Chance

I Need You
Please Subscribe to read the full chapter

Sinar matahari menembus jendela apartermenku, membangunkanku dari tidurku. Aku membuka mataku dan melihat jam dimeja one night standku. 06.00. Masih terlalu pagi, sekolah dimulai pukul 08.00.

Aku berbaring di kasurku menatap langit-langit kamarku. Lalu aku teringat kejadian semalam di café depan apartermenku, tempat dimana yoongi oppa menyatakan cinta dan dimana aku mengatakan kata perpisahan. 1 tahun yang dipenuhi kebohongan.

Aku bangun dan melihat bayanganku di kaca depan tempat tidurku. Wajah dan mataku bengkak, efek menangis semalaman. Rambut yang berantakan, seperti tidak disisir seharian. Aku lalu berjalan menuju toilet rumahku untuk membersihkan diri dan mengompres wajah dan mataku.

Setelah itu aku memakai seragam dan bersiap untuk pergi kesekolah. Sarapan disekolah saja pikirku. Aku berjalan menuju halte tempat bus yang mengantarkanku kesekolah. Setelah menunggu 5 menit, bisnya datang. Segera aku masuk kedalam dan duduk dibangku yang ditengah.

Aku lalu memasang headphone sambil melihat jalanan. Sampai disekolah aku berjalan langsung kekantin, tidak berjalan kekelasku. Suasana kantin sepi karena masih pagi. Aku lalu membeli sushi dan air putih, langsung aku duduk di bangku terdekatku.

Kemudian seseorang meneriakan namaku “Miyoungie!” Aku melihat kearah orang yang memanggilku. Ternyata jimin.

“Hn?”Kataku sambil mengunyah.

Jimin duduk dihadapanku dan lalu dia memerhatikanku. “Kau seperti chipmunk. Bagaimana keadaanmu? Apa sudah berbicara dengan yoongi hyung?” tanyanya tanpa jeda.

Aku memutar mataku “Kau sama seperti hoseok oppa chim, bertanya tanpa jeda. Aku baik, aku sudah berbicaranya sepulang dari rumahmu kemarin” Jawabku lalu aku meminum air putih.

Jimin terlihat kaget “Heh? Sepulang dari rumahku? Cepat sekali. Terus gimana? Ceritakan kepadaku detailnya!”

Aku menghela napas. “Singkat saja. Aku mengajaknya di café tempat pertama dia mengatakan perasaannya kepadaku. Aku langsung to the point. Dan dia nangis saat aku memutuskan hubungan kami” Jawabku panjang lebar.

Jimin menganga mendengar penjelasanku. Aku lalu melirik kearahnya“tutup mulutmu, nanti ada lalat masuk kemulutmu”

“Aku tidak menyangka kau bertindak secepat itu. Yoongi hyung sampai menangis? Miyoungie, kau tahu dia jarang sekali menangis” kata jimin heran

Aku menatap matanya “Aku tidak perduli chim”

Aku lalu berjalan keluar kantin dan berjalan menuju kelas yang diikuti oleh Jimin. Aku sekelas dengan jimin. Aku melihat yoongi oppa berjalan kearahku dengan diikuti hoseok oppa. Aku melihat kearah jimin. “Chim, ada dia. Tolong selamatkan aku”

Jimin memutar matanya. “Santai saja. Pura-pura tidak perduli. Kalau dia menyapa tinggal sapa balik” Jawabnya santai

Aku lalu memukul lengan kiri jimin dan menghela napas. Okay, persiapkan dirimu miyoung. Yoongi oppa dan Hoseok oppa berjalan semakin dekat. Dan mereka berhenti didepanku. Aku lalu melirik panik jimin, sepertinya jimin mengerti  arti tatapanku, dan bertanya ke Yoongi “Annyeong hyung, ada apa?”

Yoongi sumbaenim melirik  jimin singkat dan berkata kepadaku “Nanti pulang sekolah jangan pulang dulu. Aku ingin berbicara”

Aku mengangkat sebelah alisku “hn? Aku rasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan sumbaenim. Aku pamit kekelasku, permisi” Aku menjawab dengan santai dan langsung berjalan kearah kelasku. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tanganku. Aku melihat kearah tangan itu, dan ternyata tangan yoongi sumbaenim yang menahanku.

“Aku ingin be

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chenkangjunhoya
#1
Chapter 2: Hiii please update this storyyy i really want to know more ?
chenkangjunhoya
#2
Chapter 1: Please update and make more story about this two couple. I love it ?