Seungcheol & Jeonghan

When I Grow Up.

"Jeonghan!"

"Tunggu aku!" Seungcheol berlari dengan sekuat tenaga. Keringat sudah membanjiri rambutnya. Kaki kecilnya sudah lelah. Namun Ia tidak akan pernah berhenti berlari sampai ia bisa menyusul Jeonghan, "Kena kau!" Ucap Seungcheol riang saat ia sudah berhasil meraih rambut Jeonghan yang menurut Seungcheol lucu seperti buntut kuda.

"Jangan sentuh rambutku!!!"

"Aku hanya memegang rambutmu! Tidak menjambaknya sedikit pun tahu!"

"Aku tidak suka! Kenapa kau tidak mau mengerti???" Jeonghan menepis tangan Seungcheol dari rambutnya dengan sedikit kuat. Seungcheol terkejut lalu terdiam. Tanpa melirik ke arah Seungcheol yang tiba-tiba terdiam, Jeonghan pergi begitu saja. Sebenarnya ada perasaan tidak enak Jeonghan terhadap Seungcheol. Awalnya ia memang tidak memperdulikan perasaan itu. 

Tapi akhirnya Jeonghan memilih menoleh ke belakang. Melihat Seungcheol sedang terdiam sambil menunduk. Dengan cepat Jeonghan berlari ke arah Seungcheol, "Cheol? Maafkan aku," Jeonghan menarik tangan Seungcheol mengarahkan tangan Seungcheol untuk mengenggam kembali rambutnya.

Seungcheol menggeleng cepat lalu melepaskan genggaman tangan Jeonghan dengan lembut, "Tidak! Kau pasti merasa tidak enak!"

"Lalu? Sekarang tidak apa-apa 'kok,"

"Tidak mau."

"Kan-" tiba-tiba Jeonghan terdiam saat Seungcheol menggenggam tangannya lalu mengaitkan jari-jarinya pada jari-jari Jeonghan. "Aku sering melihat hal seperti ini di drama yang kakakku tonton," Seungcheol terkekeh tanpa memperdulikan wajah merah tomat Jeonghan.

.

.

.

"My dear, don’t you dare let loose of my hands."

.

.

fin.

 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet