Run for your life, Soojung

Almost Easy

“Maju kalau berani, Junmyun.” Matanya menyipit, pandangannya tajam diarahkan ke Junmyun yang melipat tangan di depan dada. Seulas senyum terlukis di wajahnya ketika Junmyun tidak menunjukkan pergerakan.

“Hm.” Ganti wajah Junmyun yang dihiasi senyum. Wajahnya yang angelic tetap tidak menyembunyikan niat liciknya. “Mati kau.”

Chanyeol membelalakkan matanya, setengah tidak percaya.

Check mate.”

“Bohong!”

Junmyun tersenyum lebar, menyandarkan diri ke punggung kursi dengan wajah puas. Chanyeol mengacak rambutnya frustasi, mengamati papan catur, mencari-cari kesalahan yang menuntunnya pada kekalahan yang memalukan.

“Tanding ulang!”

“Menyerahlah, bocah. Kemampuanmu sama sekali tidak setara dengan kemampuanku.” Junmyun bangkit dari kursinya, berjalan menuju jendela dan bersandar pada kusennya.

“Jangan sombong! Aku sudah mengalahkanmu sekali! Lihat saja, aku pasti...” Chanyeol merubuhkan pion-pion di atas papan, menata ulang posisinya seperti sebelum permainan dimulai.

“Menurutku kau seharusnya menantang Junmyun di bidang lain,” komentar Jongin seraya mengulum lolipopnya. Yang bisa mengulum lolipop dan masih terlihat seksi memang cuma Jongin. “Junmyun payah dalam banyak hal. Menari, misalnya.”

“Chanyeol lebih parah dari Junmyun soal itu. Ingat pesta ulang tahun Sooji?” Kyungsoo tertawa kecil, tawa lembut yang menghanyutkan, bahkan nyanyian bidadari kalah merdu.

“Menurutku akan lebih mudah kalau Chanyeol mengakui kekalahannya.” Baekhyun memang sinis orangnya.

Chanyeol mendengus, sesaat kemudian dia tertawa. Tawa bengis yang biasanya disuarakan oleh tokoh-tokoh antagonis dalam film heroik. Biasanya tokoh antagonisnya kalau bukan psikopat, pasti orang dengan gangguan kejiwaan ringan. “Kalau neraka sudah membeku!”

Junmyun memutar bola matanya. Obsesi Chanyeol untuk mengalahkannya dalam segala bidang menjadi topik membosankan karena tiap hari dibahas. “Hei, Jongin, kudengar ada murid baru di kelasmu ya?” tanya Junmyun santai, mengabaikan Chanyeol yang siap melontarkan pidato berapi-apinya tentang bagaimana dia akan mengungguli Junmyun (suatu hari nanti).

“Ah, kau benar.” Jongin menyilangkan kedua tangan di belakang kepalanya. “Namanya, eh... Soo... Soojung kalau tidak salah.”

Mendengar nama cewek, hormon testosteron Chanyeol langsung beraktivasi. “Eh? Cantik orangnya?” Chanyeol langsung berubah semangat.

“Biasa saja menurutku, wajahnya agak membosankan, orangnya juga dingin.” Jongin menerawang. “Kalau dilihat-lihat, masih lebih cantik Sooji.”

“Ah, Sooji...”

“Yeah...”

“Ngomong-ngomong.” Junmyun memicingkan mata ke arah Chanyeol dan Jongin yang tenggelam dalam imajinasi. “Katanya dia pindahan dari Amerika.”

 “Siapa sih dia? Anak orang penting?” Mulai kelihatan sifat asli Kyungsoo.

“Dari nama belakangnya sih, sepertinya begitu.” Junmyun memandang teman-temannya satu persatu. “Nama lengkapnya Jung Soojung.”

“Jung?” Jongin langsung menangkap maksud Junmyun.

“Aku tak mengerti,” kata Chanyeol.

“Aku juga,” timpal Sehun, yang akhirnya memutuskan bahwa topik pembicaraan ini cukup menarik hingga dia meletakkan PSP-nya.

“Aku juga.” Kalau Chanyeol sama Sehun nggak ngeh memang sudah biasa, tapi sekarang Jongin malah ikut-ikutan.

“Jung Corporation? Ingat sesuatu?” Junmyun memandang ketiga temannya yang lambat dalam pemikiran itu dengan tak sabar.

“Ah...”

“Tunggu dulu, jangan bilang, perusahaan saingan appa-mu itu?” Nah, tumben Chanyeol nyambung.

Junmyun tersenyum tipis. Teman-temannya langsung merasakan aura berbahaya.

“EXO, aku menantang kalian.”

“Permisi, semua murid diharap meninggalkan wilayah sekolah.”

Kelimanya menoleh. Sesosok laki-laki paruh baya berdiri di ambang pintu, melongok ke dalam ruangan sambil membawa sapu di tangan kirinya. Rapat rahasia terpaksa ditunda untuk sesaat.

“Pak, please, kita lagi ngomongin hal penting nih.” Chanyeol mengelus keningnya frustasi.

“Tapi ini sudah lewat jam sekolah, gerbangnya sudah mau ditutup.” Bapak itu tanpa diundang melangkah masuk ke ruangan kelas.

“Lima menit, Pak,” tawar Junmyun.

“Aduh, tidak bisa. Kalian tolong keluar sekarang, ruangannya mau saya bersihkan.”

“Pak, Bapak kenal ayah saya?” tanya Chanyeol tak sabar.

“Wah, tidak. Memangnya kenapa?”

“Sudah, kita ke rumahku saja.” Junmyun yang bijaksana ambil tindakan.“Kami permisi, Pak.”

Thanks to Junmyun, masalah dapat terselesaikan dengan cepat, mudah, dan tanpa menimbulkan pertumpahan darah.

Rumah Junmyun terletak di Gangnam, yang secara tidak langsung menjelaskan latar belakang keluarganya. (Walaupun tanpa tanya alamat pun wajah Junmyun ini sudah meneriakkan kalau dia anak orang tajir.) Terletak di antara rumah-rumah megah ala kastil di dunia dongeng, rumah Junmyun masih yang paling mencolok. Selain luas, ayah Junmyun juga sepertinya punya selera yang bagus soal arsitektur.

Jongin, Sehun, Kyungsoo, Baekhyun, dan Chanyeol menganggap rumah Junmyun sebagai rumah kedua. Selain nyaman dan paling sering dikunjungi dibandingkan rumah anggota EXO lain, ibu Junmyun itu tipe orang yang paling perhatian sama tamu.

“EXO, aku punya tantangan buat kalian.”

Suapan fettuccine Chanyeol berhenti di depan mulut. “Tantangan?”

Junmyun mengangguk, senyumnya berbahaya.“Jung Soojung. Kalian tahu kan kalau ayahnya pemilik perusahaan saingan berat ayahku?”

Keempat anggota EXO yang lain mengangguk, mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Junmyun. Mirip saat mendengarkan instruksi masak di televisi.

“Kita akan bermain-main sedikit dengannya.”

“Oooh.” Chanyeol mengangguk mengerti.

“Junmyun, kau memang...” Sehun tersenyum tipis.

“Hei, hei, dengarkan dulu.” Junmyun memutar-mutar gelas pialanya dengan sabar. “Jadi begini peraturannya. Waktunya sebulan. Yang paling dulu berhasil menaklukkannya adalah pemenangnya.”

“Urusan gampang.” Jongin menarik kerah seragamnya, tersenyum congkak ke arah teman-temannya. Chanyeol mencibir.

“Jangan terlalu percaya diri dulu karena kau sekelas dengannya, bocah.” Junmyun menenggak minumannya, lalu melanjutkan. “Semua trik, tipu muslihat, diizinkan. Yang penting, kau berhasil menjatuhkannya. Ketika dia sudah berada di tanganmu, well... terserah mau kau apakan.”

“Terdengar sedikit... jahat.” Baekhyun menatap wajah teman-temannya yang dihiasi cengiran lebar, pelan-pelan jadi merinding sendiri.

“Kalau soal begini, aku pasti bisa mengalahkanmu, Junmyun.” Chanyeol bicara dengan mulut yang belepotan saus.

“Permainan dimulai besok. Yang menang, akan dapat suplai makanan gratis dari mereka yang kalah selama satu bulan penuh.”

“...dan?”

“Voucher gratis ke spa milik ayahku.”

“WOOO!”

Well, cowok juga punya kebutuhan. Lagipula, udah nggak jaman yang namanya diskriminasi gender.

“Jung Soojung, kau akan bertekuk lutut padaku!”

“Kurasa tidak ada salahnya...”

“Aku pasti akan mengalahkan Junmyun!”

“Yah, tidak setiap hari kalian dapat voucher gratis di spa ayahku, jadi kalian patut bersemangat.”

Di sudut dunia manapun, masih ada spesies-spesies seperti ini. Jadi, berhati-hatilah ladies.

Khususnya Jung Soojung, selamatkan jiwamu, Nak.

.:: to be continued ::.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
soojungie123 #1
Chapter 2: semoga soojung stay cool
lidyaoktvn13 #2
Chapter 2: ahhhh seru banget. soojung pleaseeee jangan jatoh ke trap nya mereka ini, kl bisa jual mahal nya digedein wkwkkw. tp yakinnn banget part jebakan selama 1 bulannya pasti bagian paling seru, diupdate yaa author-nim ;D
Lalarian #3
Chapter 2: Kuharap Soojung ga jatuh dalam pesona palsu EXO :D
Lalarian #4
Chapter 2: Kuharap Soojung ga jatuh dalam pesona palsu EXO :D
Lalarian #5
Chapter 2: Kuharap Soojung ga jatuh dalam pesona palsu EXO :D
affexions
#6
Chapter 2: wow daebak!!! exo have a evil plan..
hope soojung not fall in the plan^^
update soon please..
lee-jungjung #7
Chapter 2: eeeh,,, bocah-bocah jahat -,-
aduuuh... semoga soojung gak terpikat dan malah mereka yang kena batunya..
yaah, mereka belum tahu ajha sosok soojung kaya apa... hahaha.. *ketawa evil...
update soon fightiing
lee-jungjung #8
Chapter 1: Ngakak pas baca Soo Man high school??? ^^
Hehehe...
Bahasanya ringan berasa lagi baca manga jepang gitu deeh.. Hehehe...
Update soon.. Update soon... ^^
meimeipai #9
Chapter 1: diksi nya ringan dan enak dibaca. alur nya mainstream tapi ah it's okay kamu berhasil bikin cerita lebih terlihat menarik karna penuturan cerita yang out of chic.

omong-omong, i'm going to crazy with krystal too. tetap lanjutin ceritanya ya, jangan patah semangat cuma karna comment, subscribe, dan upvote yang sedikit. ingat, masih ada yang pengen kamu tetep ngelanjut cerita ini.
affexions
#10
Chapter 1: update soon please..^^