THREE

UNCLE YUNNIE

Jaejoong menuju ruang kesehatan sekolah bersama Junsu. Mereka hendak melihat keadaan KyuHyun yang tadi datang ke sekolah dengan agak terpincang dan memutuskan istirahat dulu dan baru akan masuk kelas setelah jam istirahat.

KyuHyun nampak duduk dan memakan bekal buatan Jaejoong yang memang sering membawakan kedua temannya itu bekal.

“Kyuhyunnie, sudah lebih baik?” tanya Jaejoong, penuh perhatian.

Jaejoong bisa sangat manja dan kekanakan, tetapi dia juga sangat perhatian pada kedua sahabatnya itu layaknya seorang kakak.

“Sudah lebih baik, hyung,” ujar KyuHyun, setelah menelan lebih dulu makanan yang dikunyahnya.

“Syukurlah…”

“AH!”

Jaejoong dan KyuHyun terkejut mendengar teriakan Junsu dan menatap pemuda berbokong montok itu agak kesal.

“Aduh, Su-ie, jangan bikin kaget!” tegur Jaejoong.

“Hyung! Lihat itu! Itu!” ujar Junsu, dengan nada tetap tinggi meski tak setinggi tadi, sambil menunjukkan sesuatu pada Jaejoong.

Jaejoong mengikuti arah telunjuk Junsu dan matanya membulat tambah besar.

“Ya ampuuun Kyu! Kamu dimakan lagi sama Changminnie hyung?” ujar Jaejoong, setelah melihat tanda-tanda merah di leher KyuHyun.

Diantara mereka bertiga memang baru KyuHyun yang sudah tidak lagi, dan KyuHyun tak pernah menyembunyikan kenyataan itu, meski dia juga tak pernah cerita detailnya tentu saja. Jaejoong dan Junsu hanya tahu teorinya dan belum pernah prakteknya dan mereka tak penasaran, mereka benar-benar menunggu orang yang tepat untuk itu. Mereka ingin seperti KyuHyun yang melakukannya dengan orang yang dicintai dan mencintai, atas dasar cinta.

Meski begitu, mereka sering merasa prihatin karena tunangan KyuHyun sering tidak kenal waktu, bukan sekali dua KyuHyun datang ke sekolah dalam keadaan agak sulit berjalan, meski KyuHyun sendiri tenang-tenang saja.

Jaejoong yang tahu kalau tunangan KyuHyun sangat gemar makan, selalu mengatakan kalau KyuHyun pun dimakan olehnya.

“Iya, tadi pagi dia datang sambil menggerutu, karena jatah makannya diambil sama Yunho hyung, dia memutuskan memakanku sebelum ikut sarapan di rumah,” ujar KyuHyun, tenang.

“Eh? Kenapa ahjussi mengambil jatah adiknya?” tanya Jaejoong, yang keukeuh menyebut Yunho dengan ahjussi.

“Entahlah, katanya Yunho hyung hanya mengambil piring makannya, padahal dia baru makan setengahnya, lalu menyuruh Minnie segera berangkat, juga melarang orang rumah mereka menyiapkan bekal,” ujar KyuHyun, yang sebenarnya tahu alasan Yunho melakukan itu karena sudah diberitahu Nicole yang kasihan melihat adik bungsunya dihukum seperti itu.

“Dasar ahjussi kejam! Biar, nanti aku bawakan Changminnie hyung makanan!” ujar Jaejoong.

KyuHyun tersenyum saja. Dia tahu, Changmin akan dihukum lagi kalau Yunho tahu tentang hal itu, tapi dia tak perduli, toh kalaupun Changmin melampiaskan kekesalan pada dirinya, KyuHyun yakin tunangannya itu tak akan lepas kendali, jadi dia tenang saja. Changmin hanya kadang tak tahu waktu, tapi tak pernah sekalipun dia melakukan tindakan kasar padanya.

***

Jaejoong sibuk membuat makanan untuk Changmin di dapur. KyuHyun dan Junsu hanya menonton saja. Mereka berdua sama sekali tak berbakat masak, malah sering mengganggu saja, makanya Jaejoong menyuruh mereka duduk manis menunggu sambil menikmati cookies buatan Jaejoong kemarin.

Jaejoong sudah menyiapkan beberapa kotak bekal dalam waktu singkat.

“Untuk Changminnie hyung, samchon, HanKyung ahjussi yang akan ke boutique, Nicole noona yang juga katanya mau ke boutique, buat kita bertiga!” ujar Jaejoong, membuat kedua temannya menatap takjub.

Diantar Taecyeon, mereka ke kampus Changmin dulu untuk membawakan bekal itu.

“Jaejoongie…kamu memang anak baik!” ujar Changmin dengan mata berbinar menatap kotak bekal di tangannya. Dia belum melihat isinya tapi dia percaya apapun yang di dalam pasti akan enak rasanya.

“Makan yang enak ya hyung! Kyu, kamu mau ikut ke boutique atau mau nunggu Minnie hyung selesai kuliah?” ujar Jaejoong.

“Ikut ke boutique lah, lama banget nunggu dia selesai,” ujar KyuHyun.

“Ya sudah sana, nanti sepulang kuliah aku ke rumahmu,” ujar Changmin, seraya mengecup lembut kepala KyuHyun.

Jaejoong dan kawan-kawan pun menuju boutique dan ternyata HanKyung dan Nicole sudah ada disana. Mereka sangat senang dibawakan snack sore buatan Jaejoong.

Mereka asyik ngobrol sampai Nicole terkekeh sendiri ingat kejadian pagi tadi.

“Kenapa kamu terkikik sendiri gitu, Nicole?” tanya Heechul.

“Ingat kejadian tadi oagi,” ujar Nicole.

KyuHyun terlihat ikut tersenyum, membuat yang lain menatap keduanya penasaran.

“Memang ada apa?” tanya Heechul lagi.

Nicole pun menceritakan kejadian tadi pagi pada mereka.

Flash back

Si bungsu keluarga Jung sedang menikmati sarapannya ketika di dengarnya suara langkah kaki memasuki ruangan makan santai itu. Ruang makan santai karena dipakai untuk keluarga sehari-hari. Mansion ini punya ruang makan formal, bila ada acara makan malam resmi dengan rekan bisnis atau keluarga calon besan, ruang makan besar dengan meja makan yang besar pula.

Changmin meneruskan makannya karena dia tahu yang turun adalah kedua kakaknya. Changmin tak siap saat sebuah tangan meraih piringnya yang baru kurang dari setengahnya dia makan.

“Jangan makan terlalu banyak, nanti kamu tak bisa belajar dengan baik, lama lulusnya! Sana cepat berangkat!”

Changmin bengong melihat piringnya sudah ada di tangan sang kakak yang langsung menyerahkannya pada maid yang sudah dipanggilnya.

“Hyung! Aku belum selesai makan!” ujar Changmin kesal dipisahkan dari cinta pertamanya itu.

“Aku bilang sudah! Sana berangkat, jangan protes!” ujar Yunho, membuat Changmin cemberut.

Calon dokter itu sebenarnya sudah hampir setinggi sang kakak, tapi dari kecil Changmin sangat menghormati kakaknya itu dan tak pernah membantahnya, kecuali kalau sang kakak sudah keterlaluan dinginnya. Sekarang sebenarnya dia sangat kesal, karena tak tahu apa yang sudah membuat kakaknya itu merebut makanannya, tapi dia tak berani marah juga karena dia tahu kali ini kakaknya sangat serius, sepertinya ada sesuatu yang sudah membuat sang kakak kesal, dan Yunho yang sedang kesal sangat tidak menyenangkan untuk dihadapi. Changmin tidak takut, dia hanya malas mendengar sang kakak tiba-tiba jadi cerewet. Tingkah yang hanya ditunjukkan Yunho pada keluarga dan orang terdekatnya saja seperti sahabatnya.

“Aku pergi!” ujar Changmin dengan wajah ditekuk. Dia memutuskan akan ke rumah tunangannya dulu untuk minta sarapan disana.

Nicole yang melihat kejadian itu sebenarnya kasihan melihat sang adik yang sangat gemar makan itu, tapi dia tahu sang adik tak akan mengalami kesulitan mencari makan, dia hanya perlu mengingatkan tunangan sang adik, karena Changmin yang marah dan kesal akan memerlukan dua hal, makanan dan KyuHyun untuk disantapnya. Aigooo…ert!

“Oppa, tega banget, Minnie kan masih lapar tuh!’

“Biar saja, dia ga akan kelaparan kok! Siapa suruh dia menyembunyikan Joongie dariku? Dasar!”

Nicole menggelengkan kepala terkikik. Tak disangkanya Jaejoong bisa mengembalikan sang kakak menjadi pribadi yang santai dan hangat lagi.

Memang dulu Yunho adalah pribadi yang hangat dan lucu juga agak manja, tetapi sejak pacarnya saat SMP dan SMA mengkhianatinya dengan sahabatnya asendiri, Yunho jadi dingin, karena Yoo Jin, mantannya itu tak hanya mengkhianatinya, juga memfitnah dirinya telah memperkosa dia. Meski kemudian terbukti bahwa Yunho tak pernah melakukan yang dituduhkan, sudah terlanjur banyak yang percaya dan memandang Yunho dengan takut dan mengejek. Akhirnya memang terbukti Yunho tak bersalah dan mereka mulai bisa menerima Yunho lagi, tapi Yunho terlanjur terluka dan sakit hati dan memutuskan menjadi seperti ice, keras dan dingin, dan tak sembarangan membiarkan orang mendekatinya. Meski Yunho masih sangat menyayangi keluarganya seperti biasa, tapi Yunho tak seceria dulu lagi dan jarang tersenyum juga tak pernah menunjukkan emosi selain marah.

Makanya sekarang melihat Yunho seperti merajuk dan cemburu malah membuat Nicole senang, karena sang kakak sudah menjadi manusia kembali rasanya. Makanya dia akan membantu sang kakak mendapatkan Jaejoong, tapi sesuai syarat, setelah Yunho memastikan pada para pengejarnya bahwa dia tak tertarik pada mereka.

Flashback end

“Jadi dia serius?” ujar Heechul, yang langsung mengerti cerita Nicole.

“Begitulah, aku saja kaget kok oppa,” ujar Nicole.

“Tapi…Minnie hyung kan ga pernah menyembunyikan aku, aku kan bukan barang yang bisa disembunyikan,” ujar Jaejoong, yang membuat orang disekitarnya menatapnya bengong.

“Kenapa melihatku seperti itu? Ahjussi itu memang aneh!”

“Hahaha! Benar! Oppa memang aneh kok!” ujar Nicole, yang tak tahan untuk tidak tertawa mendengar ujaran Jaejoong, yang rupanya masih tak mengerti kalau Yunho cemburu karena Changmin sudah mengenal dan dekat dengan Jaejoong.

KyuHyun hanya bisa menggelengkan kepala dengan kepolosan sahabatnya itu. Heechul dan HanKyung bertukar pandang sambil tersenyum lucu. Junsu sendiri masih seperti berpikir.

“Harusnya kan KyuHyun yang cemburu kalau Minnie hyung menyembunyikan Jae hyung? Apa urusannya sama Yunho hyung?”

“Su-ie! Aku bukan barang! Ga mungkin bisa disembunyikan!” ujar Jaejoong.

“Gagal focus!” Heechul, HanKyung, KyuHyun dan Nicole memiliki pikiran yang sama tentang dua uke manis di hadapan mereka itu.

Aigoooo…

***

Yunho sedang sibuk dengan berkas-berkas ketika pintu ruang kerjanya terbuka begitu saja dan seorang wanita muda masuk tanpa lewat sang sekretaris.

“Oppa!”

“Hm!” Yunho tak harus mengangkat wajahnya karena tahu siapa yang datang. Hanya keluarga mereka yang berani masuk ruangannya tanpa ijin seperti itu.

Nicole tersenyum, melangkah menuju meja kerja sang kakak dan menaruh kotak bekal di atasnya.

“Apa ini?”

“Makasih kembali!” ujar Nicole yang segera menuju kursi berlapis kulit di ruangan itu.

Yunho membukanya dan bengong menatap kimbab dan beberapa strawberry di dalamnya.

“Nicole?”

“Makan saja. Aku dari boutiquenya Heechul oppa,” ujar Nicole.

“Jaejoongie?” ujar Yunho, dengan mata berbinar.

“Tadi dia mengantar makanan ke boutique buat Heechul oppa, HanKyung oppa, aku, KyuHyunnie, Junsuie, setelah mengantar buat Changminnie,” ujar Nicole, ringan.

“Changminnie?” ujar Yunho, mengerutkan kening.

“KyuHyun cerita kalau Minnie ga sarapan dengan benar tadi pagi karena ada yang merebut makanannya, dia kasihan mendengarnya dan memutuskan membuatkan makanan lengkap buat Minnie,” ujar Nicole sambil memperhatikan reaksi sang kakak.

“Huh! Bisa-bisanya dia mengadu pada Jaejoongie…awas saja kalau Jaejoongie sudah jadi istriku, akan kularang dia masak buat Minnie!” ujar Yunho gemas.

“Istri? Ga salah dengar kan aku?”

“Nope! Kamu ga berpikir aku cuma mau main-main sama Jaejoongie kan?” ujar Yunho, mengerutkan dahi.

“Dapatkan dulu hatinya, baru mikir tentang menjadikan dia istri, sampai sekarang saja dia masih tak tertarik sama oppa, karena dia pikir oppa itu ga masuk akal karena memusuhi Minnie,” ujar Nicole.

Yunho nampak berpikir. Sebenarnya memang sikapnya itu ga masuk akal. Bukan salah Changmin kalau Jaejoong lebih kenal dengan dia, karena Jaejoong kan bersahabat dengan KyuHyun yang tunangannya Changmin. Tetapi berpikir bahwa Changmin sudah lebih sering menikmati makanan Jaejoong dan bertemu pemuda imut itu tetap saja gemas rasanya.

Nicole tersenyum geli melihat perubahan ekspresi wajah Yunho. Kedua orang tua mereka tak akan percaya kalau dia menceritakan kondisi saat ini.

Sebelum mereka sempat bicara lagi, terdengar suara ketukan dan pintu terbuka begitu saja, menampakan seorang wanita muda berdandan cukup menor dengan pakaian minim bahan, membuat Nicole dan Yunho memutar mata malas.

“Yun! Sudah makan siang?” tanya BoA, yang dekat sok akrab langsung menghampiri Nicole dan cipika cipiki dengan gadis yang dianggapnya calon adik ipar itu.

“Sudah, ini dibawakan oleh Nicole, tadi dia bertemu dengan kekasihku yang membuatkan bekal ini,” ujar Yunho, tanpa basa-basi.

Mata BoA membulat mendengarnya. Dia tak pernah mendengar kalau Yunho sudah punya kekasih. Dia menatap Nicole, bertanya.

“Iya, tadi aku bertemu calon kakak iparku itu, tapi dia ada keperluan mendesak lain, jadi belum sempat langsung mengantarkannya kesini,” ujar Nicole.

“Tapi…tapi…sejak kapan?”

“Maksudmu sejak kapan aku punya kekasih? Sejak bulan lalu, tapi kami sudah lama pendekatannya,” ujar Yunho, ringan.

“Kenapa kamu ga pernah bercerita Yun? Kamu kan tahu tentang rencana perjodohan itu!” ujar BoA, kesal.

“Kamu juga tahu itu hanya kamu dan orang tuamu yang berusaha mendesak orang tuaku mengadakan perjodohan itu, orang tuaku tak pernah setuju, dan mereka tak pernah memaksa kami anak-anaknya dengan perjodohan!” ujar Yunho tegas.

BoA terdiam. Apa yang diucapkan Yunho adalah kenyataan. Dia hanya berharap dengan berjalannya waktu dan intensitas pertemuan mereka bisa menumbuhkan rasa cinta di hati pemuda tampan itu, lebih bagus lagi kalau mereka menikah lebih dulu dan BoA bisa membuat dirinya hamil untuk bisa lebih mengikat Yunho.

“BoA ssi, jangan merendahkan harga dirimu seperti ini, masih banyak lelaki baik di luar sana yang bisa mencintaimu, tapi bukan aku,” ujar Yunho, dengan nada tegas, bukan nada lembut yang mungkin masih bisa membangkitkan harapan wanita di hadapannya itu.

BoA nampak sangat terluka, tanpa bicara apa-apa dia membalikkan tubuh dan keluar ruangan dengan jalan agak dihentakkan, seperti anak-anak.

Nicole menatap sang kakak dengan tatapan menyelidik dan dia tersenyum melihat kepastian di mata sang kakak.

“Oppa benar-benar serius tentang Jaejoongie rupanya,” ujar Nicole, lembut.

Yunho tersenyum lembut dan mengangguk, membuat Nicole semakin yakin. Sudah lama dia tidak melihat senyuman lembut dengan tatapan penuh tekad ini.

“Dan aku serius akan membuat Minnie tahu kalau Jaejoong adalah calon kakak iparnya, bukan chef pribadinya!” tegas Yunho.

Nicole terkekeh mendengarnya. Nicole akan membantu Yunho sepenuh hati mendapatkan hati Jaejoong. Pribadi Jaejoong yang baik sebenarnya akan mudah didekati, tetapi harus dengan ketulusan hati dan bukan kata-kata manis dan melihat Yunho sekarang Nicole yakin kakaknya itu akan bisa dengan tulus menunjukkan perasaannya pada pemuda imut itu. Semangat Jung Yunho!

***

Di tempat lain…

“Mwo?!” Changmin terkejut mendengar ucapan sang tunangan tentang sang kakak.

“MINNIE!” KyuHyun kesal karena mulut Changmin masih penuh nasi dan sekarang nasi itu kena pakaiannya.

“Sorry baby, tapi kamu serius kalau Yunho hyung mengambil makananku karena dia cemburu? Tapi sama siapa?” tanya Changmin, bingung, sambil berusaha membersihkan nasi dari baju kekasihnya itu.

“Jaejoongie,” ujar KyuHyun, membersihkan pinggir mulut Changmin dari remah nasi.

“Seriously, Min, kamu ini calon dokter kenapa makannya berantakan begini sih,huh!” KyuHyun gemas sekali.

“Ga ada hubungannya kali Kyu, lagian kan kamu yang bikin kaget duluan,” ujar Changmin, menyengir.

“Dasar!”

“Yunho hyung cemburu karena Jaejoongie? Dia kenal Jaejoongie dimana?” tanya Changmin.

KyuHyun pun menceritakan pertemuan pertama Yunho dengan Jaejoong sampai peristiwa pengambilan sarapan Changmin dengan paksa kemarin itu.

“Akhirnya, ada orang yang bisa membuat hyung kelimpungan! Good Jaejoongie!”

“Kamu ga kesal sama Yunho hyung?” tanya KyuHyun.

“Tentang dia merebut makananku ya kesal, tapi kalau tentang dia tertarik sama Jaejoongie aku malah akan mendukungnya, dibanding dia sama gadis-gadis centil itu,” ujar Changmin, serius.

“Tapi kamu tak akan membuatnya jadi mudah kan buat Yunho hyung?”

“Nope! Dia harus merasakan pembalasanku dulu! Enak saja merebut makananku!” ujar Changmin, gemas.

KyuHyun memutar mata malas tapi kemudian tersenyum. Dia sangat mengerti kekasihnya itu. Dia tahu Changmin mungkin akan membuat Yunho berusaha lebih keras untuk mendapatkan Jaejoong, bukan untuk balas dendam, hanya untuk melindungi Jaejoong, karena Changmin tahu persis bagaimana polosnya pemuda imut incaran kakaknya itu.

***

Yunho bersin tiba-tiba di ruangannya sementara Nicole masih berada disana, membuat sang adik menatap heran.

“Oppa mau flu?”

“Ngga, kondisiku lagi fit kok,” ujar Yunho, yang lalu mengacuhkannya dan kembali sibuk dengan pekerjaannya, sementara Nicole sibuk merapikan kotak bekal bekas kakaknya makan.

Nicole pun tak terlalu memikirkannya. Keduanya lupa tentang adik mereka yang kadang seperti evil itu.

Jung Yunho ssi… tunggu pembalasan your lovely brother neh!

###

a/n : maaf…telat sekali updatenya…seperti saya katakan, saya punya balita di rumah jadi tidak mudah menemukan waktu untuk menulis dan posting update… semoga masih ada yang mau membaca cerita ini yaaa… thank you ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
EvaKim2804 #1
Chapter 3: ? please...continue please
Yasmin1 #2
Chapter 1: Is there is an English translation for this story?
autumn_desire
#3
ini lucu hehehe
sammy1006
#4
Chapter 3: Thanks for the update.
Khab71 #5
Chapter 3: TQ for the update.
sammy1006
#6
Chapter 2: Waiting for the next chapter. So in love with this. Thanks for the update
YunJaeLuv
#7
Chapter 2: Great! Waiting for the next chapter.. Ngak sabar nihhh..
Khab71 #8
Chapter 1: This is soooo good. I'm looking forward to the next update!
rinonori #9
Chapter 1: iiihh... bagus :) ditunggu apdetannya, authornim