Do You Love Me ?

Do You Love Me ?

# Part 2 #
Title      : Do You Love Me?
Pairing : Ken x Raka, Kevin x Ren
Genre   :
Summary : Jatuh Cinta itu mudah kan, Tapi kenapa saat ingin mengungkapkan perasaan suka ke orang yang disukai terasa begitu sulit?

-------------------------------------------

- Ruang Kepala Sekolah -

Tiga Pria tengah berdiri sejajar di depan meja kepala sekolah, meski Raka masih sedikit membungkuk tapi tangan Kevin tidak lepas untuk menopang tubuh Raka.

" Jadi, adakah yang bisa menceritakanku apa yang tengah terjadi di depan gerbang sekolah tadi?", tanya sang kepala sekolah tanpa basa basi .

*Dan mereka pun mulai menceritakan kejadian tadi pagi menurut versi mereka masing-masing*

" Sekarang kalian pasti sudah mengerti dimana letak kesalahan kalian masing-masing dan karena kejadian ini terjadi di luar sekolah, saya tidak akan menghukum kalian bertiga dan saya juga tidak akan membuat kalian bersalaman untuk saling meminta maaf karena saya rasa kalian bukan anak kecil lagi. Kalian pergilah ke UKS untuk mengobati luka yang ada di tubuh kalian masing-masing. Untuk saat ini, apa masih ada yang perlu dibahas lagi?", kepala sekolah pun mulai pergi meninggalkan mereka bertiga setelah Mereka bertiga mengelengkan kepalanya tanda bahwa tidak ada lagi yang perlu di bicarakan.

" Kak, kamu gak apa-apa kan?", pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Raka untuk Kevin.

" Uhmm, tenanglah aku baik-baik saja", ujar Kevin berusaha untuk tidak membuat Raka khawatir.

Sang pengendara mobil itu pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua tanpa berkata sepatah kata pun, bahkan kata 'maaf' pun tidak keluar dari dimulutnya.

Selepasnya keluar dari ruangan itu, langkah sang pengendara mobil tertahan oleh gengaman tangan yang tiba2 ada di pundaknya.

" Apakah seorang ketua OSIS pantas untuk melakukan hal itu, Ken?", tanya kepala sekolah yang umurnya tidak jauh berbeda dari Ken.

" Sudahlah Steve, ini masalahku jangan ikut campur ", ucap Ken sinis.

" Haha,, bagaimanapun Keponakanku ini sangat berkharisma meskipun sedang marah. Eh, ikutlah denganku ke UKS biar Ren yang mengobati lukamu itu.", steve pun mulai menawarkan bantuannya.

Masih dengan wajah datarnya, Ken kembali melangkahkan kakinya supaya bisa pergi dari Tempat itu dan meninggalkan Steve sendirian. Steve yang sangat mengetahui watak keponakannya itu hanya bisa tersenyum kecil dan kembali melanjutkan aktifitasnya sebagai Kepala Sekolah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

" Kak, apa UKS nya masih jauh? Aku hampir gak bisa menopang tubuhku lagi. ", rasa sakit yang Raka hadapi mulai menjalar ke bagian bawah dan sekitarnya.

" Kamu istirahat dulu disini, biar kakak cari tau tentang UKS nya, Tunggu kakak ok", perintah Kevin dan langsung pergi meninggalkan adikknya yg sedang duduk merintih kesakitan.

Kevin yang tidak mengetahui seluk beluk sekolah itu tetap saja melangkahkan kakinya untuk mencari seseorang yang sekiranya bisa dia tanyakan dimana letak UKS berada.

" Sekolah ini kenapa sepi sekali? ", gerutu Kevin kepada dirinya sendiri.

" Karena mereka sedang mengikuti jam belajar ", ucap seseorang yang tengah berdiri tidak jauh dari dirinya.

Meskipun sedikit terkejut, Kevin tetap tenang dan menghampiri orang itu. "Maaf, bisa kamu Beritahu letak UKS kepadaku?", Kevin sudah tidak bisa banyak omong lagi karena yang ada difikirannya saat itu hanyalah bagaimana dia bisa membawa adiknya yang sedang kesakitan ke ruang UKS. Pria yang juga salah seorang siswa disekolah itu hanya bisa terdiam sambil menelusuri wajah Kevin yang penuh luka lebam.

" Wajahmu penuh luka, ikutlah denganku ", ajak pria itu sambil menarik tangan Kevin, Kevin yang merasa bukan dialah alasan kenapa dia mencari Ruang UKS akhirnya melepaskan gengaman tangan pria itu.

" Bukan aku tapi ada seseorang yang lebih membutuhkan, aku akan membawanya ke sini bisakah kamu menungguku?", pinta Kevin dan langsung di iyakan oleh pria itu. Kevin pun langsung berlari ke arah Raka dan sesampainya disana dia langsung memberitahukan adiknya itu.

Tidak lama, Pria yang sedang menunggu Kedatangan Kevin sedikit terkejut ketika melihat Kevin mengendong *bridal style* salah satu anak murid di sekolah itu.

'Apa dia pacarnya?', terlintas pertanyaan aneh di lamunan Pria itu.

" Hei, bisa kamu beritahu dimana Ruang UKS nya sekarang?", tanya Kevin ke pria itu. Seketika pria itu langsung tersadar dari lamunannya dan mengantar mereka ke ruang UKS.

---------------------------------------------

Sesampainya mereka di ruang UKS, Kevin meletakkan Raka di tempat tidur pasien dan Pria yang datang bersama mereka berdua mulai memeriksa kondisi raka.

" Tunggu!!!, apa yang sedang kamu lakukan? Dimana dokternya? ", Pertanyaan Kevin menghentikan sejenak pekerjaan pria itu.

" Tentu saja aku ingin memeriksa anak ini dan kamu gak perlu mencari dokternya karena akulah dokter disini ", jelas Pria itu ke Kevin dan mulai melanjutkan pekerjaannya.

Kevin pun terkejut mendengarnya, bagaimana bisa seorang murid bisa memegang tugas sebagai Dokter di UKS.

" Hei, kamu bisa melukai adikku, jangan bercanda cepat panggil dokternya !!! ", ucap Kevin sedikit meninggikan suaranya. Pria itu langsung mengambil sesuatu dilaci meja yang letaknya tidak jauh dari sana.

" Lihatlah,,, surat-surat itu merupakan Bukti yang menyatakan aku adalah seorang Dokter ", Pria itu langsung menyerahkannya kehadapan Kevin dan mulai kembali memeriksa Raka.

Kurang lebih setengah jam Raka diberikan perawatan, pria yang mengaku sebagai dokter itu pun mulai menghampiri Kevin yang tengah duduk tertidur di atas sofa.

Secara teliti, pria itu memperhatikan luka-luka yang ada di wajah Kevin dan kembali ke meja kerjanya untuk mengambil beberapa obat setelah itu dia duduk di samping kevin yang sedang tertidur. Dengan perlahan dia memberikan obat di atas luka dan memar yang ada di wajah kevin, setelah selesai dia pun beranjak dari tempat itu.

" Thanks ", ucap kevin. Pria itupun sedikit terkejut mendengarnya "jadi, Kamu gak tidur tadi?", tanya pria itu tp Kevin hanya bersikap datar dan beranjak dari sofa untuk melihat kondisi adikknya.

" Dia tertidur ", ucap kevin pertama kali setelah melihat adikknya dan pria itu membalasnya dengan angukkan kepala.

" Terima Kasih, Dokter ", ucap Kevin.

" Ren ", pria itu pun mulai tersenyum sambil menghadap Kevin.

" Panggil aku Ren ", lanjut Pria itu sambil menjulurkan tangan Kanannya.

Kevin pun menyambut uluran tangan itu dengan Baik, "Kevin".

Tbc

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet