Evening

Young Forever

Sore itu langit terlihat cerah. Walau beberapa hari ini malam selalu di hiasi oleh mendung, namun sepertinya ini adalah malam kesekian bebas hujan. Kim yerim duduk dengan senyum mengembang lebar. Kedua matanya berpendar pendar ketika mengikuti sesosok pria muda yang dengan lincahnya bermain bola basket di lapangan. Sesekali gadis itu bersorak, jelas, siapapun yang melihat kelakuan yeri sekarang akan bisa menebak bahwa hatinya telah lama terambil oleh sosok di lapangan itu.

Ya, bagi Kim Yerim, Joen Jongkook adalah cinta pertamanya. Ia telah jatuh hati pada Jongkook sejak mereka masih kecil. Sejak pria berusia 3 tahun lebih tua darinya itu masih senang bermain robot robotan bersama kakak kakaknya. 

Jeon Jongkook adalah putra satu satunya dari tetangga mereka. Karena kesibukannya, orang tua Jongkook sering menitipkan putra nya itu pada keluarga yeri. Ibu yeri, yang memang tak bekerja dan mengurus banyak anak tentu saja bahagia karena berarti rumah mereka akan semakin ramai. Sejak itu lah, Jongkook sudah dianggap bagian keluarga mereka sendiri. 

Bagi yeri, yang dibesarkan sebagai satu satunya anak perempuan diantara tiga anak laki laki, Jongkook adalah pria idamannya. Yeri selalu sebal pada ketiga kakaknya, bahkan heran sendiri dengan kelakuan mereka yang absurd. Tapi berbeda dengan Jongkook, baginya pria itu adalah prince charming nya. Saat kecil Yeri sering sekali meminta Jongkook untuk menikahinya ketika mereka dewasa. 

Sekarang, setelah bertahun tahun terlewati, saat kedua orang tua yeri telah meninggal karena kecelakaan saat yeri berumur 10 tahun, Jongkook pun masih sering bermain ke rumah mereka. Mungkin karena Jongkook telah menganggap kakak yeri sebagai saudara sendiri. Jongkook bahkan tak jarang menginap di rumah mereka. Terutama ketika Jin oppa sedang lembur di malam hari atau rapmon dan taehyung oppa sedang menginap diluar. Maka bertambahlah perasaan yeri itu. Menumpuk sedikit demi sedikit selama bertahun tahun. Sehingga sekarang menjadi seperti gunung tinggi yang sudah tak dapat ditutup tutupi lagi. 

Sebuah sentakan dipundakknya membuat yeri mendongak. Dilihatnya seorang gadis cantik sekarang telah duduk di sebelahnya.

"Hi~" ujarnya. 

Kim saeron membalas sapaannya. "Yerimah~ Apakah kau tahu bila kau memandang oppa seperti ingin menelannya bulat bulat? " ejek sahabatnya itu bercanda. 

Yeri tertawa. "Benarkah? Kalu bisa mungkin aku akan menelannya bulat bulat!!  " canda nya. "Ngomong ngomong, sedang apa kau disini? Bukankah kau bilang tak jadi menginap? Katanya kau memiliki audisi hari ini? "

Gadis cantik disebelahnya menggeleng. "Audisi nya di undur minggu depan..  Sayang sekali, padahal aku sudah mempersiapkannya baik baik kali ini.."

Mendengar nada sedih pada perkataan sahabatnya itu,  yeri merangkul pundak saeron dan menyemangatinya. "Tenanglah. Kau cantik dan berbakat. Semua orang pasti akan melihatnya. Kau hanya butuh waktu yang tepat. "

"Aaahhh~~kau memang selalu bisa membuatku terharu~~" ujar saeron seraya balas memeluk yeri. "Terima kasih~"

.

.

.

Note : friendship is the best. Yeri and jongkook again. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet