Me and the Family Dinner

The Destroyer

Mungkin ini tidak terlalu buruk juga. Maksudku tidak dalam hal berkencan dengan Chanyeol. Setidaknya ‘jatah kencan’ itu telah berkurang dua hari. Dan dalam lima hari yang tidak tahu kapan itu aku akan terbebas dari laki-laki yang paling tidak ingin aku temui sejagat raya ini. Selain om-om tentunya.

Kami berdua sekarang berada di dalam mobil Audi kepunyaan Chanyeol. Dan sekarang aku juga memakai gaun pemberian darinya. Gaun ini, gaun yang ia beli seharga satu milyar itu. Entah mengapa aku jadi kangen pada gaun rancangan Chorong ini.

“Hey, kenapa diam saja?” tanya Chanyeol tiba-tiba. Memang selama perjalan kami hanya diam. Aku pun tak habis pikir. Mulai dari tempat kos ku ia menyuruhku memakai gaun ini. Lalu pergi membeli sepatu dan pergi merapikan rambut ke salon, itu semua untuk apa?

Ya… tapi tidak apa-apa sih. Aku juga jarang ke salon kecuali untuk merapikan rambut belakangku yang kadang-kadang bercabang pada ujungnya. Tadi itu, treatment gratis. Ya. Anggap saja seperti itu.

“Oy. Kwon Mina.”

“Apa!” balasku ketus.

Chanyeol mendecak. “Jangan begitu dengan teman kencanmu. Bersikaplah sedikit manis untukku. Bisa kan?”

“Tidak akan pernah, Chanyeol. Dalam mimpimu saja,” jawabku.

“Ya~ aku sering memimpikanmu sih. Tapi dalam mode manis—walaupun aku tidak pernah melihatmu bermanis-manis di depanku,” ucapnya diakhiri dengan helaan nafas.

Ah, sial. Jantungku kampungan sekali. Baru mendengar seperti itu saja jantung ini berdetak lebih kencang dari biasanya. Sial, sial, sial! Semoga ia tidak mendengarnya.

Eh, tapi—apa benar ia pernah memimpikan aku? Hmmm…

“Kita sudah sampai,” ucap Chanyeol. Mobil ini terparkir di sebuah sudut yang bersebelahan dengan tembok batu. Entah sejak kapan Chanyeol keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku. Tanpa segan-segan untuk berterima kasih, aku sudah keluar.

Udara malam yang dingin menyelimuti lenganku yang tidak tertutup sehelai kain pun. Sesaat aku merasa merinding, seperti ingin pipis, karena menyesuaikan suhu tubuhku dengan udara malam yang dingin ini.

Aku menoleh ketika melihat sesuatu yang indah di sudut pandang mataku. Tampak pemandangan yang indah yang memukau mata. Sepertinya aku berada di daerah ketinggian. Di bawah sana, banyak cahaya-cahaya indah yang terpancar dari lampu-lampu rumah, pertokoan dan juga lampu jalan.

Ada juga cahaya-cahaya bergerak yang berasal dari lampu kendaraan yang berlalu-lalang. Sepertinya sedang ramai di bawah sana. Namun suaranya tidak terdengar sampai kesini.

“Mina? Ayo,” ucap Chanyeol di belakang. Urggh! Perusak kesenangan orang saja!

Akupun berbalik dan melihat Chanyeol yang berdiri di ambang pintu pagar yang terbuka. Aku pergi menuju tempatnya berada. Kami berdua pergi bersama-sama melintasi halaman luas nan indah karena efek lampu taman yang begitu memukau. Aku juga melihat beberapa kelompok bunga-bunga yang ditaman secara sengaja.

Hmmm… seperti déjà vu.

Nah loh. Ini bukan déjà vu lagi... Aku sih pernah kesini!

=OoO=

“Aku kaget mama kenal dengan Mina.”

“Mama juga kaget tadi melihat Mina datang denganmu! Kamu tahu tidak, tadi mama mengundang dia karena tidak bisa datang. Ih~ taunya begini~”

“Ma—maaf nyonya. Saya mohon untuk tidak berpikiran yang tidak-tidak antara saya dengan Chanyeol,” ucapku tak enak. Aku memang tidak ada hubungan apa-apa kok. Teman saja bukan!

“Lihat, ma. Dia malu-malu,” celetuk Chanyeol disebelahku. Aku memutar kedua bola mataku jengah. Ya jelas lah malu! Aku bukan siapa-siapa dia—dalam artian yang resmi, malah berakhir diajak makan-makan dengan keluarganya seperti ini!

“Sebenarnya kalian berdua ini pacaran atau bukan?” tanya seorang perempuan cantik di seberang meja makan yang berhadapan denganku. Tadi saat dikenalkan ia bernama Yoora, yang merupakan kakak perempuan Chanyeol. Aku iri padanya. Ia cantik, punya bentuk tubuh yang bagus, serta terlihat cerdas dan berkelas.

“Kami—“

“Sebentar lagi kami akan berpacaran, kak. Tunggu saja tanggal mainnya,” oceh Chanyeol. Dan saat itu juga aku menginjak kakinya dengan heels yang aku pakai. Kebetulan—atau mungkin memang bukan kebetulan—ia duduk di sebelahku.

Aku dapat mendengarnya mengaduh tertahan. Aku tersenyum tipis. Rasakan itu!

“Oh, begitu. Aku harap ketika kalian berpacaran. Langsung saja menikah. Mama terus-terusan mendesakku untuk menikah dan memiliki anak, tahu?” ucap Yoora.

“Kenapa menyuruh adikmu yang menikah duluan?” kali ini Papa dari Chanyeol berbicara dengan suara bass nya yang lembut. Berbanding terbalik dengan suara Chanyeol yang kurasa mengangganggu telingaku.

“Benar, kak! Tidak baik melompati yang lebih tua,” ucap Chanyeol sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Apa kau sudah bertemu Hyunsik? Mama pikir ia calon yang tepat untukkmu?” tanya Mama Chanyeol.

Yoora mendesah malas sambil menyandarkan punggungnya pada kursi makan. “Dia terlalu kekanakan. Di depan kalian saja ia bersikap dewasa. Selain itu ia terlalu mengatur padahal belum menjadi apa-apa. Penilaianku sudah minus!”

“Yoora noona belum bisa move on dari cowok dari China itu. Siapa namanya? Kris Wu?” celetuk Chanyeol.

“Ugggh! Dasar adik sialan yang mulutnya tidak bisa dijaga!” ucap Yoora dengan geram. Aku mengangguk mengiyakan pendapatnya. Chanyeol ini memang kurang ajar.

“Tapi, kamu sendiri tidak masalahkan menikah cepat-cepat dengan Mina-ssi?” goda Yoora. Akupun tersedak udara yang kuhirup sendiri. Cepat-cepat aku mencari air mineral untuk menghentikan batuk-batuk yang kampungan ini.

“Hmmm… itu boleh juga, sih! Aku tidak masalah jika melangkahi kakak untuk menikah asalkan dengan Mina!” seru Chanyeol. Aku kembali memutar kedua bola mataku. Sungguh, dalam mimpimu saja!

“Itu juga Mama setuju,” ucap Nyonya Jinhee. “Sayang, apa kau setuju juga?” tanya Nyona Jinhee pada suaminya.

Papa Chanyeol, Park Jaebum, melihati diriku lekat-lekat. Aku pun menjadi salah tingkah dilihat seperti itu. Namun setelah itu ia mengangguk-angguk.

“Aku setuju. Asal Chanyeol becus mengurus perusahaan,” ucapnya.

“Apa? Jadi kami direstui?” tanya Chanyeol dengan heboh.

Tuan Jaebum mengangguk, “Asalkan kamu becus mengurus perusahaan. Nah, ngomong-ngomong apa saja yang sudah kamu pelajari di Jerman?”

Sebenarnya tadi aku hendak protes. Merestui? Obrolan sinting macam apa ini?! Namun tidak ada kesempatan.

Topik obrolan keluarga ini berganti menjadi pengalaman Chanyeol saat tinggal di Jerman. Rupanya selama Chanyeol pergi ia benar-benar ‘dilepas’ oleh keluarganya dan hidup sendiri. Orang tuanya hanya memberi uang sebanyak yang Chanyeol mau.

Aku tidak mempunyai kesempatan untuk memasuki obrolan keluarga ini. Lagipula aku tidak ingin tahu apa saja kegiatan Chanyeol selama di Jerman. Maka dari itu, aku melanjutkan memakan steak daging sapi enak ini yang tertunda tadi.

Eh—apa tadi? Chanyeol pernah berpacaran dengan wanita Jerman selama seminggu?


A/N :

Hallo semua~ Terutama bagi pembaca setia fanfic ini, sebelumnya saya minta maaf karena kependekan, tapi disamping itu saya juga mau minta maaf karena saya akan menghentikan memposting fanfic The Destroyer ini di sini. 

Tapi, saya tidak akan menghentikan begitu saja. Saya akan memindahkannya kesini dan akan mengganti castnya. Karena blog itu khusus untuk Naeun. Jadi untuk Mina-Chanyeol akan saya ganti dengan Naeun-Myungsoo (Saya gak ada feeling untuk Naeun-Chanyeol lol). Untuk Chorong nantinya akan diganti dengan Eunji. Sementara KaiEun couple? Tentu akan diganti dengan KaiStal karena menurut saya Krystal cocok dengan karakter yang digambarkan di fanfic ini~ ^^

Untuk seterusnya mungkin saya akan me-remove fanfic-fanfic berbahasa Indonesia dan memindahkannya kesana. Tentu saja Cast utamanya diganti. Atau mungkin tidak dimuat karena ketidakcocokan cerita dengan karakter Naeun yang ada dalam bayangan saya.

Nantinya di aff saya akan fokus dengan cerita-cerita berbahasa inggris seperti HE IS A MAFIA atau KINDERGARTEN, BUBBLE TEA, AND LOVE.

So, terima kasih atas supportnya, Thank you very much all~^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ydvvfjkch #1
Chapter 7: APINK ❤️❤️❤️
koala_panda #2
Chapter 7: Yay...Dtunggu yah Thor update story yg lainnya
leenaeun
#3
Chapter 7: Hahahahaha kocaaaakkk, keren banget! Ditunggu ya update selanjutnya! ^^
koala_panda #4
Chapter 6: author...ditunggu update berikutnya yahhhh
leenaeun
#5
Chapter 5: Author-niiiiiiiiiiiiimmmmmmmm kmu kemana aja siiihhhhh???? :') hikkss kangen niihhh, kmu apa kabar? Sehat? Dan yes! Udah apdet lagi hehehe ^^
leenaeun
#6
Chapter 4: Kereeeeeeeennnnnnnnj!!! Ah gila langsung falling in love sama ni cerita! Oh i'm so falling in love~~~ #lohkokjadinyanyi subscribe ah subscribe, keren sih ceritanya ;D
silalagosil #7
Chapter 4: Jeng jeng, baekhyun datang..
tambah menarik banget.
Kai sama naeun perfect!!
mynameisravee #8
Chapter 1: Mina, sadarlah nak. Jauh lebih baik kencan dengan Park Chanyeol pengacau daripada sama om-om -__-
Suka persahabatan Mina-Chorong <3