Unsteady1

Unsteady
Please Subscribe to read the full chapter

"Terimakasih bantuannya, dokter.. terimakasih..."

"Terimakasih sudah merawat anakku sampai sembuh, dokter memang dokter terbaik di kota ini...."

"Eaaah, nyaris sempurna. Dokter sangat cantik, berwibawa, sabar dan penuh pengertian. Terimakasih sudah menangani pasien dengan baik..."

"Dokter sangat berjasa, terimakasih...."

"Sekali lagi terimkakasih, Dokter..."

Hmm..

Wajahku menyeringai penuh puas karena bangga. Sudah lelah punggung ini membungkuk membalas ucapan terimakasih mereka.
Yaaah....memang pekerjaan mulia ini sudah sepatutnya ku kerjakan.
Melihat senyum keluarga dari pasien yg sembuh memang segalanya untukku.
Aku akan terus berusaha, penyakit apapun yg ku hadapi nanti nya sudah pasti untuk kebaikan pasienku.

Setiap lorong rumah sakityg ku lewati tak pernah sepi sikap hormat. Mereka semua akan menunduk dan tersenyum, mengucapkan namaku dengan hormat atau sekedar tercengang karena kecantikanku.

Uuh.... hidupku memang nyaris sempurna.

Aku mencintai pekerjaanku sebagai dokter dan menjalani segalanya dengan baik-baik saja.

Keluargaku dari keluarga yang mengabdikan hidup mereka untuk dunia medis, sahabatku banyak, kehidupan yg ku jalani jauh dari masalah dan tentu saja.... kehidupan asmaraku? Sangat hebat! Aku sedang menjalin hubungan yg serius dan berjalan cukup lama.

Semua yg kuhadapi rasanya indah. Hanya raut sedih dari pasien dan keluarganya yg membuat hatiku begitu tersayat.
Aku berusaha sebaik yg kubisa sampai pasien yg kutangani sembuh.. hingga begitu mereka sembuh, mereka bahagia, mereka tertawa, aku merasa semakin lega.

"Dr. KRYSTAL."

Aku menoleh ke belakang.

Ah. Ternyata sahabat baikku yg juga dokter--dia dokter kandungan, sedangkan aku adalah dokter ahli saraf. Sahabatku datang dengan senyum manis dan menepuk pundakku.

"Dr. Krystal punya jadwal padat, euh?"

Aku tertawa, ku balas pelukan dari sahabatku dan ikut tertawa.

"Ah, dr. LUNA juga sangat sibuk? Ah.. ada kabar baik dari divisi Bedah?"

"Kabar baik dariku, semua bayi yg di lahirkan pasienku lahir dg selamat. Selalu saja menemui keluarga bahagia dengan kelahiran anak mereka."

Uh terdengar menyenangkan. Menjadi dokter memang pekerjaan yg mulia sekaligus emosional.

"Kau sendiri.. berjanji mengajakku pergi menonton bersama. Bukannya kau ada janji dengan tunanganmu itu?"

Kuhentikan senyumanku dan menatap ke arah Luna. Tentu saja, senyuman ini seketika berubah menjadi tawa.

"Uuuuh, tentu sajaaaa Lunaa! Tunanganku yg paling tampaaaaannnn akan mengajakku pergi makan malam minggu ini...."

Sudah kuduga. Itu artinya kita akan batal pergi menonton, uh?"

Luna mendesiskan mulutnya dengan kesal.

Ah baiklah, hal yg musti di maklumi karena aku memang sibuk!

Setidaknya Luna harus bersyukur, dia dan aku sering bertemu di tempat kerja kan? Maksudku.. di sini! Di rumah sakit ini, rumah sakit Hanyoung.

Setelah pertemuan singkatku dengan Luna sudah berakhir, aku kembali menapak

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
safitri22 #1
2020
Icegirl17 #2
Chapter 3: Hahahaha.. lagi2 amber disangka cowok. ?
Appledots5 #3
Authornim kemanaaa
Mellyuz95 #4
Chapter 5: Kak kpn lanjut?
choiminho24 #5
Chapter 5: lanjut lagi thor ini keren
erikafa190 #6
Chapter 5: Thor ini lanjut lgi dong
satanegara #7
Chapter 5: Emh baru nemu ini ff kekekeke bagus bagus cerita yang di buat Thor.
Dekpabbo #8
Chapter 5: Ditunggu thor. Semangt untuk karyanya..
Dekpabbo #9
Chapter 3: Selalu bikin penasaran thor. Selalu berkarya, semua cerita yg dibuat bikin ketagihan buat bacanya.
co_kudo #10
Chapter 4: Keren!ditunggu kelanjutannya author :)