Teman Baru-2

The Bitter Truth

"heh...kau. Mau sampai kapan kau ada di depan pintu dan menghalangi orang masuk?" kata seseorang dibelakangku. "Apa sih? Kalau mau masuk ya masuk saja. Memangnya aku sebe..." aku baru sadar bahwa yang bicara adalah seorang guru. Aku buru-buru masuk dan mencari tempat dimana aku harus duduk. Satu-satunya tempat kosong adalah bagian ujung nomer 4 dari depan.
Tempat dimana seorang gadis duduk disana. Sepertinya dia gadis baik. Lalu aku menghampirinya "permisi, boleh aku duduk disini? Karena hanya ini tempat yang aku lihat kosong?" kataku sehalus mungkin. "ohh...tentu saja. Silahkan" kata dia sambil tersenyum. "terima kasih" balasku. Tak lama kemudian ada seorang laki-laki masuk. Aku rasa dia baru berumur 30 tahunan. Tapi dia terlihat baik dan tak lama kemudian dia memperkenalkan diri sebagai wali kelas kami. Tak terasa saat ini sudah memasuki jam istirahat. Meskipun aku dengan gadis itu duduk bersebelahan aku baru sadar bahwa dari tadi kami hanya diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Aku bahkan belum tahu nama gadis ini. Apa aku harus memulai permbicaraan...

“aku…” tidak aku sangka bahwa kami berdua bicara disaat yang bersamaan. Dan kami berdua terkejut dengan hal itu. “kau saja duluan” kataku. “tidak kau saja” katanya. “ah..baiklah. sebelumnya aku ingin memperkenalkan diri namaku Kim Ha Ni. Kau bisa memanggilku dengan Ha Ni” kataku. “oh..aku Lee Na Young. Aku pikir kau tidak mau berbicara dengan ku makanya aku diam saja” katanya sambil tersenyum yang menurutku agak aneh. “ haha, itu semua yang orang katakan padaku saat baru pertama kali melihatku”. “benarkah? Aku pikir aku hanya berlebihan. Soalnya tatapan matamu itu…” dia berhenti bicara dan menyadari apa yang baru saja dia katakan. “apa? Mengerikan?” kataku. “a..aku…”kata dia dengan nada menyesal. “tenanglah. Aku hanya bercanda” kataku sambil terkekeh.
Ekspresi wajah gadis itu langsung berubah seketika dan kami tertawa bersama. Setelah puas saling menertawai satu sama lain kami memutuskan untuk pergi ke kantin. Jujur saja perutku saat ini benar-benar tidak bisa diajak berdamai. Karena bangun terlambat aku jadi tidak sempat sarapan. Bahkan energi dari roti yang ku ambil tadi pagi sudah aku habiskan untuk berlari pagi ini. Seketika aku teringat dengan orang-orang yang aku temui tadi pagi. Apakah aku akan bertemu dengannya lagi? Aku terus berusaha mencari orang tersebut. “apa yang kau cari?” kata na young polos. “ahh…tidak. Aku hanya ingin tau apa ada orang yang aku kenal” balas ku. Aku berbohong padanya. Satu-satunya alasan aku seperti ini adalah untuk mencari seseorang. Aku memperhatikan sekitar,aku melihat setiap sudut ruangan ini. Aku pikir aku bahkan tidak akan melewatkan satu ekor semut jika dia ada di ruangan ini. Ini sama sekali tidak berguna. “kau akan mencari sampai kapan? Tidak mau makan?”kata nayoung sambil menyodorkan piring makanan yang sudah terisi penuh.
“ahh…aku” tanpa aku sadari aku sudah merebut piring itu darinya. Perutku benar-benar lapar dan aku sudah tidak tahan lagi. Aku bahkan tidak memperdulikan nayoung yang kaget dengan apa yang aku lakukan barusan. Dia menghampiriku dengan piring makanan yang baru. Aku baru sadar bahwa yang aku makan adalah makanan yang dia ambil. Aku malu sekali saat menyadari hal tersebut.” Na young…aku minta maaf. Ini piringmu kan?” kataku menyesal dan berencana mengembalikan itu padanya. “ah..tidak masalah. Kau pasti benar-benar laparkan?” katanya sambil tertawa. “ehm..” kataku sambil memasang wajah memelas. Aku rasa dia benar-benar anak yang baik. Dia benar-benar pengertian. Satu lagi hal baik yang terjadi hari ini. Catatan hari ini : beri na young sesuatu untuk kebaikannya hari ini.
“wah..mereka datang. Mereka datang” kata orang di sampingku dengan nada tak percaya. Siapa sih? Yang aku perlukan saat ini hanya makanan yang ada dihadapanku. Apa iya aku perlu hal lain saat ini. Tiba-tiba suasana kantin terasa sangat aneh. Suasana yang aku rasakan saat pagi tadi. Aku melihat na young tidak begitu perduli dengan orang disekitar. Dan aku berterima kasih dengan itu. Dia membuatku tidak menjadi orang gila yang salah tempat. Lama kelamaan ruang kantin menjadi riuh dan aku mulai kesal dengan itu. Aku melihat na young yang entah sejak kapan terpaku dengan sesuatu yang ada dibelakangku.
Saat aku melihat kebelakang yang aku lihat hanya sekumpulan gadis yang membentuk lingkaran lagi. Hal ini sama persis dengan apa yang aku lihat pagi tadi. Setidaknya aku sedang duduk saat ini. Jadi aku pikir tidak masalah, seseorang tidak akan menabrakku. “heh…na young. Kau lihat apa sih?” kataku. Gadis itu masih menatap ke arah yang sama. Dan sepertinya dia sangat senang. “ya…ha ni. Kau tahu tidak? Aku benar-benar beruntung sekolah disini” katanya puas sambil melanjutkan menyantap makan siangnya. Aku bahkan belum bisa mencerna apa yang ia katakan barusan sebelum ia kembali berbicara. “mereka itu benar-benar luar biasa. Impian para gadis” lanjutnya. “mereka? Impian? Kau ini bicara apa?” kataku tidak mengerti.
“Kau akan mengerti saat melihatnya” kata na young santai. Gadis ini bicara apa sih? Sudah cukup kegilaan yang aku terima dari pagi tadi. “melihat siapa ?” kataku sedikit kesal. Gadis ini tidak menjawab pertanyaanku sama sekali. Kemudian dua orang tiba-tiba jalan melewatiku. Dua orang sosok laki-laki muncul begitu saja dari sampingku. Aku mulai menoleh dan melihat mereka. Sepertinya aku mengerti sekarang…

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet