Goodbye Summer
Goodbye Summer"Kau percaya dengan adanya sahabat antara perempuan dan laki -laki?" Tanya seorang laki-laki dengan perawakannya yang tinggi bak pilot itu, Park Chanyeol.
"Kenapa tidak? Sahabat itu mestinya tidak memandang dia seorang perempuan atau laki-laki. Kau kenapa bertanya itu?" Krystal menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu dengan santai tanpa melirik Chanyeol sedikit pun.
"Banyak siswi di sekolah ini yang bilang kalau persahabatan antara perempuan dan laki-laki itu mustahil, ya semacam egois sih menurutku." Chanyeol terus berbicara tanpa sadar kalau di kelasnya hanya tersisa mereka berdua.
"nah itu kau tahu, kenapa bertanya lagi? mungkin perempuan itu tidak suka kalau pacarnya dekat dengan perempuan lain makanya mereka bicara seperti itu." Jawab Krystal sambil membereskan bukunya ke dalam tas.
Park Chanyeol dan Krystal sudah lama bersahabat sejak kecil. Sudah lama juga Chanyeol memendam perasaan pada Krystal. Dia tidak berani mengungkapkannya, takut kalau Krystal malah pergi mendengar pengakuannya.
"Ayo pulang, sudah gelap nih." Krystal dan Chanyeol pun pergi meninggalkan sekolah. Rumah mereka bersebelahan, dan jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh, jadi mereka hanya berjalan kaki setiap hari nya.
"Kenapa kau bertanya tentang itu? Apa jangan jangan.." belum selesai Krystal bicara, Chanyeol langsung memotongnya. "Tidak kok tidak, aku hanya ingin mengetahui pendapatmu tentang itu, sungguh." Jawab Chanyeol gugup.
"Tuhan, jangan sampai dia tahu yang sebenarnya." ucap Chanyeol dalam hati.
"Apa? Kau berfikir apa? Aku pun belum menyelesaikan ucapanku yeol." Ucap Krystal terkekeh dengan reaksi Chanyeol yg gugup seperti itu.
"Aah.. itu, k..kau berfikir kalau aku menyukaimu kan?" Ucap Chanyeol ragu dengan tangan mengepal dan wajah menunduk menatap langkah kaki mereka yg melangkah bersamaan. "Hah? Hei yg benar saja, hahaha. Kau sakit?" Ledek Krystal dengan tangan menempel di dahi Chanyeol.
"Ya!! Aku tidak sakit." Ucap Chanyeol tegas dan lantang. "Kau kenapa? Kenapa marah seperti itu? Aku salah bicara?" Krystal tidak mengerti dengan Chanyeol yg akhir akhir ini selalu moody. Terlalu sensitif untuk ukuran lelaki menurutnya. Tak ada jawaban dari Chanyeol. Dia hanya berjalan sambil menatap lurus ke depan, entah apa yg ia pikirkan. Krystal merapikan rambut Chanyeol yg menutupi matanya. Chanyeol menoleh dengan tatapan yg seolah olah berkata -sebenarnya apa mau mu-
"maaf. Aku tahu kau butuh waktu untuk sendiri, silahkan lanjutkan lamunan mu itu. Jangan hiraukan aku, anggap saja tidak ada siapa siapa,oke?" Krystal hanya tidak ingin membuat Chanyeol marah, jadi hanya itu yg bisa ia lakukan. Sepanjang jalan hanya terdengar
Comments