Chapter 4

ENERMA

Nichkhun memasuki ruangan tuan Hwang tanpa mengindahkan sopan santun seperti mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia hanya ingin mengucapkan apa yang ingin ia ucapkan dan segera pergi dari ruangan itu.

 

"Proyek film itu," Nichkhun menghentikan ucapannya sesaat untuk melihat ekspresi tuan Hwang, "aku menolaknya."

 

Tuan Hwang hanya menatap Nichkhun dengan tatapan meremehkan sebelum akhirnya tersenyum mengejek, "kalau kau memang menginginkannya seperti itu, maka kau harus membayar penalti yang tertera dalam kontrak."

 

"Aku akan-"

 

"Dan asal kau tahu, penalti kali ini 3 kali lipat lebih besar dibandingkan penalti yang biasanya kita sepakati karena proyek ini adalah proyek film blockbuster." tatapan meremehkan dari tuan Hwang lenyap, digantikan dengan tatapan tajam dan senyum miring yang terukir dibibirnya.

 

"!" Nichkhun mengumpat dengan nada rendah namun cukup bisa didengar oleh tuan Hwang. "Aku tahu kau pasti tidak akan dengan mudah melepau. Aku tidak punya cara lain. Kau yang memaksaku untuk menggunakan cara ini."

 

Tuan Hwang mengangkat sebelah alisnya. Ia bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang direncanakan oleh salah satu artis paling sukses di agensinya itu.

 

"Hwang Chansung." wajah tuan Hwang terlihat serius saat nama anaknya disebut oleh Nichkhun. "Kudengar dia pernah melakukan tabrak lari dalam keadaan mabuk satu tahun yang lalu. Maka dari itu kau mengirimnya ke Italia untuk bersembunyi." kali ini senyum kemenangan yang menghiasi wajah tampan Nichkhun.

 

Tanpa Nichkhun sadari, tangan tuan Hwang mengepal dengan erat dibawah meja kerjanya. "Aku tidak tahu kau mendapatkan informasi itu dari mana, tapi satu hal yang pasti, kau tidak akan bisa membuktikan hal itu."

 

Nichkhun mengepalkan tangannya, senyum kemenangan pun perlahan lenyap dari wajahnya. Ia tahu apa yang dikatakan oleh tuan Hwang memang benar. Ia baru mendapatkan informasi itu 2 hari yang lalu. Informannya sama sekali tak mendapat informasi tentang detail kecelakaan itu. Ia tidak punya bukti, dan bahkan siapa korban dari kecelakaan itupun ia tidak tahu. "Kupastikan hal itu akan terbukti cepat atau lambat." dan dengan itu Nichkhun melangkah pergi meninggalkan ruangan tuan Hwang.

 

~2PM~

 
Jackson tengah mengepel lantai coffeshop saat ia melihat Junho tengah asik dengan eksperimennya sendiri. Sejak kembali dari minimarket, Junho seperti tenggelam dalam dunianya sendiri dengan meracik beberapa resep baru yang ia ciptakan untuk menambah koleksi menu di coffeshop miliknya. Jackson menghentikan kegiatan mengepelnya saat ia melihat Junho menjulurkan lidahnya setelah merasakan minuman racikannya sendiri. Jackson bisa menebak bahwa resep racikannya gagal. Lalu Junho terlihat membuat racikan lain dan mencicipinya. Kali ini senyum mengembang dibibirnya. Dan tanpa sadar Jackson ikut tersenyum dibuatnya.
 
"Manis sekali." Jackson bergumam tanpa sadar.
 
"Kau mengatakan sesuatu Jack?" tanya Junho saat ia seperti mendengar sesuatu.
 
"Ah! Tidak! Bukan apa-apa!" dalam hati Jackson menyesal karena menjawab dengan setengah berteriak. Ia bahkan menampar dirinya sendiri sebelum bergumam, "Fokus Jackson! Fokus!"
 
Junho hanya menatap tingkah unik karyawannya itu dengan tatapan aneh sebelum akhirnya terkekeh pelan.
 
"Bisakah kau membuang kantong sampah yang ada di dapur Jack? Setelah itu kita bisa membuka coffeshopnya." ucap Junho.
 
"Aye aye Captain!" Jackson berpose seperti seorang pelaut yang menerima tugas dari kapten kapalnya, sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu dapur.
 
"Kau akan membuka coffeshopnya sekarang?" tanya seseorang yang keluar dari pintu dapur tepat setelah Jackson masuk.
 
"Ya. Semuanya sudah siap. Bisa kau bantu aku untuk bagian kasir Woo?"
 
"Tentu." Wooyoung segera berjalan dan menempatkan dirinya dibalik mesin kasir. Tak lama kemudian Jackson kembali dan membalik tanda yang ada didepan pintu dari 'close' menjadi 'open'.
 
"Yeah! We're op-"
 
BUKK!
 
"Minggir! Kau menghalangi jalanku!" seorang perempuan dengan gaya rambut ponytail mendorong Jackson kesamping hingga ia meringis kesakitan karena kakinya terantuk kaki meja disebelahnya.
 
Jackson baru saja akan melontarkan kekesalannya saat Junho terlebih dulu berkata, "Suzy-ah?! Kau datang? Aku bahkan baru saja membuka coffeshopnya."
 
"Aku sejak tadi menunggu didepan. Dan saat aku melihat orang pendek itu membalik tanda 'open', aku langsung saja masuk." jawab Suzy sambil mengacungkan jarinya kearah Jackson saat mengatakan 'orang pendek'.
 
"Ap- Orang pendek?! Hey! Tinggiku sudah termasuk tinggi rata-rata orang Asia!" Jackson berteriak tak terima karena ia dikatakan pendek oleh orang yang baru saja ditemuinya.
 
"Benarkah? Tapi kenapa kau kelihatan pendek sekali?" tanya Suzy, berusaha memanasi pemuda yang baru ditemuinya pertama kali itu.
 
"Kau!"
 
"Apa?" Suzy menjulurkan lidahnya pada Jackson. Membuat Jackson semakin kesal.
 
"Hey hey hey! Berhenti anak-anak. Suzy, berhenti mengejek Jackson karena tinggi badannya. Dan Jackson, Suzy adalah pelanggan tetap di coffeshop milikku. Jadi bersikaplah sopan kepadanya." Junho akhirnya menengahi pertengkaran antara dua remaja yang masih saling melemparkan deathglare satu sama lain.
 
"Dia yang memulai lebih dulu Boss-hyungie! Dia dengan seenaknya mendorongku kesamping dan mengataiku pendek!" Jackson memulai pembelaannya.
 
"Itu karena tubuhmu terlalu lemah,sehingga kau jatuh begitu saja saat aku dorong." Suzy tak mau kalah. "Dan kau memang pendek!" tambahnya.
 
"Aish... Kau!" Jackson mengacungkan jarinya pada Suzy, wajahnya terlihat menahan jengkel.
 
"Berhentilah bersikap kekanak-kanakan anak-anak. Kalian berdua sudah SMA." Wooyoung akhirnya ikut turun tangan saat melihat adik dan anak didiknya sepertinya tak akan berhenti bertengkar. "Jackson kembali bekerja. Dan Suzy, kau mau pesan apa?"
 
Jackson dengan kesal berjalan kearah dapur untuk mengambil beberapa bahan setelah melemparkan deathglare terakhirnya pada Suzy. Suzy pun tak mau kalah, ia balik melemparkan deathglare terbaiknya sebelum berjalan menghampiri kakaknya yang berdiri dibalik mesin kasir untuk memesan.
 
~2PM~
 
Nichkhun mengikuti langkah Im Seulong memasuki ruang kerja Presdir. Nichkhun belum pernah bertemu dengan Presdir yang baru sebelumnya karena jadwalnya yang terlalu padat. Selain itu ia juga tidak perduli siapa yang menjabat menjadi Presdir, karena menurutnya siapapun yang menjadi Presdir HOT Ent. akan sama saja. Ia akan tetap menjadi budak HOT Ent. yang menerima setiap pekerjaan yang disodorkan padanya. Karena ia tahu, Presdir HOT Ent. hanyalah boneka dari sang CEO Hwang Group.
 
"Silahkan duduk Nichkhun-shi." seorang laki-laki muda dengan balutan jas abu-abu segera melemparkan senyumnya dan mempersilahkan Nichkhun untuk duduk di sofa pendek disebelahnya.
 
Nichkhun melihat sekilas kearah meja kerja sang Presdir muda. Ia melihat sebuah papan nama terbuat dari kaca bertuliskan 'Presiden Direktur Hwang Chansung' disana. Kemudian dengan patuh ia menuruti perintah laki-laki itu. Ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dari sang Presdir baru. Kharismanya cukup kuat bagi Nichkhun, namun aura yang dipancarkannya sangat hangat. Senyumnya juga terkesan ramah dan tulus.
 
"Aku tahu kau sibuk, jadi aku akan langsung pada permasalahannya saja." Nichkhun hanya menanggapi ucapan sang Presdir muda dengan anggukan. "Ini mengenai proyek film blockbuster yang disutradarai oleh sutradara Yeo."
 
Nichkhun menatap Chansung dengan tatapan datar. Ia tak mengucapkan sepatah katapun. Ia ingin mendengar apa yang akan diucapkan oleh sang Presdir baru selanjutnya.
 
"Aku tahu Agensi dengan lancang menyetujui kontrak itu tanpa meminta persetujuanmu terlebih dahulu." Nichkhun masih menatap Chansung dengan tatapan datar, meminta sang Presdir untuk meneruskan ucapannya. "Aku hanya ingin bertanya, apa kau menginginkan kontrak ini?"
 
Nichkhun terlihat bingung dan terkejut untuk sesaat. Ia terdiam untuk memikirkan kata-kata yang tepat untuk ia ucapkan. "Apa bedanya kalau aku menolak? Kontrak telah diasetujui, dan aku harus membayar penalti kalau aku keluar dari kontrak itu."
 
"Ada cara agar kau tidak harus membayar penalti dari kontrak itu Nichkhun-shi."
 
"Apa maksud anda?" tanya Nichkhun, kali ini ekspresi bingung benar-benar tercetak diwajah bak malaikatnya.
 
"Kau hanya harus mencari aktor yang bisa menggantikan dirimu. Dan asalkan aktor itu sesuai dengan kriteria sutradara Yeo, dan sutradara Yeo menyukainya, aku bisa membicarakan masalah kontrak itu dengan sutradara Yeo." Chansung mengakhiri penjelasannya dengan senyum tipis.
 
~2PM~
 
"Hoahm." Junho kembali menguap untuk yang kelima kalinya dalam 20 menit terakhir.
 
"Kau bisa beristirahat diruanganmu kalau kau mengantuk Boss-hyungie. Aku bisa menjaga coffeshopnya sendirian. Lagipula pengunjungnya tidak begitu banyak." Jackson menyodorkan segelas coklat panas pada Junho. Cuaca diluar memang sedang hujan, walaupun tidak begitu deras. Jadi wajar saja kalau coffeshop milik Junho tidak seramai biasanya.
 
"Tidak apa-apa Jack. Lagipula aku tak mau kau mengacaukan coffeshopku." Junho mengakhiri kalimatnya dengan kekehan pelan. Walaupun Junho telah mengatakannya dengan nada bercanda, tapi Jackson tetap mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah merajuk seperti anak kecil.
 
"Aku karyawan disini Boss-hyungie. Mana mungkin aku mengacaukannya." Jackson masih mempertahankan ekspresi wajah merajuknya, membuat Junho berpikir bahwa karyawannya ini terlihat imut saat merajuk.
 
"Aku hanya bercanda Jack." tepat setelah Junho mengatakan itu, ponselnya berdering. Ia melihat nama Nichkhun terpampang dilayarnya. "Ya Hyung?"
 
"Kau dimana?"
 
"Aku? Di coffeshop. Ada apa Hyung?" Junho mengerutkan alisnya, bingung. Tidak biasanya kakaknya menanyakan keberadaannya seperti ini. Biasanya ia hanya akan langsung datang kerumah atau coffeshopnya tanpa memberi tahu Junho terlebih dahulu.
 
"Aku kesana sekarang."
 
"Ada apa Hyung? Kenapa kau-" Junho menghentikan kalimatnya saat sambungan ponsel itu diputus secara sepihak oleh Nichkhun. Alisnya semakin berkerut dalam.
 
~2PM~
 
Nichkhun meletakkan ponselnya di jok mobil di sampingnya sebelum mengatakan pada Taecyeon, "kita ke coffeshop sekarang."
 
Taecyeon menanggapinya dengan sebuah anggukan sebelum memacu mobil van itu dengan kecepatan sedang menuju coffeshop milik Junho.
 
"Kau punya rekomendasi aktor yang bisa menggantikanku Taec?" tanya Nichkhun.
 
Taecyeon terdiam sejenak, mencoba mengingat-ingat aktor yang kira-kira cocok untuk proyek film ini. "Bagaimana dengan Kim Woobin-shi? Dia pernah bermain film action seperti Friend: The Great Legacy dan juga The Technician."
 
"Tidak bisa Taec. Wajahnya terlalu tegas. Sutradara Yeo mencari aktor dengan wajah kalem yang terkesan polos. Karena karakter utama di film itu adalah seorang pria baik-baik yang terpaksa melakukan tindakan kriminal untuk menyelamatkan adiknya." ucap Nichkhun. "Seperti diriku." tambahnya dengan senyuman yang bisa dibilang cukup menyebalkan dimata Taecyeon.
 
"Ck. Ya ya ya, kau memang bisa saja melakukan tindakan diluar nalar kalau itu berhubungan dengan Junho." Taecyeon memutar bola matanya. "Bagaimana dengan Kim Soohyun-shi atau Lee Jongsuk-shi?" saran Taecyeon.
 
"Kau lupa? Kim Soohyun sedang sibuk dengan proyek filmnya sendiri. Lagipula dia harus mempersiapkan diri sebelum berangkat wajib militer. Dan Lee Jongsuk sedang sibuk dengan drama terbarunya."
 
"Ah, kau benar juga." Taecyeon mengetuk-ngetukkan jarinya di roda kemudi, mencoba berfikir lagi. "Ah! Bagaimana dengan Song Joongki-shi? Dia sedang populer akhir-akhir ini, dan wajahnya sangat mendukung untuk karakter film itu. Setahuku dia belum mengambil proyek apapun sampai sekarang."
 
"Hmm... Kau benar juga Taec." Nichkhun mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kurasa aku masih menyimpan nomor Joongki-hyung di ponselku." Nichkhun segera meraih ponselnya untuk mencari nomor Song Joongki di contact listnya.
 
"Hallo, Joongki-hyung?"
 
 
~2PM~
 
 
Junho dan Jackson sedang membersihkan coffeshop saat Nichkhun datang bersama Taecyeon. Junho memang sengaja menutup coffeshop lebih awal karena cuaca sedang hujan dan juga pengunjung yang sedikit. Selain itu ia ingin menghabiskan waktu bersama kakak tercintanya yang jarang sekali memdapat waktu luang seperti ini.
 
"Perlu bantuan Nuneo?" tanya Nichkhun sesaat setelah masuk kedalam coffeshop Junho.
 
"Tidak, terima kasih. Tapi aku tidak mau dibully oleh penggemarmu karena menyuruh artis idolanya untuk bersih-bersih." balas Junho sambil menjulurkan lidahnya kearah Nichkhun.
 
"Siapa yang bilang aku yang akan membantumu bersih-bersih? Aku akan menyuruh Taec." Nichkhun tak mau kalah. Ia menunjuk Taecyeon yang tengah membuka lemari es di sudut ruangan pantry tempat Junho biasa meracik kopi, untuk mengambil air mineral. "Lagipula aku tak akan pernah membiarkan orang lain membullymu Nuneo. Lihat saja apa yang akan aku lakukan kalau sampai ada yang melakukan hal itu padamu."
 
"Gezz... Sikap protectivemu itu sungguh diluar nalar Khun." kali ini Taecyeon yang menyahut, dan hanya dibalas dengan kata-kata 'biar saja' oleh Nichkhun.
 
"Boss-hyungie, aku sudah selesai membersihkan semuanya. Apa yang harus kulakukan selanjutnya?" Junho hampir saja melupakan keberadaan karyawan barunya itu karena kehadiran Nichkhun dan Taecyeon.
 
"Semuanya sudah selesai Jack. Kau bisa pulang sekarang." ucap Junho.
 
"Assa! Thank you my Cutie Boss. Aku akan mengambil barangku diloker terlebih dahulu." Jackson segera melesat menuju ruang karyawan yang terletak di sebelah dapur.
 
"Dia karyawan barumu Junho?" tanya Taec.
 
"Ya. Dan tingkahnya mengingatkanku pada seseorang." Junho mengulum senyumnya sambil memandang Taecyeon penuh arti. Nichkhun ikut terkikik geli saat menyadari apa maksud Junho.
 
"Yah! Aku tidak sebersemangat anak itu!" Taecyeon yang mengerti maksud dari perkataan Junho segera menyangkal.
 
"Ya, kalau menyapa setiap staff produksi bahkan sampai cleaning service stasiun TV, juga mengikuti artisnya kemanapun termasuk ke toilet bisa dikategorikan sebagai tidak bersemangat, mungkin kau termasuk didalamnya." Nichkhun mengingat kejadian saat awal Taecyeon bekerja sebagai manajernya. Terkadang tingkah Taecyeon membuatnya cukup malu saat itu.
 
"Hey itu dulu. Lagipula sebagai manajer aku harus mendapatkan simpati dari manapun untuk artisku." Taecyeon mencoba membela, yang hanya dibalas dengan 'ya ya ya' dari Nichkhun dan senyum geli dari Junho.
 
"Boss-hyungie aku pulang dulu. Bye~" Jackson tiba-tiba menyahut sambil berjalan menuju kearah pintu coffeshop. Ia bahkan melambaikan tangannya seperti seorang yang akan pergi ke medan perang.
 
"Hati-hati dijalan Jack. Bye~" balas Junho.
 
"Jadi, bisa kita bicara Nuneo?"
 
~2PM~
 
Minjun sedang mengamati sebuah foto dilayar laptopnya. Foto itu adalah foto Minjun yang tengah memapah seorang laki-laki yang bertubuh lebih besar darinya. Sepertinya laki-laki itu berada dalam keadaan mabuk karena ia tidak bisa berdiri dengan tegak. Minjun lalu menggeser foto itu dan terlihatlah sebuah foto lain yang memperlihatkan Minjun memasukkan laki-laki itu kedalam mobil. Dipojok bawah foto itu terdapat sebuah tanggal dan waktu. Dan tanggal itu sama persis dengan tanggal dimana orangtua Junho mengalami kecelakaan. 
 
"Kau tidak akan bisa berbuat apa-apa dengan bukti yang aku punya Hwang." Senyum licik pun menghiasi wajah angkuh Minjun.
 
~tbc
 
 
Maaf untuk keterlambatan updatenya. Salahkan saya yang malas untuk mengetik padahal idenya udah berlarian diotak saya dan malah lebih memilih baca2 fanfic orang2 xD
Oh iya, aktor2 yang saya sebut diatas cuman numpang lewat aja yah. Jadi jangan ngarepin mereka bakal muncul di ff saya. Saya cuman minjem nama2 aktor favorit saya saja xD dan anggap saja joongki belum dapat tawaran film battle ship itu ya.
 
Semoga chapter ini ga memgecewakan yah. Terimakasih sudah mau membaca. Annyeong~ ^^
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 5: Sambungannya..?
eyessmile14
#2
Chapter 5: Itu.. yg tepuk pundak Junho siapa? Aku yakin pasti Minjun hehe *sotak
Aku suka Enerma. Keren aing, suka sama yg scifi gini mystery dan ada bumbu2 romance nyaaa.
Chansung enerma juga kah? Jangan2 iya, karena ada energi kuat dalam tubuhnya (?)
Jackson sama Suzy pasti nanti cinlok haha
Dan jgn biarkan Nickhun jomblo di sini author (aku harus manggil apa ini._.) biarkan Nickhun has a relationship sama Wooyoung walopun backstreet XD
Update this fic juseyooooo T^T
sabrinanunneo #3
Chapter 5: Ohhoo akhirnya updateee.... itu yg neepuk pundak junho pasti limbat soalnya junho melotot horor. Lol.... iya teerlalu pendek nih thor nim... d chapter sebelumnya ku kira jack bakalan suka amaa junho. Eh ternyata... author berkata lain... lol apa next chap udah bisa liat chanho? Ini kayaknya banyak khunho ya.... brother complex ni..... thor uodate soon yaahh
dehana
#4
Chapter 4: Ohohoho minjun nyaa syeleemmm, dia jd antagonis gini makin lakik sosoknya di kepala aku haha, update soon!!!
Nunneo74
#5
Chapter 4: minjun ...!! , qm harus lbh jhat dr yg aku bayangin nak..!! harus ..!!
dhe_dorayaki
#6
Chapter 4: jngan bilang klo yg nabrak ortunya junho itu chan thor..!!

aaah~ ini krng pnjang thor-nim
dhe_dorayaki
#7
Chapter 3: ya'ampun bang jack ganggu ajh,, org lgi sirius in,,

cwo itu chansung kan thor,, aq bisa ngrasain itu,, *jngan" aku enerma juga sodara kembarnya junho??#plak ngawur*

next chap update kilat thor