part 3

Love Lesson

“ Sonsaengnim maaf aku terla—“ Lu Han mendongakkan kepalanya saat mendapati seorang lelaki jangkung sedang berdiri menghadap ke arah jendela. Seketika nafasnya tercekat saat melihat sosok familiar itu membalikkan tubuhnya ke arah Lu Han.

“ Mengapa kau senang sekali terlambat di kelasku nona Lu ?” Tanya suara baritone yang mampu membuat bulu kuduk Lu Han seketika berdiri.

“ Wu—Wu sonsaengnim ?” Kedua manik kecoklatan milik Lu Han membulat sempurna. “ Mu—mungkin aku salah kelas—“

“ Tidak, ini memang kelas tambahanmu ,”

“ Ta—tapi bagaimana bisa ?”

“ Ucapkan terimakasih pada wali kelasmu yang secara khusus memintaku sebagai pembimbingmu ,”

Seketika Lu Han mengutuk dirinya sendiri. Untuk apapula aku meminta kelas tambahan kalau begini caranya…

Lu Han mendengus pelan, namun Yi Fan masih bisa mendengarnya. “ Kenapa ? Kau tidak suka ? Kau bisa katakan itu pada wali kelasmu nanti ,”

Seandainya aku bisa… Batin Lu Han.

“ Kau mau berdiam diri terus disana atau mau mengikuti kelas tambahan ?” Ucap Yi Fan menginterupsi lamuman Lu Han.

“ I—iya ,” Sahut Lu Han pelan.

.

“ Jadi bilangan oksidasi dari hydrogen—“

Piiiiippp

“ Lu Han ?” Yi Fan membalikkan tubuhnya dan memandang Lu Han yang pikirannya melayang entah kemana.

Piiiiiiiippp

Yi Fan memutar bola matanya, “ Lu Han ?” Panggilnya lagi, seraya mendekati meja Lu Han, dan menatapnya lekat-lekat.

Lu Han mengalihkan pandangannya secara perlahan pada sosok tampan yang ternyata wajahnya sangat dekat di hadapannya. “ Huwaaaaaaaaaaaaaa !!!!!!!!”

Yi Fan memejamkan matanya, wajahnya tertekuk dalam, kemudian ia menggosok kedua telinganya.

“ Ma—maaf ,”

“ Kenapa kau senang sekali membuatku kesal ?” Desis Yi Fan, sementara Lu Han menundukkan kepalanya dalam. “ Angkat teleponmu. Itu sangat menggangguku ,”

“ Maaf, sebentar sonsaengnim ,” Lu Han mengambil ponselnya yang berada di saku tasnya. Sementara Yi Fan mengiyakan dengan isyarat anggukan pelan.

Lu Han berlari kecil keluar dari ruangan kelas.

Piiiiiiiippp

Piiiiiiiippp

Kedua alis Yi Fan saling bertautan, ponselnya juga bergetar, tanda panggilan masuk. Ia melihat di layar ponselnya yang tertera bahwa ibunya lah yang menelepon.

“ Ada apa, bu ?” Tanya Yi Fan.

“ Fanfan, apa kau sudah selesai bekerja ?”

“ Secara teknis sudah, tapi aku ada ke—“

“ Baguslah kalau begitu ,” Sahut Qian. “ Kau harus pulang sekarang, kita harus menghadiri jamuan makan malam, malam ini—“

“ Tunggu, ibu—“

“ Sampai jumpa di rumah anakku yang tampan ,”

PIP

Sambungan terputus.

.

“ Ibu ! Kenapa meneleponku saat sedang kelas tambahan ?” Sembur Lu Han ketika menerima telepon dari ibunya.

“ Hannie, cepat pulang. Ada urusan yang sangat mendadak !”

“ A—apa itu ?” Lu Han mendadak berpikiran yang tidak-tidak mendengar nada bicara ibunya.

“ Sudahlah pulang saja. Kita tidak punya banyak waktu !”

PIP

“ Yoboseo ? Ibu ? Ibu !!!” Seru Lu Han sia-sia karena ibunya telah mematikan sambungan secara sepihak.

Lu Han dengan gentar masuk lagi ke kelasnya. Mau tidak mau hari ini ia harus izin tidak mengikuti kelas tambahan.

Lu Han menghela nafas panjangnya ketika melihat Yi Fan sedang berdiri di samping jendela sembari menggenggam ponselnya.

“ Lu/Wu sonsaengnim ,” Panggil mereka berdua bersamaan.

“ Kau duluan ,” Ucap Yi Fan.

Lu Han menggangguk pelan sembari mengusap tengkuknya. “ Se—sebenarnya, ibuku me—ne—neleponku tadi. Ia bilang a—aku ha—rus pu—pu—pu—“

Yi Fan memutar bola matanya bosan, “ Bicara yang betul. Kau ini seperti sedang bicara dengan hantu saja ,” Ucapnya ketus. Padahal sebenarnya lucu juga melihat Lu Han yang sedang gugup seperti itu.

“ Tadi ibuku meneleponku dan menyuruhku pulang karena ada urusan mendadak. Karena itu aku minta maaf karena harus melewati kelas tambahan hari ini !” Ucap Lu Han cepat dalam satu nafas.

Yi Fan mengernyit. Bukan karena ia tidak mengerti apa yang dikatakan Lu Han, tapi karena kebetulan yang sama. Ia juga harus melewati kelas tambahan hari ini.

“ Tidak masalah. Aku juga harus pulang lebih awal ,” Ucap Yi Fan yang sukses mengundang tatapan berbinar Lu Han.

“ Benarkah ?”

“ Ya. Sekarang cepat bereskan buku-bukumu. Aku pergi duluan. Pertemuan hari ini kita ganti besok ,” Ucap Yi Fan setelah itu berlalu di hadapan Lu Han yang masih terpaku di tempat duduknya.

“ Uh ?” Lu Han mematung. “ Tidaaaaaaaaaaaaaaakkkk !!!!!!!!!”

 

-Love Lesson-

 

“ Ibu aku pulang !!” Seru Lu Han, namun hanya keheninganlah yang menyambutnya di rumah besarnya.

“ Ibu !!” Panggilnya lagi. Kekhawatiran itu kembali menyelimutinya.

Gawat ! Bagaimana kalau rumah ini di rampok ? Atau jangan-jangan ayah dan ibu diculik ? Atau dibunuh perampok ? Tapi ayah kan jago bela diri, pasti ia bisa menghajar perampok itu sendirian ! Atau jangan-jangan ada teroris di rumah ini ?!

“ Huwaaaaaaaaaaaa !!!” Lu Han berteriak histeris sembari berlari ke arah kamarnya, namun…

DUK

“ Ouch !” Seru kedua perempuan itu bersamaan.

Lu Han dan Fei mengusap-usap jidatnya masing-masing. “ Ibu / Han !!”

“ Sebenarnya ada apa sih ? Kenapa ibu menyuruhku pulang lebih cepat ?! Apa sesuatu yang buruk telah terjadi ?” Lu Han menghujani ibunya dengan pertanyaan-pertanyaan. Namun kedua alisnya saling bertautan ketika melihat pakaian mewah nan elegan yang digunakan oleh ibunya. Fei juga sudah berdandan dengan cantik dan rambutnya pun digelungkan dengan rapi.

“ Ibu mau kemana ?” Tanya Lu Han, lagi.

“ Apa yang kau lakukan disini ?! Cepat ganti pakaianmu ! Kita ada jamuan makan malam dengan keluarga Wu !”

“ Apaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ?!!!!!!!” Seru Lu Han yang sukses membuat Fei menutup kedua telinganya.

“ Ribut-ribut apa ini ?” Tanya sang ayah yang baru saja keluar dari kamarnya. Nickhun menggunakan tuxedo hitam, rambutnya pun disisir rapi ke belakang. “ Sayang, bagaimana penampilanku ? Apa aneh ?”

“ Tampan seperti biasanya ,” Puji sang istri sembari mengecup bibir Nickhun singkat.

“ Get a room please !” Seru Lu Han yang merasa tidak dianggap oleh kedua orang tuanya. “ Aku masih dibawah umur !”

“ Sebentar lagi, kau juga akan menikah ,” Ucap sang ibu, yang sukses mengundang kesedihan dalam hati Lu Han.

“ Han, apa yang kau lakukan disini ? Cepat ganti bajumu, ayah dan ibu sudah membelikan gaun baru. Kau pasti suka ,” Ucap sang ayah.

“ Cepat, kita sudah terlambat !”

“ Iya-iyaaa ,” Dengus Lu Han, lalu memasuki kamarnya. Dengan bermalas-malasan ia mandi dan mengganti pakaiannya dengan gaun yang baru saja dibelikan orang tuanya.

“ Han ? Sudah selesai ? Ibu akan mendandanimu ,”

“ Iya sebentar ,” Sahut Lu Han pelan, sebelum akhirnya membukakan pintu kamarnya.

“ Hiiiii ! Ada apa dengan rambutmu ?!!!” Seru Fei ketika melihat rambut Lu Han yang benar-benar berantakan.

“ Memangnya kenapa ? Kita kan hanya akan menghadiri jamuan makan malam dan aku hanya perlu menyisirnya sedikit—“

“ Kita tidak punya banyak waktu !” Seru Fei kemudian mendorong anaknya masuk ke dalam kamarnya.

Dengan cekatan Fei menghias rambut Lu Han. Rambutnya dikepang ke pinggir, mirip seperti tokoh ‘Queen Elsa’ di disney frozen. Lalu Fei mengambil beberapa kosmetik untuk diriaskan ke wajah anaknya.

“ Nah selesai ,” Ucap Fei, ia menepuk kedua tangannya—puas dengan hasil karyanya.

Lu Han membuka matanya dan menatap pantulan refleksinya dari cermin. Cantik sekali, ia bahkan tidak percaya kalau itu adalah dirinya, ibunya memang hebat ! Tapi secantik apapun dirinya, percuma saja kalau ia tetap harus makan malam dengan keluarga Wu.

“ Anakku memang sangat cantik !” Fei menepuk-nepuk bahu Lu Han. Sementara sang anak hanya bisa berpasrah diri pada takdir yang dituliskan Yang Maha Kuasa untuknya.  “ Sayang ! Kami sudah siap ! Ayo berangkat !” Seru Fei.

.

“ Aku pulang ,” Seru Yi Fan, yang langsung disambut oleh keheningan di rumahnya.

Sedikit menyernyit karena tidak menemukan sosok ibunya, maupun melihat batang hidung ayahnya dimanapun. Namun ia tidak ambil pusing dan segera menghempaskan tubuh jenjangnya ke atas sofa empuk di rumahnya, membiarkan otot-ototnya rileks sejenak. Namun belum sempat ia menutup matanya, sebuah suara menginterupsinya.

“ Kau baru pulang ?” Tanya Zi Tao sang adik, yang baru saja keluar dari kamarnya.

Yi Fan menatap adiknya yang masih menggunakan pakaian santai. “ Kau tidak ikut ?”

Zi Tao menggeleng pelan. “ Kan kau yang mau menikah. Bukan aku ,”

“ Apa maksudmu ?”

“ Kau tidak tahu ? Ini kan jamuan makan malam dari keluarga calon istrimu ,”

“ A—apa ?” Yi Fan mengernyit. “ Ibu tidak memberitahuku—“

“ Oh iya ini alamat restaurantnya. Ibu ingin kau segera menyusul. Katanya ia sudah membelikan tuxedo baru untukmu, jadi jangan gunakan jas using lamamu ,” Zi Tao melambaikan tangannya pada Yi Fan sembari tersenyum penuh kemenangan. “ Selamat bersenang-senang ,”

Yi Fan melepaskan sebuah dengusan pelan lolos dari bibir ranumnya.

 

-Love Lesson-

“ Aku tidak mau turuuuuuuunnn !!!!!!!” Suara melengking itu sukses menarik perhatian beberapa pengunjung restaurant berbintang lima milik keluarga Lu. Sang pelayan yang berniat untuk memarkirkan mobil pun ambil satu langkah mundur ke belakang. Sedangkan sang ibu sibuk memelototi anak satu-satunya itu. Sedangkan sang ayah lagi-lagi hanya bisa tersenyum miris melihat kelakuan ibu dan anak yang tak ada bedanya itu.

“ Kau mau semalaman diam di dalam mobil ?” Seru Fei tak kalah nyaringnya dengan Lu Han.

“ Tidak masalah !” Sahut Lu Han.

“ Bagaimana kalau ada perampok melihatmu dan merampokmu ?”

“ Aku bisa menjaga diriku sendiri, dan ibu kan yang mengajarkanku wushu ?”

“ Ah iya ,” Fei menepuk dahinya. “ Untuk apapula aku mengajarimu wushu ?”

Lu Han memutar bola matanya dengan kesal. Wajahnya yang cantik sudah terhapus oleh mimik cemberutnya. Meskipun begitu, hal itu sama sekali tidak merusak image ‘cute’-ny.

“ Bagaimana kalau kami memesan tom yum gung kesukaanmu ?”

“ Aku bisa memesannya di tempat lain !”

“ Kalau begitu ibu dan ayah akan meninggalkanmu sendirian !”

“ Aku tidak takut. Aku tinggal pulang ke rumah—“

“ Ayahmu yang memegang kunci mobilnya—“

“ Aku bisa meminta Kang-sshi untuk menjemputku kesini !”

“ Kalau begitu akan ada hantu datang kemari !”

“ Mana mungkin ? Lihat disini begitu ramai !”

“ Kalian berdua bisa tidak berhenti ?!” Seru sang suami sekaligus ayah yang akhirnya membuka mulutnya, setelah jengah mendengarkan perdebatan dua orang terpenting dalam hidupnya yang tiada akhirnya itu.

“ Sayang, kau harus berhenti bersikap kekanak-kanakkan, mana mungkin ada hantu di sini ? Dan berhenti membujuk Han dengan rajukan-rajukan konyolmu ,” Ucap Nickhun yang sukses memukul mundur Fei, dan membuat Lu Han yang duduk di bangku penumpang bersorak sorai gembira.

“ Iya, aku salah—“ Ucap Fei pelan sembari menundukkan wajahnya dalam-dalam.

“ Dan Han, kenapa kau selalu membangkang ? Tidak bisa mengikuti apa yang ibumu katakan ? Kita sudah jauh-jauh datang kemari, ayah bahkan merelakan jadwal padat ayah untuk menghadiri jamuan makan malam ini ,” Tutur Nickhun yang lagi-lagi berhasil membuat Lu Han terdiam, sementara kini sang ibulah yang bersorak sorai di dalam hatinya.

“ Iya maaf ayah—“

“ Kalau begitu cepat turun ,” Potong Fei sembari memasang wajah galaknya—merasa dewi fortuna sedang berada di pihaknya karena ia baru saja dibela oleh sang suami tercinta.

Apa boleh buat… Batin Lu Han. Dengan langkahnya yang gontai ia berjalan masuk ke dalam restaurant sementara kedua orang tuanya berada jauh di depannya.

.

“ Apa kami datang terlambat ?” Tanya Qian yang tiba-tiba menyembul di belakang kursi Fei.

“ Astaga ! Kau nyaris saja membuat jantungku copot !” Seru Fei yang langsung disambut oleh tawa Qian. Sementara Zhou Mi masih berdiri tegak disamping istrinya yang tengah bercengkrama dengan teman lamanya.

“ Silahkan duduk ,” Ucap Nickhun mempersilakan sepasang suami istri itu duduk.

“ Han ? Inikah kau ?” Tanya Qian dengan kedua manik kecoklatannya yang berbinar-binar. Sementara Lu Han hanya melemparkan senyum malu-malunya. “ Kau jauh lebih cantik dibandingkan dengan foto yang diperlihatkan ibumu ,”

“ Terimakasih ,”

“ Ah iya, dimana anakmu ?” Tanya Fei.

“ Kami tidak berangkat bersama, ia baru saja pulang bekerja. Tao bilang Fanfan baru saja berangkat. Sepertinya sebentar lagi ia sampai ,”

“ Baguslah kalau begitu kita mu—“

“ Tunggu !” Sergah Lu Han cepat. Sementara seluruh pasang mata menatapnya dengan intens, membuat gadis muda itu gugup.

“ A—aku mau ke toilet, hehe—“ Lu Han menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal itu.

“ Ish anak ini kukira apa ,” Dengus Fei, sementara Qian hanya tertawa pelan. “ Santai saja Fei, anakmu begitu lucu. Kalau begitu cepatlah sebelum Fanfan datang ,”

“ Hm ,” Lu Han mengangguk pelan. Dan undur diri.

.

“ Bagaimana ini ?” Ucap Lu Han bermonolog sembari memandangi pantulan bayangannya dari dalam cermin. “ Sebaiknya aku melarikan diri, sebelum semuanya terlambat ,”

Lu Han pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru toilet. Gadis itu bernafas lega ketika mendapati sebuah ventilasi yang cukup besar untuk ukuran tubuhnya yang mini. Namun ventilasi itu terletak cukup jauh dari jangkauannya. Dengan tergesa ia menutup closet dan menaikinya. Namun besi-besi yang berada di ventilasi itu sudah cukup berkarat sehingga sulit untuk dilepas apalagi dengan tangan kosong.

“ Bagaimana ini ?” Desah gadis itu putus asa. Namun ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan besi itu.

.

“ Maaf, aku terlambat ,” Ucap seorang lelaki tampan dengan rambut berwarna cokelat terang yang disisir rapi ke belakang. Bibir merah mudanya menyunggingkan sebuah senyum simpul, andai saja ia tahu bahwa senyumnya bisa membunuh hati seorang wanita.

“ Astaga siapa dia ?!” Seru Fei yang entah mengapa tiba-tiba berdiri dari kursinya. Sementara Qian dan suaminya hanya tertawa pelan melihat reaksi kawan lamanya, setelah melihat anak sulung keluarga Wu. Sementara sang suami—Nickhun—hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah kekanakkan sang istri, walaupun sebenarnya sedikit cemburu dengan ketampanan pria muda yang umurnya jauh dibawahnya.

“ Ah maaf aku belum memperkenalkan diri, namaku Wu Yi Fan ,” Ucap Yi Fan sembari membungkukkan tubuhnya.

“ Fan, duduklah ,” Ucap Zhou Mi, sementara Yi Fan sendiri langsung menarik kursinya.

“ Anakmu benar-benar tampan ! Kau tahu komik kesukaan kita ? Fruit Basket ? Aku seperti melihat sosoknya di dunia nyata !” Tutur Fei ber-fangirling ria.

“ Tentu saja. Saking sangat sukanya dengan komik itu, bahkan anakku mirip dengan tokoh utamanya ! Haha ,”

“ Ngomong-ngomong sudah sepuluh menit, Han masih belum kembali ,” Ucap Fei sembari melirik arloji bermerk ‘swiss’ miliknya. “ Aku akan pergi menyusulnya ,”

“ Baiklah ,”

.

“ Han ?” Panggil Fei, namun hanya kekosonganlah yang didapatnya.

DUG

Fei memutar bola matanya malas, “ Jangan berusaha kabur kau bocah !”

Bagaimana ini ?! Batin Lu Han. Ia memejamkan matanya erat sembari menarik ventilasi itu kuat-kuat.

TRAAAAAAKKK

“ Ouch !” Seru Lu Han. Ventilasi itu dengan sukses terbuka, namun tubuh Lu Han terpelanting keluar dari pintu toilet, dan tidak sengaja menabrak tubuh ibunya.

“ Han !”

“ Hiyaaaaaaaaaaa !!!” Lu Han berteriak kaget melihat sosok ibunya yang tengah murka, dan buru-buru kembali ke bilik toilet dan menguncinya rapat-rapat.

“ Han ! Sebaiknya kau keluar ! Anak bibi Qian sudah datang dan ibu tidak mau kau mempermalukan keluarga kita !” Seru Fei.

“ Tidak mau ! Aku tidak mau menikah !”

“ Ini hanya makan malam Han ! Ayo cepat keluar !”

“ Tidak mau !”

“ Ha-ah, terpaksa ,” Desah Fei pelan sembari mengeluarkan ponselnya, dan mendial nomor ponsel suaminya.

.

PIP PIP PIP PIP

“ Maaf, tunggu sebentar—“ Ucap Nickhun sembari merogoh saku celana pantalonnya. Kedua alisnya saling bertautan ketika melihat nama sang istri yang berada di layar ponselnya.

“ Ha—“

“ Sayang cepat kemari ,” Ucap Fei dari seberang sana.

“ Memangnya ada apa ?”

“ Han berusaha melarikan diri ,”

“ APAAAAAAAAAA ?!!!!!” Seru Nickhun yang sukses menarik perhatian banyak orang. Termasuk tiga orang penting yang berada di hadapannya sekarang.

“ Maaf—“ Nickhun membungkuk pelan sebelum akhirnya berdiri. “ Ada sedikit masalah. Aku akan segera kembali ,”

“ I—iya ,” Jawab Qian.

Nickhun segera berlari menuju ke toilet. Sementara ketiga pasang mata itu terus memandanginya hingga ia menghilang dengan tatapan menyelidik.

.

“ Sayang ! Syukurlah kau datang ,” Fei segera menghampiri suaminya yang membuka pintu toilet dengan tergesa. “ Bagaimana ? Apakah mereka curiga ?”

“ Tidak tahu, dan itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah keadaan Han sekarang. Dimana anak itu ?”

Fei mengarahkan telunjuknya pada bilik kamar mandi yang tertutup rapat. “ Ia mengunci pintunya ,”

“ Biar kudobrak ,”

DRAAAAAAKK

“ Han ! Buka pintunya !”

DRAAAAAAAAAAKKK

Nickhun mengusap-usap lengan kanannya yang membentur pintu toilet dengan pelan. “ Ini yang terakhir ,”

DRAAAAAAAAAAKKK

Dan akhirnya pintu kamar mandi pun terbuka. Menampilkan sesosok gadis cantik  yang masih berusaha memanjat ventilasi udara itu dengan susah payah. Sementara sang ayah pun segera menariknya turun.

“ Apa yang kau lakukan ?” Tanya Nickhun dengan kesal. Lu Han hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam. “ Turun !”

“ Tidak mau !” Seru Han, masih berusaha menggapai-gapai ventilasi udara, sebelum akhirnya sang ibu menarik gaunnya.

“ Turun Han !” Seru Fei.

Pantang menyerah, ia melompat-lompat di atas toilet, namun sayang kakinya malah tergelincir dan secara tidak sengaja menginjak semprotan di toilet.

SROOOOOOOOOOTTTT

“ LU HAAAAAAAAAAAAAANNN !!!!!!” Geram sang ibu dan ayah bersamaan ketika semprotan toilet itu tepat menyemburkan air ke pakaian mewah mereka berdua.

“ HUAAAAAAAAAAAAA !!!!!!!!”

“ Lu Han turun ! Sebelum ibu menyuruh ayahmu memanggil security dan membawamu keluar secara paksa !”

“ Tidak mau !”

“ Han ! Dengarkan ibumu !”

“ Tidak mau !”

“ Kau mau dikirim ke asrama, huh ?!”

“ Lakukan saja ! Aku tidak takut lagi sekarang !”

“ Turun !” Seru Fei tidak mau kalah. Sementara Nickhun sang suami sudah menyerah, tidak ingin terlibat dengan pertengkaran antara ibu dan anak lebih jauh. Siapa yang tahu marahnya seorang wanita seperti apa.

Nickhun mengamit ponselnya—yang untungnya tidak terkena semprotan—dari saku celana pantalonnya, dan segera mendial nomor telepon seseorang.

“ Yoboseo ? Pak Kim ? Aku ingin kau mengirimkan satu stel tuxedo ke toilet wanita sekarang. Ah dan hair dryer juga ,” Ucap Nichkhun. Setelah mendengar jawaban dari seberang sana ia tersenyum puas. “ Dan tolong kirimkan dua orang security kemari. Ada sedikit kekacauan disini ,”

 

“ Aku tidak mau menikah ayah ,” Jawab Lu Han lirih.

“ Kami mengerti permasalahanmu. Tapi kau bahkan belum mencobanya sama sekali. Siapa tahu saja laki-laki itu cocok untukmu. Bahkan ayah sudah melihat wajahnya tadi. Ia sangat tampan ,”

Lu Han melirik ke arah ibunya yang masih terlihat begitu marah. “ Baiklah kalau kau tidak mau menikah. Ibu sudah menyiapkan pengajuan untukmu agar bisa tinggal di asrama ,”

“ Ibu !” Seru Lu Han dengan mata yang berair. “ Baiklah aku mengerti ,” Ucapnya pasrah.

.

“ Kalian kembali, kukira kalian pulang ,” Canda Qian sembari tertawa hambar.

“ Ibu ,” Ucap Yi Fan pelan.

“ Maaf sepertinya kami terlalu lama ya ,” Ucap Nickhun. Sementara Fei masih bungkam.

“ Kenapa wajah kalian begitu kusut ? Mana Han ?”

“ Maaf membuat kalian lama menunggu. Tadi aku terkunci di kamar mandi, jadi ibu minta tolong pada ayah—“ Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, kedua manik Lu Han terkunci pada tatapan tajam pria tampan yang sangat familiar dimatanya. Keduanya saling bertatapan dengan mata yang hampir melompat keluar.

“ Wu sonsaengnim ?”

-TBC-

A/N: maaf atas keterlambatannya -_- mohon maaf juga karena cinderella man step brother belum bisa update karena kurangnya inspirasi author ;;;; mohon dimaklum ^^ leave your comment if possible~

 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kannykim
#1
Lanjutannya mana nih? -,-
KimAeri94 #2
Thor ffnya kapan mau dilanjut ??? ini ff bagus bgt. geregetan ama cerita KrisHan selanjutnya. tetep semangat Thor. hwaiting!!!
kannykim
#3
thor ffnya di lanjut donk! pleaseee...
orange_milkshake #4
Chapter 3: Yaaahhh tbc....ayo dilanjutin author-nimm! Suka deh sama ceritanyaa fighting!
exoticbabyly #5
Chapter 3: Lanjuuut!!! This is super cute ^3^
tyfan9490 #6
Chapter 3: Kok tbc di saat yg gak tepat huhu u,u
cepet update ye autornim...
sharaeunhyuk #7
Chapter 3: yaah mlh tbc,, lg seru2nya tuh,,,tp luhan pas d toilet ngeselin bgt, ,kekanakan,,,,lahh emank masih anak2,,,, hehe,,,,updatenya jgn lama2 y author
kannykim
#8
Chapter 3: Makin seru bgt thor ^^
Next asap ya thor, pleaseee gk sabar nih pengen tahu kelanjutanya.
Baru aja ak mau nagih ff cinderella man step brother? Eh.. author udah keburu ngomong gitu.
Pdhl ak udah penasaran bgt ama krishannya thor T_T
Semoga authot cpet dpt inspirasi ya...
Fighting!
vivie_luhan #9
Chapter 3: Wahhh penasaran sama lanjutanta,,hhehe
Lucuuuu