan kau ingin meninggalkanku... "

Fei menggeleng pelan. "Asal kau mau kembali menjadi dirimu yg dulu, aku takkan pernah meninggalkanmu... "

Mata Minjun membola tak percaya. "Be-benarkah?.. "

Fei mengangguk mantap, "Jd hentikan semuanya mulai skrng, jgn sampai kau semakin kehilangan lebih banyak org2 terdekatmu lg, kajja kita ke rumah sakit, mungkin Taecyeon jg ada disana, dan kurasa itu akan lebih baik karena kau skaligus bisa minta maaf langsung pd nya... " Fei mengulurkan tangan kearah Minjun, dan namja itu tampak ragu untk meraihnya. "Tenanglah, aku takkan membiarkanmu sendirian... " Ucap Fei sambil tersenyum, membuat rasa takut d hati Minjun terangkat bersamaaan dgn tangannya yg terulur menerima uluran tangan Fei. 

..........

Sementara itu d rumah sakit, Taecyeon sedang duduk d sebelah kasur tempat Suzy d rawat, yeoja cantik itu mengalami luka d kaki dan tangannya, beruntungnya keadaan dia tak terlalu parah. 

"Jadi bisa kau katakan apa yg sebenarnya terjadi?..." Ntah sudh brapa kali Taecyeon menanyakan hal ini, tp Suzy tetap dgn aksi bungkamnya, keadaannya memang tak terlalu parah, tp ntah knp dari td Suzy lebih banyak diam seperti sedang memikirkan sesuatu 

"Aku tidak apa2.." Dan dari td jg hanya jawaban itu yg keluar dari bibir Suzy. 

Taecyeon lagi dan lagi menghembuskan nafasnya berat. "Lalu, untk apa kau datang ke apartemenku? Kau mau menemuiku kan td?.. "

Suzy sedikit tersentak kaget, dia datang memang berniat untk menemui Taecyeon. "Emmhhh anni... "

"Jangan berbohong, kau tau? Kau sangat buruk dlm hal berbohong, gugupmu tak bisa menipuku... " Taecyeon memperhatikan yeoja yg sedang duduk d hadapannya ini dgn lekat.

Maka tak ada pilihan lain bagi Suzy kecuali bicara jujur. "Heemhh baiklah, aku td memang berencana ingin menemuimu... " Dia menggantung kalimatnya sambil melirik Taecyeon sekilas. 

"Untuk?.. "

"Untk menceritakan bahwa td malam aku di ajak bicara olh ayah, dan dia membahas tentangmu.. "

"Mwooo?? Tentang ku? Anni, wae?.. " Jujur Taecyeon sangat shock. 

"Eum, ayah menyuruhku untk menjauhimu, karena ayah dpt kabar bahwa kau bukanlah lelaki baik2, bahkan kau sudh pernah tidur dgn yeoja lain d luar sana... "

DHUUAARRR!!! Sekelabat asap hitam langsung muncul d atas kepala Taecyeon. Namja bertubuh kekar itu mengepalkan tangannya seolah menahan emosi, sedangkan Suzy, dia lebih memilih menundukkan kepalanya tak berani menatap Taecyeon. 

"Lalu kau mempercayai itu?.. " Tanya Taecyeon setelah beberapa saat mereka diam dalam keheningan. 

Taecyeon memperhatikan wajah Suzy dgn lekat, berusaha menangkap reaksi yeoja d hadapannya ini. "Tentu saja aku tak mempercayainya, aku tau kau seperti apa, dan aku tau kau tak memiliki banyak teman yeoja d luar sana, tapi.... " Suzy kembali menjeda kata2nya, dan Taecyeon hanya diam menunggu kelanjutan kalimat itu. "Tapi aku berniat menemuimu karena ayah bilang,emmhhh dia bilang kalau dia mendapat berita itu dari salah 1 dokter saat dia Check up d rumah sakit kemarin, dan rumah sakit itu... "

"Adalah rumah sakit tempat Minjun hyung tugas kan?.. " Taecyeon belum melepaskan padangannya dari Suzy, dia sangat berharap yeoja itu berkata tidak atau menggelengkan kepala, tapi reaksi yg dia dpt justru sebaliknya. 

"I-iya..." cicit Suzy dgn pelan sambil kembali menundukkan wajahnya, tapi jawabnnya cukup didengar jelas olh Taecyeon, membuat namja itu mendengus kasar. Suzy bingung apa yg harus dia lakukan saat ini. "Op-oppa.... Mianhe... "

"Dan yg mengebabkanmu kecelakaan siang ini adalah Minjun hyung jg kan?.. "

"MWOO?..." Suzy terbelalak tak percaya, dari td dia berusaha menahan mati2an agar Taecyeon tak tau hal itu, tp bagaimana mungkin justru Taecyeon sudh mengetahuinya. 

"Dari td kau gelisah dan diam karena memikirkan hal itu kan? Knp kau tak bilang langsung padaku?..."

Taecyeon kesal, tentu saja kesal, tp dia kesal bukan pada Suzy sepenuhnya, dia hanya kesal karena Suzy berusaha menutupi semua itu darinya, pdhal dari td dia sudh bertanya. 

"Mi-mianhe... " Suzy terlihat ketakutan dan tak berani menatap Taecyeon. 

Taecyeon mengernyit bingung. "Wae? Knp jd kau yg meminta maaf? Bukankah seharusnya aku yg meminta maaf padamu karena kau terlibat dlm masalah pribadiku?..." Tatapan tajam Taecyeon berubah jd sendu saat dia mengucapkan hal itu. "Maafkan aku Suzy-ah, aku sudh membuatmu jd seperti ini... "

Suzy mengangkat wajahnya dan memperhatikan Taecyeon yg kini tertunduk lemah. "Anni, aku tdk apa2 oppa, bukankah dari awal aku yg dluan menawarkan diri untk membantumu? Jd jgn merasa bersalah..."

"Tapi kau jd terluka karenaku... "

Suzy mengangkat wjaah Taec untk menghadap kearahnya dia jg menggenggam lembut tangan namja itu. "Segala sesuatu itu pasti ada konsekuensinya, dan sebelum melakukan hal itu, aku sudh tau pasti lambat laun aku akan menjadi incaran Minjun oppa... "

"Dia benar2 sudh kelawatan, aku harus... "

"Husstttt, kau mau apa? Mau marah pd nya? Atau mau membalas? Itu takkan menyelesaikan masalah, itu justru akan memperburuk suasana... "

Taecyeon sejenak terdiam, memperhatikan wajah Suzy yg terlihat sangat tulus d dpn nya. "Nanti Minjun oppa pasti sadar dgn sendirinya akan kesalahan yg dia lakukan, dan kau tau? Dia jd seperti ini karena dia terlalu mencintaimu, dia takut kehilanganmu, dan kau jg sama kan?..."

Benarkah? Benarkah Taecyeon masih mencintai Minjun? Tp knp rasa sakitnya justru lebih besar skrng? Tidak, Taecyeon tak suka Minjun yg skrng, itulah jawabannya, tp knp masih terasa ada yg aneh d hatinya? 

"Aku tak tau, jika dikatakan aku masih mencintainya atau tidak, aku tak begitu yakin, tp yg jelas, aku hanya ingin mengenalnya dgn sosok dia yg dlu, bukan seperti yg skrng... "

Suzy menangkup kedua belah pipi Taecyeon dan menatapnya intens. "Skrng jawab pertanyaanku dgn jujur, apa kau masih mencintai Minjun oppa sbg kekasihmu seperti dulu?.. "

DEG!!! Serasa ada ribuan panah yg menusuk jantung Taecyeon saat ini, apa? Dia harsu menjawab apa? Sementara dia sendkri tak yakin dgn apa yg dirasakannya. 

..............

............

Sementara itu, diluar terlihat 2 org sedang saling tarik untk masuk k ruang perawatan. 

"Ayo oppa, apa yg kau takutkan eoh?.. " Fei dri td berusaha menarik tangan Minjun, tp namja itu masih bediri diam d tempatnya. 

"Aku takut Fei, didalam ada Taecyeon.. "

"Aku tau, justru inilah saat yg terbaik, kau bisa skaligus minta maaf pd mereka berdua... "

"Ta-tapi bagaimana kalau mereka marah dan memukulku?.. "

"Setidaknya itu lebih baik dari pd mereka melaporkanmu ke polisi... " Jawab Fei seadanya, yg justru membuat Minjun makin ketakutan. "Oppa, kalau kau terus seperti ini, kau akan membuat mereka semakin marah padamu, kau takut? Ada aku disini, aku akan menemanimu, jd ku mohon tenanglah..." Fei menggenggam tangan Minjun dgn erat, berusaha menenangkan namja yg terlihat bergetar ketakutan itu. 

Dan dgn langkah pasti, Fei perlahan mengetuk pintu dan masuk k ruangan tsb. 

"Anyeong Suzy-ah, anyeong Tecyeon-ah... " Sapa Fei dgn ramah, membuat kedua org itu menoleh kearahnya. Dan wajah mereka seketika mengeras, bukan karena melihat Fei, tp karena melihat namja yg sedang digandeng olh Fei. 

"Mi-Minjun oppa... " Suara Suzy bergetar, Taecyeon menangkap raut ketakutan d wajah cantik itu. Dia segera berdiri d depan bed tempat Suzy sedang duduk, dan dia menatap kearah Minjun dan Fei yg baru datang.

"Untk apa kalian kemari?.. " Senyum diwajah Fei segera menghilang mendnegar pertanyaan Taecyeon, wajah namja itu terlihat sedang menyimpan amarah, tentu saja Fei tau apa penyebabnya. 

"Anni, emmhh kami hanya ingin melihat keadaan Suzy, bagaimana.... "

"Dia baik2 saja,sebentar lg sudh d perbolehkan pulang, kurasa tak ada lg yg perlu kalian ketahui kan? Jd silahkan tinggalkan ruangan ini... "

Semua yg berada d ruangan itu tersentak kaget mendengar kata2 dingin Taecyeon, Suzy sendiripun tak menyangka kalau Taec akan berkata seperti itu. Dia menggenggam ujung jaket yg d kenakan Taecyeon, dan seolah mengerti, namja itu malah menggenggam tangan Suzy dan melihat wajahnya sekilas, kemudian dia tersenyum seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik2 saja. 

"Ahh syukurlah kalau begitu, dan sepertinya ada yg ingin disampaikan Minjun oppa pd kalian, terutama padamu Suzy... " Fei masih berusaha terlihat tenang, meski tak dapat d pungkiri dia bergidig takut melihat cara Taecyeon menatapnya dan Minjun. 

"Wa-wae? A-apa yg ingin dibicarakan dgn ku?.. " Tanya Suzy dgn takut2.

Minjun yg dri td berdiri diam d samping Fei, kini jistru d dorong secara perlahan olh yeoja itu, dia memaksa Minjun untk berhadapan dgn Suzy. 

"Kajja, bicaralh oppa... " Fei tak sedetikpun melepaskan tangan Minjun, dia tau tangan itu terus bergetar sejak td. 

"Emmhh, a-aku, aku... "

"Jika kau ingin minta maaf, sepertinya lain kali saja, karena Suzy butuh waktu untk pulih dlu skrng... "

Belum sempat Minjun menyelesaikan kata2nya,tiba2 Tecyeon sudh menyela pembicaraan mereka. 

"Aku tau, aku tau ini salahku maka dari itu aku datang kemari bukan hanya untk meminta maafmu, tp aku datang untk menyerahkan diriku, aku siap menerima hukuman apapun darimu Suzy-ah... " Minjun berkata sambil menundukkan wajahnya dalam2, Meski Fei terus memberikan kekuatan pd namja itu, tp tetap saja pada akhirnya rasa bersalah akan membuat Minjun lemah dgn sendirinya.

Dan saat itu jg, Suzy perlahan turun dari ranjang nya dgn tertatih, bahkan dia melepaskan tangan Taecyeon yg berusaha mencegahnya, kemudian dia mendekat kearah Minjun, membuat namja itu terkisap kaget dan mundur berapa langkah. 

"A-aku tau kesalahanku sangat fatal Suzy-ah, ka-kau boleh membalasku dgn cara apapun tp ku mohon maafkan aku...." Minjun menatap panik kearah Suzy yg berjarak beberapa langkah d dpn nya, wajah yeoja cantik itu terlihat datar dan dingin. "A-aku terima bahkan jika kau ingin melukaiku, aku tidak apa2, asal kau tak marah padaku, maafkan aku..." 

Mata Minjun langsung membola saat melihat Suzy mengayunkan tangannya keatas, dan detik berikutnya dia segera memejamkan mata, siap menerima segala apapun bentuk pembalasan dari Suzy, karena dia tau, dia sudh terlalu sering menyakiti yeojs ituselama ini,

Namun setelah beberapa detik, Minjun tak kunjung merasakan ada sesuatu yg sakit menghantam pipinya, tapi justru dia merasakan sentuhan lembut d pundaknya. Dan saat membuka mata, dia bertemu dgn senyum yg mengembang d bibir indah Suzy.

"Knp ketakutan seperti itu oppa? Aku takkan pernah menyakitimu... " Ujar Suzy lembut, Minjun sama skali masih belum mengerti apa yg d maksud olh suzy. "Aku tau kau sudh sangat keterlaluan akhir2 ini, tp aku jg tau pasti ada sesuatu yg menyebabkanmu melakukan semua hal itu, jd aku takkan marah padamu... "

"Mwo?.. " Minjun benar2 shock, reaksi Suzy sangat bertolak belakang dgn apa yg td dia bayangkan. Jujur saja Minjun justru membayangkan jika setelah ini dia akan kehilangan sebelah tulang rahangnya akibat tamparan keras Suzy. 

Tp yg didapatinya skrng justru senyum tulus dri yeoja itu, dan justru hal ini semakin membuat Minjun merasa bersalah. "Ke-kenapa?.. "

"Aku tak apa2 sungguh, tapi ku rasa ada hal yg harus kau jelaskan pd namja yg berdiri dibelakangku ini... " Suzy menghadap kearah Taecyeon sekilas. "Dan aku berikan waktu untk kalian berdua menyelesaikan semuanya, Fei eonnie bisa antar aku ke mobil? Kita tunggu mereka d mobil saja... " Ujar Suzy, dan seolah mengerti, Fei ikut memapah Suzy keluar dari ruang itu meninggalkan Taecyeon dan Minjun disana. 

.........

Dan sepeninggalnya Suzy dan Fei, ruang perawatan itu terasa lebih mencekam dibanding kamar mayat, suasana dingin dan sunyi ditambah lg dgn penampakkan Taecyeon yg menatap Minjun dgn tatapan nyalang sungguh adalah kombinasi yg tak ternilai kadar horrornya. 

Sudh lebih dari 10 menit keduanya sama2 bungkam tak bersuara, Minjun masih tertunduk takut. 

"Wae? Apa kau akan tetap diam seperti ini? Jika iya, maka aku akan keluar skrng... " Ujar Taecyeon dingin dan datar. 

Minjun masih setia menatap lantai, seolah memastikan bahwa kakinya masih menempel d kotak keramik putih itu. "A-aku, aku ingin minta maaf..." Cicitnya pelan, tp terdengar cukup jelas d telinga Taecyeon. 

"Untuk?.. "

"Untuk semua yg sudh terjadi, untk semua yg sudh ku lakukan... " Minjun memberanikan diri mengangkat wajahnya dan menatap Taecyeon, tp sedetik manik mata mereka bertemu, Minjun serasa tak bertulang seketika akibat tatapan tajam dari Taecyeon. "A-aku minta maaf hikkzzz, ku mohon maafkan aku... " Hancur sudh pertahanan Minjun, dia paling takut jika melihat Taecyeon menatapnya dgn eskpresi marah. "Ma-mafkan aku hikkzzz... A-aku... "

"STOP BERTINGKAH SEOLAH KAU YG PALING TERANIAYA, PADAHAL YG TERJADI JUSTRU KAU  YG MENYAKITI DAN MENCELAKAI ORG LAIN, BUKANKAH ITU SANGAT LICIK KIM MINJUN-SSI... "

1 kalimat panjang dari Taecyeon sukses membuat nyawa Minjun serasa lepas dari ubun2, Taecyeon yg selama ini selalu memperlakukannya dgn lembut skrng justru membentaknya bahkan disaat dia sedang menangis, oh tuhan hati Minjun benar2 teriris.

"A-aku... "

"Aku tak suka melihat sisi lemahmu, justru aku ingin melihat sorg Kim Minjun dgn sikap angkuh dan arogannya selama beberapa waktu belakangan ini, jd hentikan semua sandiwaramu, jika kau menangis hanya untk mengelabui ku, ku rasa aku tak kan percaya itu lagi... " Taecyeon menatapnya dgn sinis, membuat Minjun serasa dikuliti hidup2. "Tatap wajahku, aku berada dihadapanmu, bukan dilantai.... "

Minjun tak bisa lg menghindar, bahkan jika bisa, dia justru berharap untk pingsan saat ini, setidaknya itu bisa menyelamatkan dia dari amukan Taecyeon. 

"A-aku tau semua ini salahku Taecyeon-ahh hikkzzzz... Ta-tapi aku, aku melakukan ini semua karena .."

"Karena aku? Karena kau takut kehilanganku? Karena kau tak ingin aku d ambil org lain? Iya?..."

Minjun menatap Taec sekilas kemudian dia mengangguk dgn pelan. "Kau takut kehilanganku? LALU APA MAKSUDMU YG INGIN MELAMAR FEI NOONA, HAH? APA ARTI DARI SEMUA ITU?.. "

DHUAAARRRRR!!! Minjun langsung terhempas jatuh ke lantai, tangisnya kembali pecah, dunianya benar2 hancur sekarang, Taecyeon bahkan sudh mengetahui semua rencana licik yg dia susun.

"KAU MENANGIS? UNTUK APA? SEHARUSNYA AKU YG MENANGIS KARENA ULAHMU KIM MINJUN, KAU MEMANIPULASI SEMUA ORG2 TERDEKATKU, KAU BERENCANA UNTK MELAMAR FEI NOONA, DAN KAU JG INGIN MEMBUNUH SUZY... SIAPA?? SIAPA KAU SEBENARNYA HAH? KEMANA MINJUN YG DULU AKU KENAL? KEMANAAAAAA??...." Taecyeon mengguncang tubuh Minjun dgn membabi buta, meluapkan semua kekesalan yg dia pendam selama ini. Kecewa, sakit dan perih semua menghujamnya secara bersamaan, dia berusaha memaklumi semuanya, tp sungguh demi tuhan, kelakuan Minjun sangat jahat, Minjun bertingkah seperti pembunuh berdarah dingin yg memporak porandakan hidup Taecyeon secara kejam. 

"Ba-bagaimana kau bisa tau?... "

"Aku tau, aku tau semuanya, bahkan dari awal kau melakukan apapun dibelakangku aku pasti tau, hanya saja aku bertingkah seolah tak tau apa2, tp sepertinya aku salah, karena kau justru semakin menggila, kau bahkan membuat hidupku benar2 hancur, SEBENARNYA APA MAU MU HAH? JIKA KAU INGIN PERGI DARI KU SILAHKAN, TP TOLONG JGN GANGGU DAN JGN AMBIL ORG2 TERDEKATKU, APA KAU INGIN AKU MATI SENDIRIAN D ATAS BUMI INI? HIKKZZZZ... JAWAAABBBBBBB, JAWAB AKUUUUUU... "

Minjun mulai merasakan akan kehilangan kesadaran saat Taecyeon terus mengguncang pundaknya dgn keras. 

"Aku kecewa, aku sangat kecewa padamu, aku membencimu... " Taecyeon mengusap airmatanya dgn keras kemudian beranjak ingin meninggalkan tempat itu, tapi tiba2 Minjun menahan kakinya. 

"Jangan tinggalkan aku Taecyeon-ah kumohon jangaaaaaannnnnn hikkkkzzzz... Aku tak tau apa yg sudh ku lakukan, yg aku tau hanya aku yg tak bisa kehilangan kasih sayangmu maka dari itu kumohon jgn membenciku hikkkzzzz.... "

"Apa kau bilang? Kau tak ingin kehilanganku? Lalu mau kau apakan rencana lamaranmu yg tinggal menghitung hari itu eoh? Kau fikir itu mainan???.. "

Taecyeon berusaha melepaskan diri dari Minjun, tp namja itu tetap bergantung d kakinya dgn memilukan. "Aku menyayangimu Taecyeon-ah, aku tak mau kehilanganmu, ku mohon jgn pergiiiiiii hikkzzz..."

Airmata terus mengalir d pipi Taecyeon, bagaiamanpun juga Minjun benar2 sudh meremukkan hatinya dgn keras. "Lalu aku harus bagaimana hyung? Aku harus bagaimanaaaaaaa????... "

BRUGGHH!!! Taecyeon sudh tak kuat lagi untk berpura2 tegar, tubuhnya jatuh merosot dan terduduk d lantai d hadapan Minjun, sebenarnya keadaan Taecyeon sungguh lebih buruk dari Minjun, namja itu hanya menutupi semuanya dgn bertingkah seolah dirinya kuat dan tak terjadi apa2, tp siapa yg tau jika tiap malam dia menangis merasakan sakit karena perbuatan Minjun. 

"Kau mau aku melakukan apa hyung??? Hikkzzzz, kau mau aku mati?.. "

"Andweeeeee... " Minjun segera menghambur memeluk Taecyeon, lalu kedua namja itu menangis dgn sangat memilukan. "Jangan berkata seperti itu Taecyeon-ah, aku tak mau kau berfikir seperti itu hikkzzzz... " Dia memeluk Taecyeon dgn erat, dan untuk beberapa saat, bumi seakan berhenti berputar pd porosnya, seolah memberi waktu lebih lama pd kedua namja itu untk saling meresapi perasaan masing2.

Keduanya menumpahkan perasaan melalui tangisan yg sangat memilukan, Minjun terus mengusap pundak Taecyeon yg terlihat sangat lemah tak perduli betapa kuatpun fisiknya, Minjun sendiri tak bisa menghentikan tangisnya, dia baru teesadar bahwa apa yg dia lakukan selama ini sungguh menghancurkan Taecyeon.

Dan jika kalian ingin tau, beberapa hari yg lalu Minjun sudh membicarakan pd bibi Ziyu bahwa dia akan melamar Fei, dan disaat itulah Fei menjauhinya karena yeoja itu merasa bahwa dia hanya dijadikan tempat pelarian, dan saat Minjun merasa akan d tolak, dia kembali mendekat pd Taecyeon, tp yg dia dapatkan justru pengakuan bahwa Taecyeon mencintai Suzy, maka karena itulah Minjun merasa dirinya benar2 teraniaya, dia merasa semua org terdekatnya akan meninggalkan dia, dan akhirnya otaknya menggila hingga berusaha untk melenyapkan Suzy, tapi untunglah Fei kembali hadir d hidupnya dan menyadarkan dia akan semua kekeliruan yg dia buat. 

"Aku menyayangimu Taecyeon-ah... " ujarnya lirih, dan Taecyeon segera menjauhkan wajahnya yg bertumpu d pundak Minjun. 

"Maafkan aku hyung... " 

Apa? Maaf dia bilang? Maaf untuk apa? Bukankah seharusnya Minjun yg meminta maaf? Tp knp malah Taecyeon? 

"Ma-maaf untuk apa?.. "

"Maaf karena aku membuatmu jadi menyimpang, pdhal kau adalah seorg namja yg normal..."

DEG!!! Kata2 macam apalagi ini? Knp Taecyeon selalu menghadirkan sesuatu yg sulit untk di fahami. 

"Ma-maksudmu?.. "

Taecyeon menggenggam tangan Minjun dgn erat. "Maafkan aku yg sudh membawamu masuk k lingkaran sesat ini, aku yg sudh membuatmu jd menyimpang, aku yg sudh memaksamu untk menerima perasaanku hingga terjalin sampai sejauh ini, maafkan aku karena dlu aku tak bisa membedakan apa itu rasa sayang dan cinta, seharusnya aku tak menjeratmu sampai seperti ini... " Bibir Taecyeon bergetar, apa yg dia katakan sangat mengisris perasaaannya sendiri, 

"Aku belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta hyung, dan saat bertemu dgn mu aku merasakan ada yg menyayangiku, ada yg memperhatikanku, dan karena itulah aku jd takut kehilanganmu, aku ingin memilikimu secara utuh, mendapatkan kasih sayang dan perhatianmu secara ssmpurna, aku tak suka jika perhatianmu terbagi pd org lain, aku salah mengartikan perasaanku, maafkan aku... " Taecyeon terlihat sangat menyedihkan, membuat Minjun tak mampu berkata2 lagi. 

"Dan aku mengecewakanmu atas semua harapan yg kau taruh padaku... " balas Minjun. 

"Anni, aku tau kau jd seperti itu karena kau sedang bertarung keras dgn hatimu sendiri, antara bertahan untk bersama dgn ku, atau memulai sesuatu yg baru bersmaa Fei noona, maka dari itu kau tak bisa melepas Fei noona dan kau jg tak mau kehilanganku, iya kan?.. "

Lidah Minjun kelu, tak tau harus menjawab apa, keadaan Taecyeon sungguh membuatnya teriris perih.

"Tapi aku sungguh tak mau kehilanganmu... " jawab Minjun lirih. 

Taecyeon tersenyum dibalik tangisnya. "Aku tau, dan itu jg yg membuatku tak bisa membencimu tak perduli seberapa keraspun kau menyakitiku, karena aku menyayangimu, kau adalah bagian dari hidupku, kau adalah saudaraku, jd bisakah kita tetap baik2 saja meski kelak kau akan menikah dgn Fei noona?..."

"MWOOOO???.. " Minjun menjerit sambil menutup mulutnya tak peecaya, "Ka-kau??.. "

"Ya, aku merestui kau menikah dgn Fei noona..." Jawab Taecyeon tegas seolh mengerti pertanyaan yg terlintas d benak Minjun. 

"Ta-tapi.... Bagaimana dgn... "

"Kita akan tetap jd keluarga, kita akan tetap bersaudara, seharusnya dari awal memang kita bersikap selayaknya kakak dan adik kan? Seperti kau menyayangi Junho ataupun Uyong yg sangat manja padamu, jd bisakah kita menjalani semuanya secara normal? Apa yg pernah terjadi diantara kita anggap hanya cerita kelam yg tak perlu d ungkit lg... "

Air mata Minjun kembali menetes, tapi kali ini menetes karena perasaan lega, dan ntah karena apa kata2 Taecyeon barusan seakan mengangkat beban puluhan ton d pundak mereka masing2.

Ya, semuanya berawal dari sebuah kesalahan, kesalahan mereka untk mengartikan perasaan masing2, bukankah takut kehilangan itu wajar terjadi dlm sebuah persahabatan? Dan tuhan sepertinya masih menyayangi mereka karena memberi jalan untk keduanya tersadar. 

"Ne, kita ulang semuanya dari awal, sebagai sahabat, sbg saudara, saling menyayangi, tanpa harus ada sesuatu yg lain lg..." Minjun tersenyum ceria, disambut dgn senyuman hangat dari Taecyeon. 

Tangan Taecyeon kembali terulur untk menghapus airmata Minjun. "Kembalilah jd hyung yg selama ini aku kenal, jgn berubah terlalu jauh, karena aku tetap membutuhkan sahabat d dlm hdiupku, termasuk Suzy... "

Raut wajah Minjun seketika berubah. "Wae? Ada yg salah dgn kata2ku?.." tanya Taecyeon heran. 

"Kau membutuhkan sahabat seperti Suzy? Yakkhh Ok Taecyeon, bukankah dia pacarmu eoh? Aku tdk buta untk melihat bagaimana cara kalian berdua saling bertatapan... " Tiba2 Minjun berteriak histeris, dan itu membuat taecyeon tersenyum. 

"Aku tak tau apa yg aku rasakan padanya hyung, yg jelas aku membutuhkannya untk menormalkan kembali perasaanku, bukankah kau akan segera menikah? Itu artinya aku sbg adik dan sahabatmu jg takkan bisa bertemu dgn mu secara bebas lg kan?.. "

"Ckk~ dasar pabbo, itu masih lama, bahkan aku saja bekum membicarakannya pd eomma, dasar saja bibi Ziyu sudh memberitahumu..." gerutu Minjun. 

"Jangan pasang wajah cengengmu, kau ini sudh dewasa tp knp masih seperti anak kecil... "

Keduanya lalu tertawa bersama kemudian kembali berpelukan, sebuah pelukan yg berbeda, pelukan kasih sayang yg TAK MENIMBULKAN getaran apapun lagi diantara mereka. 

Ya, bukankah semuanya bisa berakhir dgn indah jika kita bisa menghadapinya dgn berlapang dada? 

.

.

END

.

.

YUHUUUUUUU.... AKHIRNYAAAA KELAR JG NIH FF GAESSSSS... 

GIMANA ENDINGNYA? GREGET? GUE GX TAU INI SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING WKWKWKWKWKWK ? BUTUH SQUEL GX?? 

HAHAHAHAHAHAHAHHA.... 

SAMPAI KETEMU D FF TERBARU SAYA, SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😎🙌

Sebelumnya cek chapter setelah ini, ada pesan dan kesan dri narasumber. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tina0608
#1
Chapter 21: Sequel : komen g ya. . .
Komen g ya. . .



Hhmmmm. . .
Beda org beda pendapat kali ya,saya ngerti knpa minjun bs brubah kxk gitu,rasa cemburu dan tkut khilangn bs mrubah seseorg mnjdi org lain. . .
Setidakx minjum mnyadari ksealahanx. . .
Saya bs paham gmna tntang BL,krna saya pnx tman yg pnx orientasi seksual berbeda,jd sdah g ngeh. . .
Entah krna saya bs paham,atw karna otak saya yg mgkn salah tempat,wkkkkkkkk. . .
Tp seperti kata narasumber,mereka g bs d tgalkan,qt g bs ngejudge mereka gitu aja,krna qt g pernah tw gmana rasax brada d posisi mereka kan. . .






@bulur. . .
Komen gini boleh g sih. . .
Pasang mode wajah polos (wajahx,bukan tubuhx,wkkkkkkkkkkkk)
Tina0608
#2
Chapter 19: Boleh komen g neh utk narasumber yak ?
Dpat izin dlu neh baru berani komen...hehehe
Tina0608
#3
Chapter 9: Chap 9 : gw sider,gw sider (ngacungin jempol kaki)????
Tina0608
#4
Chapter 8: Chap 8 : jika semuax real,brrti anuanx jg real kan ya ?#plak????


Mode gaje???
Tina0608
#5
Chapter 7: "As your wish baby" tingkat mesum gw naik. . .
Eeeeaaaaaa,bebeb gw anuan,otak gw dah piknik kmna2,pagi2 pula. . .
Nice bulur. . .
Ff lu bkin hati gw yg kmren kmna2 piknik k khuni n chansung balik k bebeb taec#plak. . .
Hahaha. . .
Charmed_syima #6
Chapter 21: Sedih....ayoh 'minjun'nie...mnta maaf aja sama 'taec' ok...sequel nya cuma 1 chap ya?thanks dear author
fytry_ #7
Chapter 21: Rasanya kuingin mencabik2 Minjun. Klo aja membunuh itu gak dosa dan gak bikin masuk penjara.....

Buat Taec oppa. Baca kisahmu ini gak tau kenapa rasanya nih di dalem hati ikut sakit jugaa.... rasa2nya gak adil banget orang sesabar dan sebaik dirimu harus masih terus terlibat di dalam lingkaran orang2 yg pernah menyakitimu.

Semoga dirimu bener2 bisa menemukan pendamping hidup yg tepat. Yg bisa menggantikan semua kesedihan dan trauma yg pernah kamu alami.

I support you....
Woonilynnelle
#8
Chapter 21: Wkwkwkwk ketauan nihh jomblo.... Hhh
Mari kita berandai andai.. Dan andai aja jodoh aku kaya taec oppa. Ohh sungguhh warbiasahhhh... Mauu kalii lahh yg kayaa drimu oppa.. Marii merapat oppa... Ga bakal putus kok meskipun lgi wamill, di tunggu ampe kelarrr,,, hhhhhhhh *apasihhhguueeeeyampunnn bawa" wamil.. Gkgk
But thanks lah eon buat sequel nya.. Di tunggu next ff... Ganbate
Amaliaambar
#9
Chapter 21: Kyyyaaaaaaaaaaaa taecyeon oppaa ohh sungguh indah hatimu andaai aku bisa menemukan pria seperti diirimu oppa wkakakak btw aku jomblo loh boleh lahh jadi alternatif buat jadi pendamping hidup *plakkk*
rada kesel sih sama karakter minjun sumpah diaaa egois bgt ih kalo ketemu wujudnya mah rasanya pengen aku gigit-_-
thankss lah ya eon atas squelnya kutunggu ff mu yg lainnyaa saranghae :*
2pmhottest_saranghae
#10
Chapter 21: My taec oppa (love)
Greget banget pengen marah tapi gak bisa apa" taec kyk gitu..
Taec oppa itu hati apa berlian indah banget astaga,,, sakitnya berasa loh, but always happy and healty ya taec oppa, btw yg disini juga mau hahahaha laki" mapan, ganteng hatinya kek begitu siapa yg nggak mau coba.. Wkwkwkw
And thanks authornim sayang, hwaiting kisseu ~