One Step Closer
Unknown FeelingKai berjalan terus tanpa mengindahkan panggilan yeoja dibelakangnya. Wajahnya sudah mulai memerah, menahan amarah yang kapan saja bisa meledak.
“Chogiyo, tunggu. Aku ingin melihat keadaanmu” Teriak Jiyeon seraya berlari agar dapat mengejar Kai. Tiba-tiba saja, Kai menghentikan langkahnya.
“Aw” Rintih Jiyeon saat merasakan punggung Kai yang keras itu.
“Bisakah kau diam ? Jangan mengikutiku !” Teriak Kai geram.
“Aku hanya ingin melihat keadaan lututmu saja” Ucap Jiyeon santai. Kai membalikkan tubuhnya dan kini kedua mata itu saling bertatapan. Untuk Jiyeon, mata Kai begitu menghipnotisnya. Kai melangkah mendekati Jiyeon. Hal itu membuat Jiyeon memundurkan dirinya. Tanpa terasa, punggung Jiyeon sudah menabrak sebuah tembok, namun Kai belum juga menghentikan langkahnya. Kini, tidak ada lagi jarak diantara mereka. Mungkin, kalau ada orang yang melihat, mereka akan menganggap bahwa kedua orang itu sedang melakukan hal yang tidak pantas.
“Ke…kenapa ?” Tanya Jiyeon gugup. Oh kemana Park Jiyeon yang dingin itu ?
Kai mengeluarkan smirk nya dan cukup membuat Jiyeon menelan salivanya dengan sulit.
“Ternyata kau sangat cantik” Kai mengunci tubuh Jiyeon dengan tangan kanannya bersandar pada tembok.
“Kau tidak takut, apabila aku ini seorang pembunuh atau aku ini seorang penjahat ‘seks’ ?” Kai berbisik ditelinga Jiyeon dan membuat yeoja itu bergidik ngeri.
“Jadi jangan mengikuti lagi. Mengerti ?!” Suara Kai meninggi, matanya menatap dingin Jiyeon.
Andai saja Kai tau siapa itu Jiyeon yang dikenal di sekolahnya, mungkin Kai tidak akan berbuat seperti ini.
Kai menjauhkan tubuhnya dari jiyeon dan kembali melangkah jauh, meninggalkan Jiyeon yang menatap punggung itu dengan aneh.
***
Jiyeon tidak tau, kenapa dirinya bisa seperti tadi. Mengejar laki-laki yang tidak dikenalnya dan memohon untuk namja itu berhenti. Sungguh, itu bukan dirinya yang asli. Dia cuek, tidak peduli dan sangat tidak suka memohon. Entahlah, saat pertama kali Jiyeon menatap mata Kai, ada yang berdesir dihatinya. Tatapannya seperti menghipnotis Jiyeon. Dan tanpa Jiyeon sadari, perasaan yang sama juga tengah Kai rasakan.
Baekhyun’s POV
Aku menatap malas yeoja didepanku. Pakaiannya yang mini, tidak berhasil membuatku terpesona padanya.
“Baek, kenapa kau diam ? Jawab aku!!” Air mata menggenang dipipinya yang dipenuhi dengan make up.
“Tidak ada yang perlu aku jawab dan aku harus pulang” Kubalikkan diriku dan mulai berjalan. Yeoja yang menyebalkan.
“Kenapa…kenapa kau memutuu ? Kau benar-benar jahat” Aku tidak menghiraukan teriakannya. Sungguh, dia hanyalah seorang wanita jalang yang hanya menginginkan hartaku, apa dia pikir aku tidak mengetahuinya. Hey b*tch, aku tidak sebodoh itu.
“Oh, apa ini semua karena yeoja disekolah itu ? Siapa diaa emm… ah Park Jiyeon. Apa kau memutuskan ku karena yeoja aneh itu ?!” Langkahku terhenti. Aku kembali menatapnya yang kini tengah tertawa seperti orang gila.
“Jangan pernah membawa orang lain dalam urusan ini, Baek Su Min. Aku sudah tidak mencintaimu lagi dan berhentilah mengeluarkan air mata tipuanmu itu. Aku sudah tidak sebodoh itu lagi” Ucapku dingin, lalu pergi. Tidak ingin berlama-lama dengan wanita seperti dia.
***
Kukendarai motorku seperti biasa. Suasana malam Kota Seoul yang selalu kurasakan. Jalanan sepi membuatku dengan mudah mengendarai motor kesayanganku. Berbicara dengan yeoja menyebalka
Comments