Pukul Satu

1AM
Please Subscribe to read the full chapter

Sudah larut malam, namun Lee Taeyong baru saja tiba di depan rumahnya. Turun dari sebuah mobil hitam, dia tertawa sambil melambai kepada teman-temannya di dalam mobil. Hari ini Taeyong pulang terlalu malam. Dia berharap kedua orang tua dan kakak perempuannya sudah tidur sekarang, ini sudah pukul satu. Walaupun orang tuanya selalu pulang malam, mereka biasanya tidak akan terjaga terlalu lama karena paginya harus kembali bekerja.

Ini bukan pertama kalinya bagi Taeyong, dia sudah cukup sering melakukan ini, mengendap-endap masuk ke dalam rumah setelah semalaman menghabiskan waktu di sebuah bar kecil di tengah kota bersama teman-temannya. Mereka belum cukup umur, tapi bar itu milik orang tua dari salah satu teman sekolahnya sehingga mereka bisa masuk dengan mudah.  Tentu saja orang tua Taeyong tidak tahu, dan tidak boleh tahu, bisa mati dia. Orang tua Taeyong, walaupun jarang di rumah, dikenal sangat disiplin dalam mendidik anak mereka. Pernah suatu hari Taeyong tertangkap basah sedang merokok dan uang jajannya ditarik selama seminggu. Tapi bukan Lee Taeyong namanya kalau kapok. Lagipula ujian akhir semester sudah berakhir dua hari lalu, liburan sudah di depan mata, pulang malam harusnya tidak jadi masalah.

“Baru pulang?”

Atau malah menjadi masalah besar.

Taeyong menoleh ke asal suara, dia tahu betul milik siapa suara itu, “A-ayah,” mulutnya bergetar ketika mengucapkannya.  Seorang pria sedang berdiri di seberang Taeyong, dua tangannya terlipat di depan dada. “Ayah belum tidur?” ini bukan saatnya untuk basa-basi, tapi Taeyong sudah terlanjur panik.

Ayahnya terlihat tidak senang, “Sudah berapa kali kau pulang larut malam?” Taeyong hanya diam saja, namun dalam kepalanya semua nama hewan sudah terlintas. “Ayah ingin bicara.”

Oh tidak lagi. Taeyong mendesah. “Ini sudah malam, bagaimana kalau besok saja?” Dia sudah terlalu sering mendengar nasehat dari orang tuanya.

Tanpa menggubris permintaan anaknya, Tuan Lee berjalan mendekat. Dia terlihat sedang mencoba mencium sesuatu. “Kau bau alkohol,” itu pernyataan, dan Taeyong tidak bisa mengelak. Dia tahu dirinya bau alkohol. “Kau minum?” Meski dalam kegelapan, cahaya bulan yang remang-remang masuk lewat jendela membuat Taeyong bisa melihat bagaimana ekspresi ayahnya sekarang. Tuan Lee terlihat sangat marah.

“Aku tidak minum,” Taeyong tidak berbohong, dia memang tidak minum, tapi berada di tempat yang dipenuhi dengan orang-orang mabuk bisa membuatmu tertular baunya. Seperti ketika berada di tempat pembuangan sampah terlalu lama juga bisa membuatmu bau sampah.

Tuan Lee diam sejenak, dia sedang mempelajari kondisi anaknya. Dan Taeyong terlihat sangat sadar sehingga dia mengangguk. “Tapi tetap saja, kau baru saja dari bar kan?” Hanya orang bodoh yang akan berkata tidak.

Tuan Lee melingkarkan sebelah tangannya ke leher Taeyong. Taeyong was was. Ayahnya tidak akan dengan mudah melepaskannya begitu saja.

“Aku baru saja berdiskusi dengan ibumu tadi,” dan kata-kata berik

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
glennrodho #1
Ayeye ♥.♥ TaeTen ♥.♥
azxka_ #2
Sukaaa
intandm97 #3
Ayeye ♥.♥ TaeTen ♥.♥
arscy8 #4
Chapter 3: Akhirnya ketemu fanfic taeten yg seru yeayy. Fighting
mimimini #5
Chapter 9: senyum senyum sendiri..
apalagi pas yg di sungai...
oke.. berharap epilognya lebih greget..

hahaha.... ty menderita banget ya???
mimimini #6
Chapter 9: senyum senyum sendiri..
apalagi pas yg di sungai...
oke.. berharap epilognya lebih greget..

hahaha.... ty menderita banget ya???
sohee2303 #7
Chapter 8: epilog must go on!#maksa^^
TT71227 #8
Chapter 8: Sequel plisssss!!! Wajib sequel authornim!! >< pengen liat perjuangan taeyong di seoul nyari ten!! Jgn biarkan taeten berakhir ganjel kaya gini ?
Sngat sangat ditunggu! ^^ fighting!
TT71227 #9
Chapter 8: Sequel plisssss!!! Wajib sequel authornim!! >< pengen liat perjuangan taeyong di seoul nyari ten!! Jgn biarkan taeten berakhir ganjel kaya gini ?
Sngat sangat ditunggu! ^^ figting!
KiyoKiyoHi #10
Chapter 8: Lubang sialan yg malah bikin kisah mereka lebih berwarnaaaa~ ahay good job lubang di jalan! wkwkwk #plak
dan plissss pertemukan Taeyong n Ten di seoul xD pasti bakal menarik xD
Sequelnya ditunggu ya Authornim. Hehe Fighting.