Part 1 : The First Day

Seventh Day
Please Subscribe to read the full chapter

Edit... edit...

Sebenarnya FF ini bukan gini asalnya. Saya bikin Sunggyunya agak lemot aja. Tapi, setelah baca FF Finding Husband, entah kenapa cerita saya berubah gitu aja. Karena alur ceritanya mirip sama FF itu, awalnya saya ragu mau post FF ini. Saya juga udah cari link FF itu kemana-mana. Tapi, karena saya lupa judulnya dan histori internetnya udah saya hapus, saya jadi nggak bisa cantumin credit. Jujur, rasanya jadi kayak plagiat, soalnya alurnya 'kan mirip. Saya minta maaf sama author FF itu kalo saya udah ngelewatin batas.

Tapi, makasih buat eunseo_87 yang udah mau cariin link FF itu buat saya, akhirnya saya bisa cantumin link FF yang bersangkutan. Tolong baca juga FF itu karena itu termasuk salah satu FF yang memotivasi saya buat ngepost semua karya yang selama ini cuma saya biarin nyampah di folder laptop saya.. Saya jamin kalian nggak bakal nyesel baca FF karyanya. Keren loh...

So, editan ini cuma buat nambahin credit kok. Kalau nggak baca juga nggak apa-apa, toh ceritanya nggak saya ubah kok..

**^^*Part 1 : The First Day*^^**

Tiga. Itulah jumlah total pertemuan Sunggyu dengan calon suaminya.

Pertama, saat Sunggyu tidak sengaja menabrak sang calon pasangan saat ia tengah terburu-buru menuju tempat pertemuan mereka.

Kedua, saat acara pertemuan mereka 1 jam kemudian. Setelah mengelilingi kompleks pertokoan yang sama untuk ketiga kalinya, Sunggyu menyadari bahwa ia telah tiba ditempat tujuan, persis di tempat ia menabrak calonnya tadi.

Ketiga, saat Sunggyu melepas kepergian sang calon ke Inggris karena ia harus menghadiri acara wisudanya, 3 hari setelah acara pertemuan itu.

Sekarang, setelah hampir tiga minggu tidak bertemu, sang calon akhirnya pulang ke Korea. Dengan hati super bahagia, Sunggyu mengemudikan SUVnya menuju bandara Incheon. Bayangkan betapa kaget dan bahagianya Sunggyu saat sang calon suami mengirimkan pesan kepadanya kemarin.

~Gyu, pesawatku akan mendarat pukul satu siang esok. Bisakah kamu menjemputku?

Dengan langkah sedikit melompat bak anak kecil, Sunggyu menunggu kedatangan sang calon suami. Tapi, setelah hampir setengah jam menunggu, Sunggyu masih belum melihat calon suaminya itu.

'Dia ada dimana, sih? Kenapa aku belum liat dia?’ Sunggyu menjulurkan kepalanya, mencoba melihat sang calon yang mungkin tengah berdiri menunggunya, tapi nihil. Yang Sunggyu lihat hanyalah orang-orang yang berbaris akan memasuki terminal keberangkatan.

Eoh, tunggu! Terminal keberangkatan???

"Sial," umpat Sunggyu pelan saat matanya menatap deretan tulisan pertanda bahwa ia tengah berada di terminal keberangkatan. Dengan tergesa, ia meraih ponsel yang ia letakkan di saku depannya.

~Gyu, kamu dimana? Aku sudah sampai.

~Sunggyu, apa kamu tertidur? Kenapa tidak membalas pesanku?

~Sunggyu, aku menunggumu di terminal kedatangan. Jangan nyasar, oke?

Sunggyu meringis pelan membaca pesan terakhir calon suaminya itu. Setelahnya, dengan cepat ia berlari menuju terminal kedatangan, tidak ingin membuat sang calon suami menunggunya lebih lama.

 

Setelah berlari sekitar empat menit lamanya--Sunggyu nyaris saja menyangka food court bandara sebagai terminal kedatangan--Sunggyu akhirnya mencapai tempat yang ia tuju. Matanya menyapu seluruh penjuru bandara, mencoba mengenali sosok yang pastinya tengah menunggu dirinya saat ini.

Jujur, selain buta arah dan sedikit ceroboh, Sunggyu sedikit...ehem...gimana bilangnya ya? Ia agak sedikit...oke, Sunggyu lupa dengan wajah calon suaminya itu. Ia memiliki kesulitan dalam mengingat wajah seseorang. Terima kasih kepada sifat pelupanya, ia sama sekali tidak terpikir untuk meminta calon mertuanya memberikan selembar saja foto sang calon. Alhasil, Sunggyu lupa. Yang membekas diingatannya hanyalah, calon suaminya itu tampan, amat sangat tampan. Hanya itu.

"Huft... dasar Kim Sunggyu bodoh," umpatnya pelan. Ia kembali meraih ponselnya untuk menghubungi sang calon. Namun, baru saja akan menekan tombol panggil, ponselnya mati.

"Yah, yah, kok mati??" Sunggyu mencoba menghidupkan kembali ponselnya, namun percuma. "Hiks, bisakah hari ini menjadi lebih sial daripada sekarang? apa yang harus kulakukan?" Sunggyu menghentakkan kakinya kesal, lalu duduk disebelah seseorang yang tengah tertidur. Sunggyu menatap orang tersebut sejenak.

"Orang ini kenapa bisa tertidur disini?" gumamnya. "Wajahnya tampan sekali...... kenapa rasanya aku pernah melihatnya, ya?" lanjutnya sambil memperhatikan wajah orang tersebut. "Sadar Kim Sunggyu, kamu sudah punya calon suami super tampan yang sekarang mungkin kelelahan menunggumu!! Aaah... apa yang harus kulakukan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
RaniahMing
#1
Chapter 7: Done
BabyBingy
#2
do you have English version of this fic?
kyugyunam #3
yuhuuu keren thorrrr *wing~~~~
gari_chan #4
Chapter 6: akhirnya manis juga kekekek dan semua gangguan teratasi dengan baik kasian bellboynya nunggu 10 menit
eunseo_87 #5
Chapter 6: Daebak Author-nim endingnya keren yeeee akhirnya woogyu resmi nikah horeee
Di tunggu karya yang lainnya terutama please,forgive me
Aq udah mengulang baca itu sampai 5x karna saking sukanya.
Tetap semangat ya AUTOR-NIM ^^
parkdaeun
#6
Chapter 6: Greget sekali mau ngelakuin aja ada gangguan wkwkwkwk ga jodoh bgt kamu Nam hahaha
inspiritly_beauty
#7
Chapter 6: Kasiaaan, sampai hari-H pun tetap ada yang ganggu.. Lol...
Bellboynya iseng banget nunggu sampe sepuluh menit, woogyu ngga akan selesai secepat itu. Hahaha...
gari_chan #8
Chapter 5: geregetan masa, ya ampun thor buruan nikahin ni anak dua biar bisa ciuman, gyu yang pengen cuma bisa malu" hamster, sedabgkan woohyun udah kesek bgt dan udah gak tahan buat nyium itu hamster
parkdaeun
#9
Chapter 5: Thooorrr sequel nikahan mereka thorrr >< wkwkwkwk aduh ngakak gede banget aku baca ini. Keren thor!
inspiritly_beauty
#10
Chapter 5: Wahahahaha.... Sipp! ^^b Howon ngomong ala banci kampus? Ya ampun, ngga kebayang deh... XD
Kasian Woogyu diganggu terus, ya udahlah besok juga resmi. Mau ngapain juga hayooo... XDD