That Little Girl

It's Our Fate [Hiatus]
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi itu, aku sedang memasak untuk sarapanku. Gadis itu duduk dan melihatiku memasak. Suasana begitu hening, mungkin lebih tepatnya begitu canggung. Bagaimana tidak? Kami baru saja bertemu dan sekarang tinggal bersama. Apalagi dia bukan manusia melainkan hantu.

"Sana Eonni, kuliah atau sudah bekerja?"

"Aku masih kuliah."

"Oh.."

Perbincangan singkat itu pun berakhir. Aku mulai menyajikan makanan yang kubuat di atas piring. Gadis itu hanya terus melihatiku tanpa berkata sepatah kata pun. Aku pun duduk berhadapan dengannya dan mulai memakan makanan yang kubuat.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanyaku.

"Hmm.. boleh saja."

"Sudah berapa lama kau menjadi hantu?"

"Sudah setahun."

Perbincangan kami berakhir lagi. Suasana begitu canggung. Aku bingung harus mengatakan apa lagi. Nampaknya dia juga mengalami hal yang sama.

-----------------------------------------------
Aku berjalan melewati beberapa pertokoan. Aku tidak memiliki jadwal apa pun pada hari itu. Jadi, aku berjalan tanpa tujuan dan arah. Gadis itu pun selalu mengikutiku dari belakang. Pada awalnya, aku tidak memperdulikannya, tetapi lama-kelamaan aku menjadi resah.

"Kenapa kau terus mengikutiku?" tanyaku dengan nada kesal.

"Aku.. aku takut sendirian.."

Aku menarik nafasku dalam-dalam lalu menghebuskannya. Aku terus berjalan dan berusaha tidak memperdulikannya. Sampai akhirnya, aku melihat sebuah kafe baru. Aku pun memasuki kafe itu.

"Selamat datang!"

Aku pun berjalan ke meja konter untuk memesan sebuah minuman. Sesampainya di depan meja konter, seorang gadis, yang merupakan pelayan di kafe itu, menyapaku dengan ramah dan menanyakan apa yang ingin kupesan. Kulihat papan menu yang berada tepat di atas gadis itu. Setelah melihatinya beberapa saat, aku pun menentukan apa yang kuinginkan.

"Baiklah, mohon ditunggu ya."

Sebelum aku berbalik dan berjalan untuk mencari tempat duduk, aku melihat nama yang tertera pada baju gadis itu. Mina..

-----------------------------------------------
Aku duduk sambil menikmati minuman yang kubeli tadi. Sesekali aku melihat ke arah luar. Sesekali pula aku melihat ke arah gadis itu, Kim Dahyun, yang berada di hadapanku. Sejak dari tadi, dia terus mengikutiku. Sungguh aku merasa terganggu walaupun dia hanyalah hantu.

"Sana Eonni pasti merasa terganggu."

Aku hanya terdiam dan tidak membalas perkataanya. Aku pun berusaha memalingkan wajahku darinya.

"Tapi aku sungguh takut.."

Kulihat gadis itu mulai menangis di hadapanku.  Aku pun merasa tidak enak terhadapnya. Gadis itu begitu polos hingga merubah pikiranku untuk beberapa saat.

"Tidak apa-apa," ucapku.

Aku pun menghabiskan kopi lalu berjalan meninggalkan kafe itu. Aku terus berjalan tanpa tujuan. Aku pun melewati beberapa pertokoan. Hingga akhirnya, aku bertemu dengan seorang anak kecil yang menangis di tengah kerumunan orang.

Aku menghamipiri anak itu lalu berjongkok di hadapannya hingga tinggi kami sama. Aku pun mulai mengajaknya berbicara.

"Apa kau kehilangan orang tuamu?" tanyaku.

Anak itu tidak menjawab pertanyaanku dan terus menangis. Akhirnya, aku kebingungan menghadapi anak itu.

"Sana Eonni, coba ajak dia berkenalan dulu," bisik gadis itu.

"Aku Sana Eonni," ucapku sambil mengulurkan tanganku.

"Jiwon.." ucap anak kecil itu dan mengabaikan uluran tanganku. Aku pun menarik tanganku.

"Ah, Jiwon. Apa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Baro_gf
#1
Chapter 2: Ternyata jiwon hantu juga
Baro_gf
#2
Chapter 1: Hantu kok takut sama hantu..wkwkwkwk