Persona: The Locked Soul Chapter 1

Persona: The Locked Soul
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi yang mendung di sekitar wilayah Ilsan bertepatan di hari Minggu membuat orang-orang lebih memilih bersantai di dalam rumah daripada menghabiskan waktu untuk pergi mencari hiburan, berbelanja dengan teman-teman, atau sekedar berjalan-jalan di taman.

Sementara itu, di sebuah tempat atau lebih tepatnya dalam sebuah ruangan dengan warna keseluruhan cat dindingnya ungu, tampak seorang namja paruh baya dan yeoja yaang masih sangat muda tengah duduk di depan sebuah layar. Namja itu mengelus dagunya dengan jari telunjuknya.

"Jadi, orang itu akan segera tiba, huh?" gumamnya. "Vic, seperti yang sudah aku katakan. Jangan pernah membiarkan kelompok lain masuk, kecuali mereka." Ia berucap tanpa menoleh pada yeoja yang diajaknya berbicara itu, Victoria.

"Ya, saya mengerti, Tuan Lee," sahut Victoria dengan tegas layaknya seorang bawahan yang profesional, ataukah itu memang benar? Victoria adalah bawahan namja paruh baya itu.

**Joyers**Persona**

Seperti yang telah diperkirakan dalam ramalan cuaca kemarin. Pagi ini hujan turun cukup deras di daerah Busan. Hujan pertama di musim semi. Tampak dua orang yeoja yang tengah merapikan barang-barang mereka dalam sebuah koper yang berukuran cukup besar. Mungkin tinggal dalam apartemen kecil ini membuat mereka tak nyaman hingga memilih pindah ke tempat lain.

"Sungmin eonni, masa pelajaran tahun baru akan dimulai minggu depan. Kau yakin kita akan pindah sekarang?" tanya yeoja berambut merah keunguan yang tengah memperhatikan kalender kecil di meja nakas di samping tempat tidurnya.

"Wae? Bukankah lebih cepat lebih baik. Kita juga bisa menikmati kota itu, kan?" yeoja bernama Sungmin itu berbicara tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Yahh, aku hanya merasa itu sangat cepat. Kita sudah sejak kecil tinggal di Busan, tapi kenapa harus pindah ke Ilsan?" tanya yeoja lain sambil mengerucutkan bibir sebal.

"Kau benar, Ryeowook-ah. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti kenapa mereka menyuruh kita untuk pindah ke Ilsan dan tinggal di sebuah asrama," ujar Sungmin yang kini telah selesai dengan kegiatan packing-nya.

Ryeowook memilih untuk tidak menyahut. Masih banyak barang yang belum ia packing. Ia agak heran dengan sepupunya itu. Bahkan ini baru 30 menit sejak mereka memulai beres-beres, tapi ia sudah selesai duluan. Padahal barang milik Sungmin 3 kali lipat lebih banyak dari miliknya.

**Joyers**Persona**

"MWO!?"

Ryeowook dan Sungmin membuka lebar mulut dan kedua mata mereka. Yah, mereka telah sampai di asrama baru mereka di Ilsan. Mereka sedikit, ani, bahkan sangat terkejut dengan fakta yang ada di asrama itu.

Shindong ahjussi, penjaga sekaligus teman baik pemilik asrama tengah menjelaskan apa saja yang terjadi. Wajahnya tenang-tenang saja saat menjelaskan. Ia tahu jika kedua yeoja imut dan cantik itu benar-benar shock.

"Bagaimana bisa? Yeoja dan namja tinggal di satu asrama dengan kamar saling bersebelahan?" Sungmin memandang Shindong ahjussi tak percaya, tak terkecuali Ryeowook. "Dan tadi anda bilang jika asrama ini hanya dihuni sembilan orang termasuk kami?"

"Sebenarnya ada tiga belas jika aku juga dihitung, Tuan Lee dan sekretarisnya Victoria, dan satu orang lagi yang akan sampai sebentar lagi. Asrama ini hanya terdiri dari dua lantai ditambah satu lantai bawah tanah. Dari luar memang tampak seperti asrama biasa, bukan?"

Mereka berdua menatap Shindong ahjussi bingung. Memangnya apa yang ada di dalam asrama ini? Setelah mereka masuk, seperti kembali pada masa berabad-abad yang lalu, mereka seakan tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Ternyata ada juga asrama dengan tema seperti kerajaan ini.

"Asrama ini memiliki tema di era Victorian? Woaa... pasti benar-benar mahal." Ryeowook tak henti-hentinya memandang kagum unsur seni yang benar-benar terasa ini. Setidaknya ini bisa membuat mereka tak menyesal telah pergi ke Ilsan dan meninggalkan kota kelahiran mereka, Busan.

"Mari, aku antar kalian ke tempat penghuni asrama ini biasa berkumpul."

Bisakah mereka menyebut ini sebagai mansion? Atau haruskah mereka memakai pakaian layaknya seorang putri? Asrama yang aneh, tapi tidak bisa dipungkiri jika benar-benar indah. Siapa orang kaya yang mau membuat asrama ini?

Saat ini mereka bertiga telah sampai di depan sebuah pintu yang bertuliskan "Fusion Room". Dalam hati kedua yeoja itu bertanya-tanya. Apa tidak apa-apa jika mereka masuk? Sepertinya ruangan ini begitu rahasia. Bisa terlihat dari letaknya yang berada di bagian yang paling pojok dan gelap.

"Tidak ada yang bisa memasuki ruangan ini. Aku juga tidak tahu mengapa. Lee Soo Man, pemilik asrama ini hanya mengatakan jika pintu ini bisa dibuka jika kau memiliki dua atau tiga kartu yang memang harus disatukan."

Sungmin mengerutkan keningnya. "Apa maksudnya?" Shindong ahjussi hanya mengendikkan bahunya.

"Dan pintu berwarna ungu di sana itu," Shindong menunjuk sebuah pintu yang berada tak jauh dari Fusion Room ini, ".. bernama Violet Room yang juga tidak bisa dimasuki sembarang orang. Tuan Lee mengatakan jika hanya satu orang yang bisa memasuki ruangan itu. Tapi dia tidak menyebutkan nama atau yang lain."

Kedua yeoja itu mengangguk mengerti. Hahhh... ternyata asrama ini benar-benar misterius. Bahkan ada ruangan yang tidak bisa sembarangan untuk dimasuki.

"Dan yang ini bernama 'Ending Room'. Tuan Lee menyarankan agar tidak memasuki ruangan terlarang ini, kecuali jika kau sudah lelah dengan hidupmu."

"Mwo? Dengan kata lain jika kau memasuki ruangan ini kau akan mati. Begitu?" Ryeowook seolah tak percaya. Apakah di dalam sini ada pembunuh atau psikopat yang siap untuk melayangkan nyawa seseorang?

"Bisa dikatakan begitu. Aku pernah memasukinya, dan..."

Sungmin dan Ryeowook menanti kelanjutannya. Mereka tampak serius. ".. ahh... aku tidak sanggup mengatakannya." Mereka berdua mendesah kecewa karena tak mendapat kepastian yang diharapkan.

Shindong ahjussi memperhatikan jam dinding. Ia agak terkejut saat menyadari jika hari sudah mulai petang. "Oh! aku harus ke stasiun sekarang. Ruangan para penghuni asrama ini berkumpul ada pada lantai atas dengan nama 'Free Room For Freedom'. Kalian bisa menjelajahi asrama ini, kecuali tiga ruangan itu, okay!" Sebelum Sungmin dan Ryeowook sempat menyahut, Shindong ahjussi telah lebih dulu meninggalkan mereka berdua.

"Sepertinya dia sangat ter

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet