Heloo....... maaf banget yah apdetnya lama.. nah kejadian kyk begini loh yg bikin aku gak bikin jadi ff chaptered takutnya ditungguin dan aku malah gak lanjut-lanjutin hehe..

Jadi aku bikin sedapetnya inspirasi, ketik, dan langsung dipublish gtu gpp yah? :D :D :D

Dan terimakasih banyak atas respon dan subcribe.nya..  :* :* :*

Langsung saja yah ^^

ENJOY YAH^^

Zhang Yixing adalah wanita yang tidak akan pernah menangis dihadapan siapapun sesakit apapun itu dia akan menahannya dan akan menangis sendirian. Seperti saat ini dia memandang suaminya dari jendela kamarnya hingga pria yang memiliki tinggi di atas rata-rata itu benar-benar menghilang dari gerbang kediaman keluarga Zhang, barulah ia menangis sendirian.

Zhang Yixing itu wanita yang kuat. Saat ini yixing tengah mengandung anak keduanya dan usia kandungannya memasuki bulan ke delapan, setelah kehamilannya yang pertama bermasalah. Pada saat itu bayinya terlalu cepat untuk lahir disaat usia kandungannya belum genab 6 bulan dan segala upaya sudah dilakukan tim medis untuk mempertahankan bayi mungil berjenis kelamin perempuan itu tetapi Tuhan membawanya kembali setelah ia sempat bernafas di dunia selama kurang lebih 1 jam. Entahlah yixing terlalu trauma untuk membahasnya saat ini.

Setelah menikah yixing memang tinggal di kediaman keluarga Wu dimana ada mama dan papa Wu dan kedua kakak yifan yang belum menikah. 1 bulan yang lalu yixing menangkap kesimpulan bahwa mama mertuanya menginginkannya untuk pulang ke rumahnya, memang tidak secara gamblang tetapi yixing sudah teramat hafal dengan segala sifat dari mama mertuanya. yixing mengalah.

“Yifan kamu disini aja yah kerja, sementara aku bakalan tinggal di rumah mama..”

“Engga xing kalo kamu pergi aku ikut kamu..”

“Trus kerjaan kamu gimana?”

“Aku bisa kerja apa aja..”

Kekeuh yifan kala iyu dan yixing percaya saja pada suaminya. Yifan mengikuti istrinya untuk tinggal di rumahnya yang berada di Changsa. Dia meninggalkan pekerjaan sebagai karyawan biasa di perusahan turun temurun milik keluarga besarnya dan memilih membantu usaha toko milik keluarga Zhang, menyetok barang dagangan hingga ikut mengangkat dan memindahkan barangnya ke gudang dan yifan menikmatinya. yixing bahagia melihat suaminya yang terlalu bersemangat akan pekerjaan barunya itu, sesekali yixing mengelap keringat sang suami ketika melewatinya di meja kasir. Kalo tiba waktunya makan mereka makan berdua. Setiap malam sebelum tidur yifan akan berbicara pada sang jabang bayi yang masih di dalam perut yixing. Yifan akan memarahinya setiap ia minta hal yang aneh-aneh seperti saat yixing ingin dibonceng sepeda keliling kompleks, dan berakhir yifan yang tidak tega lalu membonceng istrinya dengan sangat hati-hati mengingat yixing sedang hamil tua. Yixing bahagia dengan itu semua, Yixing tidak pernah meminta hal yang lebih, yixing tidak butuh apapun, yixing hanya butuh suaminya di sampingnya tetapi kenapa yifan tidak mengerti juga?

Dan sekarang apa yang yifan lakukan? Belum genab 1 bulan yifan sudah meninggalkan yixing yang tengah hamil tua hanya karena mendapat kabar mamanya sedang sakit. Entah karena kadar sensitif wanita yang sedang hamil atau memang yixing yang sudah sangat muak yixing menyimpulkan kalau mama mertuanya itu hanya mencari-cari alasan agar putra bungsunya pulang. Dan setelah yifan pulang ke rumahnya, yixing tau mama mertuanya pasti akan melakukan segala cara agar yifan menetap.

Yixing tau suaminya itu labil bahkan dari jaman mereka masih pacaran siapa yang sering mengatakan kata putus dan meminta balikan kembali kalo bukan Yifan? Padahal yifan ini lebih tua dari yixing, tetapi memang usia tidak menjadi kadar sebuah kedewasaan. tetapi kenapa yixing mau menerimanya kembali? Alasan cinta? Iya yixing mengakuinya. Yixing tau yifan itu menyebalkan, manja karena dia anak bungsu di keluarganya, tidak punya pendirian dan masih sangat bergantung pada orangtuanya. Yifan akan takut jika mamanya mulai mengancam “Kamu itu masih ikut orangtua, kalau ada apa-apa yah pasti masih butuh orangtua kan?”

Memang dari awal pernikahan mereka tidak disetujui dari pihak keluarga yifan alasannya yifan masih belum menghasilkan apa-apa, dia masih menjabat sebagai karyawan biasa, sementara kakak pertama Yifan yang sudah memiliki jabatan tinggi saja belum menikah. Meski perusahaan milik sendiri tetapi sudah tradisi di keluarga mereka bahwa keturunannya harus bekerja dari bawah. Dan yifan orang yang keras kepala yang menentang pemikiran kolot keluarganya itu. Kalau nunggu sukses tidak akan menikah-menikah dan menjadi perjaka tua. Dan akhirnya yifan menikahi yixing yang kala itu masih berusia 18 tahun dan baru saja merayakan kelulusan sekolah menengahnya, dengan sedikit mengacam kedua orangtuanya jika tidak menikahkannya ia akan menikah sendiri. Yixing mau-mau saja lagi dinikahi pria macam yifan. Lagi dan lagi hanya alasan cinta. Polos sekali zhang yixing ini.

“”

Yixing terduduk di depan box bayi dimana di dalamnya terdapat dua bayi mungil yang mengenakan bedong yang sama berwarna biru langit bergambar beruang-beruang kecil, tengah terlelap. Kepalanya ia sandarkan pada box mencari kenyamanan agar leluasa melihat kedua buah hatinya. Sudah 1 bulan kedua bayinya terlahir ke dunia berarti sudah hampir 3 bulan suaminya tidak menemuinya. Meski yifan tetap mengirimkan uang setiap bulannya juga tetap menghubungi mamanya iya mama Zhang karena yixing tidak mau menjawabnya. Pesan-pesan yifan pun ia abaikan. Yixing terlanjur sakit hati perihal yifan yang tega meninggalkannya dalam keadaan perut besar ditambah lagi sewaktu yixing melahirkan pun yifan tidak memunculkan batang hidungnya. Jika ingat, Yixing merasa sedih dan trauma bagaimana tidak ia berteriak-teriak memanggil nama suaminya di ruang persalinan ketika tengah berusaha mengeluarkan bayinya dari dalam perutnya. Wu Jongin dan Wu Sehun putra kembarnya yang terlahir dengan sehat tanpa cacat juga tampan jika ditotal beratnya kurang lebih mencapai 5kg serta tinggi masing-masing lebih dari 50cm. Sudah jelas kan bayi-bayinya ini panjang benar-benar membuktikan bahwa keturunan Wu Yifan. Dikiranya gampang untuk mengeluarkan kedua bayi ini? Yixing serasa melepaskan nyawanya setelah mengeden (?) selama hampir 1 jam lebih. Sehun lahir 10 menit setelah jongin menghirup udara dunia untuk pertama kalinya.

Yixing tidak mengeluhkan kelahiran si kembar, tidak sama sekali. Tidak ada kata untuk menjelaskan betapa bahagianya yixing Tuhan memberikan dua malaikat sekaligus untuknya. Sekali lagi yixing ini hanya minta Yifan disampingnya menemani masa-masa hamilnya, yixing ini juga ingin merasakan dimanja suaminya, yixing ingin yifan menemaninya saat persalinan saat berjuang keras melahirkan bayi kembar hasil dari buah cinta dengan suaminya. Yixing juga ingin Yifan tau pasca melahirkan yixing ini kesakitan, susah untuk bangun, susah untuk berdiri, sudah berjalan, susah untuk buang air kecil apalagi buang air besar. Entah kenapa melahirkan putra-putra keduanya ini jauh berbeda dengan kelahiran putri pertamanya. Yixing merasakan bagian bawahnya tersobek hingga kebelakang. Sakit sekali, bukankah ini semua hasil dari perbuatan yifan? Oleh sebab itu yixing merasa kesal.

Dengan dalil sedang melakukan pekerjaan, mana sanggup yixing menerima alasan tersebut? Hel