Part 6 -- Bonus : Wedding Day
Seventh Day**^^*Part 6 -- Bonus : Wedding Day*^^**
Sunggyu menghela nafas gugup untuk kesekian kalinya. Tangannya tak hentinya mengetuk meja rias yang ada dihadapannya, sementara matanya menatap refleksi dirinya di cermin.
"Gyu, berhentilah menghela nafasmu. Demi Tuhan, kamu bakal nikah, jangan buang-buang kebaikan," tegur Seung Min yang sudah lelah melihat Sunggyu menghela nafasnya setiap satu menit.
"Duh, noona nggak tahu gimana rasanya," keluh Sunggyu. Seung Min hanya mendengus mendengar jawaban adiknya itu. Sunggyu mengacuhkan Seung Min dan kembali menatap sosok cantik dihadapannya. Loh? Kok cantik?
Iya, nggak lupa 'kan, kalo kemarin ini diputuskan Sunggyu bakal pake gaun. Biarpun nggak rela, tapi harus Sunggyu akui bahwa dirinya terlihat sangat cantik. Kalo aja hati Sunggyu bukan milik Woohyun, Sunggyu lebih memilih bersama dengan dirinya sendiri. Sunggyu jadi nggak sabar pengen tahu gimana reaksi Woohyun ngeliat Sunggyu nanti.
Tok... tok...
Sunggyu dan Seung Min menoleh menuju pintu. Disana, appa Kim berdiri dan tersenyum cerah. "It's time, ladies," ucapnya sambil menggoda Sunggyu. Sunggyu menggembungkan pipinya dan bangkit perlahan.
Sesampainya Sunggyu dan sang appa di depan pintu tertutup yang menjadi pembatas antara Sunggyu dan Woohyun, tangan Sunggyu mulai gemetar.
"Appa, aku benar-benar gugup. Apa yang harus kulakukan?" resah Sunggyu. Appa Kim tersenyum lalu meletakkan tangannya dikedua bahu Sunggyu.
"Gyu, sayang, lihat appa," Sunggyu mendongak dan menatap appanya khawatir.
"Appa tahu apa yang kamu rasakan. Dulu, hampir 30 tahun yang lalu, appapun merasa sangat gugup menunggu eommamu dialtar. Bahkan, tuksedo appa menjadi sangat basah karena keringat," kenang appa Kim. "Tapi, saat appa melihat eommamu berjalan menuju appa, appa bisa merasakan semua kekhawatiran appa menguap entah kemana. Ingat, kamu mungkin merasa sangat gugup, tapi appa yakin, Woohyun yang ada dibalik pintu ini jauh lebih gugup dibandingkan kamu, Gyu. Dia yang berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkanmu. Appa yakin, Woohyun mulai merasakan kekhawatiran yang tak beralasan. Karena itu, kamu harus berikan Woohyun senyumanmu yang paling indah dan yakinkan dia bahwa kamu tidak akan meninggalkannya. Kamu dengar appa, Gyu?"
Sunggyu mengangguk. Hatinya menjadi tenang mendengar ucapan sang appa. Sunggyu kemudian kembali menghadap ke depan. Tangannya meremas lengan sang appa.
"Siap, sayang?"
Sunggyu mengangguk.
Segera setelah Sunggyu mengangguk, pintu yang tadi tertutup terbuka lebar. Perlahan, Sunggyu mengangkat wajahnya dan menatap Woohyun yang berada tak jauh didepannya. Sunggyu bisa melihat wajah Woohyun yang awalnya sangat gugup dan khawatir berubah menjadi tenang. Seiring dengan irama musik pernikahan, Sunggyu dan sang appa berjalan menuju Woohyun. Jantung Sunggyu yang tadinya tenang, kembali berdebar saat ia semakin dekat dengan Woohyun. Saat ia dan sang appa tiba di altar, appa Kim menyerahkan tangan Sunggyu pada Woohyun, yang disambut Woohyun dengan genggaman kuat yang menenangkan.
Sunggyu tidak bisa mengingat dengan jelas apasaja yang terjadi. Yang bisa Sunggyu ingat adalah, segera setelah ia dan Woohyun bertukar cincin, merekapun mengucapkan sumpah masing-masing dan setelahnya dipersilahkan untuk berciuman.
Comments