Hentakan musik terdengar memenuhi ruangan seakan beradu dengan suara bising pengunjung club malam itu. Udara dingin langsung memeluk tubuhku begitu kulangkahkan kaki masuk. Bau asap rokok dan alkohol seakan menusuk-nusuk indera penciumanku. Kupandangi sekitarku, berusaha menemukan sosok yang seminggu ini sedang kucari. 
"Dia tidak mungkin ada di tempat seperti ini," teriakku pada Ahra beradu dengan suara bising di sekitarku.
"Kai tidak mungkin bohong Jiyeon. Yeah, walau kuakui dia sedikit berengsek. Dia pasti ada di sini, ayo kita cari ke dalam," ajak Ahra sambil berjalan di depanku. Belum sempat aku mengikutinya, tiba-tiba seseorang menabrak punggungku lumayan keras sehingga membuatku terhuyung hampir saja terjatuh jika bukan karena seseorang dengan cekatan menangkap tubuhku.
"Mianhae, mianhae.... Aku tidak sengaja," ujarku panik sambil berusaha menyeimbangkan badanku. 
'Stiletto sialan,' batinku kesal. Kalau saja aku memakai sepatu kets kesayanganku tidak mungkin aku kesulitan berdiri seperti sekarang.
"Kau tidak apa-apa?" tanya orang itu.
"Ya, aku baik saja..." balasku. Namun sedetik kemudian tubuhku langsung membeku begitu pandanganku bertemu dengan pandangannya.
Tatapan matanya berubah tajam ketika menyadari bahwa orang yang baru saja ditolongnya adalah aku. Ya aku, orang yang sangat dibenci olehnya.

Author's Note:

​​​Annyeong haseyo, ini adalah fic pertama saya di sini. Mohon dukungan dan saran dari teman-teman. Semoga suka dengan fic ini ya.. Kamsahamnida...