Chap 2
Don't Be So Jealous, Chansung-ah!Sepeninggalan Chansung dari apartemennya, Junho tidak bisa kembali tidur padahal kedua matanya sudah mengantuk. Junho tetap berada di posisinya hingga pukul 3 sore. Tubuh lelah dan kelaparan, itu yang Junho rasakan. Ia segera membersihkan diri dan bersiap-siap sebelum Chansung datang menjemputnya. Junho mengikuti pesan Chansung kemarin.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 4 sore sementara Chansung belum juga menampakkan batang hidung besarnya di depan Junho. Pesan dan panggilan Junho bahkan tak diindahkan juga dari Chansung.
Junho menarik rambutnya kesal. Hari sudah mulai gelap sementara ia belum memakan apapun hingga kelaparan. Persetan dengan ajakan makan di luar bersama Chansung, pikir Junho. Ia ingin makan lalu tidur hingga 2 hari ke depan. Junho tak habis pikir dengan jalan pikiran Chansung. Ia sering marah dan menjauhi Junho, kemudian ia datang kembali seolah-olah ia berpikir bahwa masalah yang lalu biarlah berlalu. Itu sering terjadi berulang kali.
Rasanya Junho ingin menangis. Sungguh ia membenci Chansung, tetapi di sisi lain ia juga menyayangi Chansung. Junho bahkan membatalkan latihannya bersama guru vokalnya demi Chansung. Memikirkan Chansung tak ada habisnya. Junho mengganti pakaiannya dengan pakaian santai dan menuju ke dapur untuk memanaskan makanan yang ada di kulkasnya. Begitu ia melihat Johnny dan Wolie yang sedang tidur di dapur, Junho teringat bahwa ia juga belum memberi makan kucing-kucingnya. Ah Junho merasa bersalah sekali pada kedua anak-anaknya. Semua ini karena Chansung babo itu.
.
Junho bangun dengan kepala yang agak sakit keesokan harinya. Dering ponselnya mengganggu jam tidurnya. Itu adalah panggilan dari Daegu hyungnim, Minjun. Junho menepuk dahinya pelan begitu Minjun mengomel di seberang sana karena Junho belum juga datang untuk latihan dalam persiapan konser 6 Nights mereka.
Dengan secepat kilat Junho mengganti pakaiannya dan segera menuju gedung JYPE. Di sana member 2PM lainnya sedang berlatih tanpa Chansung. Junho tau Chansung sedang sibuk dengan dramanya jadi ia tak perlu memasalahkannya sekarang.
“Stop. Stop.” Ucap pelatih mereka. “Junho fokus. Kau melupakan partmu lagi.”
“Ah mian, hyungdeul.” Junho membungkuk pelan.
“Junho menjadi seperti ini karena tidak ada Chansung sekarang.” Celetuk Taecyeon dan saat itu juga mendapatkan tatapan mematikan dari Junho.
Tak lama setelah melanjutkan latihan mereka, Junho izin pulang lebih awal karena ia merasa tidak enak badan. Perutnya terasa perih. Badannya seakan remuk dan ia sangat mengantuk. Nickhun membantu Junho membereskan barang-barangnya.
“Hati-hati, Junho-ya. Salam buat Johnny dan Wolie, ya.”
“Beruntung sekali Junho hari ini. Datang telat dan pulang lebih awal.” Junho pun memeletkan lidahnya pada Taecyeon.
30 menit setelah kepergian Junho, pintu kembali terbuka dengan menampilkan sosok Chansung dengan long coat besarnya. Ia tersenyum lebar begitu melihat wajah letih member lainnya.
“Kenapa kau baru datang di detik-detik terakhir latihan hari ini?” tanya Minjun, walaupun ia sudah tau jawabannya.
“Ah, mian hyungdeul kan aku sibuk.” Chansung menggaruk kepalanya yang memang terasa gatal. “Hmmm.. hyung, dimana Junho?”
“Dia sedang sakit.”
“Sakit apa, hyung?”
“Entahlah. Ia mengeluh sakit perut dan ia demam.”
“Baiklah terima kasih, hyung. Aku akan menyusul Junho.” Chansung langsung menuju pintu begitu ia menyelesaikan kalimatnya.
Sementara ekspresi kesal terlihat jelas di wajah lainnya. “Beruntung sekali Chansung hari ini. Datang telat dan pulang lebih awal.” Komentar Taecyeon.
.
Junho semakin mengeratkan selimut di tubuhnya. Ia hampir tertidur saat dirasakannya sepasang lengan memeluknya dari luar selimut. Hanya mencium dari aroma parfumnya, Junho yakin bahwa itu adalah Chansung.
“Lepaskan aku, Chan. Aku mau tidur.” Ucap Junho tanpa menoleh ataupun memindahkan lengan Chansung dari tubuhnya.
“Aku merindukanmu, Nuneo.” Chansung mencium tengkuk Junho.
“Lepaskan aku, Hwang Chansung! Aku sedang tidak enak badan.” Kata Junho setengah berteriak.
“Nuneo, badanmu panas.” Kata Chansung begitu tangannya masuk ke dalam selimut untuk memeluk perut Junho.<
Comments