Chapter 5

ENERMA

"Kau benar-benar akan mendapat libur setelah proyek dramamu Hyung?!"

 

Sebuah anggukan dari Nichkhun menjawab pertanyaan Junho. "Aku hanya tinggal menunggu kabar dari Joongki-hyung. Dia mengatakan kalau dia sudah melewati tahap casting, dan sutradara Yeo sepertinya tertarik padanya."

 

"Tapi bagaimana kalau sutradara Yeo tidak memilihnya dan tetap memilih dirimu untuk proyek filmnya?"

 

"Aku yakin sutradara Yeo akan memilihnya. Dia adalah aktor yang berbakat. Dan namanya sedang melambung akhir-akhir ini, hal itu bisa menjadi nilai tambah untuknya." Nichkhun mengeluarkan dua buah tiket dari dalam tas kecil yang dibawanya. "Aku sudah membeli dua tiket pesawat untuk kita. Syuting untuk scene terakhir dramaku akan dilakukan dua hari lagi, dan sorenya kita bisa langsung terbang ke pulau Jeju."

 

"Tidak bisakah kita hanya berlibur dan menghabiskan waktu bersama-sama dan tidak memikirkan masalah itu Hyung?" nada bicara Junho terdengar sangat memohon.

 

"Sebenarnya ada apa Junho? Sebelum-sebelumnya kau juga sangat antusias untuk menyelidiki kematian orang tua kita. Tapi kenapa sekarang kau seperti ini? Atau kau mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui?" peetanyaan terakhir diucapkan oleh Nichkhun dengan nada curiga. Dan ia bisa melihat Junho mulai bergerak-gerak tidak nyaman di tempat duduknya. Ia juga terlihat mengindari kontak mata dengan Nichkhun.

 

'...Song Jihyo kedapatan berciuman dengan seorang pria di sebuah bar dalam keadaan mabuk...' 

 

Suara dari televisi mengalihkan perhatian Nichkhun. Dalam hati Junho bersyukur aka hal itu. "Bukankah Jihyo-noona satu agensi denganmu Hyung? Aku tidak tahu kalau ia adalah seorang yang seperti itu." ucap Junho, berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

 

"Aku tidak terlalu dekat dengannya. Jadi aku tidak tahu." Nichkhun menjawabnya dengan nada datar. Ia baru saja akan kembali melontarkan pertanyaan tentang orang tua mereka saat ponsel Junho berdering dan Junho yang meminta maaf dan melangkah menjauh untuk mejawab panggilan ponsel tersebut.

 

Nichkhun mengela nafasnya berat sebelum memijat pelipisnya dengan ujung jari-jari tangannya.

 

~2PM~

 

"Aku senang semua ini berakhir dengan bahagia." seorang wanita berparas cantik menyandarkan kepalanya didada Nichkhun. Sebutir air mata haru meluncur dari mata lentiknya.

 

"Aku juga." balas Nichkhun. Ia mulai melingkarkan tangannya di sekeliling tubuh kecil wanita itu. Merengkuhnya penuh dengan kehangatan.

 

Hampir satu menit mereka lalui dengan posisi seperti itu hingga akhirnya Nichkhun melepaskan rengkuhannya, tapi tidak merenggangkan jarak diantara mereka sedikitpun. Ia melihat kedalam mata indah wanita itu dengan sorot penuh kasih sayang, hingga akhirnya ia mendekatkan wajahnya pada wajah wanita tersebut dan menciumnya dengan penuh kelembutan. 

 

Hampir satu menit berlalu saat suara seseorang menginterupsi kegiatan tersebut.

 

"CUT! Bagus sekali Nichkhun-shi, Kim Jiwon-shi. Terimakasih atas kerja keras kalian." tepuk tangan segera menyambut dua tokoh utama drama tersebut.

 

Nichkhun membungkukkan badannya berkali-kali untuk memberi hormat pada setiap kru yang terlibat sambil mengucapkan 'terimakasih atas kerja kerasnya' berulang-ulang. Ia akhirnya berjalan menghampiri Taecyeon setelah selesai berbasa-basi dan menyalami sang sutradara. Dahinya berkerut saat melihat raut wajah gusar manajernya tersebut. "Ada apa Taec?" tanyanya.

 

Taecyeon sama sekali tidak menjawab pertanyaan Nichkhun. Ia malah menyodorkan ponselnya pada Nichkhun. Kerutan di dahi Nichkhun semakin dalam saat Taecyeon sama sekali tak memberinya jawaban. Ia lalu melihat pada layar ponsel tersebut yang menunjukkan sebuah artikel berjudul, 'Song Joongki Akan Perankan Tokoh Utama Dalam Film Action Bertajuk Battle Ship'.

 

"Bukankah Joongki-shi mengatakan kalau sutradara Yeo tertarik padanya dan akan membatalkan kontrak film itu denganmu?" Taecyeon sama sekali tak bisa menyembunyikan nada herannya. "Apa yang sebenarnya terjadi Khun?"

 

KRING~

 

Belum sempat Nichkhun menjawab pertanyaan Taecyeon, ponselnya sendiri berdering. Ia segera mengangkat panggilan tersebut setelah melihat nama Song Joongki terpampang dalam layar ponselnya tersebut.

 

"Hallo."

 

'Hallo Khun. Kau sudah melihat artikelnya?'

 

"Ya. Sebenarnya apa yang terjadi Hyung? Kenapa tiba-tiba sekali?"

 

'Maafkan aku Khun. Aku terpaksa melakukan ini. 2 hari yang lalu Sutradara Yeo mengatakan ia sangat menyukai actingku, dan ia juga mengatakan akan membicarakan masalah kontraknya sore ini. Tapi saat aku menelfonnya pagi ini, ia sama sekali tak mengangkat telfonku, dan terkesan seperti menghindariku. Disaat yang bersamaan, agensi menawariku untuk bermain di film ini. Jadi...'

 

"Aku mengerti Hyung. Ini bukan kesalahanmu."

 

'Kuharap kau segera menemukan aktor lain yang bisa menggantikanmu Khun. Maaf karena aku tidak bisa membantumu.'

 

"Kau tidak perlu merasa bersalah Hyung."

 

'Baiklah. Kalau begitu sampai jumpa Khun.'

 

"Ya, sampai jumpa Hyung."

 

Nichkhun mengepalkan tangannya erat. Ia telah menyangka sebelumnya bahwa hal seperti ini kemungkinan akan terjadi. Ia tak akan dengan mudah keluar dari permainan tuan Hwang.

 

~2PM~

 
"Anda puas Tuan Hwang?" seorang laki-laki berparas imut walaupun usianya telah memasuki kepala tiga itu memandang laki-laki paruh baya didepannya dengan tatapan sinis.
 
Tuan Hwang hanya tersenyum licik menanggapi pertanyaan laki-laki itu. "Kau tidak perlu menatapku seperti itu Joongki-shi. Toh kau masih mendapatkan proyek film blockbuster lainnya."
 
"Pastikan kau tidak menyentuh Jihyo-noona lagi."
 
"Tentu." senyum miring terpatri diwajah angkuh Tuan Hwang.
 
Tanpa mengindahkan sopan satun, Song Joongki segera meninggalkan ruangan tersebut. Setelah memastikan Joongki meninggalkan ruangan tersebut, Tuan Hwang mengeluarkan ponselnya dan menghubungi salah satu nomor di contact listnya.
 
"Kerja yang bagus. Tak salah aku memilihmu untuk mengawasi Chansung, Kim Minjun."
 
 
~2PM~
 
 
Junho telah bersiap dengan barang bawaannya. Sebuah ransel hitam berukuran sedang tersampir di bahu kanannya. Ia melihat arlojinya sekali lagi sebelum akhirnya mengambil ponselnya dan memutuskan untuk menghubungi Nichkhun.
 
Belum sempat ia mendial nomor tersebut, ia mendengar suara pintu apartemennya terbuka. Ia segera berjalan kearah depan untuk melihat siapa yang datang. Nichkhun tengah melepas sepatunya dan kemudian berjalan menghampirinya. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Nichkhun memeluk tubuh Junho, mengistirahatkan dagunya di bahu kiri Junho.
 
"A-ada apa Hyung? Kenapa kau seperti ini?" tanya Junho merasa khawatir.
 
"Aku lelah Nuneo."
 
Junho melepaskan pelukan Nichkhun dan memberikan jarak diantara mereka. Ia memegang kedua sisi bahu Nichkhun dengan kedua tangannya. "Apa yang terjadi Hyung?"
 
Nichkhun menghela nafas berat sebelum mengajak Junho untuk duduk di sofa dengan gerakan tubuhnya. Ia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sebelum kembali menghela nafas berat. "Aku akan pergi ke Amerika untuk syuting film itu dua hari lagi karena jadwal proyek pembuatan film tersebut dipercepat."
 
Junho tidak bisa tidak terkejut mendengar ucapan Nichkhun. "Bukankah-"
 
"Sutradara Yeo sama sekali tak melakukan penandatanganan kontrak dengan Joongki-hyung."
 
"Bagaimana bisa?"
 
"Aku tidak tahu. Tapi aku yakin hal ini pasti ada kaitannya dengan tuan Hwang."
 
"Tuan Hwang? CEO Hwang Group?" Nichkhun hanya menganggukkan kepalanya lemah.
 
Junho hanya terdiam, tidak tahu harus berkata apa lagi. Di satu sisi ia merasa sedih saat melihat kakaknya kecewa seperti ini. Tapi disisi lain ia juga merasa lega karena mereka tidak jadi pergi ke pulau jeju untuk menyelidiki kematian orang tua mereka. Ia hanya tidak mau kakaknya akan merasa lebih terpuruk saat ia mengetahui kebenarannya.
 
 
~2PM~
 
 
Dua hari kemudian Nichkhun terbang ke Amerika dengan berat hati. Ia sangat enggan meninggalkan adik tercintanya sendirian di Korea walaupun hanya untuk satu bulan. Ia memberikan bermacam-macam nasehat pada Junho hingga Junho merasa sedikit sebal karena harus mendengarkan ocehan Nichkhun selama berjam-jam lamanya. Tak cukup dengan itu, Nichkhun bahkan juga memberikan pesan pada Wooyoung dan Jackson agar menjaga Junho dengan baik.
 
Nichkhun kembali mengirimkan pesan berupa nasehat pada Junho sebelum ia memasuki pesawat, yang hanya dibalas Junho dengan emoticon sebal. Nichkhun tertawa ringan saat melihat balasan dari Junho sebelum akhirnya mematikan ponselnya.
 
 
~2PM~
 
 
Junho berjalan beriringan bersama dengan Wooyoung dan Suzy di taman dekat coffeshop milik Junho. Hari ini adalah hari libur nasional, dan Junho sengaja tidak membuka coffeshop miliknya karena ingin menikmati waktu bersama orang-orang terdekatnya. Sudah lama ia tidak menghabiskan waktu bersama Wooyoung dan Suzy seperti ini. Sejak Wooyoung mendapatkan pekerjaan, dan Suzy memasuki bangku SMA, mereka jarang menghabiskan waktu bersama-sama karena kesibukan masing-masing. Walaupun mereka masih sering bertemu di coffeshop milik Junho, tapi menghabiskan waktu hanya dengan berjalan-jalan dan mengobrol seperti ini sangat jarang mereka lakukan.
 
"Oppa! Menurutmu bagaimana? Aku cocok kan dengan Junho-oppa?" tanya Suzy tiba-tiba sambil mengaitkan lengannya pada lengan kanan Junho. Junho hanya tertawa kecil karena perbuatan Suzy, sedangkan Wooyoung hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
 
"Sudah berapa kali aku bilang Suzy-ah, Junho tidak tertarik dengan anak kecil sepertimu." jawab Wooyoung.
 
"Aku bukan anak kecil! Aku sudah SMA! Dan aku sudah tahu apa itu ."
 
"YA!" Wooyoung dan Junho berteriak secara bersama-sama setelah mendengar ucapan Suzy.
 
"Dewasa bukan hanya tentang itu Suzy-ah. Dewasa adalah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak." Junho mengakhiri penjelasannya dengan senyum bulan sabit andalannya.
 
"Kau dengar itu?" tanya Wooyoung dengan raut wajah kemenangan, sedangkan Suzy hanya cemberut dibuatnya.
 
"Boss-hyungie!" seseorang memanggil Junho dengan nada penuh semangat dari arah samping. Junho menolehkan kepalanya dan melihat seorang pemuda berambut coklat dengan style hip hop tengah melambaikan tangannya dengan penuh semangat padanya.
 
"Jack?" Junho tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat karyawan uniknya itu. Ia berjalan menghampiri Jackson diikuti dengan Wooyoung dan Suzy dibelakangnya. "Apa yang kau lakukan disini?"
 
"Street dance. Aku dan teman-temanku sering melakukannya disini saat hari libur." jawabnya sembari menunjuk pada dua orang yang tengah menari di dekat air mancur dipusat taman tersebut.
 
"Kau bisa menari?" tanya Junho heran.
 
"Dia adalah wakil klub dance di sekolahnya Junho." kali ini Wooyoung yang menjawab pertanyaan Junho.
 
"Benarkah? Woah~ kau hebat Jack." Jackson hanya tersipu malu menanggapi pujian Junho.
 
"Oppa, ayo kita lihat mereka. Kurasa aku tertarik dengan tarian mereka. Aku juga bisa menambah referensi tarianku." Suzy menarik-narik lengan Junho dan Wooyoung. Ia juga adalah salah satu anggota klub dance di sekolahnya.
 
"Baiklah-baiklah." mereka berempat berjalan menuju kerumunan orang-orang yang mulai mengelilingi dua orang pemuda tampan yang tengah asik menari mengikuti alunan musik yang terdengar dari pengeras suara yang diletakkan di pinggir air mancur.
 
Tak lama setelah mereka sampai, Jackson ikut bergabung bersama dua orang temannya untuk menari. Ia bahkan menampilkan beberapa material arts yang dikuasainya bersama dengan salah satu temannya yang berambut pirang. Decak kagum tak henti-hentinya terlontar dari bibir para penonton. Tak terkecuali Suzy. Dalam hati ia merasa sedikit bersalah karena mengejek Jackson beberapa hari yang lalu. Suzy bahkan ikut menggerak-gerakkan sedikit badannya mengikuti irama musik up-beat yang terus mengalun dari pengeras suara. Jackson melihat Suzy yang sepertinya ikut terhanyut dalam alunan musik segera menarik tangan Suzy agar ikut bergabung bersama mereka. Tak butuh waktu lama hingga Suzy mampu menyelaraskan gerakannya dengan teman-teman Jackson lainnya, hingga kini ia juga menjadi pusat perhatian seluruh penonton yang ada disana.
 
Junho dan Wooyoung juga ikut terkesima melihat penampilan Jackson dan kedua temannya. Tapi tak lama kemudian Wooyoung menjauh dari kerumunan itu untuk mengangkat panggilan masuk dari ponselnya. 
 
Junho masih menyaksikan penampilan Jackson dan Suzy yang sekarang sedang menarikan tarian couple dengan sangat baik saat seseorang menepuk bahunya dari belakang. Ia menoleh kekiri untuk melihat siapa yang menepuk bahunya, dan ia melotot horror setelah mengetahui siapa yang menepuk bahunya barusan.
 
"Lama tak bertemu Lee Junho-shi." senyum miring tercetak dibibir orang itu.
 
~tbc
 
 
 
Silahkan yang mau melempar batu bata, granat, sendal, atau apapun pada saya. Saya terima dengan ikhlas, mumpung masih dalam suasana lebaran(?). Maaf sekali karena cerita ini lama sekali updatenya, dan malah pendek sekali chap kali ini. Ini karena saya stuck waktu nulis di tengah-tengah chapter ini. Jadi maklumi saja ya kalau ada bagian2 yang agak aneh di chap ini.
 
Terimakasih for reading~ Annyeong~ ^^
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 5: Sambungannya..?
eyessmile14
#2
Chapter 5: Itu.. yg tepuk pundak Junho siapa? Aku yakin pasti Minjun hehe *sotak
Aku suka Enerma. Keren aing, suka sama yg scifi gini mystery dan ada bumbu2 romance nyaaa.
Chansung enerma juga kah? Jangan2 iya, karena ada energi kuat dalam tubuhnya (?)
Jackson sama Suzy pasti nanti cinlok haha
Dan jgn biarkan Nickhun jomblo di sini author (aku harus manggil apa ini._.) biarkan Nickhun has a relationship sama Wooyoung walopun backstreet XD
Update this fic juseyooooo T^T
sabrinanunneo #3
Chapter 5: Ohhoo akhirnya updateee.... itu yg neepuk pundak junho pasti limbat soalnya junho melotot horor. Lol.... iya teerlalu pendek nih thor nim... d chapter sebelumnya ku kira jack bakalan suka amaa junho. Eh ternyata... author berkata lain... lol apa next chap udah bisa liat chanho? Ini kayaknya banyak khunho ya.... brother complex ni..... thor uodate soon yaahh
dehana
#4
Chapter 4: Ohohoho minjun nyaa syeleemmm, dia jd antagonis gini makin lakik sosoknya di kepala aku haha, update soon!!!
Nunneo74
#5
Chapter 4: minjun ...!! , qm harus lbh jhat dr yg aku bayangin nak..!! harus ..!!
dhe_dorayaki
#6
Chapter 4: jngan bilang klo yg nabrak ortunya junho itu chan thor..!!

aaah~ ini krng pnjang thor-nim
dhe_dorayaki
#7
Chapter 3: ya'ampun bang jack ganggu ajh,, org lgi sirius in,,

cwo itu chansung kan thor,, aq bisa ngrasain itu,, *jngan" aku enerma juga sodara kembarnya junho??#plak ngawur*

next chap update kilat thor