►02

I'm your Byun!
Please log in to read the full chapter

|Perpustakaan

 

“Baek, kau masih kesal, hm?” Kyungsoo mencoba berbicara lagi dengan Baekhyun. Ini sudah satu minggu Baekhyun kesal dan tidak mau berbicara dengan Hyunmi, gadis yang menabraknya. “Dia sudah datang berkali-kali dan meminta maaf, Tuan muda Byun!” Kyungsoo memulai lagi. “Tunggu saja Soo.. aku masih mau melihatnya. Dia seperti apa.” “Apa belum cukup huh?! Kau sudah tahu Byun Baekhyun!! Kau tega seperti itu? Dia itu sebentar lagi menjadi tunang-awwh!!” Kyungsoo mengerang kesakitan. Baekhyun baru saja memukulnya keras di bagian punggung. “Jangan bicarakan itu dulu, oke?! Aku tahu, aku tentu sudah tahu banyak. Tapi kurasa dia tidak tahu apa-apa..” Baekhyun berucap pelan sambil terus memata-matai Hyunmi dari jendela perpustakaan.

 

Hyunmi yang menonton sepak bola di lapangan tidak tahu apa-apa. Memang tidak tahu apa-apa. Ia tidak sadar, Baekhyun sunbaenya selalu memerhatikannya sejak awal. Ada sesuatu diantara mereka. Baekhyun adalah tunangannya nanti. Ibunya sudah mengatur semuanya, begitupun orang tua Baekhyun. Baekhyun tahu tapi Hyunmi tidak. Ibunya membuat perangkap. Rencananya sama sekali tidak ada hubungannya dengan mantan suaminya dulu. Hyunmi tidak tahu apa-apa. Ia hanya mengikuti arahan ibunya. Pergi ke suatu alamat, tinggal dan bersekolah disana. Hyunmi juga tidak tahu setelah ia lulus sekolah dan berkuliah nanti, ia akan bertunangan dengan Baekhyun. Keluarga dengan marga yang sama dengan ayah kandungnya. Itu hanya kebetulan. Poor Hyunmi.

 

Ibunya tidak bisa mengingkari janji. Keluarga Byun adalah temannya. Mereka berjanji untuk mengikat anak mereka. Bukan perjodohan paksaan. Itu mengapa hanya Baekhyun yang tahu. Baekhyun harus membuat Hyunmi menyukainya dan ia sendiri juga harus belajar memainkan perannya dan mulai menyukai Hyunmi. Mereka harus bersama. Baekhyun sendiri yang meminta ibu Hyunmi untuk mengirim Hyunmi ke tempatnya sesegera mungkin. Itu agar semuanya berjalan lancar. Rencana mereka harus berjalan lancar.

 

“Kalau ia tahu kenyataannya kelak. Kau mau apa Baek?” Baekhyun memalingkan wajahnya dan melihat Kyungsoo. “Hmm? Menurutmu dia akan pergi setelah tahu rencana ini? Haha, tidak Soo.. Dia harus menyukaiku dulu. Kita harus bersama dulu sebelum itu terjadi.” Baekhyun kembali memandangi Hyunmi. Mempelajari dirinya dari jauh. “Ughh.. Terserah! Tapi kenapa kau mau begitu saja, hm? Byun. Baek. Hyun? Kau menurut untuk masalah —yang tentu tidak sepele seperti ini!” Kyungsoo tetap mengajaknya berbicara. Kali ini Baekhyun menjawabnya tanpa melihat ke arah Kyungsoo dan mengangkat bahunya acuh.

 

“Tidak tahu.. Sebelumnya aku tidak terima. Tapi lama kelamaan, kupikir orang tuaku paham dan membatalkannya. Tapi justru aku ikut terperangkap dan menerimanya begitu saja. Ahhh.. Ceritanya panjang. Lagipula.. Aku juga melihatnya begitu manis.” dan Baekhyun tersenyum. Kyungsoo mencibir melihat Baekhyun kali ini. “Jadi kau pernah menemuinya, begitu? Atau..” “Hanya lewat foto. Tapi dia manis. Apa salahnya dicoba. Itu kenapa aku ingin mempercepat kedatangannya. Aku ingin belajar menyukainya dan membuatnya menyukaiku. Kita lihat sampai berapa lama bertahan. Lagipula masih lama. Kami baru bertunangan setelah ia lulus nanti. Jadi bisa dibilang, kami boleh pacaran. Hahah..” Baekhyun berbicara panjang lebar seraya masih memerhatikan Hyunmi. Ia terkikik geli membayangkan semua yang ia ucapkan tadi.

 

“Hahah… Baekhyun, kau tahu? kau ini licik. Cih. Tapi entah mengapa, aku mendukungmu. Hm, Terserah kau mau apa. Kurasa.. kalian sebenarnya cocok.” Ucap Kyungsoo tulus, ia tersenyum. “Hmm yayayahh… Byun Hyunmi. Dulunya marganya memang Byun. Memang cocok untuk Byun. Aku akan membuatnya menjadi nyonya Byun lagi. AWWH!!" Baekhyun berteriak keras. Tidak peduli akan larangan berisik di perpustakaan. Sakit di kepalanya bukan main. "Kau ini kenapa? Kenapa memukul kepalku?” Baekhyun berguman sedih menahan sakit di permukaan kepalanya. “Jangan berpikiran macam-macam dulu Baek!”

 

“Terserah. Asal aku bahagia! Kau harus membantuku okay?!” Kyungsoo melihatnya aneh, dari atas kepalanya hingga ujung kakinya yang menggantung. Mereka sudah duduk di atas meja perpustakaan bagian belakang dan memandangi Hyunmi dari jauh sejak sekitar satu jam yang lalu. “Membantumu apa? Mendekatinya huh? Kau yang menjauh dan berlagak marah dan membencinya sejak kejadian itu Byun Baekhyun! Kau makin membuatnya merasa bersalah. Kalau dia makin menjauh dan berbalik membencimu, bagaimana?” Kyungsoo menantangnya. Ia merasa taktik yang sedang dijalankan Baekhyun sekarang salah.

 

Baekhyun berbalik lagi dan melihat sahabat karibnya. “Bantu aku saja Soo. Aku hanya tidak tahu harus bagaimana. Kau tau gadis-gadis yang menggosipinya kan? Kalau aku memaafkannya semudah itu setelah membuat kakiku terkilir, pasti mereka iri dan akan berbuat apa-apa. Entahlah, tapi aku takut dan khawatir. Perasaanku berkata untuk seperti ini saja dulu. Biarkan semuanya mengalir, Soo.” Kyungsoo memutar bola matanya. Baekhyun kadang-kadang bertingkah bodoh dan konyol. “Okay, okay. Terserah. Jadi, sampai kapan kita mau duduk disini, hmm?” Kyungsoo melihat Baekhyun lagi. Baekhyun berakting lagi, benar-benar mendramatisir.

 

“Ohh? Kenapa kau lapar, pergi saja membeli makanan. Tapi kembali kesini lagi okay?! Dan temani aku mengawasinya.” Baekhyun tersenyum semanis mungkin. Kyungsoo kembali mencibirnya sambil bergerak turun dari atas meja tempatnya duduk. “Kurasa aku takkan kembali, Baek. Karena dia saja sudah per

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet