Honeymoon
Shadow : Addicted to You"Kalian sudah menikah, kenapa masih di sini?"
Wendy mengambil bantal dan menaruhnya di sofa. Ia tidak mempedulikan Amber dan Krystal yg tengah mendiskusikan sesuatu..
"Meskipun begitu ini adalah apartemenku. Astaga, wendy. Ish!"
Buk!
Krystal melempar bantal satunya ke arah Wendy. Ia merasa kesal adik angkatnya itu malah tidur dan tidak membantunya.
"Eonnie! Aku lelah sekaliiii. Tidakkah eonnie sadar sudah membuat punggungku nyaris patah? Selama eonnie cuti menikah aku mengurus perusahaan seorang diri, huh."
Wendy terus mengoceh. Ia duduk dan mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
"Tidak seharusnya kau tidur ketika aku berkunjung ke rumah."
"Apa eonnie akan tinggal di sini?"
Wendy bertanya dengan tiba-tiba. Krystal menjawab pertanyaan Wendy dengan anggukan perlahan. Ia memang berniat untuk tinggal di apartemen setelah menikah.
Amber yg sedaritadi diam mulai angkat bicara. Ia memotong kalimat Wendy dengan tegas.
"Tidak, kau tidak mungkin tinggal tanpaku. Kita sudah menikah--kau pikir tidakkah aneh jika kita pisah ranjang?"
Wajah Amber semakin dekat, Krystal mundur sedikit dan menyahut cepat.
"Tapi aku tidak mau tinggal berdua denganmu."
"Ada bodyguard dan pengurus rumah."
"Justru itu malah membuatku takut, bodoh."
Amber menanggapi respon Krystal hanya dengan mengangkat bahunya.
"Aku tidak akan menikah denganmu jika tahu akhirnya harus seperti ini.."
"Kau terus saja mengomel, Krys. Menyesali menikah denganku, merasa rugi, gila, aish. Kau bahkan tidak mau kuperlakukan seperti layaknya seorang istri, kenapa terus protes?"
Krystal melotot. Ia malah semakin geram karena Amber balas mengomel padanya.
Beberapa hari setelah menikah mereka memang masih tinggal di rumah masing-masing dengan alasan sedang sibuk mencari rumah baru. Tapi orang-orang di sekitar mereka menaruh curiga karna tidak kunjung satu atap padahal sudah menikah.
Krystal melengos, merasa sedikit tertekan karena tidak mau terus bersama dengan Amber. Tapi kenyataannya tidak sesuai harapan, menjadi istri orang se-kaya Amber memang rumit.
"Aturan darimana mereka menyuruhku berhenti mengurus perusahaan? Star Jung Company adalah milikku. Menjadi istri Park Amber bukan berarti harus berhenti bekerja kan?"
Amber menguap. Ia nampak tak peduli meski Krystal terus mengoceh di depannya.
"Kalau begitu ayo bercerai."
"Kau--astaga, kau gila?"
"Tentu saja! Kakekku akan protes dan memasang cctv di kamar kita, bukankah itu lebih menyeramkan?"
Wendy mengamati pasangan pengantin baru itu setengah melongo. Kemudian ia mundur, mencari tempat lebih tenang untuk tidur.
"Krys, kita menikah di atas hitam dan putih. Hanya pernikahan palsu. Tak perlu khawatir--aku tidak akan menyentuh setiap inci tubuhmu." Lanjut Amber dengan frustasi. Kemudian Krystal terdiam, ia nampak memikirkan perkataan Amber lebih dalam.
"Ba..baiklah..." akhirnya Krystal angkat bicara. Ia ngeri membayang
Comments